Ternyata penderita diabetes juga lazim mengalami masalah dengan permukaan kulit mereka. Tingginya kadar glukosa dalam darah, naiknya insulin sampai pada level di atas toleransi dan sel-sel tubuh yang terstimulasi menyerap terlalu banyak glukosa menjadi alasan bagaimana kulit pada penderita diabetes sering menunjukan anomali tidak normal.
Dan beberapa bentuk anomali tidak normal tersebut kami rangkum dalam daftar keluhan kulit yang mungkin dialami penderita diabetes, berdasar sumber everydayhealth.com dan American Academy of Dermatology.
1. Necrobiosis lipodica
Masalah kulit ini kerap muncul dalam bentuk samar yang lebih mirip dengan jerawat. Namun seiring waktu bentuk serupa jerawat ini menebal dan membentuk ruam tebal berwarna merah. Pada akhirnya bentuknya akan seperti koloni jerawat kecil yang bertumpuk. Permukaan dari ruam akan sedikit keras dan terasa kering.
Kulit pada area ini akan terasa gatal dan nyeri dengan permukaan seperti sedikit berkerak dengan rona kekuningan. Permukaan kulit disekitar area ruam akan berkilap seperti porselain. Pada area ini juga akan muncul guratan pembuluh darah, yang menandakan area ini mendapatkan tekanan cukup kuat hingga memunculkan pembuluh darah ke permukaan.
Pada dasarnya keluhan Necrobiosis lipodica ini tidak berbahaya. Kemunculannya kadang juga tidak terlalu mengganggu, meski gatal dan perihnya akan datang dan pergi. Ketika kadar glukosa darah Anda normal, perlahan ruam akan memudar dan mengering. Namun bisa memburuk lagi ketika Anda mengalami kenaikan kadar glukosa darah. Namun bila terus diabaikan bisa memicu infeksi kulit yang sulit diatasi, apalagi bila Anda tetap mempertahankan kadar glukosa yang tinggi.
2. Sklerosis
Kondisi ini ditandai dengan kemunculan lapisan berkerak pada permukaan kulit. Bisa muncul pada jari-jari juga pada kaki dan tangan. Lapisan ini membuat kulit seperti kaku dan sulit bergerak. Semakin buruk Anda dalam menjaga kadar gula dalam darah, semakin buruk kondisi tangan nantinya.
Pada akhirnya tangan atau kaki seolah menebal, kaku bukan hanya terjadi pada kulit, tetapi juga pada otot. Sendi-sendi menebal dan permukaan kulit kasar juga berkerak tebal. Kondisi ini bisa menjalar ke bagian lain dari tangan dan kaki. Dan pada kondisi terburuknya bisa menjalar ke bagian tubuh yang lain.
Pada tahap awal, tak ada yang berbahaya dari kondisi sklerosis, hanya saja bila diabaikan bisa berkembang menjadi kelumpuhan. Sebaiknya segera atasi masalah begitu kerak pertama muncul, terutama dengan menjaga sebaik mungkin kadar normal gula darah.
3. Acanthosis Nigricans
Keluhan kulit ini biasa muncul pada area lipatan tubuh, terutama pada area ketiak dan tengkuk. Yang khas dari keluhan ini adalah tampilan warna hitam yang tebal pada permukaan kulit. Bila bagian ini Anda sentuh rasanya halus seperti permukaan beludru.
Ini adalah pigmentasi yang lazim terjadi pada mereka yang menderita diabetes tahap awal, hingga tanda ini juga kerap dijadikan sinyal bahwa seseorang mungkin memiliki masalah diabetes. Biasanya keluhan ini juga berkaitan dengan masalah obesitas.
4. Infeksi Kulit
Mereka dengan diabetes memiliki masalah dengan daya tahan tubuh mereka. Sistem imunitas mereka turun dengan cukup signifikan dan mereka juga memiliki masalah berat dalam mengatasi luka dan iritasi. Ini semakin membuka peluang terbentuknya infeksi.
Ini membuat mereka lebih mudah terserang infeksi dari mereka yang bebas dari diabetes. Diabetes membuat mereka rentan mengalami infeksi, bahkan dari luka kecil. Mereka bisa dengan mudah mengalami infeksi pada kulit, mata, kuku, bahkan pada bibir. Perhatikan bila luka kecil mendadak menjadi bengkak dan tampak memerah. Bisa jadi luka kecil ini sudah berubah menjadi infeksi.
5. Lepuhan
Kulit penderita diabetes sangat rentan. Pada saat terpapar panas atau beraktivitas yang menimbulkan gesekan berturutan, kulit penderita diabetes bisa saja mendadak melepuh. Kadang lepuhan yang terbentuk cukup besar, meski alasan kemunculannya tidak terlalu jelas.
Kadang kemunculan lepuhan ini sama sekali tidak sakit. Bahkan bisa Anda pecah begitu saja tanpa ada efeknya pada kulit Anda. Bisa jadi sebenarnya sistem saraf Anda sudah mulai terganggu fungsinya oleh masalah diabetes, atau mungkin lepuhan terbentuk pada epidermis terluar sehingga tidak menimbulkan efek nyeri yang kuat.
6. Dermopati
Kulit penderita diabetes kerap memunculkan spot-spot kecoklatan. Ini sebenarnya perdarahan atau keluarnya darah di balik permukaan kulit. Namun ukurannya yang kecil akhirnya hanya menghasilkan noda kecoklatan saja pada permukaan kulit.Kadang noda spot coklat ini disertai dengan tanda di permukaan sehingga permukaan kulit terlihat cekung atau tidak rata. Ini juga akibat dari luka di balik permukaan kulit tersebut.
Tak ada yang berbahaya dari keberadaan spot cokelat ini secara umum. Hanya saja kadang terkesan mengganggu penampilan, apalagi bila kemunculannya di area yang terbuka. Karena meski tidak selalu, pada beberapa hemopati, sifatnya menjadi permanen.
7. Neuropati
Berbeda dengan dermopati, maka neuropati kerusakan pada sistem saraf. Pasien diabetes bisa saja mengalami luka dan sama sekali tidak merasakannya. Bahkan tanpa sadar membiarkan luka hingga dalam dan meradang tanpa sedikitpun bisa merasakan perih atau nyeri.
Kerusakan semacam ini disebut neuropati, dimana pasien mengalami luka yang dalam dan serius dan sama sekali tidak merasakan sakit. Sementara sakit adalah sistem sinyal tubuh. Ketika kita tidak merasakan sakit kita tidak menyadari luka yang kita miliki sudah memburuk dan meradang.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANG8. Eruptive Xanthomatosis
Pasien diabetes juga bisa mengalami keluhan dimana kulit menunjukan tanda benjolan yang berkelompok dalam warna merah dan kekuningan dengan rasa gatal yang kuat. Sekilas mirip jerawat berkelompok, tetapi lama-lama bentuknya menjadi lebih lembut dan membulat. Bila disentuh benjolan ini akan terasa halus.
Biasanya keluhan Eruptive Xanthomatosis ini muncul pada area tangan, kaki, lutut dan area sekitar bahu. Semakin buruk diabetes kita semakin buruk pula kemunculan keluhan ini. Dan ketika kondisi diabetes kita terkendali, benjolan-benjolan ini akan hilang dengan sendirinya. Ini merupakan reaksi alami tubuh terhadap kelebihan insulin dalam darah.
9. Granuloma Annulare
Keluhan gatal lain yang berkaitan dengan diabetes adalah Granuloma Annulare. Pada keluhan ini kulit akan tampak merah, timbul dan terasa tebal, dan membentuk kumpulan bintik-bintik merah serupa dengan biang keringat kecil yang melingkar. Akan muncul perpaduan antara rasa gatal dan perih pada permukaan kulit dimana masalah ini muncul.
Pada umumnya, masalah ini juga reaksi tubuh terhadap naiknya kadar glukosa dalam darah. Sehingga ketika Anda berhasil mengendalikan diabetes Anda, maka ruam merah ini akan hilang pula dengan sendirinya.
10. Xanthelasma
Ini adalah keluhan kulit penderita diabetes yang muncul pada area kelopak mata. Biasanya berkaitan dengan masalah kadar lemak dalam darah, tetapi juga bisa menjadi tanda kadar glukosa darah Anda cukup buruk dalam jangka panjang.
Bentuknya cukup khas, seperti lapisan berkerak pada mata dengan permukaan kekuningan. Lapisan ini menebal dan biasanya terbentuk pada sudut-sudut mata. Kadang bentuknya seperti membingkai mata dengan rupa mirip gumpalan tipis. Secara umum tak ada masalah yang ditimbulkan dari masalah xanthelasma ini. namun bila sudah terlalu tebal memang akan mengganggu gerakan mata dan menimbulkan efek linu pada kelopak mata.
11. Gumpalan kulit
Kadang keluhan ini terjadi pada usia manula, dimana kulit tumbuh melebihi seharusnya hingga terbentuk semacam kulit menggantung dan timbul. Berbeda dengan kutil dimana di dalam kulit terdapat jaringan otot dan pembuluh darah, maka kebanyakan kasus, gumpalan ini tak ada isinya. Hanya lapisan kulit belaka yang bertumpuk dan bersusun dan akhirnya timbul dari permukaan kulit.
Namun pada penderita diabetes, keluhan ini muncul lebih sering. Semakin banyak Anda menemukan ini pada kulit Anda bahkan ketika usia Anda belum menginjak 50 tahun bisa jadi Anda memang memiliki masalah diabetes. Karena perilaku regenerasi sel yang abnormal ini adalah reaksi sel kulit terhadap kelebihan insulin dalam darah.
12. Vitiligo
Vitiligo adalah keluhan pada permukaan kulit dimana kulit membentuk spot warna lebih terang dari kulit normal atau terjadi dispigmentasi pada sebuah spot permukaan kulit. Masalahnya terletak pada sel kulit yang bekerja membentuk pigmen melanin rusak sehingga pada spot tersebut kulit tidak lagi memiliki kandungan pigmentasi.
Ini adalah kerusakan kulit akibat efek autoimun yang lazim terjadi pada penderita diabetes, terutama diabetes tipe 1. Sejumlah pandangan juga melihat kerusakan ini berkaitan dengan efek paparan sinar matahari yang berlebihan pada satu spot kulit.
13. Infeksi fungi
Selain infeksi oleh bakteri dan virus, ternyata menderita diabetes juga membuat kulit lebih mudah terinfeksi oleh jamur. Mereka dengan diabetes, dikenal dengan mudah mengeluhkan masalah kulit gatal karena infeksi jamur, mulai dari kutu air, panu sampai pada masalah yang lebih serius seperti jamur candida.
Biasanya luka yang terbentuk dari jamur akan cenderung hampir tidak timbul sama sekali, hanya tanda seperti luka atau lapisan tipis berbeda warna dari warna asli kulit. Hanya saja ketika disentuh, terasa ada lapisan lembut yang membungkus kulit.
14. Gatal-gatal
Masalah diabetes biasanya juga akan berkaitan dengan kesehatan ginjal. Padahal ginjal berfungsi untuk membuang toksin dan residu sisa metabolisme dari dalam tubuh. Kalau ginjal menurun fungsinya, otomatis fungsi pembuangan ini juga terganggu, sehingga toksin dan residu yang seharusnya dibuang, justru terlarut dalam darah.
Kulit yang dialiri darah yang mengandung toksin ini biasanya akan merasakan efek gatal. Hanya saja gatalnya tanpa ruam dan tanda apapun. Hanya gatal yang terasa cukup dalam sehingga sulit dipuaskan sekalipun Anda sudah menggaruknya dengan kuat.
Itulah beberapa keluhan kulit yang lazim terjadi pada penderita diabetes. Untuk mencegah terbentuknya sejumlah masalah kulit diatas, sebaiknya Anda sedini mungkin selalu memastikan untuk mengendalikan kadar glukosa dalam darah Anda. Seimbangkan kadar glukosa melalui diet, olahraga, obat-obatan, herbal, dan mengurangi stres. Salah satu herbal yang paling sering direkomendasikan untuk mengendalikan kadar glukosa adalah Noni juice yang terbuat dari sari buah Noni (Mengkudu).
Mereka yang rutin minum herbal ini mengakui bahwa kadar glukosanya dibantu tetap batas normal dan terus stabil selama konsumsi herbal ini. Jika Anda seorang penderita diabetes, kami menganjurkan Anda untuk membaca artikel mengenai Noni juice berikut: Noni Juice—Obat Diabetes Alami Kalahkan Diabetes Mulai 1 Bulan Pertama!