Masalah batu ginjal termasuk jenis penyakit yang cukup lazim menyerang orang dewasa. Kisaran pengidapnya berada pada rentang usia 30 – 60 tahun. Setidaknya 10 % wanita dewasa dan 15% pria dewasa pernah mengalami keluhan ini dalam hidupnya. Sedang di Indonesia sendiri angkanya berada pada kisaran 0,6% dari seluruh masyarakat dewasa pada data tahun 2013.
Pada dasarnya batu ginjal adalah pembentukan massa keras yang menyerupai batu pada area ginjal. Massa keras ini berasal dari pengendapan dan pemadatan material. Material ini merupakan himpunan residu darah yang tersaring oleh ginjal namun tidak sukses keluar dari ginjal melalui mekanisme urin.
Batu ginjal sendiri bisa terbentuk dari sejumlah materi, mulai dari endapan dan pengerasan purin, pengerasan kalsium dan oksalat, batu sruvit, dan batu sistin. Pada umumnya, batu-batu ini merupakan proses panjang akibat dari pola makan dan gaya hidup kita yang tidak tepat. (Sumber: Alodokter.com)
Batu ginjal bisa menjadi menyakitkan bila ukuran batu sudah besar hingga menyebabkan kontak dengan dinding ginjal dan dinding ureter yakni saluran kencing. Pergeseran ini bisa menimbulkan iritasi hingga perdarahan pada ginjal atau ureter.
Sebenarnya, Anda bisa mencegah terbentuknya batu ginjal dengan menjalankan beberapa langkah sederhana. Tentu saja pencegahan jauh lebih baik dari pada pengobatan. Apalagi untuk Anda yang pernah mengalami masalah batu ginjal sebelumnya, karena menurut The Journal of Urologi tahun 1999 bertajuk “A prospective study of recurrence rate and risk factors for recurrence after a first renal stone”, Anda bisa menjadi lebih rentan untuk mengalami batu ginjal kembali setidaknya 50%.
Mereka yang pernah mengalami batu ginjal bisa mengalami kembali kondisi yang sama dalam rentang waktu minimal 5 tahun bila tidak secepatnya melakukan pencegahan. Dan adapun cara-cara untuk mencegah batu ginjal antara lain.
1. Pastikan minum yang cukup
Masalah minum dan kadar hidrasi tubuh adalah sebuah keharusan bagi setiap orang. Dan sudah bukan rahasia bahwa memang ketika seseorang terbiasa kurang minum dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko masalah ginjal di kemudian hari. Dan demikian pula bila Anda berhadapan dengan masalah batu ginjal. Anda perlu memastikan asupan minum Anda cukup setiap harinya.
Dengan minum yang cukup, setidaknya 2 liter sehari, maka Anda akan menghasilkan urin yang cukup dengan deras yang memadai untuk bisa membawa endapan-endapan residu yang ada dalam ginjal. Anda bisa mengonsumsi air putih atau menyelingnya dengan kopi, teh, juice buah atau minuman ion tanpa rasa bila memang diinginkan. Selama dalam batas wajar minuman-minuman ini tidak meningkatkan risiko batu ginjal.
Namun minuman bersoda dan jenis minuman lain dengan kandungan pemanis buatan akan meningkatkan risiko batu ginjal berdasarkan ulasan pada jurnal Clinical Journal of America Society of Nephrology tahun 2013 dengan judul “Soda and other beverages and the risk of kidney stones.” Diduga ini karena kandungan asam fosfor di dalamnya yang cukup mudah menjadi konten dari batu ginjal.
2. Kurangi asupan makanan sumber oksalat
Menurut sumber Authoritynutrition.com, 80% kasus batu ginjal berbentuk batu oksalat kalsium. Batu ginjal ni terbentuk dari proses pemadatan dari endapan oksalat yang menyatu dengan kalsium.Semakin tinggi kadar oksalat pada urin semakin besar peluang seseorang mengalami masalah batu ginjal.
Anda bukan diminta menghindari makanan mengandung oksalat karena faktanya makanan-makanan tersebut juga memiliki nilai nutrisi yang sangat tinggi. Hanya pada Anda yang memiliki kerentanan tinggi, Anda perlu membatasi asupan Anda.
Makanan yang menjadi sumber senyawa oksalat sebenarnya cukup banyak di pasaran. Anda bisa memilih seperti antara lain bayam, kangkung, sawi pakcoy, selada air, brokoli, asparagus, beragam jenis buah dan cokelat .
3. Jangan berlebihan mengonsumsi suplemen vitamin C
Suplemen vitamin C pada umumnya merupakan bentuk murni vitamin C sebagai asam askorbat. Masalahnya ternyata asam askorbat dalam kadar berlebihan ternyata bisa meningkatkan ekskresi dari oksalat pada urin.
Bahkan dalam temuan lain pada Journal of Nutrition tahun 2005 bertajuk “Ascorbate increases human oxaluria and kidney stone risk” diungkap bahwa vitamin C dalam bentuk suplemen pada umumnya tidak bisa diserap habis oleh tubuh. Sisanya ini rentan berubah menjadi oksalat. Ini menyebabkan mereka dengan kebiasaan mengonsumsi suplemen vitamin C rutin akan mengalami peningkatan masalah batu ginjal hingga 2 kali lipat.
4. Tingkatkan asupan asam sitrat
Sementara Anda diminta bijak dalam mengonsumsi asam askorbat atau vitamin C, Anda justru disarankan untuk meningkatkan asupan asam sitrat bila ingin mencegah batu ginjal. Asam sitrat adalah sejenis asam organik yang lazim Anda temukan pada sejumlah jenis buah dan sayuran. Biasanya menjadi satu bersama dengan asam askorbat organik. Itu sebabnya justru Anda disarankan mengonsumsi sayur dan buah asli ketimbang suplemen.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGAsam sitrat justru bekerja melawan batu ginjal. Yakni dengan cara melawan pembentukan batu ginjal dan juga mencegah batu ginjal yang sudah terbentuk bertambah ukuran. Ini berdasarkankan Korean Journal of Urologi tahun 2014 bertajuk “Medical and dietary therapy for kidney stone prevention.”
5. Kurangi garam
Rupanya ada pengaruh cukup kuat asupan garam dengan pembentukan batu ginjal. Mereka yang biasa mengonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi cenderung lebih rentan mengalami batu ginjal.
Ini karena sodium, salah satu komponen garam ternyata mempengaruhi peningkatan ekskresi kalsium pada urin yang menjadi salah satu penyebab terjadinya batu ginjal. Ini berdasarkan The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2010 dengan tajuk “Effects of a low-salt diet on idiopathic hypercalciuria in calcium-oxalate stone formers: a 3-mo randomized controlled trial.”
Anda hanya diperbolehkan untuk mengonsumsi garam dalam kadar 2300 mg perhari, dan lebih dari kadar ini sebenarnya memang cukup berbahaya, bahkan dapat memicu sejumlah penyakit termasuk hipertensi dan batu ginjal.
6. Konsumsi cukup kalsium
Sementara sebelumnya kami katakan kalsium adalah salah satu komponen paling dominan dari kebanyakan batu ginjal yang ditemukan, rupanya justru Anda tidak disarankan untuk mengurangi asupan kalsium dalam pola makan Anda.
Justru mengonsumsi kalsium dengan cukup sesuai kebutuhan tubuh terbukti mampu mengurangi risiko seseorang mengalami masalah batu ginjal. Hal ini dijelaskan dalam Journal of Urologi tahun 2013 dengan tajuk “Dietary calcium from dairy and nondairy sources, and risk of symptomatic kidney stones.”
Berkat kandungan kalsium yang cukup, maka oksalat akan diikat dalam tubuh dan tulang, kemudian tidak akan masuk ke dalam ginjal dan larut di urin. Sehingga urin akan lebih bersih dari oksalat yang menjadi penyebab utama terjadinya batu ginjal. Bahkan mereka yang sudah pernah mengalami batu ginjal akan mengalami penurunan risiko 50% bila tetap mengonsumsi kalsium antara 400 – 1200 mg perhari.
7. Tambah asupan magnesium
Magnesium juga berperan penting dalam mencegah batu ginjal. Magnesium sangat diperlukan dalam pembentukan tulang otot dan pembentukan energi. Dan ketika bekerja pada tulang, maka kinerjanya berpadu dengan kalsium dan oksalat sehingga dengan menambah magnesium semakin banyak oksalat yang tidak lepas dan terlarut dalam urin.
Sejumlah pakar masih mencoba menelisik lebih lanjut bagaiman magnesium bekerja mencegah batu ginjal. Namun faktanya mereka yang rutin mengonsumsi makanan sumber magnesium seperti jamur, alpukat dan kacang-kacangan akan mengalami penurunan risiko penyakit batu ginjal.
8. Kurangi asupan protein hewani
Purin adalah salah satu material mudah berkembang menjad kristal batu ginjal.Dan karenanya makanan yang mengandung purin, sebaiknya memang Anda hindari. Salah satu yang cukup lazim adalah sumber protein hewani terutama jenis daging merah yang memang dikenal mengandung kadar purin tinggi.
Purin akan berubah menjadi asam urat yang dengan sangat mengendap, memadat menjadi kristal batu ginjal. Selain daging merah, Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi minuman beralkohol yang juga kaya akan purin.
Solusi Alami Untuk Batu Ginjal
Anda bisa melakukan ke-8 cara di atas untuk mencegah batu ginjal. Selain dengan langkah-langkah ini, ada cara lain yang juga bisa diandalkan guna mencegah atau menghancurkan pembentukan batu ginjal, yaitu dengan mengonsumsi herbal Sarang Semut.
Sarang Semut memiliki kandungan antioksidan yang tinggi serta perpaduan sinergis dari kandungan multi-mineral. Cara kerja dari herbal ini ialah dengan melarutkan komponen-komponen pembentuk batu ginjal semacam kalsium serta asam urat, lalu dibuang keluar tubuh bersama urin.
Salah satu antioksidan yang dimilikinya adalah flavonoid yang bekerja aktif menghambat kerja enzim Xanthine oxidase sehingga dapat secara efektif menghambat pembentukan asam urat. Seperti yang sudah disinggung, asam urat adalah salah satu komponen pembentuk batu ginjal.
Flavonoid juga bekerja di dalam tubuh dengan cara mengikatkan dirinya pada kalsium dari batu ginjal kemudian membentuk senyawa kompleks yang mudah dilarutkan. Cara kerja pelarutan kalsium dari batu ginjal ini dibantu juga oleh magnesium yang dimiliki Sarang Semut.
Magnesium sangat diperlukan untuk metabolisme kalsium yang sepatutnya dalam tubuh. Kandungan mineral ini mampu mencegah kalsium yang tidak diserap tubuh supaya tidak menggumpal lalu mengendap di ginjal sehingga membentuk batu ginjal.
Batu ginjal sebenarnya erat kaitannya dengan pola makan dan kebiasaan. Mereka yang terbiasa bekerja dengan banyak duduk, kurang aktivitas fisik juga memiliki kerentanan tinggi terhadap batu ginjal.
Jadi untuk mendapatkan hasil terbaik mencegah batu ginjal, Anda perlu memadukan sejumlah cara di atas dengan kegiatan fisik yang membantu kebugaran dan sirkulasi dalam tubuh Anda. Dan satu lagi yang layak Anda coba adalah mengonsumsi herbal Sarang Semut yang bukan hanya efektif untuk mencegah, tetapi juga untuk meluruhkan batu ginjal.