Siapa yang tak tahu kunyit? Rempah-rempah yang juga sekaligus tanaman herbal ini benar-benar dikagumi banyak orang. Kegunaan kunyit terbilang sangat luas—mulai dari bumbu dapur untuk aneka ragam masakan, obat tradisional, hingga antioksidan serta anti-inflamasi untuk mencegah penyakit. Bahkan manfaat kunyit tersebut telah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Apa saja manfaat kunyit?
Manfaat Kunyit
Salah satu cara paling populer di dunia untuk mendapatkan khasiat kunyit bagi kesehatan adalah dengan dijadikan teh herbal. Teh kunyit memiliki cita rasa yang unik tapi lembut. Sedangkan di Indonesia, paling sering kita meminum kunyit dalam bentuk jamu. Entah diminum dalam bentuk teh atau jamu, Anda bisa menikmati berbagai manfaat kunyit untuk kesehatan.
Ada begitu banyak penelitian yang melaporkan khasiat kunyit bagi kesehatan tubuh kita. Berikut akan dibahas sedikitnya ada 9 manfaat kunyit yang didukung oleh bukti ilmiah.
1. Mengandung Senyawa Aktif yang Bersifat Menyembuhkan
Belakangan ini ilmu pengetahuan mulai menemukan berbagai bukti bahwa kunyit mengandung senyawa-senyawa yang memiliki sifat sebagai obat. Senyawa-senyawa tersebut disebut kurkuminoid, dan yang paling penting adalah senyawa kurkumin.
Kurkumin merupakan bahan aktif utama dalam kunyit. Senyawa ini mempunyai efek anti-inflamasi kuat dan adalah antioksidan yang sangat kuat. Tetapi kandungan kurkumin di dalam kunyit tidaklah begitu tinggi, hanya sekitar 3 persen dari beratnya.
Kebanyakan penelitian terhadap herbal ini menggunakan ekstrak kunyit yang sebagian besar mengandung kurkumin, dengan dosis konsumsi biasanya melebihi 1 gram per hari. Sangat sulit untuk mencapai dosis itu jika hanya mengandalkan kunyit sebagai bumbu makanan Anda.
Karena itu, jika Anda ingin maksimal merasakan khasiat kunyit, beberapa ahli kesehatan menyarankan Anda untuk mengonsumsi ekstrak kunyit yang mengandung sejumlah besar kurkumin. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba mengonsumsi suplemen ekstrak kunyit apa pun.
2. Kurkumin Adalah Senyawa Anti-Inflamasi
Inflamasi atau peradangan sebenarnya proses tubuh yang sangat penting. Melalui proses ini, tubuh dibantu untuk melawan serangan berbagai organisme berbahaya dari luar serta membantu memperbaiki kerusakan dalam tubuh. Tanpa peradangan, organisme penyebab penyakit (seperti bakteri) bisa dengan mudah menjajah tubuh dan membunuh kita.
Tapi walaupun peradangan jangka pendek (akut) dibutuhkan tubuh dan bermanfaat, ini justru jadi masalah besar kalau peradangan yang terjadi bersifat jangka panjang (kronis) dan secara keliru malah melawan jaringan tubuh sendiri.
Kini diyakini bahwa peradangan kronis berperan penting dalam hampir setiap penyakit kronis. Antara lain penyakit jantung, sindrom metabolisme, Alzheimer, dan berbagai gangguan kesehatan degeneratif lainnya.
Karena itu, apa pun yang membantu mengatasi peradangan kronis bisa berperan penting dalam mencegah atau bahkan mengatasi penyakit kronis seperti di atas. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa kurkumin merupakan anti-inflamasi yang sangat kuat, begitu kuatnya sampai sanggup menyamai kekuatan beberapa obat anti-inflamasi kimiawi.
Peran utama kurkumin adalah dengan mengatasi peradangan pada tingkat molekuler. Beberapa penelitian juga memperlihatkan potensinya yang bisa menyaingi sejumlah obat medis anti-inflamasi terkenal, namun tanpa menimbulkan efek samping seperti mereka.
3. Meningkatkan Kapasitas Antioksidan dalam Tubuh
Kerusakan oksidatif dipercaya sebagai salah satu penyebab penuaan dan banyak penyakit. Kerusakan ini melibatkan radikal bebas—molekul yang sangat reaktif dengan elektron tak berpasangan. Radikal bebas cenderung bereaksi dengan zat organik penting, seperti asam lemak, protein, atau DNA.
Alasan utama di balik manfaat besar antioksidan adalah karena mereka sanggup melindungi tubuh kita dari radikal bebas. Dan kurkumin adalah salah satu antioksidan kuat yang sanggup menetralisir radikal bebas karena struktur kimianya.
Selain itu kurkumin juga mampu meningkatkan aktivitas dari enzim-enzim antioksidan yang dimiliki oleh tubuh. Dengan demikian, kurkumin seolah-olah memberikan pukulan dua arah untuk melawan radikal bebas. Pertama dengan menghambat langsung radikal bebas, kemudian menstimulasi mekanisme antioksidan tubuh untuk ikut melawan radikal bebas.
4. Meningkatkan Fungsi Otak dan Menekan Risiko Penyakit Otak
Neruon-neuron dalam otak mampu membentuk koneksi baru, namun di area otak tertentu, mereka juga bisa berkembang biak dan bertambah jumlahnya. Salah satu pendorong utama dari proses tersebut ialah Brain-Derived Nurotrophic Factor (BDNF), yang merupakan sejenis hormon pertumbuhan yang berfungsi di otak.
Banyak gangguan otak yang umum terkait dengan penurunan kadar hormon ini, termasuk depresi serta penyakit Alzheimer. Menariknya, kurkumin bisa meningkatkan kadar BDNF otak. Karena itu, kurkumin mungkin efektif menghambat atau bahkan memulihkan dampak dari banyak penyakit otak serta penurunan fungsi otak akibat penuaan.
Juga ada kemungkinan bahwa kurkumin sanggup memperbaiki daya ingat dan membuat Anda lebih pintar. Masuk akal jika melihat manfaat kunyit-kurkumin bagi kadar BDNF, tapi masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk membuktikannya.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANG5. Menekan Risiko Penyakit Jantung
Penyakit jantung sangatlah rumit karena ada beragam faktor yang memicunya. Akan tetapi diketahui bahwa senyawa kurkumin yang terdapat dalam kunyit sanggup memperbaiki banyak faktor penyebab penyakit jantung.
Kemungkinan khasiat kunyit-kurkumin yang paling utama dalam hal ini adalah dengan memperbaiki fungsi dari endotelium, yang merupakan lapisan pembuluh darah. Diketahui bahwa kerusakan fungsi pada endotelium adalah pemicu utama penyakit jantung dan melibatkan ketidakmampuan endotelium untuk mengendalikan tekanan darah, pembekuan darah, serta berbagai faktor lainnya.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kurkumin dapat memperbaiki fungsi ednotelium. Suatu penelitian memperlihatkan bahwa manfaat kunyit-kurkumin sama efektifnya dengan olahraga. Sedangkan penelitian lain melihat bahwa kurkumin mampu bekerja sebaik obat Atorvastatin.
Selain itu kurkumin juga mengurangi peradangan dan oksidasi, yang adalah dua pemicu penyakit jantung. Dalam sebuah penelitian , 121 pasien yang menjalani operasi bypass arteri koroner diminta mengonsumsi obat plasebo atau 4 gram kurkumin setiap hari, beberapa hari sebelum dan sesudah operasi. Kelompok pasien yang mengonsumsi kurkumin mengalami penurunan risiko serangan jantung sebesar 65 persen.
6. Membantu Mencegah (Bahkan Mungkin Mengatasi) Kanker
Ada berbagai jenis kanker, tapi mereka semua punya kesamaan, yang beberapa di antaranya tampaknya bisa diperbaiki oleh suplemen kurkumin. Para peneliti telah menyelidiki kurkumin sebagai herbal bermanfaat dalam pengobatan kanker. Kurkumin dapat memengaruhi pertumbuhan kanker, perkembangannya, serta penyebarannya pada tingkat molekular.
Sejumlah penelitian memperlihatkan khasiat kunyit-kurkumin untuk mengurangi proses angiogenesis (pertumbuhan pembuluh darah baru pada tumor), metastasis (penyebaran kanker), serta memicu proses kematian dari sel-sel kanker. Penelitian di laboratorium juga menunjukkan bahwa kurkumin dapat menekan pertumbuhan sel-sel kanker serta menghambat perkembangan tumor pada hewan percobaan.
Ada beberapa bukti bahwa kurkumin mungkin sanggup mencegah terbentuknya kanker di dalam tubuh, terutama kanker pada sistem pencernaan (misalnya kanker kolorektal). Dalam ulasan Cancer Prevention Research memperlihatkan 44 pria penderita luka pada usus besar yang terkadang berubah menjadi kanker, mereka diberikan 4 gram kurkumin setiap hari selama 30 hari. Hasilnya jumlah luka mereka berkurang hingga 40 persen.
Kemungkinan suatu saat nanti kurkumin bisa digunakan bersamaan dengan pengobatan kanker untuk meningkatkan efektivitasnya. Akan tetapi dibutuhkan penelitian lebih jauh untuk membuktikan hal tersebut.
7. Membantu Pengobatan Artritis
Karena kurkumin memiliki kemampuan anti-inflamasi yang ampuh, sehingga ada manfaat kunyit dalam membantu pengobatan artritis (peradangan sendi). Beberapa penelitian membuktikan hal tersebut.
Sebuah penelitian yang melibatkan pasien artritis rematoid mendapati bahwa konsumsi kurkumin jauh lebih efektif daripada obat anti-inflamasi kimiawi. Banyak penelitian lainnya telah melihat adanya kegunaan kunyit-kurkumin pada kasus artritis dan mencatat adanya perbaikan berbagai gejala artritis.
8. Membantu Mengatasi Depresi
Kurkumin sudah dibuktikan mampu membantu mengatasi depresi. Dalam sebuah uji coba terkontrol, sebanyak 60 penderita depresi dibagi secara acak menjadi 3 kelompok. Satu kelompok mengonsumsi prozac, kelompok kedua mengonsumsi kurkumin, sedangkan yang ketiga mengonsumsi prozac dan kurkumin.
Setelah 6 minggu, kelompok yang mengonsumsi kurkumin menunjukkan perbaikan dari depresi yang serupa dengan kelompok yang mengonsumsi prozac. Sedangkan kelompok yang mengonsumsi prozac & kurkumin mengalami perbaikan yang paling baik. Berdasarkan penelitian ini, dibuktikan bahwa manfaat kunyit-kurkumin sama efektifnya dengan obat antidepresan.
Depresi juga dikaitkan dengan penurunan kadar hormon brain-derived neurotrophic factor dan pengecilan hippocampus—area otak yang berperan dalam proses belajar dan mengingat. Kurkumin sanggup meningkatkan kadar hormon itu, sehingga dapat membantu memulihkan dampak dari depresi tersebut.
9. Membantu Memperlambat Penuaan dan Penyakit Usia Tua
Jika kurkumin dalam kunyit bisa benar-benar membantu pencegahan penyakit jantung, kanker, dan Alzheimer, maka masuk akal jika senyawa tersebut juga bermanfaat untuk memperpanjang umur. Untuk alasan inilah suplemen kurkumin telah menjadi sangat populer sebagai suplemen anti-aging.
Tapi mengingat bahwa oksidasi dan peradangan adalah dua penyebab yang diyakini menyebabkan penuaan, mungkin kurkumin juga memiliki khasiat lain yang jauh lebih besar daripada pencegahan penyakit.
Begitu banyaknya khasiat kunyit, terutama senyawa kurkumin di dalamnya, memang tidak bisa dianggap remeh. Anda juga tidak perlu takut untuk mengonsumsi kunyit, karena herbal ini relatif aman jika dikonsumsi dalam dosis secukupnya—disarankan tidak lebih dari 500 mg per hari.
Tetapi ada sedikit catatan penting yang harus diingat tentang kegunaan kunyit. Orang-orang yang mengidap diabetes atau yang mengonsumsi obat pengencer darah harus berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi kunyit atau suplemen kunyit. Ini karena dikhawatirkan efek kunyit akan bertentangan dengan obat yang dikonsumsi tersebut. Anda harus bijaksana dalam mengonsumsi herbal ini jika ingin mendapatkan manfaat kunyit secara maksimal.