Sebagian besar orang punya pengalaman seputar stroke—entah mereka kenal dengan orang yang terkena stroke, mereka sendiri yang menghadapinya, atau sedang berupaya untuk mencegah stroke. Berdasarkan RISKESDAS 2013, jumlah seluruh kasus stroke di Indonesia mencapai 12.1 setiap 1000 orang. Bagaimana cara mencegah stroke?
Lebih parahnya lagi, penyakit ini adalah penyebab kematian utama di hampir semua rumah sakit di Indonesia, hingga 14.5 persen. Beruntung, Anda bisa melakukan pencegahan stroke secara efektif, karena faktanya sekitar 80 persen kasus penyakit ini sebenarnya bisa dicegah.
Mengetahui bagaimana caranya mengidentifikasi penyakit ini, mempelajari faktor-faktor risikonya, serta mengenali dan cepat menanggapi gejala-gejala stroke—semua kemampuan ini dapat membantu Anda mengurangi dampak dari stroke, menurut Nasional Geografi Indonesia.
Memahami Faktor-Faktor Risiko Stroke
Keturunan. Bagi orang-orang yang memiliki orangtua, kakek-nenek, atau kakak-adik yang pernah mengalami serangan stroke atau jantung, maka mereka lebih riskan terserang stroke.
Riwayat stroke ringan (mini stroke). Serangan stroke ringan bisa menimbulkan gejala-gejala menyerupai stroke parah yang hanya berlangsung selama beberapa menit atau sampai 24 jam, tetapi jarang menyebabkan kerusakan permanen. Stroke ringan merupakan tanda-tanda bahwa stroke parah akan menyerang. Mereka yang pernah sekali atau beberapa kali mini stroke 10 kali lebih mungkin terserang stroke di masa depan.
Kondisi medis. Banyak orang yang memiliki kondisi medis yang memengaruhi kesehatan kardiovaskular memiliki risiko tinggi terkena stroke, misalnya:
- Fibrilasi atrial—kelainan irama detak jantung yang dapat menyebabkan penggumpalan darah.
- Fibromuskular displasia—kondisi medis dimana sejumlah pembuluh darah yang membawa darah ke seluruh tubuh tidak berkembang secara sempurna.
Usia. Setelah melewati usia 55 tahun, kemungkinan mengalami stroke jadi dua kali lipat setiap 10 tahun. Meskipun banyak orang di bawah usia 65 tahun sudah terserang stroke, tetapi kasusnya lebih sering terjadi pada usia-usia di atasnya.
Jenis kelamin. Menurut stroke.org, setiap tahun hampir lebih banyak 55.000 kasus stroke pada wanita dibandingkan pria. Ini karena rata-rata wanita hidup lebih lama daripada pria sehingga mereka lebih banyak kesempatan untuk terserang stroke. Selain itu, setiap tahun wanita dua kali lebih mungkin meninggal akibat stroke daripada kanker payudara.
WANITA DAN STROKE
Kebiasaan-kebiasaan tertentu yang hanya dilakukan oleh wanita, misalnya mengonsumsi pil KB dan menjalani terapi hormon pasca-menopause, dapat meningkatkan risiko stroke. Juga, banyak dari tanda-tanda awal penyakit pada pembuluh darah yang mengarah ke stroke seringkali diketahui selama kehamilan.
Kerja Sama dengan Dokter Untuk Pencegahan Stroke
Langkah pertama dalam cara mencegah stroke ialah mengidentifikasikan kondisi-kondisi yang dapat meningkatkan risiko Anda terserang stroke. Bicarakanlah dengan dokter atau ahli medis lain untuk mempelajari bagaimana caranya menangani dan mengelola kondisi-kondisi tersebut.
Keturunan. Kenapa harus dikendalikan? Risiko Anda sangat-sangat meningkat apabila seseorang dalam keluarga Anda pernah mengalami stroke. Cara menanganinya: Beritahukan pada dokter atau ahli medis lain yang menangani mengenai riwayat kesehatan keluarga Anda.
Tekanan darah tinggi. Kenapa harus dikendalikan? Tekanan darah tinggi adalah penyebab utama stroke dan yang paling harus dikendalikan untuk mencegah stroke. Cara menanganinya: Upayakan kebiasaan dan pola makan sehat, lebih sering beraktivitas fisik, dan tanyakan ke dokter apakah Anda perlu mengonsumsi obat darah tingi.
Penyakit jantung. Kenapa harus dikendalikan? Kondisi-kondisi seperti aterosklerosis, penyakit jantung koroner, cacat katup jantung, fibrilasi atrial, dan pembesaran bilik jantung dapat menyebabkan penggumpaan darah sehingga memblokir aliran darah serta oksigen menuju otak. Cara menangani: Dokter mungkin meresepkan obat aspirin atau pengencer darah untuk mencegah penggumpalan darah, atau dokter akan menjalani bedah operasi bila diperlukan.
Kolesterol tinggi. Kenapa harus dikendalikan? Kolesterol adalah zat berlemak dalam darah yang dibuat dalam tubuh maupun didapat dari makanan. Jika terlalu banyak, itu bisa mengendap di pembuluh darah dan menyebabkan stroke. Cara menangani: Upayakan kebiasaan dan pola makan sehat, lebih sering beraktivitas fisik, serta konsumsi obat kolesterol bila diresepkan dokter.
Apnea tidur. Kenapa harus dikendalikan? Apnea tidur adalah penyakit yang membuat gangguan pernapasan saat tidur, sehingga otak dan tubuh tidak mendapat cukup oksigen. Jika tidak ditangani, apnea tidur bisa menyebabkan darah tinggi, gagal jantung, detak jantung tak beraturan, serangan jantung, dan stroke. Cara menangani: Pakailah alat kecil yang dikenakan di mulut untuk membantu pernapasan selama tidur.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGDiabetes. Kenapa harus dikendalikan? Anda dua sampai empat kali lebih mungkin terkena stroke jika mengidap diabetes. Cara menangani: Upayakan pola makan sehat, aktivitas fisik, dan konsumsi obat diabetes bila diresepkan dokter.
Masalah sirkulasi. Kenapa harus dikendalikan? Stroke bisa disebabkan oleh komplikasi dari salah satu bagian sirkulasi darah Anda—dari jantung, pembuluh arteri, pembuluh vena, dan darah. Cara menangani: Upayakan pola makan sehat, aktivitas fisik, pengobatan yang diresepkan dokter, dan jika perlu, bedah operasi.
Hormon. Kenapa harus dikendalikan? Kadar hormon, khususnya estrogen, juga harus dikendalikan demi mencegah stroke. Cara menangani: Jika Anda wanita, tanyakan ke dokter mengenai kadar hormon Anda dan konsultasikan apakah perlu terapi penggantian hormon atau kontrasepsi oral.
Cara Mencegah Stroke di Rumah Sendiri
Selain mengandalkan saran-saran dari dokter, ada banyak yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kesehatan kardiovaskular (berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah) Anda sendiri demi mencegah stroke.
Beberapa dari tips-tips gaya hidup di bawah ini mungkin kelihatannya sulit, tapi Anda bisa sukses mengupayaknnya. Cobalah lakukan sebanyak mungkin dari tips-tips di bawa ini, atau berfokuslah melakukannya satu per satu.
Berhenti merokok. Merokok mempercepat pembentukan gumpalan darah, mengentalkan darah, serta meningkatkan jumlah plak yang menumpuk di pembuluh darah. Jadi berhentilah merokok secepat mungkin. Anda bisa membaca tips-tips berhenti merokok di artikel ini. Kadang memang butuh upaya berkali-kai sampai berhasil, jadi jangan menyerah dan teruslah mencoba!
Perhatikan apa yang dimakan. Makanlah lebih banyak buah, sayur, dan makanan yang tinggi serat. Batasi garam untuk membantu menurunkan darah tinggi. Kurangi juga konsumsi makanan dengan kolesterol dan lemak, khususnya lemak jenuh dan lemak trans, untuk mengurangi penumpukan plak di pembuluh darah.
Pertahankan berat badan ideal. Beban ekstra di tubuh membuat Anda riskan mengembangkan darah tinggi, gangguan jantung, dan diabetes—semuanya meningkatkan risiko stroke. Seringkali, dengan hanya menurunkan 4-5 kg saja sudah cukup.
Jadilah aktif. Aktivitas fisik bisa membantu mengurangi berat badan dan meminimalkan sters—sehingga menurunkan darah tinggi. Hal ini juga bisa membantu mengurangi kolesterol, mengendalikan diabetes, serta memperbaiki kesehatan keseluruhan. Cobalah berolahraga selama 30 menit setiap hari. Kalau Anda tidak bisa sekaligus dalam waktu itu, bagilah menjadi dua kali olahraga 15 menit atau tiga kali 10 menit setiap hari.
Kurangi alkohol. Terlalu banyak minum alkohol bisa meningkatkan tekanan darah sekaligus risiko stroke Anda. Jadi batasilah konsumsi alkohol—tidak lebih dari dua seloki sehari untuk pria dan satu seloki untuk wanita. Pilihlah anggur merah jika ingin minum minuman beralkohol, karena anggur merah mengandun resveratrol yang diyakini sanggup melindungi kesehatan jantung serta otak.
CEPAT TANGGAPI GEJALA STROKE!
Segera hubungi rumah sakit terdekat jika terlihat gejala-gejala stroke menyerang. Stroke adalah keadaan gawat darurat. Gunakan teknik FAST untuk identifikasi tanda-tanda peringatan stroke:
- FACE (wajah): Minta dia untuk tersenyum. Apakah salah satu sisi wajahnya terkulai?
- ARM (lengan): Minta dia angkat kedua tangannya. Apakah salah satu lengannya turun ke bawah?
- SPEECH (bicara): Minta dia ulangi satu kalimat pendek sederhana. Apakah cara bicaranya cadel atau aneh?
- TIME (waktu): Jika Anda melihat tanda-tanda di atas, segera hubungi rumah sakit terdekat dan katakan bahwa pasien terserang stroke.
Semoga dengan informasi-informasi di artikel ini, Anda jadi lebih paham bagaimana cara mencegah stroke. Ingatlah langkah-langkah pentingnya: Identifikasi faktor risiko stroke yang Anda miliki; kurangi dan kendalikan faktor risiko yang Anda miliki; dan kenali serta cepat tanggapi gejala-gejala stroke yang muncul.
Ingatlah juga bahwa salah satu penyebab utama stroke adalah tekanan darah tinggi. Jadi bila sekarang Anda memiliki darah tinggi, mulailah pencegahan stroke dengan mengendalikan tekanan darah Anda. Artikel berikut dapat bermanfaat bagi Anda: Cara Menurunkan Darah Tinggi yang Terbaik.