Polisitemia (Polycythemia Vera) merupakan istilah kesehatan untuk ‘kelebihan sel darah merah’, kondisi ini bisa terjadi ketika sumsum tulang belakang mulai menghasilkan sel darah merah yang melebihi batas normal. Kemungkinan besar Anda hampir tak pernah mendengar keberadaan penyakit tersebut, namun ini merupakan kondisi yang bisa saja Anda alami. Sebagian besar orang yang mengalami polisitemia adalah pria, walau begitu – wanita juga perlu tetap waspada. Lalu, seperti apakah gejala polisitemia? Mari kita perhatikan, apa saja gejala polisitemia dalam artikel berikut ini!
Tampaknya penderita polisitemia tidak merasakan adanya hal yang aneh dalam tubuh mereka selama periode waktu tertentu. Gejala polisitemia bisa jadi dimulai saat Anda mengalami kelelahan dan perasaan lemas yang disertai dengan pusing, sakit kepala, sesak napas, dan berkeringat dimalam hari. Penglihatan Anda bisa jadi terganggu, tampak seperti berbayang atau kabur (distorsi), Anda juga dapat memiliki bintik buta yang tampak seperti kilatan cahaya. Lalu, terjadi pendarahan pada gusi ataupun saat mengalami luka ringan. Selain itu, kulit akan tampak memerah terutama wajah.
Lalu, timbul rasa gatal sekalipun sudah mandi dan timbul sensasi seperti terbakar pada tangan dan kaki. Gejala lainnya ialah nyeri pada tulang. Terkadang gejala polisitemia juga dapat diawali dengan ditemukannya gumpalan darah yang tebentuk hampir diseluruh pembuluh darah, baik itu di lengan, kaki, jantung, otak, atau paru-paru. Gumpalan darah ini dapat menghalangi aliran darah yang berasal dari hati (sindrom Budd-Chiari). Jika gumpalan darah terdapat di jantung dapat menyebabkan serangan jantung, sedangkan jika gumpalan darah terdapat di otak dapat menyebabkan stroke.
Beberapa orang yang mengalami polisitemia dapat mengalami peningkatan jumlah trombosit pada aliran darah. Anda juga dapat mengalami pembengkakan organ hati dan limpa seraya keduanya terlibat dalam produksi sel darah merah. Pembengkakan pada limpa terjadi karena organ ini berupaya menghilangkan sel darah merah dalam peredarannya. Saat keduanya membengkak, Anda bisa jadi merasa sensasi penuh didalam perut Anda – seraya gumpalan darah kian membesar, rasa nyeri juga semakin sering timbul. Polisitemia juga dikaitkan dengan sakit maag, asam urat, dan batu ginjal.
Mengingat dampak dari gejala polisitemia yang terlihat kronis, maka Anda perlu segera menghubungi dokter ketika gejala-gejala tersebut bertambah parah. Keadaan semakin parah saat gumpalan darah telah terbentuk, Anda juga perlu segera bertindak jika penderita polisitemia mengalami hal berikut; tiba-tiba mengalami mati rasa, lemas, lumpuh pada beberapa area tubuh (wajah, kaki, dan lengan pada salah satu sisi), sulit berbicara atau memahami perkataan (aphasia), menurunnya fungsi penglihatan, pusing, sakit kepala yang parah, leher kaku, nyeri pada mata dan wajah. Anda juga dapat kehilangan kesadaran dan ingatan, atau tampak kebingungan ketika terjadi pembengkakan di otak.