Barangkali tidak ada serangan virus lain yang sangat ditakuti orang-orang sama seperti Ebola—penyebab wabah penyakit berat di Afrika Barat. WHO melaporkan sudah ada lebih dari 13.700 kasus Ebola yang kebanyakan terjadi di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone. Lebih dari 4.900 orang meninggal dalam wabah penyakit Ebola terbesar dalam sejarah ini.
Ebola adalah penyakit berat yang disebabkan oleh virus. Terdapat lima tipe virus dimana 4 diantaranya dapat menyebabkan penyakit. Setelah memasuki tubuh, virus membunuh sel-sel dan membuat beberapa diantara sel tersebut meledak.
Virus merusak sistem kekebalan tubuh, menyebabkan pendarahan dalam tubuh, serta merusak hampir semua organ. Meskipun virus ini sangat mengerikan, namun virus ebola termasuk langka. Anda hanya bisa terinfeksi apabila ada kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.
Bagaimana Proses Terjadinya Infeksi Virus Ebola?
Anda dapat tertular Ebola dari orang yang terinfeksi virus. Virus Ebola menyebar kepada orang lain melalui cairan tubuh. Darah, feses, dan muntahan adalah yang paling menular, namun air mani, urin, keringat, air mata, dan ASI juga mampu membawa virus. Anda bisa terjangkit Ebola apabila cairan-cairan tersebut masuk ke dalam mulut, hidung, mata, kelamin, atau melalui luka di kulit. Ebola juga menyebar melalui benda-benda yang terkontaminasi cairan tersebut, misalnya jarum atau alas tempat tidur.
Anda tidak akan tertular Ebola dari kontak biasa, misalnya duduk di sebelah orang yang terinfeksi. Udara, makanan, dan air minum tidak membawa virus Ebola. Tetapi berciuman atau berbagi makanan dan minuman dengan penderita Ebola bisa menyebabkan Anda terinfeksi melalui pertukaran air liur. Meski begitu, penularan Ebola tidak semudah virus-virus umum yang menyebabkan pilek, influenza, atau campak. Intinya, Anda harus sebisa mungkin menghindari kontak dengan cairan-cairan tubuh pasien Ebola.
Seberapa Berbahayakah Penyakit Ebola?
Tipe virus Ebola yang saat ini mengakibatkan wabah penyakit merupakan yang paling berbahaya dari antara 5 tipe virus Ebola. Tipe ini disebut Ebola Zaire dan sanggup membunuh 9 dari 10 orang yang terinfeksi sebelum terdapatnya teknologi perawatan medis modern. Kini, dengan adanya rumah sakit serta semua unit perawatan intensif modern, angka kematian wabah Ebola turun menjadi 6 dari 10 orang. Hal ini memperlihatkan bahwa upaya penanganan dini dapat secara efektif mencegah akibat fatal dari Ebola.
Tindakan pencegahan apabila seseorang khawatir telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi Ebola
Seperti yang sudah dijelaskan, Ebola tidak mudah menular. Orang yang terinfeksi baru bisa menularkan penyakitnya apabila sudah menunjukkan gejala-gejala Ebola. Petugas kesehatan maupun anggota keluarga dari pasien Ebola perlu menerapkan “kewaspadaan universal”. Istilah medis ini mengacu pada tindakan pengendalian infeksi dimana semua darah dan cairan tubuh tertentu dari seorang yang melakukan kontak dengan pasien Ebola dianggap seolah-olah sudah terinfeksi sehingga berpotensi menularkan penyakit.
Untuk saat ini, para ahli belum menemukan vaksin yang mampu mencegah Ebola. Angka harapan kesembuhan pasien bergantung pada seberapa baik sistem kekebalan tubuhnya bekerja. Mereka yang berhasil selamat atau sembuh dari Ebola memiliki suatu protein, yakni antibodi, di dalam darah yang bisa melindungi mereka dari infeksi virus serupa selama 10 tahun atau lebih.