Pengobatan polisitemia dilakukan dengan mengurangi sel darah merah yang berlebihan dan mengontrol fungsi sumsum tulang belakang agar kembali bekerja dengan normal. Menurut survei ada kemungkinan 50% bagi penderita polisitemia yang tidak dapat bertahan hidup selama kurang dari 2 tahun, apabila tidak melakukan pengobatan. Namun, jika mereka melakukan pengobatan ada kemungkinan hidup selama 15 hingga 20 tahun – ini hanya perkiraan saja, mengingat tidak ada yang bisa menentukan waktu hidup seseorang. Ini juga bergantung pada kondisi pasien dan tingkat keparahannya.
Pengambilan Darah – Flebotomi
Perlu diingat bahwa pengobatan polisitemia tidak dapat menyembuhkan penyakit ini seutuhnya, melainkan mengurangi kemungkinan komplikasi seperti pembentukan gumpalan darah. Tujuan dari pengobatan ini hanya mengurangi jumlah sel darah merah. Hal ini dilakukan dengan mengeluarkan darah dari tubuh pasien melalui prosedur flebotomi yang sama seperti proses pendonoran darah. Prosedur ini berlangsung setiap 2 hari, hingga nilai hematokrit mencapai taraf normal. Kemudian, sebagai perawatan rutin – darah harus diambil setiap beberapa bulan, guna mengontrol nilai hematokrit itu.
Proses pengambilan darah ini dapat meningkatkan jumlah trombosit dan tidak dapat mengurangi pembengkakan pada hati ataupun limpa, Anda memerlukan obat yang dapat menekan proses pembentukan sel darah merah dan trombosit.
Obat-obatan
HU (Droxia, Hydrea), merupakan obat kemoterapi yang sering diberikan untuk menekan kemampuan sumsum tulang dalam menghasilkan sel darah. Namun, ada kekhawatiran yang menyatakan bahwa obat ini dapat meningkatkan risiko terjadinya leukemia (salah satu jenis dari kanker darah) – kebenaran dari pernyataan ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Interferon-alfa, merupakan obat yang dapat digunakan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh dalam melawan produksi sel darah merah yang berlebihan. Terkadang diberikan kepada orang muda yang membutuhkan waktu lebih lama dalam menjalani pengobatan. Beberapa orang juga dapat diberi fosfor radioaktif intravena, namun pengobatan ini terbatas khususnya bagi orang tua yang berusia lebih dari 70 tahun, mengingat adanya potensi terjadinya leukemia.
Mau BEBAS dari SAKIT dengan herbal yang tepat? KONSULTASI GRATIS klik tombol WhatsApp ini:
WHATSAPP SEKARANGAspirin dosis rendah, merupakan obat yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko terjadinya penggumpalan darah. Selain itu, pemberian aspirin dosis rendah juga dapat membantu mengurangi sensasi terbakar pada kaki atau tangan.
Antihistamin, merupakan obat yang dapat digunakan untuk meringankan gatal, dan aspirin dapat mengurangi sensasi terbakar pada tangan dan kaki, serta nyeri pada tulang. Dokter bisa jadi menyarankan Anda untuk menjalani perawatan sinar ultraviolet guna meringankan ketidaknyamanan ini atau penggunaan obat depresi – selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), contohnya; paroxetine (Paxil) atau fluoxetine (Prozac). Ini semua adalah pilihan pengobatan polisitemia.
Perawatan Tambahan
Olahraga ringan; berjalan kaki atau melakukan peregangan dapat meningkatkan sirkulasi pada peredaran darah, serta menurunkan risiko terjadinya gumpalan darah. Hindari kebiasaan merokok yang dapat mempersempit pembuluh darah.
Hindari suhu ekstrim; gunakan pakaian hangat untuk melindungi tangan dan kaki, lindungi diri dari sinar matahari dan minum lebih banyak, mandi dengan air dingin dan tepuk kulit saat mengeringkannya dengan handuk, gunakan ‘lotion’ pelembab kulit, jangan pernah menggaruk kulit yang gatal atau luka, dan jangan mandi dengan menggunakan air panas.