Kebanyakan pria selalu mengkhawatirkan masalah Ejakulasi dini dan memimpikan untuk bisa menjalankan hubungan seksual dengan waktu yang lama. Siapa yang sangka justru mereka yang bisa bertahan lama dalam aktivitas bercinta mereka bisa jadi malah tengah mengalami masalah dengan kondisi genital mereka, yang kemudian disebut sebagai ejakulasi tertunda.
Bila dalam kasus ejakulasi dini penis mengalami orgasme dengan cepat, bahkan datang terlalu cepat sehingga ereksi tidak bisa bertahan lama. Maka pada kasus ejakulasi tertunda, justru penis bisa mengalami ereksi yang bertahan lama, dengan orgasme yang tidak mudah untuk dicapai.
Sekilas proses seksual seperti ini terlihat ideal, karena secara awam banyak orang menilai aktivitas seksual ini lebih ideal dan menunjukan kejantanan. Padahal justru karena proses yang terlalu lama, pria tak lagi bisa menikmati kepuasan, karena terlalu lelah untuk mencapai klimaks orgasme yang memuaskan. Bagi wanitapun aktivitas seksual yang terlalu lama justru kadang melelahkan dan cenderung akan menyakitkan.
Bagaimana Seseorang Terserang Ejakulasi Tertunda?
Secara medis masalah ejakulasi tertunda ini erat kaitannya dengan lemahnya otot dan syaraf pada area penis untuk mencapai ejakulasi atau orgasme. Pada kasus ini, penis bisa mencapai ereksi namun syaraf memang mampu menerima rangsangan dan menunjukan reaksi yang memadai, namun penis tak kunjung mencapai klimaks dan menghasilkan ejakulasi. Akhirnya diperlukan lebih banyak rangsangan, dorongan dan tentu saja tenaga untuk bisa mencapai klimaks.
Kebanyakan kasus ejakulasi tertunda memang terkait erat dengan usia, semakin tua usia, kadang semakin lama waktu yang dibutuhkan penis untuk bisa mencapai klimaks dan mengeluarkan semen. Ini terkait dengan penurunan kemampuan pria usia lanjut baik dalam menunjukan reaksi otak yang memadai untuk mencapai klimaks sesuai waktu atau karena masalah pada sistem syaraf dan otot pada area genital pria.
Namun kadang masalah ejakulasi tertunda ini juga bisa muncul pada usia produktif. Biasnaya dipicu dari permasalahan terkait dengan beberapa organ dan jaringan pada area genital pria, seperti infeksi pada area saluran kemih atau pada kelenjar prostat. Kasus lain yang bisa menjadi penyebab adalah efek diabetes, masalah infeksi jaringan syaraf dan masalah hormonal.
Mereka yang terbiasa menjalankan masturbasi kadang juga bisa mengalami keluhan ejakulasi tertunda. Ada pula penyebab keluhan yang bersifat faktor non medis seperti masalah stress, lelah berlebihan dan faktor psikologis. Faktor konsumsi obat-obatan seperti obat steroid sebagai anti inflamasi keras, diuretik dan obat anti depresan kadang juga memberi efek penundaan ejakulasi.
Kadang keluhan ini bersifat sementara hanya ketika kondisi tubuh memang sedang menurun atau karena faktor paparan suatu hal yang berlebihan. Dan akan kembali pulih ketika kondisi tubuh membaik atau paparan berhenti. Namun tak sedikit kasus yang kemudian bersifat permanen dan akhirnya sulit untuk diatasi.
Penanganan dengan Obat Herbal Ejakulasi Tertunda
Tak banyak orang memahami bagaimana cara mengatasi keluhan ejakulasi tertunda. Kadang salah Anda memilih obat, justru organ genital pria akan lebih bertahan lama, lebih mudah mengalami ereksi namun tak juga mengatasi keluhan sulitnya mencapai ejakulasi.
Bagi pria, kondisi ini malah bisa menjadi sangat menyiksa karena bagaimanapun setiap aktivitas seksual memerlukan klimaks untuk bisa mencapai kepuasan. Dan itulah sebabnya kami menunjuk satu jenis obat herbal Ejakulasi Tertunda satu ini, yakni Tongkat Ali.
Berbeda dengan jenis obat herbal ejakulasi tertunda lain, dimana fokus pengobatan lebih pada masalah dorongan pada proses ereksi. Maka pada obat herbal ejakulasi tertunda yang satu ini , fokus pengobatan terbagi pada dua aspek. Yakni proses untuk mencapai ereksi dan proses untuk mencapai klimaks.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGBahkan Tongkat Ali juga memfokuskan diri pada kualitas sperma, kuantitas semen atau mani dan kekuatan dari ejakulasi yang diperoleh. Dengan demikian kepuasan yang dihasilkan juga bisa menjadi lebih maksimal.
Senjata handal yang tersimpan dari Tongkat Ali adalah kemampuannya dalam meningkatkan produksi testosterone. Dalam Tongkat Ali terdapat senyawa unik Europeptydes yang terbukti meningkatkan produksi senyawa DHEA dalam tubuh dan menjadi pendorong produksi testosterone. Selain itu dalam Tongkat Ali juga ada unsur penekan produksi SHBG (Sex Hormone Binding Globulin) yang memberi efek penghambat testosterone.
Manfaat dari Tongkat Ali pernah dibuktikan dalam riset yang dijalankan pada University Science of Malaysia pada tikus yang sebelumnya sudah dikebiri. Hasilnya pada hari ke 32, tikus kembali memproduksi testosterone dan mengaktifkan kembali kegiatan seksual mereka.
Tongkat Ali juga terbukti memproduksi hormon HGH (Human Growth Hormone). Hormon ini berkhasiat untuk mencegah proses penuaan pada organ genital. Sehingga baik mencegah penurunan fungsi seksual karena masalah usia, termasuk masalah kesulitan mencapai klimaks.
Mereka yang mengkonsumsi Tongkat Ali sebagai obat herbal ejakulasi tertunda dengan teratur akan mempertahankan kesuburan lebih lama, meningkatkan kualitas ereksi dengan produksi semen dan sperma yang baik dan dalam jumlah yang memadai.
Selain itu, ejakulasi juga selalu bisa dicapai dengan baik dan memuaskan, karena aliran darah akan berjalan lancar menuju area genital. Menjaga kondisi otot dan syaraf pada area genital dalam kondisi fit tanpa cepat mengalami keausan meski termakan usia.
Tongkat Ali juga membantu meningkatkan produksi hormon Tyroxine yang baik untuk memenuhi suplai energi untuk area genital. Juga memenuhi suplai senyawa Adenosine Tri-Phosphate (ATP) yang penting untuk proses metabolisme. Bila energi mencukupi maka pria akan lebih kuat untuk mencapai klimaks.
Kabar baiknya, Tongkat Ali tak hanya manjur sebagai obat herbal ejakulasi tertunda, tetapi juga efektif sebagai antioksidan, dimana diketahui oksidan bebas kadang menjadi pemicu penurunan fungsi seksual. Juga mengandung anti bakteri yang efektif mengatasi keluhan infeksi pada area sekitar genital yang kadang juga memicu masalah ejakulasi tertunda.