Apa Obat Herbal Malaria Terbaik?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Penyakit malaria memang tak terlalu populer di kalangan perkotaan, tetapi penyakit ini masih menjadi persoalan besar pada beberapa daerah di Indonesia dengan kondisi hutan tropis primer yang luas. Ini karena hutam tropis merupakan habitat utama dari nyamuk pembawa parasit Plasmodium yakni nyamuk anopheles.

Yang menjadikan penyakit malaria ini selalu menjadi momok karena meski penyakit ini sudah dinyatakan sembuh kerap kali parasit penyebabnya masih mengendap dalam tubuh pasiennya, dan akan muncul kembali menyerang pasien ketika kondisi tubuh lemah seperti udara yang tidak sehat pada masa pancaroba, kelelahan atau stress. Dan kadang kondisi kumatan ini malah lebih memungkinkan memicu kematian bila tak segera tertangani dengan baik.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Di Indonesia serangan malaria memang tak lagi separah dulu karena sudah berkurangnya area hutan terbuka di kawasan jawa dan perkotaan. Saat ini tercatat setidaknya 400 ribu kasus malaria muncul tiap tahunnya. Dari angka ini setidaknya 10 % mengalami komplikasi berat dan bisa berujung kematian. Dan dari angka tadi pula setidaknya lebih dari 75 % pengidapnya berada di kawasan Indonesia Timur.

Memahami Malaria Lebih Dalam

Penyakit yang berasal dari infeksi parasit plasmodium ini biasanya menginkubasi selama kisaran 2 sampai 3 minggu. Itu sebabnya kadang tidak mudah disadari pasien karena gejala awalnya kadang samar seperti serangan flu biasa.

Biasanya serangan ditandai dengan gejala deman tinggi yang naik turun, keringat dingin dan menggigil, sakit dan nyeri sendi yang sangat dengan kepala yang terasa sangat kesakitan, muntah-muntah dan kadang disertai diare.

Secara umum, terdapat beberapa jenis parasit plasmodium, tetapi yang paling sering menyerang masyarakat Indonesia adalah plasmodium vivax dan plasmodium falcifarum. Namun dari sisi bahaya jenis malaria karena plasmodium falcifarum bisa lebih mematikan dan merusak. Namun penyakit malaria karena plasmodium vivax akan lebih mudah untuk kembali kumat karena mereka suka hidup dalam hati manusia untuk menunggu kondisi tubuh lemah.

Penyakit malaria sebenarnya sudah bisa diatasi dengan tuntas melalui prosedur pengobatan medis. Beberapa jenis obat anti malaria sudah ditemukan dan dipastikan cukup ampuh mengatasi penyakit ini. Ada perbedaan mendasar dalam perlakukan antara malaria vivax dan malaria falcifarum karena sifat bawaan dari kedua parasit berbeda. Parasit vivax memang tidak seganas parasit falcifarum tetapi lebih sulit untuk dimatikan karena mereka suka bersembunyi dalam hati.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Untuk informasi dalam hati terdapat sistem netralisir racun dan kerap kali hati akan membaca kandungan obat anti malaria sebagai racun yang perlu dinetralisir. Hasilnya kandungan dan sifat anti malaria akan hilang dan parasit aman terlindung dalam hati.

Meski berbahaya dengan caranya masing-masing, kedua jenis malaria ini bisa mengakibatkan komplikasi yang mematikan. Misalkan ketika parasit mulai memasuki area pernafasan dan otak dan merusak jaringan di dalamnya secara permanen. Kasus lain yang tergolong berat antara lain adalah munculnya anemia berat dan kerusakan organ limfa.

Mengatasi dengan Obat Herbal Malaria

Mungkinkah membantu mengatasi malaria dengan obat herbal malaria? Malaria bukan penyakit baru tetapi penyakit klasik dari kawasan hutan tropis. Pada masa lalu ketika pengobatan modern belum tersentuh, penyakit malaria bisa diatasi dengan menggunakan obat herbal malaria selama kondisi malaria belum terlalu berat. Dan biasanya kemampuan penyembuhannya lebih efektif pada pasien malaria vivax.

Adapun beberapa obat herbal malaria yang bisa Anda manfaatkan antara lain:

Daun Pepaya

Sejak jaman dahulu daun pepaya yang terkenal dengan kandungan papain yang pahit sangat baik untuk mengatasi serangan plasmodium dan membantu membunuh plasmodium. Beberapa orang memadukan daun pepaya dengan daun brotowali untuk hasil lebih optimal.

Tongkat Ali

Kebanyakan orang mengenal tongkat ali sebagai bahan afrodisiak Melayu pengganti ginseng merah khas Korea, tetapi tak banyak yang tau dalam tongkat ali ditemukan adanya kandungan senyawa quassinoid diterpenoid dalam sebuah riset yang dikembangkan di Malaysia. Manfaat senyawa ini adalah sebagai anti malaria yang aktif.

Mengkudu

Dalam jus mengkudu juga ditemukan anti malaria aktif yang kuat, dengan keberadaan senyawa scolopetin, sitoserol dan iridoid yang ternyata merupakan jenis anti malaria. Selain itu kandungan vitamin dan mineralnya mempercepat proses penyembuhan karena malaria.

Kenanga

Rebus singkat 4 kuntum bunga kenanga dalam air 1 gelas kecil dan minum secepatnya. Dalam kenanga terdapat beberapa senyawa penting seperti famesol, yeraniol, euganol dan beberapa senyawa lain yang rupanya bisa bekerja efektif mengatasi malaria dan mematikan parasit plasmodium.

Pare Segar

Haluskan pare segar dengan blender, kemudian peras dengan kain dengan serat halus sampai seluruh airnya keluar. Lalu minumkan dengan air madu dan jeruk nipis. Rasa pahit khas dari pare rupanya mengandung senyawa unik yang bila berpadu dengan jeruk nipis bisa bekerja sebagai anti malaria.

Pada daerah-daerah terpencil di kawasan Indonesia timur, penggunaan obat herbal malaria diatas masih sangat banyak dipilih karena sulitnya mengakses pengobatan medis. Meski tingkat keberhasilannya relatif belum terukur dengan pasti, tetapi beberapa pakar medis mengakui selama penggunaannya dilakukan dengan bijak, perpaduan obat medis dan obat herbal malaria diatas masih tergolong aman dan meningkatkan kecepatan penyembuhan.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}