Merokok adalah pemicu utama kanker paru-paru, tetapi itu hanya salah satu, bukan satu-satunya pemicu. Sebenarnya ada berbagai hal yang dapat menjadi penyebab kanker paru-paru selain merokok. Itu sebabnya Anda tidak perlu heran bila mendengar kasus kanker paru-paru pada seseorang yang tidak merokok.
Sebenarnya diduga sekitar 15% dari seluruh kasus kanker paru-paru dideteksi pada orang-orang yang tidak pernah merokok. Mengapa mereka bisa terkena kanker ini?
Sulit untuk menemukan satu penyebab yang secara langsung bertanggung jawab atas kanker paru-paru pada seseorang yang tidak merokok. Namun, para ahli telah menyelidiki bahwa ada faktor-faktor yang dapat memicu terbentuknya kanker pada paru-paru selain karena merokok.
Dalam artikel ini akan dijelaskan sejumlah faktor yang memicu tersebut. Dengan mengetahuinya, diharapkan kita bisa lebih waspada dan menghindari atau mengubah faktor-faktor tersebut. Dan untuk menjaga kepercayaan para pembaca, semua informasi di artikel ini didasarkan atas sumber-sumber yang dapat dipercaya (silakan lihat “sumber referensi” di akhir artikel).
Penyebab Kanker Paru-Paru: Merokok (Aktif dan Pasif)
Sebagaimana disebutkan, merokok adalah penyebab terbesar kanker paru-paru. Lebih dari 8 dari 10 kanker paru-paru (lebih dari 80%) disebabkan oleh merokok. Bahkan merokok sesekali juga memperbesar risiko Anda.
Tetapi risiko Anda meningkat lebih banyak jika Anda sudah merokok dalam jangka lebih lama dan lebih banyak menghabiskan rokok. Berhenti merokok akan menurunkan risikonya. Semakin cepat Anda berhenti, semakin baik risikonya akan berkurang.
Bahaya ini juga termasuk merokok secara pasif dengan menghirup asap dari rokok orang lain. Di Indonesia, terbiasa menghirup asap rokok orang lain adalah salah satu pemicu utama kanker paru-paru pada seseorang yang tidak merokok. Seseorang yang terbiasa menghirup asap rokok orang lain disebut sebagai “perokok pasif”.
Menurut lembaga American Lung Association, asap rokok mengandung sekitar 7000 bahan kimia beracun; yang 69 diantaranya diketahui ada kaitannya dengan kanker (bersifat karsinogenik). Siapapun yang menjadi perokok pasif memiliki risiko untuk mengembangkan kanker di paru-paru mereka.
Bahkan asap rokok juga dikaitkan dengan berbagai jenis kanker lainnya. Pada orang dewasa asap rokok dikaitkan dengan kanker pita suara, tenggorokan, hidung, otak, kandung kemih, dubur, lambung, dan payudara. Sedangkan pada anak-anak, asap rokok dikaitkan dengan kanker limfoma, leukemia, kanker hati, dan tumor otak.
Penyebab Kanker Paru-Paru: Paparan Asbes
Asbes adalah senyawa yang di masa lalu banyak digunakan sebagai bahan isolasi suhu panas (termal) dan akustik. Serat mikroskopis dari abses dapat terlepas dari bahan insulasi dan terbang ke udara sehingga mereka dapat terhirup ke dalam paru-paru.
Serat asbes dapat bertahan hingga seumur hidup di dalam jaringan paru-paru setelah terhirup. Kanker paru-paru dan kanker mesotelioma dikaitkan dengan paparan asbes itu. Seseorang yang sehari-hari bekerja dan berurusan dengan asbes mempunyai risiko lima kali lebih besar terkena kanker paru-paru, meski dia tidak merokok.
Oleh sebab itu, penggunaan asbes sekarang telah dibatasi atau dilarang di banyak negara. Sayangnya asbes masih digunakan secara luas di Indonesia, termasuk untuk bahan membangun rumah, seperti atap asbes. Karena itu bagi yang ingin membangun rumah, hindarilah penggunaan bahan-bahan asbes.
Penyebab Kanker Paru-Paru: Polusi Udara
Polusi udara adalah salah satu penyebab kanker paru-paru yang harus diwaspadai di kota-kota besar, selain merokok aktif ataupun pasif. Sebab ada perbedaan yang signifikan antara kejadian kanker paru-paru di daerah perkotaan dan pedesaan (kanker paru-paru lebih banyak terjadi di daerah perkotaan).
Polusi udara berasal dari kendaraan, industri, dan pembangkit listrik. Diperkirakan bahwa hingga 2000 kematian akibat kanker paru-paru setiap tahun mungkin disebabkan oleh menghirup udara yang tercemar polusi. Dan banyak ahli percaya bahwa kontak yang terlalu lama dengan udara yang sangat tercemar dapat menimbulkan risiko kanker paru-paru yang serupa dengan menghirup asap rokok.
Para peneliti mendapati bahwa baik polusi udara di dalam ruangan maupun di luar ruangan sama-sama dapat berkontribusi pada kanker paru-paru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan polusi udara di luar ruangan sebagai karsinogen (dapat menyebabkan kanker).
Pemicu Kanker Paru-Paru: Gas Radon
Radon adalah salah satu pemicu kanker paru-paru; nomor dua pada para perokok dan nomor satu pada orang-orang yang tidak merokok di Amerika Serikat. Radon merupakan gas tidak berbau dan tidak berwarna yang dihasilkan dari peluruhan normal unsur uranium di tanah.
Radon bisa memasuki rumah melalui retakan pada fondasi, lantai, dan diding, melalui lubang di sekitar pompa dan saluran air, dan melalui celah di sekitar pipa. Radon juga mungkin terdapat pada persediaan air di rumah-rumah yang memiliki air sumur.
Gas ini bisa ada pada rumah lama maupun baru. Bahkan rumah baru, yang lebih tertutup rapat, bisa memungkinan gas radon untuk menumpuk di dalamnya dalam jumlah yang lebih besar.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGRadon adalah gas radioaktif. Zat yang radioaktif ini memiliki inti yang tidak stabil yang memancarkan partikel-partikel dalam proses untuk menjadi lebih stabil. Ketika gas radon terhirup, ia memancarkan partikel-partikel alfa yang pada akhirnya merusak DNA yang ada dalam sel paru-paru.
Seiring waktu berlalu dan dengan kerusakan yang lebih lanjut, sel-sel itu akan mengalami perubahan genetik yang kemudian menjadi sel-sel kanker.
Sebagian besar kasus kanker paru-paru akibat radon terjadi di Amerika Serikat dan Eropa, sebab model rumah di sana banyak yang tertutup.
Bagaimana dengan di Indonesia? Kebanyakan rumah di Indonesia dibangun di atas fondasi lantai sehingga tidak langsung menyentuh tanah. Dengan begitu gas radon terbantu dihalangi untuk masuk ke dalam ruangan dalam rumah. Dan kebanyakan rumah juga memiliki ventilasi, yang memudahkan sinar matahari untuk masuk dan membantu menetralkan gas radon di dalam ruangan.
Penyebab Kanker Paru-Paru: Faktor Keturunan
Meskipun tidak pernah merokok, seseorang dapat lebih rentan mengembangkan kanker pada paru-paru jika punya riwayat keluarga penderita kanker ini. Besar-kecilnya kemungkinan kita untuk mengembangkan kanker paru-paru dapat dipengaruhi oleh seberapa dekat hubungan keluarga kita dengan penderita kanker tersebut.
Memiliki anggota keluarga tingkat pertama (orang tua, saudara kandung, atau anak) penderita kanker paru-paru diperkirakan membuat risiko kita menjadi dua kali lipat. Risiko ini lebih besar pada wanita daripada pria, dan lebih kuat pada bukan perokok daripada perokok.
Memiliki kerabat tingkat dua (bibi, paman, keponakan, atau kakek-nenek) penderita kanker paru-paru akan meningkatkan risiko kita sebesar kira-kira 30 persen.
Risikonya juga meningkat lebih lanjut apabila ada lebih dari satu anggota keluarga kita yang menderita kanker paru-paru. Terutama jika anggota keluarga itu masih muda pada saat didiagnosis, jika dia perempuan, atau jika dia tidak pernah merokok.
Kesimpulan tentang Pemicu Kanker Paru-Paru
Apa saja faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab kanker paru-paru? Yang terutama tentu saja merokok, bahkan merokok sesekali pun sudah cukup untuk meningkatkan risiko.
Selain merokok, ada berbagai penyebab kanker paru-paru lainnya. Itu adalah menghirup asap rokok orang lain (perokok pasif), menghirup serat-serat yang lepas dari asbes, tinggal di daerah yang udaranya tercemar polusi, menghirup gas radon yang berasal dari unsur uranium tanah, dan memiliki riwayat keluarga penderita kanker paru-paru.
Sebenarnya masih ada berbagai faktor lain yang diketahui berkaitan dengan pembentukan kanker di paru-paru. Namun faktor-faktor di atas adalah yang paling umum terjadi di antara masyarakat.
Apakah ada faktor-faktor di atas yang Anda miliki? Jika ada, berupayalah menghindari atau mengubahnya. Untuk mengetahui tips-tips untuk mencegah kanker paru-paru, kami menganjurkan untuk membaca artikel ini: Cara Mencegah Kanker Paru-Paru.
Demikianlah ulasan mengenai penyebab kanker paru-paru pada seseorang yang merokok maupun yang tidak merokok. Semoga informasi ini dapat membuat Anda lebih peduli terhadap gaya hidup yang dijalani. Ingatlah bahwa bagaimana kesehatan kita saat ini dan di masa depan sebagian besar bergantung pada pilihan-pilihan yang kita buat sekarang.