Sudah jadi pengetahuan umum bahwa penderita asam urat harus menghindari atau mengurangi asupan makanan tertentu, khususnya yang mengandung banyak purin. Karena zat purin bisa memicu kenaikan asam urat. Salah satu makanan yang dianggap cukup tinggi purin ialah kacang-kacangan, termasuk kedelai.
Karena itulah banyak orang yang meyakini bahwa tahu dan tempe—olahan kacang kedelai yang sangat umum di Indonesia—juga tinggi kandungan purin. Tapi, apakah tahu dan tempe menyebabkan asam urat? Apakah penderita asam urat boleh makan tahu dan tempe? Simaklah penjelasannya dalam artikel ini.
Apakah Tahu dan Tempe Menyebabkan Asam Urat?
Seorang guru besar dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UI (FKUI), Ari Fahrial Syam, mengatakan bahwa tidak benar tahu dan tempe menyebabkan asam urat. Ia menjelaskan bahwa yang bisa memicu asam urat adalah jeroan dan seafood (makanan laut), bukan tahu dan tempe.
Namun Ari juga menambahkan bahwa jika kadar asam urat seseorang sudah di atas 10 mg/dL, maka dia memang harus membatasi konsumsi semua jenis kacang-kacangan, termasuk kacang kedelai dan olahannya seperti tahu-tempe. (Sumber: Info Sehat FKUI)
Sejalan dengan penjelasan darinya, sejumlah penelitian juga mendapati bahwa kedelai tidak menyebabkan asam urat tinggi sebagaimana makanan tinggi purin lain seperti seafood dan daging.
Contohnya sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 50.000 orang Tiongkok di Singapura mendapati bahwa mereka yang mengonsumsi paling banyak produk kedelai punya risiko lebih rendah terkena asam urat dibandingkan mereka yang paling sedikit mengonsumsinya. (Sumber: The Straits Times)
Dr. Teng Gim Gee, seorang konsultan senior di divisi reumatologi di National University Hospital, Singapura, bahkan mengatakan bahwa kedelai kemungkinan punya efek perlindungan terhadap asam urat.
Temuan itu meneguhkan enam penelitian lain yang dilakukan di tempat-tempat lain seperti di Jepang dan Taiwan, yang menunjukkan bahwa konsumsi kedelai tidak meningkatkan asam urat dalam darah.
Para ahli belum dapat memastikan kenapa kedelai, meskipun cukup tinggi purin, tapi tidak terkait dengan retensi asam urat yang lebih tinggi. Namun berdasarkan penelitian di Jepang, mereka menduga bahwa kedelai bisa meningkatkan pengeluaran (ekskresi) asam urat dan dengan begitu tidak meningkatkan risiko asam urat.
Jadi, apakah tahu dan tempe menyebabkan asam urat tinggi? Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kedelai dan produk olahannya, seperti tahu dan tempe, tidak menyebabkan asam urat tinggi sebagaimana makanan tinggi purin lain seperti seafood dan jeroan.
Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Tahu dan Tempe?
Seperti sudah dijelaskan, tahu dan tempe tidak menyebabkan penyakit asam urat. Namun disinggung juga bahwa orang yang kadar asam uratnya sudah lebih dari 10 mg/dL harus membatasi segala jenis kacang-kacangan, termasuk kacang kedelai yang jadi bahan utama tahu-tempe.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGJadi sebenarnya makan tahu dan tempe tidaklah masalah asalkan tidak berlebihan. Tahu dan tempe termasuk makanan yang mudah diperoleh, harganya terjangkau, enak rasanya, dan cukup tinggi kandungan gizi. Tahu dan tempe bisa jadi sumber protein yang cukup besar.
Selain itu, tahu dan tempe mengandung senyawa isoflavon yang memiliki berbagai manfaat kesehatan. Isoflavon bermanfaat dalam membantu mencegah kanker payudara, diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, hingga osteoporosis. (Sumber: Verywell Health)
Jadi, apakah penderita asam urat boleh makan tahu dan tempe? Ya, boleh-boleh saja. Tapi ingatlah bahwa jika kadar asam urat Anda sudah melebihi 10 mg/dL, sebaiknya hindari atau batasi asupan kacang-kacangan termasuk kacang kedelai dan olahannya.
Apa yang Sebenarnya Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Urat?
Kini kita sudah tahu bahwa tahu dan tempe bukanlah biang kerok di balik penyakit asam urat. Jadi jangan keliru menyalahkan makanan yang sebenarnya tidak bermasalah. Lalu, apa saja yang tidak boleh dimakan penderita asam urat? Berikut makanan-makanan yang harus dihindari atau setidaknya dibatasi menurut Cleveland Clinic.
- Makanan dan minuman manis: Gula mengandung fruktosa yang bisa terurai menjadi asam urat. Karena itu makanan atau minuman apapun yang tinggi gula dapat memicu asam urat tinggi.
- Alkohol: Meskipun tidak semua minuman beralkohol mengandung purin yang tinggi, tapi alkohol itu sendiri bisa mencegah ginjal Anda membuang asam urat, membuatnya kembali ke dalam tubuh, sehingga terjadi penumpukan.
- Jeroan: Ini termasuk hati, jantung, babat, usus, ampela dan sejenisnya, mengandung tinggi purin.
- Seafood atau makanan laut: Termasuk udang, kepiting, lobster, tiram, kerang, dan ikan tertentu.
- Daging merah: Ini termasuk daging sapi, daging kambing, daging domba, dan daging babi.
Semua makanan tersebut sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya, terutama jika kadar asam urat Anda sudah cukup tinggi. Mengurangi kadar asam urat dalam tubuh dapat membantu mencegah pembentukan kristal asam urat baru di dalam tubuh, yang mengurangi kekambuhan gejala-gejala asam urat.
Kesimpulan
Apakah tahu dan tempe menyebabkan asam urat? Tidak, penelitian mendapati bahwa konsumsi produk olahan kacang kedelai tidak menyebabkan penyakit asam urat.
Apakah penderita asam urat boleh makan tahu dan tempe? Ya boleh, karena tahu dan tempe tidak menyebabkan asam urat. Namun jika kadar asam urat sudah lebih dari 10 mg/dL, sebaiknya hindari asupan semua kacang-kacangan, termasuk kacang kedelai dan olahannya.
Apa saja yang tidak boleh dimakan penderita asam urat? Makanan yang sebaiknya dipantang adalah makanan & minuman manis, alkohol, jeroan, seafood, dan daging merah.
Demikianlah artikel ini yang membahas tentang apakah tahu dan tempe menyebabkan asam urat tinggi. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.