Mengatasi Mata Silinder Atau Astigmatisma!

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 


Jika Anda tahu tentang rabun dekat ataupun rabun jauh, ada juga gangguan mata yang serupa yaitu astigmatis atau silinder. Gangguan mata ini terjadi karena bentuk lengkung kornea yang tidak normal. Sehingga objek yang dibiaskan pada mata menjadi buram atau terdistorsi. Adakah cara mengatasi mata silinder?

Simak keterangan seputar mata silinder dalam artikel berikut ini termasuk caranya mengatasi mata silinder! Ingin tahu lebih banyak? Ayo simak artikel berikut ini!

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Mengatasi Mata Silinder

Penyebab silinder belum dapat dipastikan, namun seringkali dikaitkan dengan faktor genetika. Adapun penyebab lain yang diduga dapat menyebabkan silinder adalah cedera pada mata dan efek samping dari operasi mata (pengangkatan lapisan buram pada penderita katarak). Gangguan mata ini juga sering menyertai penderita rabun jauh dan rabun dekat.

Silinder dibagi menjadi dua jenis berdasarkan lokasi kerusakannya, yaitu; silinder pada kornea (Corneal astigmatism) dan silinder pada lensa (Lenticular astigmatism). Kedua jenis silinder ini menyebabkan kaburnya penglihatan sehingga menciptakan bayangan lebih dari satu, baik itu secara horizontal, vertikal, ataupun diagonal.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ophthalmology pada bulan Oktober 2011, mendapati bahwa merokok saat sedang hamil dapat menyebabkan gangguan mata ini. Silinder juga dapat semakin parah jika seseorang mengalami penipisan atau luka pada kornea dan mengidap Keratoconus (degenerasi kornea).

Lalu, tahukah Anda apa tanda-tanda seseorang yang terkena silinder?

Walau setiap orang mengalami gejala yang tak sama, setidaknya beberapa orang mengalami pandangan yang kabur dan tidak dapat melihat dengan jelas baik dekat atau jauh. Kesulitan melihat ini juga sering terjadi pada malam hari, disertai dengan kelelahan pada mata, sering menyipitkan mata untuk memfokuskan penglihatan, iritasi mata, dan sakit kepala.

Sewaktu mengadakan pemeriksaan mata ada baiknya melalui Optometrist (dokter mata) atau Ophthalmologist (spesialis mata). Biasanya beberapa test diperlukan, misalnya:

  • Visual Acuity Assessment Test (VAT), pemeriksaan ini dilakukan dengan membaca grafik yang telah disediakan pada jarak tertentu untuk memastikan sampai batas mana Anda masih dapat membaca.
  • Refractor Test, pemeriksaan ini memerlukan bantuan mesin yang disebut refraktor optik (Optical refractor). Mesin ini dilengkapi dengan beragam lensa korektif seperti kacamata dengan ‘kekuatan’ yang berbeda. Anda akan diminta membaca objek tertulis dengan bantuan alat ini, hingga ditemukan lensa yang tepat bagi penglihatan Anda.
  • Keratometri, pemeriksaan ini dilakukan dengan bantuan alat keratoskop untuk menentukan kelengkungan lensa kornea Anda.

Setelah menjalankan beragam pilihan tes mata tersebut, Anda juga dapat melakukan tindakan penanganan yang tepat, seperti menggunakan lensa korektif, Orthokeratology (Ortho-K)—terapi lensa kontak bertekstur keras dengan manfaat yang bersifat sementara, dan tindakan operasi (LASIK, PRK, atau RK).

Penglihatan biasanya kembali normal setelah pemakaian lensa korektif atau setelah melakukan operasi korektif. Menurut situs Healthline.com, jika mata yang terkena silinder tidak segera diobati ini dapat memicu terjadinya mata malas (Amblyopia).

Oleh karena itu Anda perlu memeriksa kondisi mata dengan teratur, sehingga astigmatis atau silinder dapat diatasi! Demikianlah informasi seputar cara mengatasi mata silinder, ingin tahu informasi kesehatan lainnya? Nantikan selalu artikel-artikel terkini hanya di situs Deherba.com.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}