Ayo, Deteksi Gejala Penyakit dari Kondisi Kuku!

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Selama ini kebanyakan orang, terutama wanita, biasanya hanya memperhatikan kuku demi penampilan saja. Banyak yang rela mengeluarkan banyak uang demi kuku cantik berkilau berkat perawatan medicure dan pedicure. Beberapa malah gemar menghiasi kuku mereka dengan aneka warna dan gambar dengan nail art yang sedang tren saat ini.

Di balik semua itu, tak banyak yang tahu bahwa kuku bisa memberikan sinyal dari gejala penyakit yang mungkin sedang menyerang tubuh Anda.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Ya, kondisi kuku ternyata sangat berkaitan dengan sirkulasi darah dalam tubuh, komposisi darah, dan cairan dalam tubuh, serta kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kerusakan dalam tubuh atau gangguan dalam sistem sirkulasi darah bisa memengaruhi kondisi kuku. Itu sebabnya tampilan kuku yang kurang enak dilihat bisa jadi bukan karena salah pemeliharaan, melainkan karena gejala penyakit yang sedang Anda derita.

Setidaknya itulah yang diungkapkan top10homeremedies yang menjelaskan ada 9 bentuk kerusakan dan keanehan dalam bentuk kuku yang perlu diwaspadai sebagai gejala penyakit. Karenanya cobalah bersihkan kuku jari dari glitter, warna, dan bahan-bahan kimia lainnya. Lalu coba perhatikan, adakah kuku yang menunjukkan salah satu kondisi berikut?

Kuku yang pucat dan kusam

ketika kuku Anda tampak pucat kadang sedikit keunguan di bagian bawah, warnanya sedikit kusam dan tanpa kilau asli, besar kemungkinan Anda sedang mengalami kasus anemia atau defiasi zat besi.

Zat besi dalam darah menjadi unsur utama dalam sel darah merah, karenanya ketika tubuh kekurangan sel darah merah, maka kuku akan kehilangan warna pink segarnya. Warna keunguan dan kusam bisa jadi efek dari kuku yang kekurangan suplai oksigen serta nutrisi. Karena zat besi bekerja dalam darah sebagai pengikat oksigen dan pendorong gerak darah, tanpa zat besi darah tak bisa menghantarkan oksigen dan nutrisi dengan optimal.

Beberapa kondisi lain seperti diabetes, liver dan keluhan jantung bisa pula menjadi penyebab kuku pucat dan kusam, ini karena sirkulasi darah dan suplai menuju setiap sel dalam tubuh terganggu dan menyebabkan kuku kekurangan nutrisi.

Kuku yang menguning

Faktor penyebab paling dominan ketika kuku Anda menguning adalah tingginya kadar bilirubin dalam darah, sehingga menyisakan jejak warna kekuningan dalam tubuh Anda, juga pada kuku Anda. Ini artinya ada gejala penyakit liver atau ginjal dalam tubuh Anda.

Namun beberapa gejala jamur pada kuku, gejala diabetes yang menyebabkan insulin meningkat namun tidak berhasil memberi sinyal pada sel untuk menyerap glukosa bisa menjadi faktor penyebab kuku tampil kekuningan.

Namun menurut Canadian Respirotary Journal tahun 2012, kuku kuning bisa pula menjadi penanda gejala penyakit paru-paru dan pernafasan. Selain kadang kuku kuning adalah efek dari tingginya kadar toksin pada kuku sebagai efek terlalu sering tertutupi oleh nail art dengan bahan bertoksin.

Kuku yang menebal

Kuku yang tampak menjadi keras dan menebal juga bisa jadi tanda adanya masalah dengan kesehatan Anda. Seharusnya kuku cukup tipis namun tetap kuat, bila menjadi tebal dan kaku, setidaknya Anda patut curiga bila ada gejala penyakit jamur dengan kuku Anda atau infeksi pada area kuku dan sekitarnya.

Tetapi kuku menebal bisa menjadi tanda keluhan pada tiroid, masalah sirkulasi darah menuju kuku seperti bila terjadi pada kaki, bisa jadi adalah efek penggunaan sepatu hak tinggi selama menahun.

Kuku tampak menggembung

Bila kuku Anda tampak merona atau malah keunguan, dengan bentuk seperti cembung dan keras, kadang juga disertai dengan buku jari terakhir yang terasa membengkak, bisa jadi ini adalah gejala penyakit pada kawasan liver, ginjal hingga paru dan jantung.

Menurut The Permanente Journal tahun 2012 mengenai gejala-gejala unik kuku, dijelaskan adanya kaitan kuku menggembung dengan efek sirkulasi darah yang tidak lancar, hingga terjadi pengendapan darah pada buku terakhir jari. Itu sebabnya besar kemungkinan seseorang mengalami keluhan jantung, liver, ginjal atau paru-paru.

Kuku yang mudah pecah

Kuku Anda tampak mengering, kusam dan tidak berkilau alami, itu saja sudah bisa menjadi indikasi adanya masalah dengan kesehatan Anda. Namun belakangan kuku juga mulai tampak pecah-pecah dan mudah sekali patah. Kadang sisa patahan justru tampak berpasir. Bisa jadi kuku Anda mengalami kerusakan akibat nail art berlebihan, atau justru karena kuku Anda mengalami serangan jamur.

Namun kuku yang rusak bisa pula akibat mal nutrisi, karena tubuh Anda tidak mendapatkan asupan nutrisi yang sesuai kebutuhan atau malah karena sirkulasi darah Anda terganggu sehingga kuku tidak mendapat cukup darah untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Kuku yang cekung (spoon nail)

Menurut salah satu riset lain mengenai kesehatan kuku yang dilansir dalam The Permanente Journal 2012 juga dibahas mengenai kuku yang berbentuk cekung, dengan warna kusam gelap pada bagian tengah yang tertekuk ke dalam.

Menurut riset tersebut besar kemungkinan orang tersebut menunjukan gejala penyakit Koilonnychia. Kondisi ini berkaitan dengan kondisi perdarahan dalam sistem pencernaan, penyakit celiac, dan keluhan pada kandungan zat besi dalam darah yang sangat tipis.

Kemungkinan lain adalah hemokromatosis atau keluhan darah dimana zat besi mudah hancur, talasemia akut, keracunan darah, keluhan pada jantung dan paru-paru serta hipotiroid.

Kuku yang bergelombang atau berbintik (pitt nail)

Kadang kuku Anda tampak bergelombang, tampak seperti telah ditusuk oleh rangkaian benda tumpul hingga tampak rangkaian lubang-lubang tidak merata, dan biasanya juga disertai warna-warna kecoklatan yang samar.

Menurut Sebuah studi 2009 yang diterbitkan dalam Indian Journal of Dermatology dikatakan bahwa besar kemungkinan kuku rusak seperti ini disebabkan oleh masalah ginjal yang berat. Namun bisa pula karena kasus psoriasis, penyakit Reiter, vitiligo, alopecia areata, lichen planus, hemodialisis atau dermatitis eczematous.

Kuku dengan gelombang horizontal

Kuku bisa menampakan tampilan tidak rata, dan bila sebelumnya dikatakan kuku tampak seperti berlubang-lubang, maka kali ini kuku Anda bisa jadi mengindikasikan gejala kekurangan zink.

Namun Anda juga bisa menemukan tampilan kuku yang sama pada penderita penyakit kronis seperti gagal ginjal, liver kronis, kanker, dan sedang menjalankan kemoterapi. Beberapa pemilik kuku semacam ini juga mungkin memiliki latar belakang candu obat-obatan atau peminum alkohol berat. Ini karena kuku semacam ini bisa menjadi penanda tubuh Anda kelebihan racun.

Kuku terry

Kuku terry atau terry nail adalah kondisi dimana kuku tampak memburam dengan garis merah muda pada sisi ujung atas kuku. Kuku tampak rapuh dan kadang terlihat pucat. Keluhan kuku terry ini sebenarnya lebih menunjukan adanya kerusakan pada tubuh Anda secara general.

Bahkan menurut riset tahun 1984 yang diterbitkan di Lancet, dijelaskan bahwa sebagian besar pasien penyakit dalam kelas ringan hingga menengah menunjukan gejala kuku terry. Kebanyakan penderita kuku terry adalah pasien diabetes, gangren, liver, HIV/AIDS, sirosis hati, dan tipus akut.

Cukup bikin kita waspada, bukan? Ternyata kuku juga bisa menjadi sinyal untuk mendeteksi gejala penyakit yang sedang Anda alami. Pastikan kuku Anda dalam kondisi sehat dan terjaga, jangan biarkan selalu tertutupi oleh hiasan-hiasan kuku. Kadang efek toksin dari hiasan tersebut bisa menyamarkan gejala penyakit yang Anda alami, sehingga menyulitkan untuk mendeteksi kondisi kesehatan sebenarnya.

Jika mata dianggap sebagai jendela jiwa, maka kuku adalah jendela informasi tentang kesehatan Anda secara keseluruhan. Kuku yang kuat dan sehat bukan hanya menambah kecantikan, tetapi juga berarti tubuh yang sehat.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}