Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks dan kira-kira sebanyak 8000 kasus diantaranya berakhir dengan kematian.
Kalau begitu, bagaimana dengan harapan hidupnya? Angka harapan hidup penderita kanker serviks sama seperti pada kasus kanker lainnya yakni bergantung pada stadium kanker dan seberapa cepat penanganannya.
Harapan hidup penderita kanker serviks stadium awal setelah dilakukannya histerektomi radikal (pengangkatan seluruh jaringan rahim dengan operasi) dan limfadenektomi pelvis (pengangkatan seluruh jaringan kelenjar getah bening daerah panggul dengan pembedahan) bergantung pada beberapa faktor berikut yakni:
- Status kelenjar getah bening
Penderita yang tidak mengalami penyebaran kelenjar getah bening memiliki 5-years survival rate (harapan hidup sampai 5 tahun) sebesar 85%-90%. Namun, jika terjadi penyebaran ke kelenjar getah bening maka persentase akan turun menjadi 20%-74% bergantung pada jumlah, lokasi, dan ukuran penyebaran. - Ukuran tumor
Penderita dengan ukuran tumor kurang dari 2 cm memiliki survival rate sebesar 90% dan jika ukurannya lebih dari 2 cm maka angka survival-nya akan turun menjadi 60%. Bila tumor berukuran lebih dari 4 cm, angka survival dapat turun sampai 40%. - Invasi ke jaringan parametrium
Penderita dengan invasi kanker ke parametrium memiliki 5-years survival rate-nya 69% dibandingkan dengan tanpa invasi yakni sebesar 95%. Bila invasi disertai dengan kelenjar getah bening yang positif, maka survival rate-nya turun menjadi 39%-42%. - Kedalaman invasi
Invasi dari permukaan mulut rahim <1 cm memiliki 5-years survival rate sekitar 90% dan akan turun menjadi 63%-78% jika kedalamannya >1 cm. - Invasi ke Lymph-vascular space
Invasi ke daerah tersebut sebagai faktor prognosis masih kontroversial. Beberapa penelitian menyebutkan 50%-70% 5-years survival rate terjadi bila invasi ke ke lymph-vascular space dan survival rate 90% jika tidak terjadi invasi. Namun, penelitian lain menyatakan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dengan adanya invasi atau tidak.
Angka harapan hidup lima tahun (5 Years Survival Rate) jika kanker ini diketahui dan diobati pada stadium 1 adalah 70-75%, pada stadium 2 adalah 60 persen, pada stadium 3 tinggal 25%, dan pada stadium empat penderita sulit diharapkan bertahan.
Jika penyakit ditemukan saat masih lesi pra kanker, penderita masih bisa diobati secara sempurna dan tentu angka harapan hidupnya lebih tinggi. Apakah ada kaitannya antara usia penderita dengan harapan hidup kanker serviks?
Banyak penelitian menemukan bahwa insiden (kejadian) kanker serviks pada usia muda akan makin meningkat, dan tumor terlihat lebih agresif. Dalam analisis retrospektif yang dilakukan terhadap 2.628 pasien, ditemukan bahwa insidens dan derajat keganasan lebih tinggi pada kelompok usia muda.
Bagi Anda yang sedang dihadapkan pada penyakit kanker serviks, artikel berikut dapat membantu Anda menemukan solusi yang tepat. Kunjungi halaman Sekilas Sarang Semut atau Obat Kanker Serviks untuk melihat bagaimana Sarang Semut menumpas tumor dan kanker serviks.