Mengemudi dalam jarak jauh hingga berjam-jam sering membuat Anda harus tetap terjaga hingga malam hari. Tanpa istirahat yang cukup, Anda bisa mengalami microsleep—tertidur sebentar secara mendadak. Mobil jadi berbelok sedikit, atau Anda mungkin mendengar suara ban bergemuruh berjalan di tepi jalan yang kasar.
Itu tandanya Anda harus menepi dan beristirahat atau berganti dengan orang lain untuk mengemudi. Karena ada bahaya microsleep saat berkendara, yang tak jarang menyebabkan kecelakaan fatal. Agar semakin waspada, cari tahu apa saja penyebab microsleep dan bagaimana cara mencegahnya.
Garis Besar Pembahasan:
- Apa bahaya microsleep saat berkendara?
- Apa penyebab microsleep saat berkendara?
- Bagaimana cara mencegah microsleep saat berkendara?
Apa Bahaya Microsleep Saat Berkendara?
Kalau Anda sedang duduk diam, microsleep mungkin tidak berbahaya dan hanya sedikit menjengkelkan. Tapi lain ceritanya jika Anda sedang mengemudi. Bahaya microsleep saat berkendara bukan hanya bagi diri sendiri, tapi juga orang di dalam kendaraan Anda dan juga para pengendara lainnya.
Data menunjukkan bahwa sekitar 35% pengemudi bisa mengalami kecelakaan akibat microsleep saat berkendara. Terlebih lagi jika microsleep frekuensinya sudah melebihi 50% dalam waktu 4 menit, maka kemungkinan kecelakaannya meningkat sampai hampir 100%. (Sumber: Situs web Universitas Indonesia)
Dan kejadian ini cukup sering terjadi. WebMD menyebutkan dalam sebuah survei, sebanyak 4% pengemudi mengatakan bahwa mereka pernah tertidur saat berkendara setidaknya sekali dalam kurun 30 hari terakhir.
Microsleep khususnya berbahaya bagi pengemudi karena singkatnya waktu yang dibutuhkan untuk terjadi kesalahan serius saat mengemudi. Jika Anda tertidur selama 3 detik sambil melaju dengan kecepatan 96 km per jam, Anda bisa menempuh jarak 91 meter ke arah yang salah. Hal ini bisa membuat Anda keluar dari jalan atau masuk ke jalur lalu lintas yang berlawanan.
Bahaya Microsleep Lainnya
Keselamatan masyarakat umum terancam jika pekerja tertentu mengalami microsleep. Microsleep bisa menjadi sangat serius jika Anda bekerja sebagai:
- Pilot
- Pengontrol lalu lintas udara
- Supir truk
- Masinis
- Pekerja mesin di pabrik
Bidang pekerjaan lain dimana kurang tidur dapat berdampak serius adalah bidang medis. Beberapa studi menunjukkan bahwa pekerja medis lebih sering tertusuk jarum medis dan cedera akibat benda tajam ketika sedang menjalani shift malam, jam kerja yang panjang, atau sedang lembur. Kesalahan medis lainnya juga meningkat.
Apa Penyebab Microsleep Saat Berkendara?
Penyebab microsleep saat berkendara yang paling umum adalah karena kurang tidur. WebMD menjelaskan bahwa sebuah penelitian mendapati bahwa 20% dari partisipan kekurangan tidur 90 menit setiap malam daripada yang seharusnya mereka dapatkan. Pekerja shift dan jam kerja panjang sering menjadi korban kurang tidur.
Dan Anda tidak harus kurang tidur selama berhari-hari atau punya poal tidur berantakan. Karena sebuah penelitian mendapati bahwa hanya 1 malam kurang tidur (kurang dari 4 jam) sudah berisiko microsleep. Selain itu, mereka yang pola tidurnya baik dan teratur lebih mungkin mengalami microsleep ketika kurang tidur.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGPenyebab Microsleep Lainnya
Bukan hanya kurang tidur, kualitas tidur yang buruk juga bisa menjadi penyebab microsleep saat berkendara. Kualitas tidur yang buruk mungkin disebabkan oleh masalah fisik dan mental, antara lain:
- Apnea tidur, narkolepsi, dan gangguan tidur lainnya
- Obesitas atau kegemukan
- Depresi
- Kecemasan
- Gangguan bipolar
Penggunaa alkohol dan obat-obatan tertentu bisa memicu terjadinya microsleep. Salah satunya adalah obat anti-histamin yang sering menyebabkan rasa kantuk.
Bagaimana Cara Mencegah Microsleep Saat Berkendara?
Agar tidak sampai mengalami bahaya microsleep saat berkendara, Anda harus mengatasi rasa kantuk. Cobalah tips-tips praktis berikut saat Anda merasa mengantuk sewaktu mengemudi:
- Ubah apa yang Anda lakukan. Hanya butuh waktu sekitar ½ jam kegiatan monoton untuk mengurangi kewaspadaan Anda. Berhenti sebentar untuk bangun dari tempat duduk dan bergerak ke sekitar bisa sangat membantu.
- Tidur siang. Kadang Anda tidak bisa mengatasi rasa kantuk meski sudah melakukan segala upaya. Jika itu yang terjadi, sebaiknya tidur dulu selama minimal 20 menit untuk menghilangkan kantuk. Setel alarm jika perlu.
- Bicara dengan orang lain. Percakapan membangunkan sel-sel otak. Selain itu, berbicara mempercepat pernapasan dan memompa oksigen ekstra ke dalam aliran darah.
- Minumlah kopi. Kafein akan mulai memberikan efeknya sekitar 30 menit setelah dikonsumsi.
Untuk cara mencegah microsleep dalam jangka panjang, Anda perlu memperbaiki kebiasaan tidur. Upayakan untuk tidur 7 – 8 jam setiap malam. Anda bisa lebih mudah tidur nyenyak di malam hari jika melakukan cukup aktivitas fisik atau olahraga di siang hari.
Batasi juga penggunaan gadget menjelang waktu tidur. Dan hindari makan makanan berat, kafein, nikotin, dan alkohol dalam beberapa jam sebelum tidur.
Kesimpulan tentang Bahaya Microsleep Saat Berkendara
Apa bahaya microsleep saat berkendara? Meski hanya sebentar, microsleep bisa membuat kendaraan Anda keluar jalan atau melaju ke jalur arah sebaliknya. Ini bisa menyebabkan kecelakaan, yang bukan hanya membahayakan diri sendiri tapi juga orang lain di kendaraan Anda dan para pengemudi lainnya.
Apa penyebab microsleep saat berkendara? Penyebab utamanya adalah kurang tidur. Bahkan kurang tidur 1 malam saja dapat membuat Anda mengalami microsleep.
Bagaimana cara mencegah microsleep saat berkendara? Cobalah atasi rasa kantuk dengan menepi sebentar dan berjalan-jalan ke sekitar, minum kopi, atau mengobrol dengan seseorang. Jika kantuk tetap ada, sebaiknya tidurlah sebentar minimal 20 menit sebelum melanjutkan perjalanan.
Demikianlah artikel ini yang membahas tentang bahaya microsleep saat berkendara. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.