Pernah ada suatu iklan layanan masyarakat yang tayang di stasiun televisi lokal yang memperingatkan bahwa batuk yang tak kunjung sembuh lebih dari 2 minggu bisa jadi salah satu gejala TBC. Selain batuk, ada sejumlah gejala tuberkulosis (TBC atau TB) yang perlu Anda waspadai.
Sejak 24 Maret 1882—saat kuman penyebab infeksi tuberkulosis berhasil diidentifikasi—hingga kini, belum ada negara di dunia yang sanggup menyatakan dirinya bebas dari TBC. Di Indonesia sendiri, menurut Kepala Balitbangkes Kementrian Kesehatan RI Tjandra Yoga Aditama, pada tahun 2013 terdapat kira-kira 400.000 sampai 500.000 kasus TBC baru di Indonesia.
Setiap tahun tampaknya jumlah penderita tuberkulosis semakin bertambah. Bakteri penyebab infeksi tuberkulosis bisa menyebar dari satu orang ke orang lain bahkan melalui setetes kecil cairan tubuh dari bersin atau batuk. TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Gejala-Gejala TBC
Meskipun tubuh Anda mungkin telah ditempeli oleh bakteri penyebab tuberkulosis, namun sistem kekebalan tubuh biasanya sanggup memerangi dan mencegah Anda menjadi sakit. Untuk alasan inilah, para dokter membuat perbedaan antara:
TBC Laten. Dalam kondisi ini, tubuh telah terinfeksi TBC namun bakteri tetap berada dalam keadaan tidak aktif sehingga tidak menimbulkan gejala-gejala. TBC laten, atau disebut juga TBC tidak aktif, tidaklah menular. Meski begitu, bakteri bisa sewaktu-waktu menjadi aktif sehingga penderita TB laten tetap membutuhkan pengobatan. Diperkirakan sekitar 2 miliar orang memiliki TBC laten.
TBC Aktif. Kondisi membuat Anda menjadi sakit dan bersifat menular. Ini dapat terjadi dalam beberapa minggu pertama setelah terinfeksi bakteri TBC, atau mungkin terjadi beberapa tahun kemudian.
Tanda dan gejala TBC aktif diantaranya yakni:
- Batuk yang berlangsung selama 3 minggu atau lebih
- Batuk berdarah
- Nyeri dada, atau terasa sakit ketika bernapas atau batuk
- Penurunan berat badan
- Kelelahan
- Demam
- Berkeringat di malam hari
- Meriang
- Kehilangan selera makan
Tuberkulosis juga dapat memengaruhi bagian tubuh lain di tubuh selain paru-paru, termasuk ginjal, tulang belakang, serta otak. Ketika bakteri Mycobacterium tuberculosis menginfeksi organ selain paru-paru, tanda dan gejala TBC akan bervariasi sesuai dengan organ yang terinfeksi.
Sebagai contoh, tuberkulosis di tulang belakang dapat menyebabkan sakit punggung dan tuberkulosis pada ginjal dapat membuat keluarnya urin berdarah.
Apabila Anda mengalami gejala TBC seperti demam, penurunan berat badan, mandi keringat di malam hari, dan batuk yang tak kunjung sembuh, segeralah periksakan diri ke dokter.
Mungkin gejala-gejala tadi benar merupakan gejala TBC, namun ada kemungkinan juga itu adalah gejala dari penyakit lainnya. Dokter dapat membantu Anda melalui pemeriksaan dan diagnosa untuk menentukan secara jelas apa yang menjadi penyebab munculnya gejala-gejala tersebut.