Masalah kegemukan selalu menjadi persoalan yang tak ada habisnya, bahkan juga termasuk dalam keluhan yang paling banyak mendapat perhatian di dunia. Karena masalah kegemukan bukan hanya persoalan penampilan, tetapi memberi pengruh buruk terhadap kesehatan. Anda akan terjebak dalam berbagai ancaman kesehatan yang berbahaya ketika Anda membiarkan diri Anda tetap gemuk atau memiliki berat badan terlalu jauh di atas kata normal.
Dan bicara soal kegemukan, kita akan memasuki ranah yang paling kerap juga diperdebatkan. Yakni berbagai jenis makanan yang dikatakan memiliki pengaruh terhadap berat badan. Salah satunya soda, banyak yang mempertanyakan benarkah soda membuat Anda gemuk? Adakah pengaruh antara soda terhadap masalah kegemukan?
-
Soda kaya akan kalori
Pada dasarnya sebenarnya soda memiliki rasa getir yang kuat sebagai efek dari perpaduan air dan CO2. Karena itu, soda akan disajikan dengan kadar manis yang tinggi. Inilah yang membuat soda bisa berbahaya bagi masalah kegemukan. Karena gula dalam soda menyebabkan kadar kalori dalam soda meningkat. Kalori yang tinggi akan menjad sumber energi yang bila tidak di olah dengan pembakaran memadai dalam tubuh akan meningkatkan kadar gula dalam darah dan meningkatkan jumlah cadangan kalori dalam darah yang juga disebut dengan glikogen.
-
Tubuh tidak bereaksi terhadap kalori dalam minuman
Ketika seseorang merasa lapar, sebenarnya ini adalah pengaruh dari sistem hormon ghrelin yang memerintahkan tubuh merasa lapar. Hanya saja hormon ghrelin ini baru akan berhenti diproduksi dan menghentikan reaksinya ketika lambung mulai terisi oleh benda padat atau semi padat. Dan tidak akan bereaksi terhadap cairan, sekalipun dalam cairan tersebut terdapat kandungan kalori yang tinggi.
Menurut The University of California San Francisco Benioff Children’s Hospital, tubuh tidak diatur untuk bereaksi terhadap minuman selain hilangnya rasa haus. Jadi, ketika Anda minum soda yang kaya kalori, Anda tidak akan lantas merasa kenyang. Anda tetap akan makan dan mencari sumber kalori lain sehingga tubuh Anda justru akan mengalami kelebihan kalori dari minuman sekaligus makanan yang Anda asup.
-
Kalori dalam bentuk sukrosa meningkatkan kadar gula darah
Masalah lain adalah kalori dalam soda adalah sukrosa yang akan meningkatkan kadar gula dalam darah dengan sangat tinggi. Jadi mereka yang gemar meminum soda akan mengalami peningkatan kadar gula dalam darah dengan signifikan.
Masalah akan muncul ketika kadar gula dalam darah meningkat, karena terbukti kadar gula yang tinggi akan menyebabkan tubuh mengalami perlambatan pembakaran. Dan ini akan menyebabkan tubuh Anda menjadi lebih gemuk dan tambun. Itulah alasan kenapa soda sebaiknya juga tidak dikonsumsi oleh mereka dengan keluhan diabetes.
-
Soda sebenarnya rendah nutrisi
Anda bisa saja mengonsumsi segelas juice buah yang juga mengandung banyak gula karena ditambahkan gula pasir dalam proses pengolahannya. Tetapi meski demikian juice buah jauh lebih baik dikonsumsi oleh Anda ketimbang mengonsumsi soda.
Pasalnya jus buah mengandung sejumlah vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan dan sifatnya akan menetralisir kandungan kalori di dalam juice buah. Ini berbeda dengan soda yang tidak memiliki kandungan nutrisi lain di dalamnya, jadi tidak ada kandungan penyeimbang apapun yang terkandung dalam soda yang dapat membantu menetralisir kandungan kalori dalam soda.
-
Tidak semua orang menunjukan reaksi gemuk terhadap soda
Sifat sukrosa yang likuid sebenarnya akan menghasilkan fungsi kalori yang berbeda dengan kandungan sukrosa pada makanan padat. Kebanyakan kalori cenderung hanya akan numpang lewat dan akhirnya keluar lagi dari dalam tubuh melalui air seni. Sehingga sebagian besar kalori tak sempat terserap tubuh.
Hanya saja pada beberapa orang yang memiliki kepekaan terhadap sukrosa likuid, mereka cenderung tetap menyerap kalori dengan optimal sehingga dapat memicu kegemukan. Jadi sebenarnya tak selamanya soda bisa menyebabkan masalah kegemukan, semua bergantung pada kondisi tubuh masing-masing.
-
Soda meningkatkan produksi hormon senang
Beberapa riset tetapi menunjukan adanya pengaruh mengonsumsi soda terhadap kondisi mental seseorang. Soda membantu meningkatkan produksi hormon oksitoksin yang membantu memberi efek nyaman dan meredakan stress.
Dalam porsi wajar, soda akan meningkatkan kenyamanan Anda dan meredakan produksi hormon kortisol yang kerap kali menjadi penyebab orang memproduksi hormon ghrelin berlebihan, sehingga merasa menjadi terus menerus lapar.
Kini Anda memahami bukan positif dan negatif dari pengaruh mengonsumsi soda terhadap masalah kegemukan. Ada hal-hal yang patut Anda waspadai terkait kebiasaan mengonsumsi soda karena kadar kalorinya yang tinggi. Namun tidak selamanya soda menjadi pemicu masalah kegemukan.