Ingin tahu cara mengecek kanker hati yang benar? Apa saja pemeriksaan kanker hati yang tersedia? Lalu, bagaimana cara dokter menegakkan diagnosis kanker hati pada pasien? Perhatikan penjelasan selengkapnya tentang mendeteksi kanker hati di artikel ini.
Pada kanker hati, pemeriksaan skrining pada umumnya tidak dianjurkan sebagai cara untuk mendeteksi sejak dini. Sebab belum ada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pemeriksaan skrining benar-benar bermanfaat bagi orang yang tidak berisiko mengidap kanker ini.
Memang skrining berguna bagi orang-orang tertentu yang diketahui riskan terserang kanker hati, misalnya seorang penderita hemokromatosis, hepatitis kronis, dan seorang peminum berat alkohol.
Namun sering kali kanker hati terdeteksi karena pasien mengalami gejala-gejala yang mencurigakan dan memeriksakannya ke dokter, bukan karena pemeriksaan skrining.
Jika Anda telah merasakan sejumlah gejala yang dicurigai sebagai tanda-tanda kanker hati, dokter akan mencoba mencari tahu melalui beberapa pemeriksaan apakah penyebabnya benar adalah kanker atau sesuatu yang lain. Berikut adalah beberapa pemeriksaan medis yang mungkin akan diminta dokter untuk Anda lakukan.
Pemeriksaan Riwayat Kesehatan dan Fisik
Dokter akan menanyakan mengenai riwayat medis Anda untuk mengecek apakah Anda memiliki faktor-faktor risiko, serta mempelajari lebih jauh mengenai gejala-gejala yang Anda rasakan. Dokter juga akan memeriksa tanda-tanda dari kanker hati dan masalah kesehatan lain, mungkin khususnya di bagian perut dan memeriksa kulit serta bagian putih mata untuk melihat apakah ada gejala jaundice (warna kekuningan).
Bila gejala-gejala dan/atau hasil dari pemeriksaan fisik menunjukkan adanya kemungkinan kanker hati, maka dokter mungkin akan meminta Anda melakukan tes-tes lain. Tes tersebut antara lain tes pencitraan, tes laboratoroium, dan prosedur-prosedur lain.
Tes Pencitraan
Tes pencitraan untuk cara mendeteksi kanker hati menggunakan sinar-X, medan magnet, atau gelombang suara untuk menciptakan gambaran dari bagian dalam tubuh Anda. Tes pencitraan dilakukan dengan beberapa tujuan, termasuk:
- Untuk membantu mencari area-area mencurigakan yang mungkin adalah kanker
- Untuk membantu menegakkan diagnosis kanker hati
- Untuk memandu dokter dalam melakukan biopsi jarum ke area mencurigakan guna mengambil sampelnya
- Untuk mempelajari seberapa jauh kanker telah menyebar
- Untuk memandu dokter melakukan beberapa jenis perawatan tertentu di hati
- Untuk membantu menentukan apakah pengobatan yang dijalani memberikan hasil positif
- Untuk melihat apakah ada tanda-tanda kekambuhan kanker
Orang-orang yang mengidap (atau dicurigai mengidap) kanker hati juga mungkin diminta dokter untuk menjalankan salah satu (atau lebih) tes berikut ini.
Ultrasound
Ultrasound sering kali digunakan sebagai tes pertama untuk membantu memastikan diagnosis kanker hati. Tes kanker hati ini menggunakan gelombang suara untuk menciptakan sebuah gambar pada sebuah layar. Tes ini bisa memperlihatkan jika ada pertumbuhan massa-massa (tumor) pada hati, yang kemudian akan dicek untuk kanker, jika dibutuhkan.
CT Scan
CT (computed tomography) scan adalah tes sinar-X yang menghasilkan gambar-gambar terperinci dari kondisi dalam tubuh Anda. CT scan pada perut bisa membantu mengenali banyak jenis tumor hati. Tes ini dapat memberikan informasi tepat mengenai ukuran, bentuk, dan posisi tumor di hati atau di tempat lain di perut, serta di dekat pembuluh darah.
CT scan juga bisa digunakan untuk memandu biopsi jarum ke tumor yang dicurigai (disebut biopsi jarum yang dipandu CT). Jika Anda didapati memiliki kanker hati, maka CT scan ke dada juga mungkin dilakukan untuk mencari tahu apakah kanker telah menyebar ke paru-paru.
MRI Scan
Seperti CT scan, MRI (magnetic resonance imaging) memberikan gambaran terperinci dari jaringan-jaringan lunak dalam tubuh. Tetapi MRI scan tidak menggunakan sinar-X, melainkan gelombang radio dan magnet yang kuat.
Energi dari gelombang radio diserap dan kemudian dilepaskan dalam sebuah pola yang dibentuk oleh jenis jaringan pada tubuh dan oleh jenis penyakit tertentu. Sebuah komputer menerjemahkan pola tersebut menjadi sebuah gambar sangat terperinci dari bagian-bagian dalam tubuh.
MRI scan bisa sangat berguna untuk cara mendeteksi kanker hati. Kadang tes kanker hati ini juga sanggup membedakan mana jenis tumor yang jinak dan mana yang ganas. Juga bisa digunakan untuk melihat pembuluh-pembuluh darah di/sekitar hati, dan bisa membantu memperlihatkan apakah kanker hati sudah menyebar ke area tubuh lain.
Angiografi
Angiogram adalah tes sinar-X yang memeriksa pembuluh-pembuluh darah. Zat medium kontras, atau pewarna, disuntikkan ke dalam sebuah pembuluh arteri untuk mewarnai pembuluh-pembuluh darah sewaktu diambil gambar oleh sinar-X.
Tes kanker hati ini bisa digunakan untuk memperlihatkan arteri-arteri yang menyuplai darah ke suatu kanker hati, yang dapat membantu dokter memutuskan apakah kanker bisa diangkat serta membantu merencanakan operasi. Tes ini juga dapat digunakan untuk memandu sejumlah tipe perawatan non-operasi, misalnya perawatan embolisasi.
Angiografi dengan pemasangan kateter:
Mungkin saat menjalankan tes ini, Anda merasa kurang nyaman karena harus dimasukkan kateter kecil (tabung fleksibel berongga) ke dalam arteri yang menuju ke hati untuk menyuntikkan zat pewarna. Biasanya kateter dimasukkan ke arteri di selangkangan Anda dan dihubungkan ke arteri hari.
Anda harus tetap diam saat pemasangan kateter. Anestesi (bius) lokal sering dilakukan untuk membuat area itu mati rasa sebelum memasukkan kateter. Lalu pewarna disuntikkan dengan cepat untuk membuat semua pembuluh darah terlihat jelas ketika pengambil gambar melalui sinar-X.
Angiografi dengan CT atau MR scan:
Angiografi juga bisa dilakukan dengan CT scan (CT angiografi) atau MR scan (MR angiografi). Teknik-teknik itu sering kali digunakan sebaliknya daripada angiografi dengan sinar-X karena mereka bisa memberi informasi mengenai pembuluh darah di hati tanpa harus memasukkan kateter ke dalam arteri. Tetapi Anda masih harus disuntikkan zat pewarna melalui jalur IV (infus) ke dalam aliran darah selama proses pengambilan gambar (pencitraan).
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGPemindaian (Scan) Tulang
Pemindaian tulang dapat membantu mendeteksi kanker yang telah menyebar (bermetastasis) ke tulang. Dokter biasanya tidak meminta tes ini pada pasien kanker hati, kecuali jika pasien merasakan gejala-gejala seperti nyeri tulang, atau jika ada kemungkinan pasien harus menjalani transplantasi hati untuk pengobatannya.
Laparoskopi
Tes kanker hati ini dapat digunakan untuk:
- Membantu dokter memastikan diagnosis kanker hati melalui biopsi
- Menentukan stadium atau tingkat penyebaran dari kanker
- Membantu merencanakan operasi atau pengobatan lain
Dalam prosedur ini, seorang dokter memasukkan tabung tipis ringan yang mamiliki sebuah kamera video kecil di ujungnya melalui sayatan kecil di bagian depan perut untuk melihat kondisi hati serta organ lainnya. Prosedur ini dilakukan di ruang operasi.
Biasanya Anda sudah dibius sehingga dalam keadaan tak sadarkan diri, meski adakalanya pasien hanya dibius sampai dibuat mengantuk saja dan area sayatannya dibut mati rasa. Karena dokter bedah hanya membuat sayatan kecil untuk memasukkan tabung, Anda seharusnya tidak akan merasakan banyak rasa sakit setelahnya. Anda biasanya bisa langsung pulang ke rumah setelah pulih dari bius.
Biopsi
Biopsi adalah prosedur pengambilan sampel jaringan untuk mendeteksi kanker. Kadang, satu-satunya cara mendeteksi kanker hati secara pasti adalah dengan mengambil biopsi dan memeriksa sampelnya dengan mikroskop.
Tetapi dalam beberapa kasus, dokter bisa cukup yakin jika pasiennya menderita kanker hati hanya berdasarkan hasil tes-tes pencitraan seperti CT dan MRI scan. Dalam kasus-kasus itu, mungkin tidak dibutuhkan biopsi.
Dokter sering khawatir kalau menusukkan jarum ke tumor/kanker, atau mengganggunya tanpa benar-benar mengangkat tumor, malah akan membuat sel-sel kanker menyebar ke area lain. Ini adalah kekhawatiran utama pada pilihan pengobatan transplantasi hati untuk kanker hati, sebab penyebaran kanker mungkin akan membuat pasien tidak lagi dapat menjalankan transplantasi.
Itulah sebabnya beberapa ahli merekomendasikan agar pasien yang akan menjalani transplantasi hanya mendapatkan biopsi di rumah sakit yang juga akan menjalankan transplantasi pada pasien tersebut. Jika biopsi benar-benar dibutuhkan, prosedur itu dapat dilakukan dengan beragam cara, antara lain:
Biopsi jarum:
Sebuah jarum berongga dimasukkan melalui kulit di perut dan menuju ke hati. Awalnya kulit dibius dibuat mati rasa sebelum dimasukkan jarum. Jarum yang digunakan dapat berbeda-beda ukurannya.
Biopsi laparoskopik:
Sampel biopsi dapat diambil sewaktu pasien menjalankan tes laparoskopi. Ini memungkinkan dokter untuk melihat permukaan hati dan mengambil sampel dari area-area yang tampak abnormal.
Biopsi bedah:
Biopsi insisi (dengan mengambil sepotong tumor) atau biopsi eksisi (mengambil seluruh tumor dan beberapa jaringan normal di sekitarnya) bisa dilakukan selama operasi berlangsung.
Tes Laboratorium
Dokter Anda mungkin meminta Anda menjalankan tes-tes laboratorium karena beberapa alasan, antara lain:
- Untuk membantu memastikan diagnosis kanker hati
- Untuk membantu menentukan apa sebenarnya penyebab kanker hati Anda
- Untuk mempelajari seberapa baik fungsi hati Anda, yang akan memengaruhi jenis pengobatan yang disarankan dokter
- Untuk mendapatkan gambaran umum kondisi kesehatan Anda dan seberapa baik fungsi dari organ-organ tubuh lain, yang juga memengaruhi jenis pengobatan yang akan disarankan
- Untuk melihat seberapa baik respon penyakit terhadap pengobatan
- Untuk mendeteksi tanda-tanda kanker kambuh kembali setelah selesai pengobatan
Tes Alpha-Fetoprotein Blood (AFP)
AFP biasanya ada dalam kadar tinggi pada darah seorang janin, tetapi akan kadarnya menjadi rendah segera setelah kelahirannya. Kadar AFP pada orang dewasa bisa naik akibat penyakit hati, kanker hati, atau kanker lainnya.
Jika kadar AFP menjadi sangat tinggi pada seseorang yang memiliki tumor di hati, itu bisa menjadi tanda bahwa dia menderita kanker hati. Tapi karena kanker hati bukan satu-satunya penyebab kadar tinggi AFP dan banyak pasien kanker hati stadium awal memiliki kadar normal AFP, maka tes ini tidaklah terlalu bermanfaat untuk memastikan apakah sebuah pertumbuhan adalah kanker atau bukan.
Namun tes ini kadang bermanfaat bagi orang yang telah didiagnosis kanker hati. Kadar AFP bisa membatnu menentukan jenis pengobatan apa yang cocok. Selama pengobatan, tes ini juga dapat berguna untuk mengetahui seberapa baik efek pengobatan tersebut, sebab kadar AFP seharusnya menurun jika pengobatannya efektif. Tes ini juga berguna setelah pengobatan selesai, untuk mendeteksi tanda-tanda kekambuhan kanker.
Tes Darah Lain untuk Diagnosis Kanker Hati
Tes fungsi hati (LFT):
Karena kanker hati sering berkembang di hati yang sudah dirusak oleh hepatitis dan/atau sirosis, dokter perlu tahu kondisi dari hati Anda sebelum memulai pengobatan. Serangkaian tes darah bisa mengukur kadar dari zat-zat tertentu dalam darah Anda yang menunjukkan seberapa baik fungsi hati Anda.Jika sebagian dari hati yang tidak terkena kanker tidak berfungsi baik, Anda mungkin tidak dapat menjalani operasi untuk pengobatan kanker. Sebab dalam operasi harus diangkat sebagian besar bagian dari hati Anda. Ini adalah masalah umum yang dihadapi penderita kanker hati.
Tes pembekuan darah:
Hati juga mencipatakan protein-protein yang membantu pembekuan darah saat terjadi pendarahan. Hati yang rusak mungkin tidak sanggup membuat cukup protein itu, sehingga memicu terjadinya pendarahan tak terkenali. Dokter mungkin meminta Anda melakukan tes-tes darah seperti prothrombin time (PT) untuk meninjau risiko ini.
Tes untuk hepatitis virus:
Dokter Anda mungkin meminta dilakukan tes-tes darah untuk memeriksa hepatitis B dan C. Mencari tahu keberadaan virus hepatitis akan membantu memastikan diagnosis kanker hati.
Tes fungsi ginjal:
Tes-tes kadar nitrogen urea darah (BUN) dan kreatinin sering dilakukan untuk meninjau seberapa baik fungsi ginjal Anda.
Tes hitung darah lengkap (CBC):
Tes ini mengukur kadar sel-sel darah merah (yang membawa oksigen ke seluruh tubuh), sel-sel darah putih (yang melawan infeksi), dan trombosit (yang membantu pembekuan darah). Ini memberitahu seberapa baik fungsi dari sumsum tulang Anda (lokasi pembuatan sel-sel darah baru).
Tes kimia darah dan tes lainnya:
Tes kimia darah memeriksa kadar sejumlah zat dalam darah, beberapa diantaranya mungkin terpengaruh oleh kanker hati. Misalnya, kanker hati bisa menaikkan kadar kalsium dalam darah, sementara kadar glukosa bisa menurun. Kanker hati kadang juga menaikkan kolesterol, jadi ini bisa diperiksa juga.
Demikianlah berbagai jenis tes yang umumnya digunakan dokter sebagai cara mendeteksi kanker hati. Apabila dokter telah yakin bahwa Anda terkena kanker hati, maka beliau juga mungkin akan memanfaatkan hasil-hasil tes tersebut untuk menentukan sudah seberapa jauh perkembangan dari kankernya atau stadiumnya.
Setelah diagnosis kanker hati ditegakkan, adakalanya Anda juga diminta untuk menjalankan lebih banyak tes lain demi mendapatkan informasi lebih jelas mengenai keadaan kanker Anda. Hasil-hasil tes kanker hati yang Anda lakukan juga merupakan faktor penting dalam memutuskan jenis pengobatan kanker hati yang sesuai dengan keadaan Anda.