Banyak wanita penderita PCOS (sindrom ovarium polikistik) merasa khawatir apakah kedelai boleh mereka makan atau tidak. Beberapa penderita PCOS bahkan takut dengan makanan dari kedelai, seperti tempe dan tahu. Tetapi ada yang mengatakan bahwa ternyata ada manfaat kedelai untuk PCOS. Jadi mana yang benar? Apakah penderita PCOS boleh makan kedelai atau tidak?
Kekhawatiran itu berasal dari informasi-informasi tidak akurat di internet tentang peran dari kedelai bagi kesehatan kita. Akan tetapi fakta-fakta dari penelitian yang sudah ada justru menunjukkan bahwa konsumsi kedelai secara teratur dalam jumlah kecil sebenarnya dapat meningkatkan kesuburan wanita dan metabolisme dari PCOS.
Mari kita kupas apa sebenarnya peran kedelai terhadap PCOS, supaya bisa memahami apakah kedelai berdampak negatif atau justru positif jika dikonsumsi oleh wanita penderita PCOS.
Apa Itu Kedelai?
Kedelai fermentasi telah menjadi makanan pokok di negeri-negeri Asia sejak ribuan tahun lalu. Kedelai merupakan makanan nabati yang mengandung semua asam amino esensial, menjadikannya sumber protein yang komplet. Kedelai rendah lemak, mengandung asam lemak esensial, dan lengkap dengan vitamin, mineral, flavonoid, juga serat.
Kedelai adalah fitoestrogen, yang artinya dapat meniru estrogen tetapi dengan sangat lemah dan tidak sebanding dengan kekuatan penuh estrogen asli. Tes laboratorium menunjukkan bahwa fitoestrogen dalam kedelai kira-kira 100 – 1000 kali lipat lebih rendah daripada estrogen.
Konsumsi kedelai, terutama dalam jumlah kecil (beberapa kali seminggu) belum ditemukan dapat menyebabkan gangguan tiroid. Dalam hal ini kedelai tidaklah berbahaya atau berdampak negatif untuk wanita penderita PCOS.
Manfaat Kesehatan dari Kedelai
Kedelai telah diperlihatkan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Manfaat kedelai itu termasuk meredakan gejala-gejala menopause seperti hot flash, mencegah kanker payudara dan kanker prostat, mengurangi pergantian tulang dan mengurangi risiko osteoporosis, dan mencegah penyakit jantung.
Pada tahun 1998, lembaga Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengeluarkan pernyataan bahwa “pola makan rendah lemak jenuh dan kolesterol yang mencakup 25 gram protein kedelai per hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung.”
Manfaat kesehatan kedelai diyakini berasal dari kedelai yang tidak diproses. Sedangkan jenis makanan kedelai yang telah diproses dikaitkan dengan dampak kesehatan negatif misalnya dapat memengaruhi fungsi tiroid. Misalnya isolat protein kedelai dan minyak kedelai terhidrogenasi sering ditambahkan ke energy bar, granola bar, dan produk olahan alternatif daging. Ini adalah bentuk-bentuk kedelai yang telah diproses.
Berikut adalah contoh-contoh produk kedelai yang telah diproses: susu kedelai dan keju kedelai, protein kedelai bertekstur (textured soy protein), bubuk protein berbasis kedelai, minyak kedelai terhidrogenasi, produk alternatif daging, isolat protein kedelai.
Sedangkan berikut ini contoh-contoh makanan dari kedelai yang tidak diproses: tahu, tempe, natto, miso, kecap, edamame, dan kacang kedelai. Wanita penderita PCOS boleh makan kedelai yang tidak diproses ini.
Apa Manfaat Kedelai untuk PCOS?
Penelitian tentang konsumsi kedelai untuk wanita dengan PCOS masih terbatas, namun penelitian yang sudah ada menunjukkan bahwa kedelai dapat meningkatkan banyak aspek metabolisme PCOS.
Ini termasuk mengurangi total kolesterol dan kolesterol “jahat” LDL, trigliserida, penanda inflamasi, tekanan darah, dan insulin. Konsumsi kedelai juga telah terbukti mengurangi testosteron dan menjadi pelindung terhadap stres oksidatif.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolisme melibatkan 70 peserta wanita penderita PCOS. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang mengonsumsi isoflavon kedelai 50 mg per hari dan kelompok yang mengonsumsi plasebo, masing-masing selama 12 minggu.
Mau BEBAS dari SAKIT dengan herbal yang tepat? KONSULTASI GRATIS klik tombol WhatsApp ini:
WHATSAPP SEKARANGPenanda metabolisme, endokrin, inflamasi, dan stres oksidatif diperiksa pada awal dan pada akhir pengujian.
Hasilnya menunjukkan bahwa dibandingkan dengan kelompok plasebo, kelompok yang mengonsumsi kedelai secara signifikan mengalami penurunan kadar insulin mereka. Dan asupan kedelai menghasilkan penurunan yang signifikan dalam indeks androgen bebas dan trigliserida dibandingkan dengan kelompok plasebo.
Penelitian-penelitian lain yang menyelidiki manfaat kedelai untuk PCOS juga mendapati bahwa kedelai dapat memperbaiki kadar total kolesterol dan kolesterol LDL.
Kedelai dan Kesuburan Wanita
Walaupun tidak ada penelitian yang menyelidiki bagaimana kedelai dapat memengaruhi kesuburan pada wanita dengan PCOS, namun ada penelitian yang menyelidiki manfaat kedelai untuk wanita yang tidak subur.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility memeriksa pengaruh asupan fitoestrogen kedelai pada 315 wanita yang menjalani perawatan infertilitas (ketidaksuburan) dengan teknologi reproduksi berbantuan (Assisted Reproductive Technology/ART) di Rumah Sakit Umum Massachusetts, AS.
Peneltian ini mendapati bahwa kedelai tidak hanya meningkatkan tingkat pembuahan, tetapi juga tingkat kehamilan (52% vs 41%) dan kelahiran hidup (44% vs 31%) lebih tinggi pada wanita yang makan kedelai dibandingkan dengan wanita yang tidak makan kedelai.
Wanita yang mengonsumsi asupan kedelai tertinggi memiliki peluang kelahiran hidup yang secara signifikan lebih tinggi daripada mereka yang asupannya terendah.
Kesimpulan tentang Apakah Penderita PCOS Boleh Makan Kedelai
Tampaknya makanan dari kedelai, terutama yang tidak diproses seperti tempe dan tahu, justru berdampak positif terhadap PCOS. Bukti-bukti penelitian yang sudah ada menunjukkan bahwa memang ada manfaat kedelai untuk PCOS.
Jadi apakah wanita penderita PCOS boleh makan kedelai? Boleh-boleh saja asalkan tidak berlebihan, dan konsumsi kedelai yang tidak diproses. Jumlah kedelai yang moderat yang secara umum disarankan untuk penderita PCOS adlaah maksimal 3 – 4 porsi dalam seminggu, atau sekitar 9 gram rata-rata untuk konsumsi harian. Ini sama dengan kadar isoflavon harian sekitar 36 miligram.
Selain itu kedelai fermentasi seperti tempe, natto, dan miso, memberikan manfaat tambahan karena proses fermentasi membantu kedelai memiliki komponen gizi lebih baik. Kedelai yang difermentasi memiliki komponen asam amino yang lebih lengkap dan lebih mudah dicerna. Ini memberi manfaat ganda bagi tubuh, apalagi dengan adanya komponen serat yang lebih tinggi.
Selain itu fermentasi juga memberi tambahan kadar zink dari ragi. Ada peran besar zink dalam meregulasi keseimbangan hormonal pada penderita PCOS.
Jadi sebagai kesimpulannya, wanita dengan PCOS boleh makan kedelai dalam jumlah moderat. Dan pilih sajian kedelai dengan tepat. Ini justru akan memberikan manfaat kedelai untuk PCOS, yakni meningkatkan metabolisme PCOS dan meningkatkan kesuburan wanita. Namun tetap yang terbaik adalah Anda konsultasi dulu dengan dokter jika masih ragu mengenai konsumsi kedelai.