Memang tidak ada satu jenis makanan pun yang dapat 100% menyembuhkan kanker. Namun penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis buah memiliki sejumlah manfaat untuk membunuh pertumbuhan kanker. Maksudnya, meski tidak sepenuhnya untuk mengobati kanker, buah tersebut dapat membantu pengobatan dan pemulihan jika dikonsumsi secara rutin.
Apa sajakah buah yang bermanfaat untuk kanker? Dalam artikel ini kita akan mencari tahu 7 jenis buah-buahan yang menurut penelitian telah terbukti membantu pengobatan dan pemulihan kanker.
Apel
Apel adalah sumber yang baik untuk memperoleh asupan serat dan vitamin C. Di dalam buah ini terdapat kemampuan antioksidan yang sebagian besar berasal dari senyawa fitokimia yang dimilikinya. Beberapa kandungan senyawa fitokimia dalam apel antara lain:
- Quercetin, yaitu jenis senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas anti-inflamasi dan antioksidan.
- Flavonoid lainnya, termasuk epicatechin dan anthocyanin (pada apel merah).
- Triterpenoid, yang terutama terdapat pada kulit apel.
Apel juga mengandung senyawa polifenol yang dapat mencegah peradangan, penyakit kardiovaskular, dan infeksi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa polifenol memiliki kemampuan anti-kanker dan pelawan tumor. Contohnya, polifenol phloretin mampu menghambat protein GLUT2 yang berperan dalam pertumbuhan sel kanker stadium lanjut.
Sebuah penelitian di tahun 2018 yang dipublikasikan oleh Journal of Food and Drug Analysis juga memperlihatkan bahwa phloretin dari apel dapat secara signifikan menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara, tanpa memengaruhi sel-sel normal sekitarnya.
Ceri
Buah ceri yang manis dan asam sama-sama sumber serat dan vitamin C yang baik, juga mengandung kalium. Ceri tart, atau ceri yang asam, juga merupakan sumber vitamin A yang sangat baik. Ceri mengandung beragam senyawa fitokimia yang memiliki aktivitas antioksidan dan bertanggung jawab memberikan warna pada buhanya, antara lain:
- Warna merah gelap pada ceri berasal dari kandungan tinggi senyawa anthocyanin, yang bertindak sebagai antioksidan.
- Hydroxycinnamic acid dan perillyl alcohol, kandungan fitokimia dari monoterpene, memberikan buah ceri kemampuan antioksidan.
Buah ceri asam maupun manis sama-sama memiliki kemampuan antioksidan, tetapi kemampuannya lebih tinggi pada buah ceri asam. Antioksidan dari jus ceri dan ceri yang sudah dikeringkan hampir sebanding dengan buah ceri segar. Namun antioksidan pada ceri yang dibekukan agak berkurang, dan jauh berkurang pada ceri kalengan.
Stroberi
Stroberi merupakan sumber yang baik untuk mendapatkan antioksidan karena mengandung senyawa fenolik. Penelitian memperlihatkan bahwa ekstrak stroberi memiliki kapasitas antioksidan yang lebih tinggi dalam melawan radikal bebas. Di dalam stroberi terdapat antioksidan, seperti vitamin C, acid hydroxycinnamic, anthocyanin, dan flavonoid.
Selain itu, karena mengandung banyak ellagic acid, sebuah antioksidan yang dapat menghasilkan efek anti-mutagenik dan anti-karsinogenik, stroberi juga sedang diselidiki kemampuannya untuk mengobati kanker. Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa buah stroberi memiliki aktivitas anti-proliferatif yang kuat pada sel-sel kanker hati manusia (HepG2).
Penelitian lainnya juga mendapati bahwa ekstrak buah stroberi dapat dimanfaatkan untuk obat kanker payudara alami karena mampu menghambat pertumbuhan dan perkembangan dari sel-sel kanker payudara. Namun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki serta meneguhkan kemampuan anti-kanker yang dimiliki stroberi.
Delima
Delima adalah buah yang dapat dimakan biji-bijinya. Biji delima memiliki aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat karena banyaknya kandungan senyawan tannin dan anthocyanin yang dimilikinya. Bahkan aktivitas antioksidan delima tampaknya lebih tinggi daripada yang dimiliki oleh anggur merah (red wine) dan teh hijau. Padahal anggur merah dan teh hijau sudah dikenal sebagai sumber antioksidan yang kuat.
Penelitian telah menunjukkan bahwa delima dan kandungan konstituen di dalamnya dapat secara efisien memengaruhi jalur persinyalan multipel yang terlibat dalam inflamasi, transformasi sel-sel, hiperproliferasi, angiogenesis, inisiasi tumorigenesis, dan akhirnya menghambat langkah-langkah akhir dari tumorigenesis dan metastasis. Semua proses itu berperan dalam tumbuh-kembang kanker.
Konstituen-konstituten dari delima diperlihatkan mampu memodulasi faktor transkripsi, pro-apoptosis, protein anti-apoptosis, molekul pengatur siklus sel, protein kinase, molekul adhesi sel, mediator pro-inflamasi, dan faktor pertumbuhan pada berbagai jenis kanker.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Alabama di Birmingham, AS, membuktikan bahwa buah delima punya potensi untuk membantu mencegah serta mengobati kanker kulit, payudara, prostat, paru-paru, dan usus besar. Meski begitu, para peneliti juga mengakui bahwa masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk meneguhkan potensinya itu.
Anggur
Buah anggur dan jus anggur merupakan sumber yang baik untuk memperoleh resveratrol, yaitu senyawa fitokimia yang telah diselidiki secara mendalam karena efek anti-kanker nya. Resveratrol paling banyak terdapat di kulit anggur. Senyawa ini dimiliki oleh anggur merah, ungu, dan hijau, dan jumlahnya sangat bergantung pada kondisi pertumbuhan dari buah anggur tersebut.
Anggur merah (red wine) juga mengandung resveratrol. Akan tetapi, berbagai penelitian melaporkan bahwa alkohol dikaitkan dengan kenaikan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, payudara, dan kolorektal. Jadi anggur merah biasanya tidak direkomendasikan untuk obat kanker alami, tidak seperti buah anggur segarnya.
Penelitian menunjukkan bahwa senyawa resveratrol memiliki aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat. Dalam penelitian di laboratorium, senyawa ini terbukti dapat mencegah jenis kerusakan yang diketahui memicu pembentukan kanker pada contoh sel, jaringan, dan hewan percobaan.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGPenelitian lainnya di laboratorium juga menunjukkan kemampuan resveratrol untuk memperlambat pertumbuhan sel kanker dan menghambat pembentukan tumor di sel-sel limfa, hati, lambung, dan payudara. Bahkan senyawa ini juga mampu mengakibatkan kematian tumor leukemia dan kanker usus besar.
Dalam sebuah seri penelitian, resveratrol didapati dapat menghalangi perkembangan kanker kulit, payudara, dan leukemia pada tiga tahap penyakitnya (inisiasi, promosi, dan progresi).
Buah Pembunuh Kanker: Mengkudu
Mengkudu adalah buah untuk kanker lain yang pantas dipertimbangkan. Buah ini telah lama dimanfaatkan untuk berbagai macam penyakit berat, termasuk penyakit jantung dan kanker. Kini penelitian modern telah berupaya membuktikan kemampuan anti-kanker yang dimilikinya.
Salah satunya dilakukan oleh peneliti dari University of Hawaii yang menyelidiki hubungan antara Noni juice (sari buah mengkudu) dan aktivitas anti-kanker dan/atau imunostimulan. Penelitian ini mengulas penelitian-penelitian in vitro maupun in vivo terdahulu yang telah dilakukan terhadap mengkudu.
Di antara penelitian-penelitian in vitro, komponen terkonsenstrasi di dalam sari buah mengkudu dapat (1) merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membantu tubuh melawan kanker, dan (2) membunuh sebagian kecil (0-36%) sel-sel kanker, tergantung pada jenisnya.
Terdapat juga dua penelitian klinis pada manusia. Pertama pada pengujian buah mengkudu yang dikeringkan dan dibekukan yang dapat mengurangi rasa nyeri akibat kanker. Kedua pada perokok yang mengonsumsi sari buah mengkudu mengalami penurunan adduksi DNA aromatik, serta penurunan kadar radikal anionplasma superoksida dan lipid hdroperoksida.
Kemudian diperoleh kesimpulan bahwa beberapa penelitian in vivo dan in vitro menunjukkan bahwa ada komponen di dalam sari buah mengkudu yang dapat membantu untuk mengobati kanker.
Sirsak
Beberapa bagian dari tanaman sirsak, termasuk daun, buah, akar, dan bijinya, diduga memiliki aktivitas anti-kanker seperti sitotoksisitas, induksi apoptosis, nekrosis, dan inhibisi proliferasi, pada sel-sel kanker payudara, prostat, kolorektal, paru-paru, leukemia, ginjal, pankreas, hati, mulut, melanoma, serviks, dan indung telur.
Buah dari sirsak mengandung senyawa acetogenin yang telah diteliti dan dibuktikan kemampuan anti-kanker nya. Senyawa ini dapat membantu menghambat pertumbuhan dan perkembangan kanker. Dalam penelitian acetogenin didapati dapat menghambat sel-sel kanker indung telur, payudara, nasofaring, dan serviks. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa senyawa ini menghambat pertumbuhan sel-sel tumor yang telah resisten (kebal) terhadap obat.
Demikianlah artikel ini yang membahas tentang 7 jenis buah anti-kanker di sekitar kita. Walaupun bukan obat untuk kanker, namun mengonsumsi buah secara rutin dapat membantu mengobati penyakit kanker yang sedang diderita. Semoga informasi ini dapat berguna khususnya bagi Anda yang sedang berjuang menghadapi penyakit ganas ini.