Amarah merupakan luapan emosi sangat kuat yang dapat terjadi ketika merasa kecewa, frustasi, sakit hati, atau kesal. Kemarahan dapat bermanfaat sekaligus merugikan, bergantung cara Anda menyikapinya. Mengetahui bagaimana cara mengendalikan emosi dan mengekspresikan emosi dalam cara yang tepat sangat berguna untuk kehidupan Anda.
Apabila Anda bisa meluapkan emosi tanpa menyakiti orang lain, hal tersebut bisa melegakan perasaan. Tetapi jika Anda terbiasa memendam murka, hal itu dapat memicu perilaku pasif-agresif seperti bersikap kritis atau bermusuhan dengan orang lain secara diam-diam.
Bagaimana Anda Bisa Mengendalikan Emosi?
Ketika marah, Anda mungkin merasa sedikit jengkel, resah, atau sampai mengamuk. Ikutilah tips-tips berikut untuk menyingkirkan perasaan negatif tersebut dari diri Anda.
- Saat mulai merasa marah, cobalah tarik napas dalam, berbicara positif kepada diri sendiri, dan hentikan pikiran gusar Anda. Tariklah napas panjang dari perut Anda. Dan secara perlahan ulangi kata-kata yang menenangkan seperti “rileks” atau “bawa santai saja”. Ulangi kata-kata tersebut ke diri sendiri sambil bernapas dalam sampai amarah mereda.
- Meskipun mengekspresikan kemarahan lebih baik daripada memendamnya, tapi tetap harus dengan cara yang tepat. Cobalah ungkapkan perasaan Anda dengan jelas dan tenang. Ledakan kemarahan membuat sistem saraf dan jantung jadi stres sehingga memicu masalah kesehatan.
- Upayakan untuk rutin berolahraga. Aktif bergerak merupakan alternatif untuk memperbaiki mood sekaligus meredakan ketegangan dan kemarahan.
- Hindari penggunaan obat-obatan atau konsumsi alkohol berlebihan yang bisa membuat Anda sulit mengendalikan emosi.
- Mintalah dukungan dari orang lain. Bicarakan apa yang Anda rasakan dan berupayalah untuk mengubah perilaku emosional.
- Jika Anda sulit menggunakan akal sehat ketika sedang murka, cobalah catat saat-saat kapan saja biasanya naik pitam dan sebisa mungkin hindari pemicunya.
- Cobalah memandang suatu persoalan dari sudut pandang berbeda dengan belajar menempatkan diri di posisi orang lain.
- Belajar menertawakan diri sendiri dan melihat sisi humor dari setiap situasi.
- Berupaya menjadi pendengar yang baik. Mendengar sebelum bertindak bisa memperbaiki komunikasi dan menciptakan kepercayaan. Rasa percaya ini bisa membantu Anda mengatasi emosi-emosi negatif. Latihan komunikasi yang berguna misalnya dengan mengatakan “Maaf, apakah maksud perkataan Anda begini?” kemudian kemukakan apa yang Anda tangkap dari maksud perkataan lawan bicara. Seringkali, pendekatan seperti ini membantu mengklarifikasi kesalahpahaman yang memicu kemarahan atau mengidentifikasi masalah tanpa menimbulkan perkelahian.
- Belajarlah untuk tegas kepada diri sendiri untuk mengungkapkan perasaan dengan tenang dan jelas tanpa membela diri dan menjadi emosional. Anda bisa belajar dari buku-buku atau berkonsultasi dengan seorang terapis.
Apabila Anda masih tidak sanggup mengendalikan emosi meski sudah berupaya semaksimal mungkin, ada baiknya untuk menemui seorang ahli kesehatan mental atau psikolog. Anda bisa bekerja sama dengannya untuk mempelajari teknik-teknik mengubah pemikiran dan perilaku. Ia mungkin juga menganjurkan penggunaan obat-obat tertentu untuk membantu mengendalikan emosi. Yang pasti, pilihlah seorang psikolog atau ahli kesehatan mental yang bisa dipercaya dan punya reputasi baik.