Penggunaan asbes masih cukup banyak di Indonesia, padahal ada bahaya kesehatan yang tidak sedikit dari bahan ini. Diketahui bahwa serat-serat halus asbes yang terhirup dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, seperti kanker paru-paru, asbestosis (jaringan parut pada paru-paru), dan mesotelioma (kanker pada selaput rongga paru-paru). Adakah cara mencegah bahaya asbes, baik di dalam maupun luar ruangan?
Artikel ini akan mengulas tentang asbes, bahayanya, dan cara mencegah bahaya asbes. Agar informasi di artikel ini akurat, kami menggunakan sumber dari situs-situs web kesehatan terpercaya. Silakan melihatnya di bagian “referensi” pada akhir artikel.
Apa Itu Asbes?
Asbes, atau asbestos, adalah nama umum yang diberikan kepada sekelompok enam mineral berbeda yang terbuat dari serat-serat dan terbentuk secara alami di lingkungan. Mineral asbes tidak larut dalam air dan tidak menguap. Mereka tahan terhadap panas dan api dan tidak bisa dengan mudah dihancurkan oleh bahan-bahan kimia atau oleh bakteri.
Asbes terbuat dari serat-serat yang sangat kecil, umumnya berukuran 3 – 20 mikron, terlalu kecil sehingga tidak terlihat oleh mata telanjang. Endapan asbes alami atau produk berbahan asbes yang terganggu atau rusak dapat membuat asbes menyebar ke tanah dan serat-serat asbes halus terlepas ke udara. Cara mencegah bahaya asbes adalah dengan berupaya tidak menghirup serat-serat halus tersebut.
Asbes terbentuk secara alami di batuan jenis tertentu dan lebih sering ditemukan di dekat zona sesar atau patahan. Jika batuan yang mengandung asbes ada di permukaan tanah, urat-urat dari asbes mungkin dapat terlihat di dalamnya. Asbes juga bisa ada di tumpukan limbah dari operasi penambangan asbes yang sudah lama.
Asbes di Dalam Produk yang Digunakan Manusia
Di masa lalu, perusahaan-perusahaan menambang mineral asbes untuk digunakan dalam pembuatan banyak jenis produk untuk konsumen. Meskipun kini banyak produk untuk konsumen tidak lagi mengandung asbes, tetapi asbes masih digunakan di Indonesia. Sejumlah produk yang dapat mengandung asbes antara lain:
- Insulasi di dinding dan loteng
- Ubin vinyl yang digunakan untuk lantai
- Lembaran asbes yang digunakan untuk atap atau dinding
- Pelapis dinding
- Kaos untuk melindungi pipa air panas
- Kain yang tahan panas
- Rem mobil
Apabila produk-produk tersebut mengalami kerusakan, serat-serat asbesnya dapat terlepas dan menyebar ke lingkungan sekitar. Asbes juga ada di dalam produk-produk konsumen yang sudah lama. Karena produk lama ini rusak dimakan usia atau cara pembuangannya tidak tepat, serat-serat asbesnya dapat menyebar ke seluruh lingkungan.
Serat-serat asbes tersebut sangat halus sehingga mudah untuk terhirup ke dalam paru-paru. Serat-serat itu dapat menumpuk di dalam jaringan paru-paru dan menimbulkan penyakit yang serius, yang salah satunya adalah kanker paru-paru. Cara mencegah bahaya asbes haruslah dengan sebisa mungkin menghindari serat-serat tersebut.
Pengingat!
Apa yang harus dilakukan jika Anda menduga bahwa asbes mungkin ada di rumah atau lingkungan Anda? Ada tiga hal yang perlu diingat:
Berhati-hatilah: Menghirup asbes dapat menyebabkan kanker dan penyakit lainnya. Sains kini menunjukkan bahwa menghirup segala jenis asbes pada kadar berapapun dapat meningkatkan risiko penaykit.
Jangan panik: Dalam kebanyakan kasus, penyakit yang berkaitan dengan asbes berkembang setelah bertahun-tahun terpapar secara teratur pada kadar asbes yang relatif tinggi. Jadi butuh bertahun-tahun (biasanya antara 10 – 40 tahun) sebelum penyakit itu muncul.
Ambil tindakan: Mengurangi kemungkinan untuk terpapar asbes adalah cara terbaik untuk mencegah bahaya penyakit di masa depan.
Cara Mencegah Bahaya Asbes di Luar dan Dalam Ruangan
Asbes secara alami terbentuk di batuan jenis tertentu, dan bisa menyebar ke tanah di lingkungan sekitarnya. Ada juga produk-produk yang digunakan manusia yang mengandung asbes. Karena itu paparan asbes bisa terjadi di luar ruangan maupun di dalam ruangan. Untuk cara mengurangi paparan asbes di luar ruangan, berikut adalah tips-tipsnya:
- Basahi tanah sebelum berkebun atau bermain di kebun.
- Berkendara dengan perlahan di jalan yang tidak diaspal.
- Gunakan tanah atau bahan lanskap yang tidak mengandung asbes untuk menutupi kebun dan pekarangan yang mungkin memiliki batuan atau tanah yang mengandung asbes.
- Lapisi dengan aspal jalan setapak, jalan masuk, atau jalan-jalan lain yang mungkin memiliki batuan atau tanah yang mengandung asbes.
- Jika asbes mungkin ada di tanah, tetaplah berjalan di jalan beraspal atau di atas tanah yang sudah ditutupi.
- Jauhi lokasi bangunan tua atau tempat-tempat yang memiliki limbah bangunan.
Bagaimana dengan paparan asbes di dalam ruangan? Berikut adalah tips-tips mengurangi paparan asbes di dalam ruangan untuk cara mencegah bahaya asbes:
- Jangan sentuh atau rusak bahan yang mengandung asbes di rumah Anda. Contohnya: insulasi pipa lama, plafon yang bertekstur, ubin lantai yang rusak, dan insulasi loteng vermikulit.
- Gunakan keset dan lepaskan sepatu sebelum masuk ke dalam rumah.
- Gunakan lap basah untuk membersihkan debu sebaliknya daripada lap kering.
- Gunakan pel basah untuk membersihkan lantai yang tidak ditutupi karpet.
- Jika ingin menggunakan karpet, pilih karpet yang bisa dicuci dan cucilah secara teratur.
- Gunakan vakum yang dilengkapi filter HEPA efisiensi tinggi.
- Bersihkan hewan peliharaan Anda dengan handuk lembap.
- Tutup jendela dan pintu jika di luar sedang berangin dan jika ada pekerjaan konstruksi bangunan di dekat rumah.
Anda tidak bisa tahu kapan serat-serat asbes ada di udara atau kapan itu melukai paru-paru Anda. Asbes tidak akan membuat Anda batuk atau bersin. Itu juga tidak akan membuat kulit atau tenggorokan gatal. Upayakanlah tips-tips di atas untuk meminimalkan risiko terpapar serat-serat asbes sebagai cara mencegah bahaya penyakitnya.
Apa Saja Bahaya Penyakit yang Diakibatkan oleh Asbes?
Apabila Anda menghirup serat-serat asbes dalam jangka waktu yang lama, Anda memiliki risiko yang meningkat untuk menderita penyakit serius seperti kanker paru-paru, mesothelioma, dan asbestosis.
Risiko ini bahkan lebih meningkat lagi pada perokok. Sebab asap rokok mengiritasi saluran paru-paru dan membuat paru-paru lebih sulit untuk menghilangkan serat-serat asbes.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGAsbestosis: Ini adalah penyakit yang timbul karena paru-paru mengalami kerusakan atau luka dan membentuk jaringan parut sehingga paru-paru menjadi kaku. Kondisi ini akan lebih buruk lagi jika si penderita adalah perokok. Asbestosis biasanya dialami oleh orang-orang yang menghirup serat asbes dalam waktu lama.
Gejala asbestosis biasanya baru muncul bertahun-tahun setelah seseorang terus-menerus menghirup serat asbes. Saat muncul, gejala yang mungkin dialami yaitu: batuk-batuk, sesak napas, nyeri dada, dan kuku-kuku yang terlihat lebar atau aneh.
Mesothelioma: Ini adalah jenis kanker langka yang menyereang mesotheliom, yaitu jaringan tipis yang menyelimuti sebagian besar organ dalam tubuh, seperti paru-paru, rongga perut, dan jantung. Orang yang terkena kanker ini biasanya telah terpapar asbes di tempat kerja atau di tempat tinggalnya.
Dibutuhkan waktu hingga 20 tahun hingga gejala-gejalanya muncul, yang antara lain: sakit di sekitar tulang rusuk, gangguan pernapasan, batuk-batuk, nyeri atau benjolan di perut, kelelahan, dan sembelit.
Kanker paru-paru: Seseorang yang sehari-hari bekerja atau berurusan dengan bahan-bahan asbes mempunyai risiko lima kali lebih besar untuk menderita kanker paru-paru. Risiko itu semakin diperparah jika ia juga seorang perokok.
Kanker paru-paru akibat asbes biasanya butuh waktu 15 – 35 tahun sampai gejala-gejalanya muncul. Waspadailah gejala-gejala seperti berikut: batuk terus-menerus, sesak napas, nyeri dada, suara serak atau bengek, batuk berdarah, kelelahan atau hilang selera makan, bengkak di wajah atau leher, dan infeksi pernapasan yang kronis.
Dengan mengetahui bahaya-bahaya penyakit yang dapat ditimbulkan oleh asbes, semoga Anda semakin tergerak untuk berupaya mencegah paparan asbes. Terapkanlah tips-tips dan cara mencegah bahaya asbes yang disebutkan di artikel ini dan ajak keluarga Anda untuk menerapkannya juga.