Pencegahan kanker hati sebagian besar difokuskan pada upaya untuk mencegah dan mengobati infeksi hepatitis B atau C. Ini karena diperkirakan hingga 80% kasus kanker hati primer di seluruh dunia disebabkan oleh kedua jenis infeksi tersebut. Selain itu, ada cara-cara mencegah kanker hati lain yang juga efektif menurunkan risiko penyakit ini.
Anda bisa menurunkan risiko menderita kanker hati dengan menjalankan gaya hidup sehat, misalnya dengan rajin olahraga, kendalikan berat badan, dan pola makan sehat dengan membatasi konsumsi alkohol. Untuk lebih jelasnya, mari kita ulas satu per satu langkah-langkah pencegahan kanker hati.
1. Menghindari dan Mengatasi Infeksi Hepatitis
Di seluruh dunia, faktor risiko yang paling berpengaruh atas kanker hati adalah infeksi kronis akibat virus hepatitis B (HBV) dan virus hepatitis C (HCV). Virus ini bisa menyebar dari orang ke orang melalui berbagi jarum suntik (misalnya saat mengonsumsi obat terlarang) dan melalui seks tanpa pengaman. Karena itu, kanker ini bisa dicegah dengan tidak berbagi jarum suntik dan melakukan seks yang aman (menggunakan kondom).
Tersedia vaksin untuk membantu pencegahan kanker hati yang dipicu oleh infeksi HBV. Lembaga US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan agar semua anak-anak, juga orang dewasa yang berisiko, mendapatkan vaksin ini untuk menurunkan risiko hepatitis serta kanker hati.
Sayangnya, tidak tersedia vaksin untuk HCV. Mencegah infeksi HCV, juga infeksi HBV pada orang yang belum divaksin, perlu didasarkan atas kemungkinannya seseorang mendapatkan infeksi. Virus-virus ini bisa menyebar melalui jarum suntik, seks tanpa pengaman, dan melalui proses melahirkan.
Orang-orang yang berisiko tinggi HBV atau HCV harus diperiksa untuk infeksi-infeksi ini agar mereka bisa memantau kemungkinan berkembangnya penyakit hati, dan diatasi jika memungkinkan.
Waspadai Risiko dari Transfusi Darah
Transfusi darah pernah menjadi salah satu sumber utama penyebaran infeksi hepatitis. Bank penyimpanan darah di berbagai negara kini telah mengecek darah yang didonorkan, sehingga mengurangi risiko penularan infeksi hepatitis dari transfusi darah. Meski begitu tetap ada risiko dari transfusi darah.
Faktor-Faktor yang Memperbesar Risiko
Menurut CDC, Anda berada pada risiko untuk menderita hepatitis B jika Anda:
- Berhubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi
- Punya lebih dari satu pasangan seks
- Memiliki penyakit menular seksual
- Seorang pria yang berhubungan seks dengan pria
- Mengonsumsi obat suntik
- Hidup dengan penderita HBV kronis
- Bepergian ke negara dengan banyak penderita HBV
- Sering terkena darah karena tuntutan pekerjaan
- Menjalani hemodialisis (cuci darah) jangka panjang
Seorang bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita HBV juga berada pada risiko untuk terinfeksi.
Anjuran untuk Tes Hepatitis C
Lembaga CDC menganjurkan Anda untuk melakukan tes hepatitis C jika memiliki kondisi-kondisi di bawah ini:
- Pernah menyuntikkan narkoba atau obat lain (bahkan jika hanya sekali atau sudah lama)
- Membutuhkan obat untuk masalah pembekuan darah sebelum tahun 1987
- Menerima transfusi darah atau transplantasi organ
- Menjalani hemodialisis (cuci darah) jangka panjang
- Terinfeksi HIV
Pengobatan infeksi HCV kronis sanggup mengobati dan menghilangkan virus pada banyak penderita. Sejumlah obat digunakan untuk mengobati HBV kronis. Obat ini mengurangi jumlah virus dalam darah serta mengurangi kerusakan pada hati. Walaupun obat-obatan tidak mampu menyembuhkan penyakit ini, namun mereka sanggup menurunkan risiko sirosis hati dan mungkin juga memperkecil risiko kanker hati Anda.
2. Membatasi Penggunaan Alkohol dan Tembakau
Mengonsumsi alkohol dapat memicu sirosis hati, yang pada akhirnya, dapat mengarah pada kanker hati. Anda bisa mencegah kanker hati dengan tidak minum alkohol atau membatasinya.
Dan karena merokok juga memperbesar risiko Anda untuk kanker hati, maka dengan tidak merokok juga akan membantu pencegahan kanker hati. Jika Anda saat ini merokok, berhenti sekarang akan membantu menurunkan risiko dari kanker, juga dari banyak kanker serta penyakit berat lainnya.
3. Mengupayakan dan Mempertahankan Berat Badan Sehat
Menghindari obesitas juga adalah cara mencegah kanker hati lainnya. Orang-orang yang kegemukan lebih mungkin mengalami penyakit hati berlemak dan diabetes—keduanya sama-sama dikaitkan dengan penyebab kanker hati.
4. Membatasi Paparan Bahan Kimia Penyebab Kanker
Mengubah cara menyimpan bahan-bahan makanan bisa membantu pencegahan kanker hati yang dipicu oleh bahan-bahan kimia seperti aflatoksin. Banyak negara maju telah memiliki aturan untuk mencegah dan memantau kontaminasi bahan-bahan makanan.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGDan sebagian besar negara maju juga sudah punya peraturan untuk melindungi konsumen dan pekerja dari bahan-bahan kimia tertentu yang diketahui menyebabkan kanker hati. Misalnya, US Enviromental Protection Agency (EPA) membatasi kadar arsenik yang diizinkan dalam air minum di Amerika Serikat. Tapi bagi kita yang tinggal di negera berkembang, mungkin masalah pencemaran aflatoksin dan arsenik masih menjadi masalah.
5. Mengatasi Penyakit yang Menyebabkan Kanker Hati
Beberapa penyakit keturunan dapat menyebabkan sirosis di hati, sehingga dapat mengarah ke pembentukan kanker hati. Mendeteksi serta mengatasi penyakit-penyakit ini sejak awal bisa menurunkan risikonya seminimal mungkin.
Sebagai contoh, anak-anak yang lahir di keluarga yang punya riwayat penyakit hemokromatosis herediter harus diperiksakan untuk penyakit ini dan diatasi jika terbukti mengidapnya juga. Pengobatannya melibatkan terapi rutin untuk menghilangkan sejumlah kecil darah guna menurunkan kadar zat besi berlebihan di dalam tubuhnya.
6. Mencegah Kanker Hati dengan Konsumsi Herbal
Herbal yang dapat diandalkan untuk membantu pencegahan kanker hati adalah Sarang Semut Papua. Herbal ini mengandung sejumlah antioksidan bermanfaat untuk melawan dampak buruk radikal bebas sebagai penyebab timbulnya kanker.
Sarang Semut juga mengandung multi-mineral yang dapat menjaga stamina tubuh secara keseluruhan. Sistem imun tubuh yang kuat akan membantu tubuh terhindar dari berbagai serangan penyakit.
Bahkan berkat beragam kandungan bermanfaat yang dimilikinya, herbal ini pun sering dimanfaatkan sebagai obat kanker hati.
Walaupun belum ada cara mencegah kanker hati yang mampu sepenuhnya menurunkan risikonya hingga 0%, tetapi Anda bisa mengupayakan langkah-langkah di atas untuk meminimalkan risikonya sekecil mungkin.
Hati adalah salah satu organ yang sangat kita butuhkan agar tetap hidup normal. Karena alasan itulah kita seharusnya lebih sadar akan kesehatan pribadi. Selagi masih ada kesempatan, maksudnya sebelum kanker hati menyerang, mari kita upayakan cara mencegah kanker hati sebagaimana dijelaskan di artikel ini. Semoga upaya kita juga menular kepada keluarga dan orang-orang lain di sekitar kita.