Cara Mengatasi Trauma Psikologis, Agar Hidup Kembali Berjalan

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Di sepanjang hidup, banyak dari kita mengalami peristiwa yang menimbulkan trauma, entah itu tindakan kekerasan, cedera parah, pelecehan, atau peristiwa traumatis lainnya. Sebagai akibatnya, banyak yang mengalami trauma psikologis, yang adalah reaksi normal terhadap peristiwa yang tidak normal.

Bahkan ada yang bisa mengalami trauma psikologis hanya dengan menyaksikan peristiwa yang sangat menyedihkan atau memiliki anggota keluarga atau teman dekat yang mengalami peristiwa semacam itu.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Setelah beberapa waktu setelah trauma seperti itu, biasanya orang-orang akan mengalami gejala emosi dan fisik yang tidak terduga, seperti kesedihan, gelisah, marah, susah tidur, mimpi buruk, hingga menghindari orang, tempat, atau ingatan yang terkait dengan peristiwa traumatis itu.

Seiring waktu biasanya gejala-gejala itu akan membaik. Tapi bagi sebagian orang, gejala-gejalanya lebih berat dan bertahan lama sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. Beberapa orang mungkin dapat mengembangkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD), dimana gejala-gejala trauma psikologis terus dirasakan hingga lebih dari sebulan setelahnya.

Bagaimana Cara Mengatasi Trauma Psikologis?

Sama seperti kita membutuhkan waktu untuk membersihkan puing-puing dan memperbaiki kerusakan setelah bencana atau peristiwa traumatis, kita juga membutuhkan waktu untuk memulihkan keseimbangan emosional kita dan membangun kembali hidup kita setelah mengalami trauma.

Tetapi ada beberapa hal khusus yang dapat diupayakan sebagai cara mengatasi trauma psikologis, sehingga gejala-gejalanya bisa cepat membaik dan tidak sampai terlalu mengganggu kehidupan kita.

Ingatlah bahwa perasaan Anda bisa berbeda dari perasaan orang lain. Setiap orang bereaksi dengan cara yang berbeda terhadap trauma, jadi jangan katakan pada diri sendiri (atau orang lain) apa yang seharusnya Anda rasakan.

Jangan abaikan perasaan Anda—itu hanya akan memperlambat pemulihan. Mungkin tampak lebih baik pada saat ini untuk mengabaikan emosi Anda, tapi emosi itu tetap ada tidak soal Anda memperhatikannya atau tidak. Bahkan perasaan yang begitu hebat akan berlalu jika Anda membiarkan diri merasakan apa yang Anda rasakan.

Hindari menghidupkan kembali peristiwa traumatis secara obsesif. Berulang kali memikirkan atau melihat gambar yang mengerikan dapat membuat sistem saraf Anda kewalahan, membuatnya lebih sulit untuk berpikir jernih. Lakukanlah kegiatan yang membuat pikiran sibuk (membaca, menonton film, memasak, bermain dengan anak), sehingga Anda tidak mendedikasikan seluruh energi dan perhatian Anda pada peristiwa traumatis itu.

Membangun kembali rutinitas. Setelah mengalami peristiwa traumatis, sebisa mungkin berupayalah kembali ke rutinitas normal Anda; ini akan membantu meminimalkan stres, kecemasan, dan rasa putus asa. Bahkan jika rutinitas kerja atau sekolah terganggu, Anda dapat mengatur waktu yang teratur untuk makan, tidur, menghabiskan waktu bersama keluarga, dan bersantai.

Menunda keputusan besar dalam hidup. Membuat keputusan besar tentang tempat tinggal, pekerjaan, atau keluarga saat mengalami trauma hanya akan meningkatkan stres dalam hidup. Jika mungkin, cobalah untuk menunggu sampai Anda sudah cukup tenang, sampai Anda sudah mendapatkan kembali keseimbangan emosional dan mampu berpikir lebih jernih.

Mengurangi Paparan Media

Beberapa orang yang selamat atau menjadi saksi dari peristiwa traumatis bisa jadi akan kembali teringat akan pengalaman buruk mereka saat menonton liputan media tentang peristiwa itu. Paparan berlebihan terhadap gambar dari peristiwa itu—misalnya berulang kali melihat klip video di media sosial atau situs berita—bahkan dapat menimbulkan stres pada orang yang tidak secara langsung terkena peristiwa itu.

Membatasi paparan media yang meliput perisitiwa itu bisa menjadi cara mengatasi trauma psikologis Anda. Jangan menonton berita atau memeriksa media sosial sebelum tidur, dan tahan diri untuk tidak berulang kali melihat video yang mengganggu.

Jika Anda ingin tetap mengikuti perkembangan berita terkini, bacalah laporan dari koran atau surat kabar daripada menonton televisi atau melihat klip video berita.

Jika liputan berita membuat Anda kewalahan, istirahatlah sejenak dari mengikuti berita. Hindari TV dan berita online dan berhenti memeriksa media sosial selama beberapa hari atau minggu, sampai gejala trauma psikologis Anda membaik.

Terimalah Perasaan Anda

Trauma psikologis bisa membuat Anda mengalami semua jenis emosi yang menyulitkan, termasuk kaget, marah, dan rasa bersalah. Emosi-emosi ini adalah reaksi normal yang datang setelah peristiwa traumatis. Menerima perasaan tersebut dan membiar diri merasakan apa yang Anda rasakan adalah bagian penting dari cara mengatasi trauma masa lalu.

Berikut tips-tips untuk menghadapi emosi-emosi negatif akibat trauma psikologis:

  • Beri diri waktu untuk sembuh dan untuk merasakan kesedihan dari setiap kehilangan yang Anda alami.
  • Jangan paksakan proses penyembuhan.
  • Bersabarlah dengan kecepatan penyembuhan Anda.
  • Bersiaplah untuk menghadapi emosi yang negatif dan mudah berubah.
  • Biarkan diri merasakan apapun yang Anda rasakan tanpa menghakimi diri sendiri.

Ingatlah bahwa wajar jika Anda merasakan gejolak emosi setelah mengalami trauma. Bersabarlah terhadap emosi Anda. Seraya waktu berlalu, gejala-gejala emosional tersebut akan membaik secara bertahap.

Atasi Rasa Tidak Berdaya Anda

Cara mengatasi trauma psikologis seringnya harus dengan tindakan. Tindakan positif dapat membantu Anda mengatasi perasaan takut, tidak berdaya, dan putus asa.

Luangkan waktu Anda untuk membantu orang lain. Anda bisa berbuat baik dan bersikap ramah kepada orang lain, yang akan membuat Anda merasa bahagia karena memberi. Itu akan mengurangi stres dan mengatasi rasa tidak berdaya. Tidak perlu sampai tindakan yang besar, bantuan-bantuan sederhana saja sudah cukup, seperti membantu tetangga membawa belanjaannya, membukakan pintu untuk orang lain, dan memberikan senyuman kepada orang-orang yang Anda temui.

Anda juga bisa berbagi cerita dengan orang-orang lain yang juga mengalami trauma atau berpartisipasi dalam acara-acara tertentu. Bergaul dengan orang-orang lain, terutama dengan orang yang punya pengalaman serupa dan sudah berhasil mengatasi traumanya, dapat membantu Anda mengatasi rasa tidak berdaya.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Lakukan Aktivitas Fisik

Ini mungkin hal terakhir yang ingin Anda lakukan saat mengalami trauma, tapi berolahraga bisa membakar adrenalin dan melepaskan endorfin yang membuat Anda merasa lebih baik. Aktivitas fisik yang dilakukan dengan penuh perhatian juga dapat membangunkan sistem saraf Anda dari perasaan “terjebak” dan membantu Anda keluar dari peristiwa traumatis.

Apa olahraga yang baik untuk cara mengatasi trauma psikologis? Cobalah olahraga yang berirama dan melibatkan kedua lengan dan kaki Anda. Berjalan, berlari, berenang, basket, atau menari adalah pilihan yang baik.

Beri perhatian khusus dengan berfokus pada tubuh Anda saat berolahraga dan rasakan bagaimana rasanya saat Anda bergerak. Misalnya perhatikan sensasi saat kaki menyentuh tanah, atau bagaimana ritme pernapasan Anda, atau rasanya angin saat menerpa kulit. Latihan angkat beban bisa membuat Anda lebih perhatian dan fokus pada gerakan tubuh.

Tingkatkan energi dan motivasi Anda untuk beraktivitas fisik. Mulailah dengan memainkan musik favorit Anda lalu bergeraklah atau menarilah. Setelah Anda mulai bergerak, Anda akan mulai merasa lebih berenergi.

Targetkan untuk berolahraga atau beraktivitas fisik selama 30 menit atau lebih setiap hari. Atau bisa juga dibagi menjadi tiga kali aktivitas fisik selama 10 menit setiap hari.

Bergaul dengan Orang Lain

Anda mungkin tergoda untuk menyendiri setelah mengalami peristiwa traumatis, tapi bertemu tatap muka dengan orang lain sangatlah penting untuk cara mengatasi trauma masa lalu. Berbicara tatap muka dengan orang lain dapat memicu hormon yang dapat membantu cara mengatasi trauma psikologis

Anda tidak perlu membicarakan peristiwa traumatis Anda. Anda akan merasakan kenyamanan jika merasa terhubung dan terlibat dengan orang lain yang Anda percayai. Bicarakan dan lakukan hal-hal “normal” dengan teman dan orang yang Anda sayangi, hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan peristiwa yang memicu trauma Anda.

Perluas pertemanan Anda. Jika Anda tinggal sendiri atau tidak punya banyak kenalan, tidak ada kata terlambat untuk mencoba memperluas pertemanan Anda. Misalnya Anda bisa mencoba mengenal lebih dekat tetangga-tetangga Anda.

Makan dan Tidur dengan Teratur

Makanan yang dikonsumsi dapat memperbaiki atau memperburuk mood serta memengaruhi kemampuan Anda dalam cara mengatasi trauma masa lalu. Makanan olahan, makanan berkabohidrat tinggi, dan camilan manis dapat memperburuk gejala stres traumatis. Sebaliknya, buah-buahan dan sayuran segar, protein berkualitas tinggi, dan lemak sehat, terutama asam lemak omega-3, dapat membantu Anda mengatasi gejala-gejala trauma dengan lebih baik.

Dengan mengganti menu makanan menjadi lebih sehat dan bergizi seimbang, Anda dapat mengembangkan pola makan yang tidak hanya membantu menghilangkan trauma masa lalu, tetapi juga meningkatkan energi, penampilan, dan kesehatan Anda secara keseluruhan.

Trauma dapat mengakibatkan susah tidur. Rasa khawatir dan takut dapat membuat Anda terjaga di malam hari atau mimpi buruk yang membuat Anda terbangun. Karena kurang tidur dapat menimbulkan stres pada pikiran dan tubuh, maka akan lebih sulit untuk menjaga keseimbangan emosional.

Karena itu mengupayakan tidur yang berkualitas sangat penting untuk cara mengatasi trauma psikologis. Cobalah upayakan untuk tidur malam dan bangun pagi di jam sama setiap hari, hindari kafein di sore atau malam hari dan batasi asupan alkohol, lakukan sesuatu yang menenangkan sebelum tidur, dan buat kamar tidur tenang, gelap, dan senyaman mungkin.

Kapan Sebaiknya Mencari Bantuan Dokter?

Biasanya gejala-gejala emosi negatif seperti rasa cemas, mati rasa, bingung, rasa bersalah, dan putus asa akan mulai memudar dalam waktu yang relatif singkat setelah peristiwa yang traumatis. Namun, jika gejala-gejala tersebut begitu kuat dan terus-menerus sehingga mengganggu kehidupan Anda, Anda mungkin membutuhkan bantuan dokter atau ahli kesehatan mental yang sudah berpengalaman menangani trauma.

Berikut tanda-tanda bahwa Anda sebaiknya mencari bantuan dokter atau tenaga profesional lain:

  • Peristiwanya sudah lewat enam minggu, dan Anda tidak merasa lebih baik.
  • Mengalami kesulitan untuk melakukan kegiatan di rumah dan di tempat kerja.
  • Mengalami kenangan atau kilas balik yang menakutkan, atau mimpi buruk.
  • Merasa semakin sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain.
  • Mengalami pikiran atau perasaan untuk bunuh diri.
  • Menghindari semakin banyak hal yang mengingatkan Anda tentang perisitwa traumatis itu.

Menemukan dokter atau ahli kesehatan mental yang cocok untuk Anda mungkin membutuhkan waktu. Memang penting untuk mencari yang sudah berpengalaman, tapi sama pentingnya untuk mencari yang bisa membuat Anda nyaman. Jika Anda tidak merasa nyaman, dihormati, atau dipahami, cobalah cari dokter atau ahli kesehatan mental lain.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang cara mengatasi trauma masa lalu. Ketika hal-hal buruk terjadi, perlu beberapa waktu untuk mengatasi rasa sakitnya sampai Anda merasa aman kembali. Tetapi dengan cara-cara yang tepat, Anda bisa mempercepat pemulihan Anda.

Semoga informasi mengenai cara mengatasi trauma psikologis dalam artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

HelpGuide. How to Cope with Traumatic Events. URL: https://www.helpguide.org/articles/ptsd-trauma/traumatic-stress.htm

American Psychological Association. How to cope with traumatic stress. URL: https://www.apa.org/topics/trauma/stress

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}