Keguguran kandungan merupakan masalah yang sering ditakutkan calon ibu, penyebab terjadinya keguguran seringkali berkaitan dengan pertumbuhan tidak normal pada janin. Pertumbuhan janin yang tidak normal ini dikarenakan cacat kromosom pada janin, bukan karena faktor turunan orangtua.
Biasanya keguguran terjadi di bulan ke-3 masa kehamilan, oleh karena itu masa ini juga sering disebut masa rawan—dimana beberapa orang seringkali mengonsumsi herbal tertentu atau bahkan berpantang makanan guna menghindari hal yang tidak diinginkan ini.
Dapatkah Anda menghindari keguguran kandungan—jika mungkin, bagaimana caranya? Jika Anda sedang mengandung, bagaimana Anda dapat mengetahui ciri keguguran kandungan? Apa saja komplikasi yang dapat timbul?
Apa gejala yang perlu Anda waspadai selama masa kehamilan? Perlu Anda ingat, segeralah pergi ke dokter spesialis kandungan atau kerumah sakit jika timbul bercak darah atau perdarahan pada alat kelamin (vagina). Gejala lain yang bisa timbul adalah kram pada bagian bawah perut hingga ke punggung bagian bawah.
Selain itu, bisa jadi Anda mengeluarkan cairan atau semacam gumpalan yang keluar melalui alat kelamin Anda. Ada baiknya untuk mengumpulkan gumpalan yang Anda duga sebagai janin pada sebuah wadah/toples untuk diperiksa ke rumah sakit. Jika Anda mengalami hal ini jangan panik, bisa jadi ini hanya flek biasa.
Cacat pada janin dapat berupa rusaknya sel telur sehingga tidak terbentuknya janin, kematian embrio didalam kandungan, dan tumbuhnya sel tumor pada sel telur yang telah dibuahi. Selain karena cacat janin ini, faktor kesehatan ibu berperan penting dalam pertumbuhan janin.
Tahukah Anda bahwa olahraga, melakukan hubungan seksual di masa kehamilan, dan bekerja (asal tidak terkena radiasi atau bahan kimia) bukanlah faktor pemicu keguguran (tapi, aktifitas tersebut dapat berpengaruh pada kandungan Anda)
Mayo Clinic
Keguguran kandungan beresiko tinggi pada wanita berusia 45 tahun dengan persentase sebesar 80%, ini juga terjadi pada wanita yang sebelumnya pernah mengalami keguguran kandungan. Resiko keguguran juga meningkat bagi Anda yang mengalami kelebihan berat badan ataupun kekurangan berat badan.
Faktor lain yang juga meningkatkan resiko adalah kebiasaan minum-minuman beralkohol, merokok, dan obat terlarang (narkoba). Keguguran kandungan bahkan dapat menyebabkan komplikasi berupa infeksi rahim yang ditandai dengan demam (panas-dingin), nyeri pada perut bagian bawah, dan keputihan yang berbau busuk.
Lalu dapatkah keguguran dicegah?
- Keguguran kandungan tidak dapat dicegah sepenuhnya, namun resiko ini dapat dikurangi dengan tetap fokus pada kesehatan Anda dan janin. Jika Anda memiliki riwayat kesehatan yang cukup kronis ada baiknya untuk membicarakannya dengan para pakar medis.
- Selama masa kehamilan Anda membutuhkan asupan gizi yang banyak mengandung asam folat agar tidak terjadi cacat pada janin. Asam folat dan vitamin B didapat dari sereal, kacang-kacangan, asparagus dan jeruk.
- Makanan dengan kandungan kalsium baik bagi pertumbuhan tulang bayi—ini terdapat pada susu, yoghurt, keju, dan salmon. Selain itu, vitamin D yang banyak terdapat pada jus jeruk dan dapat memperkuat tulang.
- Pertumbuhan janin juga dipengaruhi oleh asupan protein yang tersedia dalam telur, kacang merah, dan dada ayam. Sedangkan, zat besi berguna bagi Anda dan janin agar tidak kekurangan darah—ini didapat dari daging sapi tanpa lemak dan bayam. Ini semua adalah cara menghindari keguguran kandungan yang dapat Anda coba!