Apa cara mengukur berat badan ideal yang terbaik? Banyak orang menggunakan indeks massa tubuh sebagai rumus berat badan ideal. Tetapi banyak pakar mengatakan bahwa itu bukanlah cara terbaik untuk mendapat pengukuran yang akurat. Jadi bagaimana cara menghitung berat badan ideal yang terbaik?
Dalam artikel ini akan dibahas 4 cara menghitung berat badan ideal yang sering disarankan oleh para ahli. Masing-masing cara ini punya kelebihan atau manfaatnya tersendiri. Jadi Anda bisa membandingkannya dan menentukan mana yang terbaik bagi Anda sendiri.
Cara Mengukur Berat Badan Ideal dengan Indeks Massa Tubuh
Indeks massa tubuh (IMT) adalah rumus yang umum digunakan orang-orang untuk mengukur berat badan ideal. Rumus ini mengukur berat badan seseorang dikaitkan dengan tinggi badannya.
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia berikut yang ditunjukkan oleh hasil penghitungan rumus berat badan ideal ini:
- IMT kurang dari 18,5 berarti seseorang kekurangan berat badan.
- IMT yang ideal antara 18,5 sampai 24,9.
- IMT antara 25 sampai 29,9 berarti kelebihan berat badan.
- IMT lebih dari 30 menunjukkan obesitas.
Cara Mengukur Indeks Massa Tubuh
Berikut adalah rumus berat badan ideal menggunakan metode IMT = berat badan (kg) : [tinggi badan (m) x tinggi badan (m)]
Sebagai contoh pada orang yang punya berat badan 48 kg dan tinggi 1,6 m (160 cm). Cara mengukur berat badan ideal menggunakan metode IMT ialah:
- Kalikan terlebih dulu angka tinggi badan dalam satuan meter = 1,6 x 1,6 = 2,56
- Lalu bagi angka berat badan dalam satuan kg dengan hasil perkalian tadi = 48 : 2,56 = 18,75.
Dengan begitu IMT yang didapatkan bernilai 18,75. Berdasarkan informasi dari Kementrian Kesehatan, nilai 18,75 tergolong dalam ukuran berat badan yang ideal.
IMT adalah rumus berat badan ideal yang sangat sederhana. Tetapi rumus ini hanya memperhitungkan faktor tinggi badan, tanpa melihat faktor-faktor lain yang juga penting seperti ukurang pinggang atau pinggul, proporsi atau distribusi lemak tubuh, dan proporsi massa otot.
Padahal faktor-faktor tersebut juga berpengaruh pada kesehatan. Misalnya seorang atlet biasanya sangat fit dan hanya punya sedikit lemak tubuh. Jika menggunakan cara mengukur berat badan ideal metode IMT, bisa jadi nilainya tinggi (di atas 25), tapi bukan berarti dia kelebihan berat badan. Ini karena ia memiliki massa otot lebih banyak.
IMT memang dapat memberikan gambaran kasar tentang apakah berat badan seseorang itu sehat atau tidak, dan bagi orang-orang yang melakukan riset juga dapat digunakan untuk mengukur tren dalam suatu populasi.
Namun, sebaiknya rumus berat badan ideal ini tidak dijadikan satu-satunya ukuran bagi seseorang untuk menilai apakah berat badannya ideal atau tidak.
Cara Mengukur Berat Badan Ideal dengan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul
Rasio lingkar pinggang-pinggul (RLPP) seseorang membandingkan ukuran pinggangnya dengan pinggulnya.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang punya lebih banyak lemak tubuh di bagian tengah tubuhnya lebih berisiko terkena penyakit kardiovaskular dan diabetes. Kardiovaskular adalah yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah.
Semakin besar ukurang pinggangnya dibandingkan dengan pinggulnya, maka semakin besar risikonya.
Untuk alasan ini, rumus berat badan ideal dengan RSLPP adalah cara yang baik untuk mengukur apakah seseorang punya berat dan ukuran yang sehat.
Berikut adalah arti dari nilai yang ditunjukkan dari penghitungan menggunakan rumus berat badan ideal:
Pada pria:
- Di bawah 0,9 berarti punya risiko kardiovaskular yang rendah.
- Dari 0,9 sampai 0,99 berarti risikonya sedang.
- Dari 1,0 ke atas berarti risikonya tinggi.
Pada wanita:
- Di bawah 0,8 berarti punya risiko kardiovaskular yang rendah.
- Dari 0,8 sampai 0,89 berarti risikonya sedang.
- Dari 0,9 ke atas berarti risikonya tinggi.
Cara Mengukur Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul
Untuk mengukur berat badan ideal menggunakan metode RLPP, lakukan dua langkah berikut:
- Ukur lingkar pinggang pada bagian terkecilnya, biasanya tepat di atas pusar.
- Bagilah ukuran ini dengan ukuran di sekitar pinggul pada bagian terlebarnya.
- Rumus berat badan ideal dengan RLPP = lingkar pinggang : lingkar pinggul (dalam satuan ukuran yang sama).
Sebagai contoh jika lingkar pinggang seorang wanita 66 cm dan lingkar pinggulnya 82 cm, maka penghitungannya 66 : 82. Hasilnya yang diperoleh adalah 0,805. Itu berarti wanita tersebut punya risiko kardiovaskular yang sedang.
Rumus RLPP memang bisa menjadi petunjuk yang lebih baik untuk mengetahui risiko penyakit jantung dan risiko kesehatan lainnya daripada rumus IMT. Akan tetapi RLPP tidak secara akurat mengukur persentase lemak tubuh total seseorang, atau rasio otot-ke-lemak seseorang.
Cara Mengukur Berat Badan Ideal dengan Rasio Lingkar Pinggang-Tinggi Badan
Rasio lingkar pinggang-tinggi badan (RLPTB) adalah rumus berat badan ideal lain yang dapat memprediksi risiko penyakit jantung, diabetes, dan kematian secara keseluruhan, yang lebih efektif daripada IMT.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGSeseorang yang lingkar pinggangnya kurang dari setengah tinggi badannya punya risiko lebih rendah untuk mengalami sejumlah komplikasi kesehatan yang mengancam nyawa.
Lembaga Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat bahwa pria dengan ukuran lingkar pinggang 40 inci (101 cm) atau lebih, atau wanita dengan lingkar pinggang 35 inci (89 cm) atau lebih, punya risiko lebih tinggi untuk:
- Diabetes tipe 2
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit jantung koroner
Cara Mengukur Rasio Lingkar Pinggang-Tinggi Badan
Untuk mengukur RLPTB, seseorang harus membagi ukuran lingkar pinggangnya dengan tinggi badannya. Jika nilai yang diperoleh 0,5 atau kurang, maka kemungkinan ia memiliki berat badan yang ideal.
Rumus berat badan ideal dengan RLPTB = lingkar pinggang : tinggi badan (dalam satuan ukuran yang sama).
- Contohnya seorang wanita yang tingginya 163 cm seharusnya memiliki ukuran lingkar pinggang kurang dari 81 cm.
- Atau seorang pria yang tingginya 183 cm seharusnya memiliki ukuran lingkar pinggang kurang dari 91 cm.
Pengukuran itu akan memberikan nilai RLPTB sedikit kurang dari 0,5, yang menunjukkan berat badan yang ideal.
Rumus RLPTB memang bisa menjadi petunjuk yang baik untuk menunjukkan risiko kesehatan seseorang, karena lemak yang menumpuk di bagian tengah tubuh bisa berbahaya bagi jantung, ginjal, dan hati. Akan tetapi rumus ini tidak memperhitungkan ukuran lingkar pinggul, yang juga merupakan faktor penting.
Cara Mengukur Berat Badan dengan Persentase Lemak Tubuh
Persentase lemak tubuh adalah berat lemak seseorang dibagi dengan berat badan totalnya. Total lemak tubuh termasuk lemak esensial dan lemak penyimpanan.
- Lemak esensial: Lemak ini dibutuhkan seseorang untuk bertahan hidup, karena punya peran penting dalam berbagai fungsi tubuh. Menurut lembaga American Council on Exercise (ACE), untuk pria idealnya memiliki 2 – 4 persen lemak esensial dari komposisi tubuh mereka. Untuk wanita, idealnya 10 – 13 persen.
- Lemak penyimpanan: Jaringan lemak melindungi organ dalam di dada dan perut, dan tubuh bisa menggunakannya untuk energi jika dibutuhkan.
Terlepas dari pedoman perkiraan untuk pria dan wanita, persentase lemak total yang ideal bisa berbeda-beda tergantung pada tipe tubuh atau tingkat aktivitas seseorang.
Lembaga ACE memberikan pedoman persentase lemak tubuh berikut ini:
- Atlet: pria 6 – 13%, wanita 14 – 20%
- Fit non-atlet: pria 14 – 17%, wanita 21-24%
- Normal: pria 18 – 25%, wanita 25 – 31%
- Kelebihan berat badan: pria 26 – 37%, wanita 32 – 41%
- Obesitas: pria 38% atau lebih, wanita 42% atau lebih
Proporsi lemak tubuh yang besar dapat menunjukkan bahwa seseorang punya risiko lebih tinggi untuk diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau stroke.
Pengukuran ini bagus untuk menentukan tingkat kebugaran seseorang, karena mencerminkan komposisi tubuh orang itu. Berbeda dengan IMT yang tidak memperhitungkan lemak dan massa otot.
Cara Mengukur Persentase Lemak Tubuh
Cara paling umum untuk mengukur persentase lemak tubuh ialah dengan pengukuran lipatan kulit, yang menggunakan jangka sorong khusus untuk mencubit kulit.
Seorang ahli kesehatan dapat mengukur jaringan di paha, perut, dada (untuk pria) atau lengan atas (untuk wanita). Teknik-teknik tersebut memberikan pembacaan yang akuran dalam kisaran 3,5 persen.
Banyak gym dan klink memiliki peralatan untuk mengukur persentase lemak tubuh seseroang.
Kesimpulan tentang Cara Menghitung Berat Badan Ideal
Ada empat cara menghitung berat badan ideal, yaitu menggunakan rumus indeks massa tubuh (IMT), rasio lingkar pinggang-pinggul (RLPP), rasio lingkar pinggang-tinggi badan (RLPTB), dan persentase lemak tubuh.
Jika Anda ingin mendapatkan hasil yang paling akurat untuk memastikan kondisi berat badan Anda, mungkin ada baiknya untuk menggunakan keempat rumus berat badan ideal tersebut.
Dan jika nilai yang didapat dari penghitungan rumus-rumus itu menunjukkan bahwa berat badan Anda tidak wajar (kelebihan atau kekurangan), sebaiknya cari tahu cara untuk memperbaikinya. Jika dirasa perlu, Anda bisa berkonsultasi dengan seorang dokter atau ahli nutrisi supaya memperoleh saran terbaik.
Demikianlah artikel ini yang membahas tentang empat cara mengukur berat badan ideal yang disarankan pakar kesehatan. Semoga informasi artikel ini dapat berguna bagi Anda yang sedang berupaya memperoleh atau mempertahankan berat badan yang sehat. Nantikan juga informasi-informasi menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.