Salah satu cara deteksi kanker sejak dini ialah dengan rajin cek keberadaan tanda-tanda kanker pada tubuh kita. Apa yang harus dicek? Apa saja tanda-tanda yang perlu dicurigai? Sudah cukupkah melakukan pemeriksaan sendiri, tanpa perlu ke dokter? Jika ke dokter, alat apa yang akan digunakan untuk pendeteksi kanker?
Dalam artikel ini akan dibahas penjelasan dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kanker memang penyakit ganas, tetapi banyak jenis kanker dapat diobati dengan baik apabila kita berhasil mendeteksinya sejak awal kemunculannya. Sekarang mari kita lihat penjelasan-penjelasan berikut ini.
Cek Kanker: Apa yang Harus Dicek?
Terdapat lebih dari 200 jenis kanker yang dapat menimbulkan gejala-gejala yang berbeda, dan hampir mustahil kita mengetahui semua gejala tersebut. Tapi kita bisa mengetahui keadaan tubuh kita sendiri dan apa yang normal bagi kita.
Beberapa bagian tubuh kita bisa dilihat dan disentuh—dan mengetahui bagaimana penampilan tubuh kita biasanya adalah cara bagus untuk mengetahui apa yang normal bagi kita. Tetapi kita tidak perlu sampai terus cek seluruh tubuh kita sesering mungkin untuk deteksi tanda-tanda kanker sejak dini.
Bagaimana dengan Bagian Tubuh yang Tidak Bisa Dilihat atau Disentuh?
Tanda-tanda tak normal yang terjadi pada bagian-bagian tubuh yang tidak terlihat mungkin sulit untuk dikenali. Namun mengenali apa yang biasanya kita rasakan bisa membantu kita untuk menyadar ketika ada sesuatu yang berbeda. Misalnya batuk terus-menerus sampai berminggu-minggu, bercak darah di tinja, heartburn terus-menerus, atau tanda-tanda lain yang tidak normal bagi kita.
Ada baiknya kita tidak segera menganggap tanda-tanda tersebut sebagai keluhan yang biasa dialami seraya usia kita bertambah tua. Periksakan dulu tanda-tanda tersebut ke dokter, meskipun kita tidak terlalu mengkhawatirkannya.
Cek Kanker: Tanda-Tanda Apa Saja yang Harus Dicurigai?
Di bawah ini adalah sejumlah tanda-tanda utama dari keberadaan kanker pada tubuh. Tapi memiliki tanda-tanda ini bukan berarti kita pasti terkena kanker. Dan ada juga tanda-tanda lain yang tidak disertakan di sini. Kuncinya adalah kita harus tahu apa yang normal bagi kita dan segera melakukan pemeriksaan ke dokter begitu menyadari ada perubahan yang tidak normal pada tubuh kita.
- Sesak napas lebih sering dari biasanya
- Keringat keluar sangat banyak di malam hari
- Suara menjadi parau atau serak
- Heartburn (rasa perih dan panas seperti terbakar di dada) atau gangguan pencernaan yang susah sembuh
- Sariawan di mulut atau lidah yang tidak kunjung sembuh
- Perut kembung yang tidak kunjung hilang
- Kesulitan untuk menelan
- Perubahan pada pola BAB, misalnya sembelit, tinja lebih encer, atau diare
- Luka yang tidak kunjung sembuh
- Kehilangan selera makan
- Perubahan pada payudara yang tidak biasa
- Darah pada tinja
- Darah pada urin
- Masalah pada buang air kecil, misalnya menjadi beser atau kesulitan untuk mengeluarkan urin
- Berat badan turun tanpa sebab
- Muncul tahi lalat baru atau perubahan pada tahi lalat yang sudah ada
- Batuk berdarah
- Batuk yang susah sembuh
- Rasa sakit atau nyeri tanpa sebab
- Benjolan atau pembengkakan yang tidak biasa
Cek Kanker: Bisakah Kita Melakukan Pemeriksaan Sendiri?
Banyak orang menekankan pentingnya melakukan cek payudara atau testis sendiri sebagai cara untuk deteksi tanda-tanda kanker sejak dini (disebut juga pemeriksaan payudara / testis sendiri). Memang itu dianjurkan. Tetapi pemeriksaan payudara, testis, atau bagian-bagian tubuh lain, tidaklah cukup hanya dilakukan sendiri. Kita juga sangat dianjurkan menjalani pemeriksaan skrining untuk cara deteksi kanker yang akurat.
Haruskah Memeriksa Payudara?
Kaum wanita dianjurkan untuk memeriksa payudara kita dari waktu ke waktu. Tetapi tidak perlu terlalu sering memeriksanya. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) tidak memiliki kemungkinan lebih kecil untuk meninggal karena kanker payudara. Tetapi mereka hampir dua kali lebih mungkin untuk menjalani biopsi benjolan yang ternyata bukan tanda-tanda kanker.
Jadi bukti tersebut memperlihatkan bahwa secara teratur memeriksa payudara tidak mengurangi risiko kematian akibat kanker payudara. Meski begitu Anda tetap dianjurkan untuk mengenali bagaimana penampilan dan keadaan tubuh Anda secara umum (bukan hanya khusus payudara), serta memantau jika ada tanda-tanda tidak normal yang muncul.
Haruskah Memeriksa Testis?
Para ahli mendapati bahwa tidak ada cukup bukti yang meneguhkan keefektifan pemeriksaan testis sendiri. Secara teratur melakukan pemeriksaan testis sendiri justru akan membuat seseorang menjadi khawatir karena curiga dengan keluhan-keluhan yang sebenarnya bukan kanker.
Meski begitu kaum pria tetap dianjurkan untuk mengenali bagaimana penampilan dan keadaan dari testis mereka dari waktu ke waktu. Namun tidak perlu sampai melakukannya sesering mungkin.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGCek Kanker: Apa Saja Pemeriksaan Skrining untuk Mendeteksi Kanker?
Pemeriksaan skrining adalah cara deteksi keberadaan kanker pada tubuh pasien sejak dini, sebelum gejala-gejalanya mulai dirasakan. Pada pemeriksaan skrining dokter biasanya menggunakan alat-alat tertentu untuk pendeteksi kanker. Berikut adalah beberapa pemeriksaan skrining yang direkomendasikan oleh para dokter.
- Skrining kanker payudara, alat pendeteksi yang umumnya digunakan adalah mammogram.
- Skrining kanker serviks, alat pendeteksi yang umumnya digunakan adalah tes Pap, tes IVA, atau tes HPV.
- Skrining kanker kolorektal (usus), alat pendeteksi yang umumnya digunakan adalah tes feses, sigmoidoskopi, dan kolonoskopi.
- Skrining kanker paru-paru, alat pendeteksi yang umumnya digunakan adalah CT scan dosis rendah (low-dose CT scan, disingkat LDCT).
Pemeriksaan skrining untuk jenis-jenis kanker lain, misalnya kanker ovarium (indung telur), pankreas, prostat, testis, dan tiroid, belum terbukti efektif untuk mengurangi angka kematian akibat kanker-kanker itu. Yang pasti, kita sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pemeriksaan skrining apa yang tepat bagi kita.
Kesimpulan tentang Cek Kanker
Apa yang harus dicek? Kita perlu mengetahui keadaan tubuh kita sendiri dan apa yang normal bagi kita. Dengan mengetahui apa yang normal bagi kita, kita bisa cepat sadar jika muncul perubahan atau tanda-tanda yang tidak biasa.
Tanda-tanda apa saja yang harus dicurigai? Salah satu cara utama untuk deteksi kanker sejak dini ialah dengan mengetahui tanda-tanda yang mencurigakan. Beberapa tanda itu antara lain: lebih sering sesak napas, batuk berdarah, luka yang tidak kunjung sembuh, perubahan pada pola BAB, perubahan yang tidak biasa pada payudara, darah pada tinja atau urin, dan berat badan turun tanpa sebab.
Bisakah kita melakukan pemeriksaan sendiri? Memang kita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara atau testis sendiri. Tetapi pemeriksaan untuk cek keberadaan kanker tidak cukup hanya dilakukan sendiri. Kita juga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan skrining untuk cara deteksi kanker yang akurat.
Apa saja pemeriksaan skrining yang dianjurkan? Pemeriksaan skrining yang telah terbukti efektif yaitu: skrining kanker payudara dengan mammogram; skrining kanker serviks dengan tes Pap, tes IVA, atau tes HPV; skrining kanker kolorektal dengan tes feses, sigmoidoskopi, dan kolonoskopi; dan skrining kanker paru-paru dengan CT scan dosis rendah.
Demikianlah artikel ini yang membahas mengenai cek kanker. Semoga informasi ini dapat menambah kewaspadaan Anda terhadap penyakit ganas ini. Nantikan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar penyakit kanker hanya di Deherba.com.