Penyakit kanker, sejak dulu selalu menjadi momok yang menakutkan. Dikatakan sebagai salah satu penyakit yang paling mematikan dengan biaya pengobatan yang dapat menguras kantung. Itu sebabnya tidak sedikit orang yang tertarik mencari solusi obat sakit kanker dengan alternatif pengobatan kanker. Namun taukah Anda tidak sedikit pengobatan alternatif kanker itu tidak lebih dari sekedar hoax?
Salah satu yang banyak diinformasikan dalam sejumlah laman yang membahas soal kanker adalah manfaat cuka apel sebagai obat sakit kanker. Benarkah cuka apel dapat mengatasi kanker? Bagaimana cara kerja dari cuka apel? Mari kita coba melihat lebih jauh soal cuka apek dan sejauh mana khasiatnya untuk kanker.
Apa Sebenarnya Cuka Apel?
Cuka apel pada dasarnya serupa dengan beragam jenis cuka lainnya. Hanya saja bahan dasarnya adalah cairan sari apel. Cairan sari apel akan melalui proses fermentasi dengan ragi dan bakteri untuk kemudian menghasilkan cairan beraroma apel dengan rasa dan aroma asam yang cukup tajam.
Umumnya, cuka apel dimanfaatkan di dapur sebagai alternatif produk cuka untuk aneka hidangan. Tetapi cuka apel juga lazim dimanfaatkan untuk sejumlah terapi alternatif pengobatan.
Kandungan asamnya yang tinggi terutama asam asetat diasumsikan sangat baik untuk membantu mengendalikan kadar pH dalam tubuh. Sementara sejumlah inflamasi memang lebih mudah berkembang pada kondisi tubuh dengan kadar asam tinggi.
Sementara banyak cuka lain dianggap justru meningkatkan kadar asam dalam tubuh. Maka cuka apel diyakini justru membantu meningkatkan kadar pH yang artinya akan meningkatkan kondisi alkalin atau basa pada tubuh. Asumsinya ini akan efektif menurunkan potensi inflamasi.
Menariknya, sebenarnya level pH dari cuka apel sebenarnya masih asam, pada kisaran dibawah level pH 4. Akan tetapi, di sisi lain dalam cuka apel terkandung sejumlah komponen yang dapat bekerja meningkatkan kadar alkalin seperti potasium (kalium), kalsium, magnesium. Senyawa-senyawa ini pada dasarnya tidak ditemukan pada jenis cuka lain.
Ini kemudian yang banyak menjadi alasan bahwa cuka apel dapat membantu memperbaiki keseimbangan pH tubuh. Yang pada akhirnya diharapkan dapat berperan menurunkan potensi perkembangan kanker.
Apakah Cuka Apel Dapat Menjadi Alternatif Pengobatan Kanker?
Ketika bicara soal cuka apel sebagai pengobatan alternatif kanker, maka kita perlu mundur sampai awal abad 20. Tepatnya pada tahun 1931, adalah seorang penerima anugrah nobel, Otto Warburg yang menemukan sebuah fakta bahwa sel kanker akan berkembang dan tumbuh dengan lebih agresif pada lingkungan yang asam.
Jadi ketika tubuh manusia memiliki kadar pH yang rendah, maka potensi perkembangan kanker pada orang tersebut dapat meningkat. Berangkat dari riset inilah kemudian terbentuk pandangan bahwa dengan mengembalikan keseimbangan pH tubuh dan meningkatkan level pH pada tubuh dapat membantu mengurangi potensi perkembangan kanker.
Artinya, ketika tubuh dapat didorong menjadi alkali atau basa, maka diharapkan perkembangan kanker dapat dihambat. Ini kemudian mengembangkan diet alkali sebagai salah satu pilihan pengobatan alternati kanker.
Apa Itu Sebenarnya Keseimbangan pH?
Sebelum kita membahas lebih dalam mengenai diet alkali dan pemanfaatan cuka apel untuk diet alkali, kita coba memahami dulu apa itu keseimbangan pH. Keseimbangan pH merupakan singkatan dari potential of Hydrogen.
Level pH pada dasarnya mengarah pada level jumlah hidrogen dalam objek. Semakin rendah level pH, maka semakin banyak kadar hidrogen dalam objek, yang artinya kondisi menjadi acidity. Sedang ketika level pH meningkat, artinya kadar hidrogen menurun dan kondisi semakin basa dan kandungan asam menurun.
Level pH didasarkan pada skala 1 – 14 dan menjadi acuan dalam menilai tingkat keasaman dari sebuah objek. Bisa berupa udara, tanah, cairan hingga tubuh manusia. Ketika level pH di antara 1 – 6,9 maka objek tersebut bersifat asam. Bila berada pada level 7 maka disebut netral. Dan ketika berada pada level di atas 8 maka dianggap basa.
Diet Alkali dengan Cuka Apel
Diet alkali adalah konsep diet yang tidak bertujuan secara langsung menurunkan berat badan, melainkan membantu meningkatkan level pH tubuh. Untuk itu, pelaku diet harus mengkonsumsi makanan yang dapat bekerja meningkatkan level pH.
Dan di antara beberapa asupan yang dianggap baik pada diet alkali, terdapat pula cuka apel. Meski cuka apel memiliki rasa asam, kadar komponen alkali di dalamnya diyakini dapat membantu mempercepat proses naiknya level alkali dalam tubuh.
Diet alkali tidak hanya dianggap relevan untuk alternatif pengobatan kanker. diet alkali juga dipercaya baik untuk membantu mengatasi peradangan, osteoporosis, keluhan asam lambung, hingga baik untuk memperbaiki kesehatan kulit, gigi dan kesehatan otot.
Pandangan Medis tentang Cuka Apel untuk Obat Sakit Kanker
Fakta yang ditemukan adalah, Menentukan level pH yang normal pada seseorang tidak sesederhana menentukan level pH normal pada objek yang tidak kompleks seperti air dan tanah. Ini karena setiap bagian tubuh memiliki level pH normal masing-masing.
Seperti pada kulit level pH normal mencapai kisaran 4 – 6,5. Ini akan membantu mencegah bakteri menyerang tubuh kita. Sedang pada perut dan lambung, level pH bisa mencapai kisaran 1,5 – 3,5. Keasaman yang tinggi dibutuhkan oleh pecernaan protein tertentu dalam tubuh. Ini sebagai pembanding, pH normal pada air biasanya pada level 7.
akurasi pengaruh keasaman terhadap perkembangan kanker meski diakui kebenarannya hanya dapat berjalan secara sempurna pada uji lab. Ketika hal tersebut dikaitkan dengan perkembangan kanker pada makhluk hidup, fakta ini tidak lagi cukup relevan.
Sulit untuk menjadikan kadar keasaman sebagai satu-satunya atau faktor utama yang menentukan pertumbuhan kanker. Juga sulit menentukan dan mengatur kadar keasaman tubuh, karena faktanya faktor yang menentukan kadar keasaman tubuh juga cukup kompleks.
Bahkan sejumlah pandangan medis membantah manfaat diet alkali dapat membantu memperbaiki kualitas kesehatan seseorang. Meski diakui berlebihan mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan kadar keasaman juga tidak disarankan.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGLalu bagaimana dengan pemanfaatan cuka apel untuk obat sakit kanker? sejauh mana efektivitasnya? Pada dasarnya jawabannya sederhana. Karena riset yang berhasil membuktikan keampuhan cuka apel sebagai obat sakit kanker dilakukan pada cawan percobaan.
Dimana sampel sel kanker pada cawan uji ditetesi dengan cairan cuka apel. Reaksi yang diperoleh memang cukup positif. Cuka apel akan menyebabkan sel kanker rusak dan akhirnya tidak berkembang sebagaimana sebelumnya.
Tetapi fakta dilapangan tentu tidak semudah dalam uji laboratorium tersebut. Tentu mustahil untuk dapat menyiramkan cairan cuka apel secara langsung pada sel kanker di dalam tubuh. sehingga efektivitas pengobatan alternatif kanker dengan cuka apel masih dipertanyakan.
Efek Samping Pengobatan Alternatif Kanker dengan Cuka Apel
Alih-alih membantu proses penyembuhan kanker, cuka apel ternyata memiliki efek samping yang tetap perlu Anda waspadai. Kadar asam pada cuka apel mencapai level 4. Artinya, keasaman dari cuka apel tetap cukup tinggi.
Sebagaimana kebanyakan produk asam lain, sejumlah efek samping dapat mengancam Anda, seperti berikut ini.
- Menyebabkan kerusakan enamel gigi
- Membahayakan Anda yang memiliki masalah asam lambung
- Dapat memicu efek jangka panjang kerusakan ginjal
- Menunda proses cerna sehingga memperlambat proses pengosongan usus
- Iritasi pada kerongkongan dan esofagus
- Gangguan iritasi pada permukaan kulit
Cara Mengonsumsi Cuka Apel yang Aman
Meski dikatakan memiliki efek samping, sebenarnya cuka apel pada dasarnya masih aman. Hanya saja Anda perlu mengikuti sejumlah ketentuan yang disarankan supaya cuka apel tidak menyisakan efek samping yang serius bagi konsumennya. Adapun sejumlah cara mengosumsi cuka apel yang aman tersebut antara lain.
- Batasi konsumsi Anda setidaknya maksimum hanya 30 ml sehari.
- Cairkan cuka apel dengan air untuk membantu mengurangi kadar keasaman pada larutan
- Konsumsi cuka apel dengan sedotan untuk mengurangi kontak gigi dan cuka apel
- Berkumur setelah mengonsumsi cuka apel untuk menghilangkan sisanya dalam mulut
- Anda dengan kasus gastroparesis tidak disarankan mengonsumsi cuka apel
- Hati-hati mengosumsi cuka apel bila Anda penderita kasus asam lambung
Adakah Manfaat Cuka Apel dalam Pengobatan Alternatif Kanker?
Cuka apel memang terbukti dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker pada uji lab. Meski sejauh ini belum ditemukan cara paling efektif memanfaatkan hasil uji ini di dunia nyata. Tetapi fakta ini tentu perlu ditindak lanjuti untuk melihat metode terbaik untuk memasukan cuka apel dengan cara paling efektif.
Di sisi lain, terbukti bahwa cuka apel juga memiliki sederet khasiat yang meski tidak secara langsung dapat bekerja sebagai obat anti kanker, tetapi dapat bekerja membantu memperbaiki kesehatan pasien kanker.
Adapun sejumlah manfaat dari cuka apel antara lain:
- Bekerja sebagai anti bakteri sehingga efektif menurunkan potensi infeksi pada pasien kanker.
- Menurunkan level gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin
- Membantu mengurangi berat badan dan lingkar perut
- Menurunkan level kolesterol dalam darah
- Memperbaiki kinerja jantung.
Cuka apel meski terbukti dalam uji lab efektif sebagai pengobatan alternatif kanker, belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai obat sakit kanker. Meski demikian, cuka apel dapat membantu menjaga kesehatan pasien yang dalam proses pengobatan kanker. Sehingga mengonsumsi cuka apel dalam batasan tertentu dianggap baik, terutama dalam meningkatkan manfaat alternatif pengobatan kanker.