Ada begitu banyak mitos yang beredar seputar kehamilan yang seringkali membuat pusing para ibu muda yang sedang menunggu kelahiran buah hati. Manakah yang bisa dipercaya dan manakah yang harus dijalankan serta dihindari?
Salah satu cerita turun temurun yang kerap didengar adalah larangan untuk mengonsumsi daging kambing untuk ibu hamil. Dikatakan daging kambing termasuk jenis daging panas yang bisa berbahaya untuk janin dan perkembangan kehamilan.
Sebagai masyarakat modern, rasanya tak mungkin percaya begitu saja rumor yang beredar dari sekedar cerita turun temurun macam ini. Penting untuk Anda mencari tahu lebih jauh bagaimana sebenarnya bahaya daging kambing untuk iubu hamil? Atau justru adakah khasiat dan manfaat dari mengonsumsi daging kambing untuk ibu hamil. Adakah fakta empiris yang bisa menguatkan Anda?
Untuk menjawab rasa penasaran Anda, berikut ini beberapa fakta berdasarkan tinjauan klinis dari berbagai sisi mengenai daging kambing untuk ibu hamil.
-
Daging Kambing Merupakan Daging Panas
Istilah daging panas sebenarnya hanya sebuah mitos. Namun harus diakui ada efek panas pada tubuh ketika mengonsumsi daging kambing berlebihan. Dan kadang pada beberapa ibu hamil, terdapat keluhan lambung yang mudah terasa panas sebagai efek dari perubahan kondisi tubuh. Ketika mengonsumsi daging kambing berlebihan, lambung menjadi lebih panas karena efek dari keliatan protein dalam daging yang memaksa lambung bekerja ekstra. Pada ibu hamil pengidap maag, kondisi ini bisa mempengaruhi kondisi mereka.
-
Daging Kambing Dapat Memicu Hipertensi
Tingginya kadar natrium, zat besi, B kompleks dan berbagai senyawa lain dalam daging kambing memang dikenal dapat memicu hipertensi. Apalagi kalau dimasak bersama santan atau dibiarkan dimasak berikut dengan lemak-lemaknya. Padahal hipertensi pada ibu hamil bisa menjadi sangat berbahaya karena memicu eklamsia atau keracunan kehamilan. Kasus terburuknya ibu bisa mengalami koma permanen pasca melahirkan.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANG-
Daging Kambing Dapat Memicu Konstipasi
Daging kambing cenderung liat dan memiliki kepadatan protein yang berat. Pada ibu hamil, terjadi penurunan fungsi pencernaan akibat terdesak oleh kehamilan yang membesar. Sehingga kemampuan pencernaan untuk melumat protein menurun dan akhirnya bisa menyebabkan feses menjadi lebih keras. Imbangi dengan serat dan sayuran untuk mencegah konstipasi.
-
Daging Kambing Membantu Mengatasi Anemia dan Hipotensi
Fakta menunjukan lebih dari 30% ibu hamil malah mengalami masalah anemia. Kekurangan sel darah merah terjadi karena selama hamil ibu membutuhkan sel darah merah berkali lipat lebih banyak dari biasanya. Kandungan zat besi dalam daging kambing bisa membantu meningkatkan produksi sel darah merah dan membantu mengatasi anemia.
Selain zat besi, dalam daging kambing terdapat sejumlah mineral yang terbukti mampu meningkatkan tekanan darah dan membantu meningkatkan produksi energi sehingga mencegah ibu mudah lemas dan lesu. Sehingga daging kambing justru sangat baik untuk ibu hamil pengidap hipotensi, tentu saja dengan porsi konsumsi yang wajar.
Bahaya Daging Kambing Bakar dan Setengah Matang
Salah satu hal yang tidak disadari banyak orang adalah bahaya dari daging setengah matang dan daging bakar atau panggang yang tidak matang sempurna. Dalam daging yang tidak dipotong dan disimpan secara baik akan dengan mudah diserang virus salmonella. Virus ini tidak akan mati bila proses masak daging tidak sempurna. Ibu hamil sangat pantang terserang virus ini karena bisa merusak janin dan kehamilan. Janin nantinya bisa terancam lahir cacat permanen.
Ternyata selama dikonsumsi dalam porsi wajar dan disajikan dengan cara yang tepat, cukup aman saja menkonsumsi daging kambing untuk ibu hamil. Tentu saja dengan syarat ibu hamil tidak mengidap masalah hipertensi dan maag akut. Jadi tidak perlu ragu menyiapkan menu daging kambing di hari raya ini untuk si ibu muda.