Menarik ketika ditemukan sebuah fakta menurut medicalnewstoday.com, bahwa 1 dari pengidap diabetes juga mengalami masalah dengan tekanan darah mereka yang naik. Bahkan dalam catatan The American Diabetes Association, Sekitar 71% pengidap diabetes juga mengalami masalah hipertensi.
Banyak dugaan bemunculan berkaitan dengan fakta tersebut. Sejumlah pakar sepakat bahwa ini terjadi akibat efek dari kerusakan sistem sirkulasi darah pada pengidap kanker, sehingga tubuh mereka dengan mudah mengalami masalah kenaikan tekanan darah.
Bagaimana sebenarnya kedua kondisi ini bisa terjadi dan berkaitan? Pahami bagaimana keduanya bisa saling mempengaruhi satu dengan yang lain dan bagaimana pula keduanya bisa pula menjadi pemicu kondisi yang lain.
Apa Sebenarnya Diabetes dan Hipertensi?
Hipertensi menurut healthline.com adalah kondisi dimana tekanan darah pada pembuluh darah meningkat.Tekanan darah sendiri merujuk pada seberapa cepat darah mengalir dan seberapa besar daya dorong darah untuk mengalir pada pembuluh darah ketika jantung dipompa. Ketika dorongan pada aliran darah menjadi sangat kuat, maka dinding pembuluh darah akan mulai mengalami kerusakan dan memungkinkan terjadi sejumlah kerusakan seperti stroke.
Diabetes menurut healthline.com, adalah kondisi gangguan pada sistem metabolisme yang mengakibatkan sel tak mampu menarik glukosa dengan optimal sehingga glukosa dalam darah berada pada level tinggi. Gangguan ini merujuk pada keseimbangan pola makan dengan gula terkendali dan produksi memadai dari hormon insulin sebagai hormon pemberi sinyal pada sel untuk menarik glukosa dari dalam darah.
Bagaimana Hubungan Diabetes dengan Hipertensi?
Sebagaimana dijelaskan, bahwa mereka dengan diabetes juga kerap kali mengalami masalah dengan tekanan darah mereka. Pada dasarnya kedua kondisi tersebut bisa saling memicu satu dengan yang lain. Jadi bukan hanya penderita diabetes saja yang menjadi rentan mengalami masalah hipertensi, tetapi penderita hipertensi juga menjadi rentan mengalami diabetes. Dan ketika seorang pasien memiliki kedua kondisi tersebut sekaligus, pada umu
Menurut sumber webmd.com, mereka dengan diabetes akan lebih rentan mengalami masalah dengan arteri mereka. Tingginya kadar glukosa dalam darah yang terjadi berketerusan menyebabkan kerusakan arteri, dimana terjadi pengerasan permukaan dinding arteri yang kemudian disebut dengan artherosklerosis.
Pengerasan permukaan dinding arteri bisa menyebabkan terjadinya sumbatan yang membentuk tekanan terhadap aliran darah sehingga terjadilah hipertensi. Bila kondisi ini diabaikan, pasien bisa mengalami masalah pada kebocoran pembuluh darah, masalah jantung dan kerusakan ginjal.
Sedang dalam medicalnewstoday.com, diabetes bisa memicu hipertensi karena penderita diabetes cenderung akan bekerja menahan lebih banyak cairan di daam tubuh sehingga meningkatkan volume darah. Semakin besar volume darah, semakin tinggi pula tekanan darah yang dihasilkan.
Sedang menurut healthline.com, mereka dengan hipertensi cenderung mengalami perlambatan aliran darah terutama bila hipertensi terjadi akibat terbentuknya sumbatan pada pembuluh darah. Perlambatan sirkulasi darah ini memicu glukosa terendap dalam darah dan sulit untuk disalurkan menuju sel-sel di seluruh tubuh. Kondisi yang dapat memperburuk kondisi hipertensi.
Hal senada dijelaskan pada NHS choice, dalam sebuah ulasan mengenai riset yang dijalankan pada The University of Oxford dan the UK National Institute for Health Research. Riset membuktikan bahwa kenaikan tekanan darah sistolik hingga 20 mmHg akan meningkatkan resiko iabetes tipe 2 hingga 58%. Sedang kenaikan tekanan darah diastolik hingga 10 mmHg akan menaikan resiko diabetes tipe 2 hingga 52%.
Pada dasarnya, diabetes dan hipertensi adalah dua jenis penyakit yang berada dalam lingkaran yang hampir sama. Keduanya sama-sama berkaitan langsung dengan masalah obesitas, kolesterol, pola makan dan aktivitas olahraga dan pembakaran kalori. Mereka dengan masalah kegemukan, kadar kolesterol tinggi serta menjalankan pola hidup tidak sehat cenderung lebih rentan mengalami kedua penyakit ini sekaligus.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGBahaya Jika Pasien Mengidap Diabetes sekaligus Hipertensi
Yang menjadi masalah ketika seorang pasien sekaligus menderita kedua kondisi ini. Ada sejumlah kondisi spesifik berbahaya yang perlu diwaspadai oleh pasien bersangkutan, bahkan memungkinkan terjadinya kematian. Sejumlah resiko yang mungkin menyerang pasien yang sekaligus mengidap diabetes dan hipertensi antara lain :
- Serangan stroke akibat kebocoran pembuluh darah atau sumbatan pembuluh darah menuju otak
- Serangan jantung dan pembengkakan jantung
- Kegagalan ginjal akut
- Kebutaan
- Disfungsi ereksi akut
- Mencegah Terjadinya Komplikasi Diabetes Dan Hipertensi
Dikatakan sebelumnya, bahwa kedua penyakit ini berkaitan cukup erat dan bahkan bisa menjadi salah satu pemicu untuk satu dengan yang lain. Dan ketika keduanya menyerang seseorang secara sekaligus, pasien akan mengalami peningkatan kematian bahkan hingga 70%, sebagaimana dijelaskan dalam medicalnewstoday.com.
Namun pada dasarnya, beberapa orang cenderung lebih rentan mengalami keluhan diabetes dan hipertensi sekaligus. Ini karena pengaruh pola makan dan kebiasaan yang mereka terapkan sehari-hari, serta sejumlah aspek penyebab lain. Dan beberapa alasan tersebut antara lain :
- Memiliki unsur genetik hipertensi dan diabetes
- Cenderung berpostur gemuk (obesitas)
- Memiliki pola makan tinggi kalori, lemak dan garam
- Tidak gemar makan sayur dan buah
- Menjalankan gaya hidup tidak aktif secara fisik
- Perokok dan peminum alkohol berat
- Berada pada usia di atas 50 tahun
- Mengalami keluhan rendah kalium dan vitamin D
- Memiliki masalah dengan ginjal dan liver
- Memiliki isu dengan metabolisme
Untuk itu, demi bisa menjaga tubuh Anda terhindar dari serangan sekaligus kedua penyakit ini, sebaiknya pastikan untuk menjalankan gaya hidup lebih sehat sedini mungkin. Atur ulang pola makan Anda. Kemudian pastikan untuk selalu jadwalkan waktu untuk berolahraga dengan rutin dalam sepekan.
Lakukan perubahan sedini mungkin semenjak Anda menyadari bahwa dalam genetik Anda terdapat turunan penderita diabetes, hipertensi atau malah keduanya. Dan jangan tunda lagi ketika Anda mulai mengalami prediabetes dimana kadar glikemik mencapai kisaran 90 atau ketika Anda mulai mengalami prehipertensi dimana tekanan darah Anda mencapai kisaran 135/100.
Atur pola makan yang kaya akan vitamin dan mineral, terutama vitamin C, D, B dan sejumlah komponen mineral terutama kalium dan magnesium. Hindari makanan kaya lemak jenuh, tinggi kalori dan kaya akan garam natrium. Alihkan dengan makanan yang kaya lemah tak jenuh seperti omega 3, omega 6 dan omega 9. Kemudian pastikan untuk menjaga kesehatan ginjal Anda dengan banyak minum sehari 6 – 8 gelas sehari.
Pada pasien diabetes, sebaiknya pastikan selalu mejaga tekanan darah Anda pada level 130 / 90 ini akan membantu Anda terhindar dari kenaikan tekanan darah yang tajam. Karena pasien diabetes memiliki dinding pembuluh darah yang rentan, kenaikan tekanan darah yang tajam bisa sekaligus menyerang pembuluh darah dengan cepat.
Anda bisa pula menambahkan perawatan pencegahan dan penanganan dengan mengonsumsi noni juice. Terbukti bahwa noni juice baik untuk terapi hipertensi menurut riset Brigham Young University of Hawaii tahun 2008 dan baik pula untuk penanganan diabetes menurut Nigerian Quarterly Journal of Hospital Medicine di tahun yang sama. Mengonsumsi noni juice rutin akan membantu mengatasi dan mengurangi resiko serangan diabetes dan hipertensi sekaligus.