Anda mungkin sudah kesal mendengar kata diet sehat, apabila setelah berkali-kali mengerahkan beragam upaya untuk melakukannya namun tetap gagal. Kegagalan dalam diet seringkali memicu terjadi kenaikan berat badan yang drastis, sebagai pelampiasan stres yang selama ini dipendam. Kebanyakan orang yang mengalami hal ini tak lagi peduli dengan aturan soal makan dan metabolisme tubuh mereka. Mari kita perhatikan beberapa faktor penyebab gagal diet, berikut!
Faktor Fisiologis
Ini merupakan faktor yang berkaitan dengan fungsi atau kerja organ, faktor fisiologis juga berkaitan dengan penyakit.
- Keberadaan parasit atau cacing seringkali menyebabkan rasa lapar yang tiada henti atau berlangsung terus.
- Keberadaan jamur tertentu yang tumbuh dalam tubuh nenyebabkan rasa lapar karena meningkatnya glukosa.
- Gangguan kelenjar gondok akan memperlambat fungsi metabolisme tubuh, sehingga Anda gagal menjalani diet.
- Gangguan fungsi hati sehingga tubuh sulit menawarkan racun dan mengatur kadar insulin yang ada didalamnya.
- Gangguan fungsi ginjal juga berpengaruh terhadap metabolisme dan proses penguraian nutrisi beserta mineral.
- Gangguan fungsi usus yang memengaruhi proses penyerapan nutrisi sehingga tidak berlangsung sempurna.
Faktor Psikologis
Ini merupakan faktor yang berkaitan dengan pola makan, faktor psikologis melibatkan emosi dan mental seseorang.
- Tidak memiliki hasrat dan ‘kerelaan hati’; diet harus dilakukan dengan kerelaan hati. Apa maksudnya? Anda tak perlu menjadikan diet sebagai suatu beban yang harus ditahan terlalu kuat. Hal ini hanya akan mendorong Anda untuk mengonsumsi lebih banyak makanan saat psikologis Anda terganggu. Hasrat berdiet adalah hal penting.
- Tidak memiliki jadwal makan yang teratur; diet hendaknya teratur tak soal Anda sibuk atau tidak. Jika Anda hanya melakukan diet saat hari kerja saja, tujuan diet tak akan terwujud. Karena diet adalah soal pengaturan jadwal makan dan menjadikannya sebagai kebiasaan hidup. Apabila tidak disiplin – Anda cenderung mengalah.
- Salah memilih jenis makanan; beberapa orang terlalu ekstrem dalam melakukan diet dengan menghindari atau sama sekali tidak menyentuh ‘lauk-pauk’, namun mereka mengonsumsi camilan seperti keripik yang banyak mengandung garam dan lemak. Maka diet sehat yang mereka upayakan dapat dikata gagal dan menjadi sia-sia.
- Salah mengunyah makanan; banyak orang yang mengunyah makanan dengan cara yang tidak sempurna. Maka, tak heran mereka juga cenderung makan lebih banyak. Proses pencernaan juga tidak maksimal, sehingga nutrisi yang ada dalam makanan tidak benar-benar terserap sempurna, lalu otak memberi sinyal tanda kelaparan.
Faktor Rutinitas
Ini merupakan faktor yang berkaitan dengan aktivitas olahraga guna mengatur keseimbangan kalori dalam tubuh.
- Tidak memiliki jadwal olahraga; diet tanpa olahraga adalah hal yang sia-sia. Sekecil apapun kalori yang masuk kedalam tubuh hanya dapat diuraikan dengan baik jika Anda melakukan olahraga. Olahraga dapat dilakukan sesuai dengan jadwal yang dibuat, paling sedikit dilakukan 3 kali dalam seminggu dengan durasi 30 menit saja.
- Olahraga tak hanya sebagai sarana pembakaran kalori semata, diet sehat yang disertai dengan olahraga angkat beban dan anaerobik dapat meningkatkan massa otot – sehingga pembentukan otot menjadi maksimal. Massa otot yang sedikit dapat disebabkan karena jarang berolahraga, sehingga proses pembakaran kalori berkurang.