Dunia kesehatan modern terus-menerus mengembangkan beragam terapi untuk membantu manusia terlepas dari ancaman penyakit kronis. Salah satu yang belakangan ini paling dibicarakan adalah “terapi enzim”. Artikel ini akan membantu Anda memahami apa sebenarnya enzim itu dan bagaimana enzim bekerja bagi kesehatan Anda.
Tubuh kita diciptakan secara menakjubkan oleh Tuhan karena dilengkapi dengan mekanisme pertahanan serta penyembuhan yang sangat kompleks namun bekerja dalam harmoni. Sistem pertahanan tubuh kita bagaikan benteng kokoh yang melindungi Anda dari serangan berbagai penyakit.
Dalam artikel ini Anda akan melihat bahwa sistem pertahanan tubuh kita banyak bergantung pada fungsi enzim dalam tubuh. Oleh sebab itu sudah semestinya Anda memahami bagaimana peran enzim dan berupaya sebisanya melestarikan peran enzim tersebut agar tubuh kuat terhadap gempuran penyakit.
Enzim Adalah Zat yang Memungkinkan Kehidupan
Kata “enzim” berasal dari bahasa Yunani yaitu “enzymes” yang berarti “penyebab dari sebuah perubahan”. Perubahan apa yang dimaksud? Misalnya nasi yang terlalu lama dibiarkan di udara terbuka lama kelamaan berubah menjadi nasi basi. Yang memungkinkan perubahan tersebut salah satunya adalah enzim.
Enzim adalah molekul protein kompleks yang diproduksi oleh semua sel tumbuhan, hewan, dan tentu saja manusia. Enzim sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup karena fungsinya untuk menguraikan molekul makanan yang besar menjadi molekul-molekul yang lebih kecil sehingga dapat diserap ke dalam sel.
Tubuh kita membutuhkan bantuan untuk mencerna makanan serta menyerap nutrisi yang diperoleh dari karbohidrat, protein, serat, dan lemak. Di samping itu, enzim juga berperan dalam semua reaksi kimia di dalam tubuh, mencakup regenerasi sel dan jaringan, eliminasi limbah dan racun, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh. Dapat disimpulkan bahwa enzim sangat penting agar semua mekanisme dalam tubuh berjalan dengan baik.
Pencernaan Sangat Membutuhkan Enzim Makanan
Pertahanan tubuh yang kuat bisa Anda dapatkan jika memiliki sistem pencernaan yang sehat. Yang dimaksud dengan sistem pencernaan sehat adalah memiliki karakteristik usus serta lambung yang baik.
Pada tahun 1946, jauh sebelum terapi enzim booming, Dr. Edward Howell, salah satu dokter sekaligus ahli nutrisi di Amerika Serikat, menulis buku yang cukup fenomenal “The Enzyme Nutrition”. Lewat bukunya Howell menyatakan bahwa enzim adalah satu-satunya ‘aktivis’ yang bekerja dalam tubuh manusia.
Ia membuktikannya dengan penelitian klinis, dimana ia menemukan bahwa enzim makanan ternyata sangat diperlukan untuk pencernaan, dan ini berkaitan langsung dengan perbaikan sel-sel tubuh, kesehatan, dan umur panjang. Pada waktu itu pendapatnya ditentang oleh banyak ahli nutrisi yang berpendapat bahwa vitamin dan mineral adalah yang paling penting, bukannya enzim makanan.
Howell mendasarkan pendapatnya berdasarkan fungsi enzim yang memanfaatkan beragam potensi yang diperoleh dari makanan—protein, karbohidrat, vitamin, serta lemak—untuk membangun tubuh.
Tubuh Anda dirancang untuk menggunakan dua sumber enzim untuk mencerna makanan. Dua enzim tersebut yang pertama adalah enzim yang terdapat di dalam pencernaan Anda, serta yang kedua adalah enzim yang diperoleh dari makanan yang Anda konsumsi. Sumber utama enzim yang kedua adalah jenis makanan mentah, seperti buah-buahan dan sayuran mentah.
Sayangnya enzim makanan akan rusak ketika makanan itu dipanaskan hingga lebih dari 46 derajat Celcius. Oleh karena itu cara mengolah makanan seperti memanggang, membakar, mengukus dalam waktu lama, serta pasteurisasi akan menyebabkan enzim rusak hanya dalam beberapa menit. Halnya serupa dengan makanan olahan atau yang diawetkan.
Jika tubuh terus diberi makanan yang telah rusak enzimnya, maka tubuh akan kurang mendapat enzim makanan. Untuk mengimbanginya tubuh harus bekerja ekstra memproduksi semua enzim yang diperlukan untuk menutupi kekurangan tersebut, sehingga tubuh dapat mencerna makanan yang masuk.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGEfek yang paling terasa dari kerja ekstra ini adalah saat kita mengantuk setelah makan. Ini disebabkan karena energi tubuh banyak dikeluarkan untuk memproses pencernaan, padahal energi ini semestinya digunakan untuk menjalankan fungsi penting lain, misalnya untuk meregenerasi sel-sel dan jaringan, atau pertahanan terhadap organisme berbahaya.
Karena itu kita perlu mengetahui cara memasak yang meminimalkan kerusakan enzim, silakan kunjungi halaman artikel berikut yang membahas tips-tips yang bisa Anda iikuti: Tips Memasak Agar Makanan Tetap Sehat.
Jumlah Enzim dalam Tubuh Berkurang seraya Usia Bertambah
Dr. Edward Howell juga menulis dalam bukunya bahwa seraya kita bertambah tua maka fungsi pencernaan pun semakin menurun dan jumlah enzim yang diproduksi juga terus menurun. Disaat bersamaan, kita juga semakin banyak menerima stress, bahan-bahan kimia, polusi lingkungan, serta masalah emosional—semuanya menguras kemampuan tubuh Anda untuk menciptakan cukup enzim guna memenuhi tuntutan hidup sehari-hari.
Tubuh Anda memerlukan fungsi enzim untuk menjalankan aktivitas tubuh sehari-hari dengan baik. Bukan hanya untuk menyehatkan pencernaan, enzim juga dibutuhkan untuk mengaktifkan sel-sel dalam tubuh Anda. Tanpa enzim yang bekerja, Anda tidak dapat bernapas, makan, minum, dan mencerna makanan.
Ilustrasi Fungsi Enzim
Enzim bisa diumpamakan sebagai pekerja bangunan, sedangkan nutrisi makanan diumpamakan sebagai bahan bangunan, dan mineral sebagai mandor yang mengatur pekerjaan. Mereka bertiga harus saling bekerja sama dengan baik dan seimbang supaya hasil pekerjaan mereka optimal.
Dalam fungsinya bagi tubuh, mereka bertiga juga harus bekerja sama demi membangun sistem tubuh. Oleh karena itulah enzim harus tetap ada dalam tubuh Anda dan dijaga kelestariannya dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung enzim serta menghemat penggunaan enzim tubuh, juga harus menjalani pola hidup sehat. Tanpa adanya enzim maka tubuh tidak sanggup menyerap nutrisi dari makanan serta mineral dengan baik.
Dari penjelasan mengenai enzim ini, Anda diharapkan lebih memperhatikan lagi saat akan mengonsumsi makanan atau minuman apapun, ingatlah bahwa tubuh Anda membutuhkan enzim dan itu sangat dipengaruhi oleh makanan/minuman yang diasup. Jika tubuh kehabisan enzim maka seluruh sel-sel tubuh yang menopang kehidupan lama-kelamaan dapat berhenti berfungsi.
Pada saat potensi enzim sudah habis, maka kehidupan tubuh tersebut akan segera berakhir.
Sebagaimana sudah dijelaskan, enzim berfungsi sebagai pekerja atau ‘aktivis’ proses regenerasi sel-sel yang sudah usang atau rusak. Jika fungsi ini berjalan dengan semestinya maka sistem pertahanan tubuh pun menjadi kokoh. Sedangkan pertahanan tubuh yang kuat membutuhkan sistem pencernaan yang sehat—yang bisa didapatkan dengan memiliki karakteristik usus dan lambung yang baik.
Pola Makan Sehat Demi Karakteristik Lambung dan Usus yang Baik
Puluhan tahun setelah Dr. Edward Howell menulis buku fenomenal mengenai enzim, di tahun 2007 seorang ahli gastronologi (ahli sistem pencernaan), Dr. Hiromi Shinya menulis buku “The Enzyme Factor”. Dalam bukunya ia menyatakan bahwa mereka yang menjalankan pola makan sehat-lah yang memiliki karakteristik lambung dan usus yang baik.
Hiromi menjelaskan bahwa pola makan sehat adalah lebih banyak mengonsumsi berbagai macam sayur dan biji-bijian daripada mengonsumsi daging-dagingan dan susu sapi. Selain itu ditulis juga gaya hidup sehat yang jauh dari stress ikut membuat pencernaan Anda menjadi lebih baik. Pola makan serta gaya hidup sehat tersebut melibatkan upaya menambahkan jumlah enzim sekaligus menghemat penggunaan jumlah enzim dalam tubuh.
Ia sudah memiliki pengalaman puluhan tahun meneliti kondisi pencernaan para pasiennya dan melihat betapa buruknya kondisi usus pasiennya yang terbiasa dengan gaya hidup barat—banyak mengonsumsi susu, produk susu, daging-dagingan, tetapi jarang mengonsumsi buah serta sayur yang mengandung banyak enzim. Usus mereka terlihat banyak benjolan, kaku, kemerahan, tebal, dan mengerut.
Namun ia melihat bahwa usus seseorang yang terbiasa dengan pola makan kaya enzim terlihat tidak berbenjol, tidak mengerut, dan warnanya segar kemerahan. Karena melihat perbedaan inilah kemudian Hiromi tertarik meneliti lebih jauh tentang keajaiban enzim.
Seraya meneliti, ia juga kemudian menemukan pola hidup sehat yang amat membantu menghemat penggunaan enzim serta memperkaya jumlahnya yang sudah ada dalam tubuh. Jika Anda tertarik membaca mengenai pola hidup sehat tersebut, kami sediakan rangkumannya di dalam artikel berikut: Pola Hidup Sehat Terbaik Untuk Penyembuhan Segala Macam Penyakit!
Sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam artikel ini, kemungkinan enzim adalah faktor penting bagi kelangsungan hidup kita. Oleh sebab itu Anda sebaiknya mencoba mengupayakan pola hidup yang tidak banyak menguras jumlah enzim dalam tubuh. Karena jika tidak mengupayakannya, seseorang mungkin akan gampang sakit dan sulit sembuh dari suatu penyakit.