Kanker merupakan jenis penyakit gaya hidup yang menyerang seluruh tubuh Anda, bagaimana mungkin? Penyakit ini disebut sebagai penyakit gaya hidup, karena pemicunya seringkali dikarenakan oleh kebiasaan hidup yang tidak sehat, sehingga tubuh Anda bereaksi terhadap radikal bebas yang telah masuk kedalam tubuh. Bagaimana ini dapat terjadi?
Awalnya bisa jadi hanya berupa gumpalan daging yang disebut tumor – ini sebenarnya terbentuk dari pembelahan sel abnormal yang tidak terkontrol. Pembelahan sel-sel ini tidak pernah mengalami proses kematian, sehingga akan terus bertumbuh membentuk jutaan sel kanker yang terikat. Jika ukurannya melebihi 1 sentimeter dan sel-sel kanker dalam tumor mulai menyebar ke bagian tubuh lainnya barulah disebut sebagai kanker. Proses penyebaran sel kanker melalui pembuluh darah dan kelenjar getah bening disebut juga metastasis, dimana sel kanker siap menyerbu organ lainnya!
Kemunculan kanker di satu bagian tubuh dapat menjadi peringatan ancaman bagi seluruh tubuh. Sama seperti bom waktu yang siap meledak dalam hitungan waktu. Ada beberapa titik rawan yang diincar oleh sel kanker, misalnya; titik pertama ialah hati atau liver, mengapa? Karena di hati-lah tempat penyaringan zat-zat yang Anda konsumsi berlangsung dengan demikian menjadi tempat yang lebih sering dilalui oleh zat asing pemicu terjadinya kanker. Titik kedua terletak di lambung, organ ini rawan mengalami kanker apabila sang empunya tidak peduli dengan makanan yang disantap.
Pengangkatan tumor atau kanker di situs utamanya bisa jadi berbahaya, terutama jika tidak mempertimbangkan adanya kemungkinan metastasis. Lalu, adakah metode lain yang bisa menjadi alternatif pengobatan kanker? Pengalaman Dr. Hiromi Shinya dalam mengatasi kanker tanpa membuang organ yang penting bagi tubuh memberikan harapan.
Ia memanfaatkan sistem kekebalan manusia dan enzim pangkal yang ada sebagai metode penyembuhan alami. Metode pengobatannya lebih condong kepada perubahan gaya hidup, mengembalikan jumlah enzim pangkal yang telah terkuras, dan mengaktifkan kembali sistem kekebalan tubuh – sehingga tidak terjadi timbulnya kanker dikemudian hari.
Misalnya, Dr. hiromi Shinya pernah mengangkat salah satu dari lipatan peritoneum yang berfungsi sebagai penghubung antara usus dengan perut bagian belakang guna mencegah terjadinya penyebaran kanker menuju kelenjar getah bening ataupun organ tubuh lainnya. Hal ini lebih baik dilakukan ketimbang harus menghapus kelenjar getah bening. Mengapa? Ia berpendapat bahwa penghapusan kelenjar getah bening akan lebih banyak menimbulkan kerusakan. Ia percaya bahwa sistem kekebalan tubuh dan kekuatan tubuh itu sendiri dapat menyembuhkan kanker. Bagaimana caranya?
Seperti yang disinggung sebelumnya, proses pengembalian enzim pangkal dapat dilakukan dengan menerapkan diet dan gaya hidup sehat, setelah proses pengangkatan sel kanker ia menyarankan agar Anda mengonsumsi suplemen yang mampu meningkatkan enzim yang ada dalam tubuh bukan obat kemoterapi, seraya Anda mengubah kebiasaan makan. Namun, sayangnya metode ini tidak dapat diterapkan jika pasien kanker sudah memasuki stadium akhir, bagaimanapun perubahan gaya hidup yang Anda lakukan pada level ini tidak akan mengembalikan fungsi tubuh Anda seperti sediakala.