Pahami Mitos dan Fakta Penyakit Kanker Payudara di Sini

DITULIS OLEH:
Nurul Kuntarti 


Penyakit kanker payudara masih menjadi salah satu kanker yang paling menakutkan bagi wanita. Begitu tingginya fobia wanita terhadap penyakit ini membuat mudahnya masyarakat percaya begitu saja dengan banyaknya informasi salah dan mitos seputar kanker payudara.

Kali ini kita akan mencoba mengupas beragam informasi dan mitos yang bereda seputar penyakit kanker payudara ini. Menemukan mana di antaranya yang benar adalah fakta kanker payudara dan mana yang tidak lebih dari isapan jempol.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Dengan memahami lebih baik fakta tentang kanker payudara, kita akan memahami cara mencegah dan mengatasi kanker ini dengan lebih baik. Bila Anda menganggap kanker adalah musuh Anda, tentu saja Anda harus mengenali lebih baik musuh Anda. Ini membantu Anda menyusun strategi dengan lebih baik bukan?

Penyakit Kanker Payudara

Penyakit kanker payudara adalah jenis kanker yang tumbuh dari sel-sel pada payudara. Biasanya keluhan ini terjadi pada wanita meski dalam prosentasi kecil juga terjadi pada pria.

Penyakit kanker payudara dapat terbentuk dari setiap jenis sel dan jaringan dalam payudara, termasuk jaringan kelenjar susu, jaringan duktus yang menjadi saluran air susu menuju puting, hingga jaringan lemak dan jaringan ikat dalam payudara.

Beberapa kasus yang langka menunjukan terbentuknya kanker pada jaringan khusus pada puting dan pada sistem pembuluh darah dalam payudara. Hampir setiap bagian dari payudara dapat mengalami mutasi gen dan berubah menjadi sel kanker.

Kanker akan terbentuk ketika sel-sel normal dalam payudara berkembang menjadi tidak normal dan agresif. Pada umumnya jaringan sel kanker yang terbentuk adalah jenis kanker karsinoma, meski tidak menutup kemungkinan munculnya kanker stroma dan kanker sarkoma.

Selain itu kanker payudara juga dikenal sebagai kanker yang berawal dari reaksi berlebihan sel akibat reseptor protein HER2, estrogen dan progesteron. Meski sejumlah kecil penyakit kanker payudara diketahui memiliki reseptor HER2, estrogen dan progesteron negatif yang artinya bukan karena reaksi estrogen dan progesteron.

Kenali Mitos dan Fakta kanker Payudara

Penyakit kanker payudara sampai hari ini masih dianggap sebagai salah satu momok bagi kebanyakan wanita dan sebagai salah satu mesin pembunuh. Tingginya kasus kematian yang diberitakan membuat banyak wanita ketakutan.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Ini dianggap sebagai makanan empuk penyebar berita dengan menebarkan berita yang tidak sepenuhnya akurat. Ini menyebabkan kerap kali masyarakat tersesat dalam mendapatkan informasi.

Demikian mudahnya informasi diperoleh, rupanya sebagian merupakan data-data yang belum sepenuhnya valid kebenaranya. Atau beberapa informasi sudah tidak lagi relevan karena telah terbantahkan dengan data yang lebih terbaru.

Ini membuat kebanyakan orang tidak cukup memahami bagaimana sebenarnya fakta kanker payudara. Untuk itu, kini kami akan mencoba membantu menemukan sejumlah informasi yang beredar di masyarakat dan mencari kebenaran fakta dari informasi tersebut.

  • Penyakit kanker payudara hanya menyerang berdasar faktor genetik

    Faktor genetik memang berperan besar meningkatkan resiko kanker payudara. Tetapi tentu saja bukan sembarang aspek genetik seperti yang banyak diyakini selama ini. Ada persyaratan khusus seseorang dapat dikatakan memiliki garis keturunan genetik kanker tertentu.

    Anda perlu memastikan berapa banyak anggota keluarga Anda yang terbukti terdiagnosa kanker payudara atau kanker lainnya. Pada usia berapa mereka terdiagnosa? Dan bagaimana kedekatan darah kerabat Anda tersebut dengan Anda?

    Semakin banyak keluarga yang mengalami kanker terutama kanker payudara, dengan hubungan darah yang cukup dekat, besar kemungkinan Anda memang membawa aspek genetik kanker payudara.

    Tetapi mereka yang tidak memiliki faktor genetik juga bukan berarti bebas resiko. Menurut Breastcancer.org, hanya sekitar 10% dari seluruh kasus kanker payudara yang terkait kuat dengan masalah genetik. Artinya pandangan ini sekedar mitos. Sebagian besar kasus kanker payudara justru muncul tanpa berkaitan dengan unsur genetik.

  • Kanker payudara selalu ditandai oleh benjolan

    Ini merupakan satu lagi mitos tentang penyakit kanker payudara. Menurut the Sun News, fakta kanker payudara menunjukan bahwa hanya 1 dari 6 penyakit kanker payudara yang disertai dengan gejala benjolan. Sebagian besar kanker payudara justru muncul tanpa benjolan.

    80% kasus benjolan pada payudara merupakan pembengkakan kelenjar yang disebabkan efek sumbatan atau peradangan. Juga dapat disebabkan oleh efek pembentukan tumor pada payudara yang sama sekali tidak ganas. Dalam kasus terbatas benjolan bisa pula berarti kista lemak payudara.

    Untuk memastikan apakah benjolan adalah kanker, diperlukan sejumlah langkah pemeriksaan termasuk di antaranya proseduk Mamogram, MRI dan prosedur biopsi atau pengambilan jaringan diduga kanker untuk pemeriksaan fisik.

    Di sisi lain Anda perlu waspada ketika muncul sejumlah keluhan pada payudara Anda seperti perubahan bentuk payudara, keluar cairan dari puting, muncul ruam di permukaan kulit payudara, muncul pori-pori besar di permukaan kulit payudara dan rasa gatal hebat atau nyeri pada payudara.

  • Implan payudara berbahaya dan menyebabkan kanker

    Pandangan beberapa orang mengatakan bahwa implan pada payudara dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Fakta kanker payudara mengatakan sebenarnya tidak cukup kuat kolerasi antara implan payudara dan kanker.

    Memang benar, sejumlah pakar melihat adanya potensi peningkatan resiko sejenis penyakit kanker langka pada mereka yang melakukan implan payudara. Ini diuraikan dalam penjelasan livescience.com.

    Faktanya, resiko yang mungkin muncul sebenarnya relatif kecil, dan sebenarnya juga bukan terjadi pada resiko kanker payudara, tetapi pada jenis kanker limfoma yang langka. Tingkat resiko yang muncul hanya sekitar 1 : 35000 pada usia 50 tahun dan mencapai 1 : 7000 pada usia 70 tahun.

  • BH berkawat dapat meningkatkan resiko kanker payudara

    Pandangan bahwa BH berkawat akan meningkatkan resiko kanker mungkin sudah banyak didengungkan sejak 20 – 30 tahun lalu. Banyak orang meyakini BH berkawat menyebabkan payudara tertekan dan akhirnya membentuk kanker.

    Ini merupakan mitos, fakta kanker payudara mengatakan bahwa sebenarnya tidak cukup bukti dapat menguatkan kaitan antara kanker dan pengenaan BH berkawat. Tidak ada fakta memadai yang dapat membuktikan bahwa mengenakan BH terutama jenis berkawat akan menyebabkan kanker dibandingkan  dengan mereka yang tidak kerap mengenakan BH.

    Beberapa hanya berpandangan, melepas BH sesekali akan membantu melapangkan pernafasan dan sirkulasi darah serta jaringan limfatik. Tetapi tidak cukup efektif untuk dikategorikan sebagai upaya menurunkan resiko kanker payudara.

    fakta kanker payudara
    Sumber: Vemale
  • Resiko kanker payudara pada wanita 1 : 8

    Banyak pandangan yang mengatakan resiko kanker payudara pada wanita mencapai kisaran 1 berbanding 8 orang. Artinya setiap 8 orang akan muncul 1 orang yang positif mengidap kanker payudara.

    Fakta menurut breastcancer.org, resiko kanker payudara pada dasarnya meningkat seiring waktu. Resiko kanker payudara pada wanita usia 30 tahun hanya sekitar 1 : 228 sedang pada usia 65 tahun baru mencapai 1 : 8. Jadi sekali lagi ini tak lebih dari rumor dan mitos.

    Karena sebenarnya, penyakit kanker payudara termasuk jenis kanker yang terjadi akibat proses efek paparan radikal bebas dalam jangka panjang dan pengaruh hormon estrogen dalam jangka panjang. Diperlukan proses puluhan tahun untuk aspek-aspek tersebut merubah sel normal menjadi kanker.

  • Deodorant akan mendorong resiko kanker payudara

    Deodorant sudah lama diketahui sebagai salah satu pemicu kanker. Banyak orang yang memilih tidak mengenakan deodorant demi alasan hidup lebih sehat bebas kanker. Ini karena komponen kimia dalam deodorant dianggap bersifat karsinogenik dan memicu mutasi gen pada sel payudara.

    Diduga kuat kandungan parabean dalam deodorant memiliki efek mimik estrogen yang akan menyebabkan tubuh over estrogen. Over estrogen sendiri diklaim secara medis menjadi salah satu pemicu penyakit kanker payudara.

    Menurut fakta kanker payudara, peran deodorant terhadap kanker payudara sendiri mengakui riset ini masih lemah dan sepenuhnya menguatkan pandangan bahwa deodorant menyebabkan kanker.

    Dan menurut breastcancer.org peran mimik estrogen pada parabean sebenarnya relatif lemah dan tidak cukup efektif meningkatkan kinerja estrogen dalam tubuh. Sehingga pandangan ini dapat dikategorikan sebagai mitos.

  • Mastektomi mencegah kanker payudara 100%

    Kita masih cukup ingat bagaiman seorang artis papan atas dunia memutuskan untuk melakukan pengangkatan payudara demi memutuskan tali resiko dari kanker payudara. Tetapi benarkah cara ini akan membebaskannya dari resiko kanker payudara 100%?

    Menurut The American Cancer Society pengangkatan payudara atau masektomi tidak akan menghilangkan resiko sepenuhnya. Fakta menunjukan, peran masektomi sebagai pencegahan aka mencapai kisaran 90% saja.

    Anda tetap perlu menjaga pola hidup sehat dan mengendalikan kadar estrogen dalam jangka panjang untuk tetap moderat. dalam kondisi tertentu, kanker payudara masih mungkin muncul pada mereka yang sudah menjalankan prosedur masektomi.

    Di sisi lain, ketika pasien kanker payudara sudah menjalakan masektomi, pasien akan disarankan menjalankan prosedur terapi untuk mematikan sisa-sisa sel kanker dalam tubuh. tanpa prosedur ini mungkin saja sel-sel tersisa ini kembali aktif dan membentuk massa kanker baru.

  • Genetik kanker payudara hanya bekerja pada garis ibu

    Ketika bicara soal penyakit kanker payudara, sontak yang terpikir adalah bagaimana faktor resiko yang Anda miliki dari garis keturunan ibu. Hal ini sebenarnya wajar mengingat kanker payudara memang lebih banyak menyerang wanita.

    Tetapi menurut fakta kanker payudara yang disampaikan dalam breastcancer.org, pria juga dapat membawa aspek genetik kanker payudara. Dan pria juga dapat menurunkan komponen genetik ini kepada anak-anaknya, termasuk anak perempuan dan anak laki-laki.

    Jadi ini jelas mitos, wanita yang memiliki garis keturunan ayah dengan unsur genetik penyakit kanker payudara yang tinggi, tentu akan memiliki tingkat resiko kanker payudara yang juga besar.

  • Kopi meningkatkan resiko penyakit kanker payudara

    Ada banyak alasan kenapa kopi acapkali mendapat tuduhan sebagai salah satu yang meningkatkan resiko kanker payudara. Di antaranya adalah efek akrilamida dalam kopi dan unsur proestrogen dalam kopi yang dianggap mendongkrak kadar estrogen dalam darah.

    Fakta kanker payudara dalam healthline menunjukan bagaimana sebenarnya pandangan soal pengaruh kopi dan kafein terhadap penyakit kanker payudara. Dalam riset tahun 1985, diakui adanya pengaruh negatif kafein dalam meningkatkan resiko kanker payudara.

    Tetapi terjawab dalam riset lain di tahun 2011, bahwa peminum kopi berat di usia menopause bisa jadi malah diuntungkan oleh efek preventif dari kopi terhadap penyakit kanker payudara. Dan di tahun 2013, riset lain justru menunjukan bahwa sebenarnya, tidak cukup kuat pengaruh kafein terhadap resiko kanker payudara.

    resiko kanker payudara
    Sumber: Screen Shot
  • Mamogram rutin berbahaya dan menyebabkan kanker

    Menurut data tahun 2012, ada dugaan kuat efek radiasi dari tes mammogram akan meningkatkan resiko kanker payudara. Dan mereka yang melakukan tes ini secara rutin akan memiliki resiko kanker payudara yang lebih tinggi dari sebelumnya.

    Sebenarnya penggunaan radiasi dalam mammogram relatif kecil. Secara umum, kadar radiasi dari pemeriksaan semacam ini hanya mempengaruhi 10% dari seluruh paparan radiasi tahunan yang dihadapi seseorang. Dan pada dasarnya tidak cukup signifikan untuk mempengaruhi resiko kanker.

    Menurut Annals of Internal Medicine tahun 2016, paparan radiasi dari mammogram mungkin memberi efek ketika paparan berada pada spektrum besar. Hal ini mungkin terjadi pada mereka dengan payudara besar, atau penggunaan mammogram tanpa detektor khusus yang meredakan tingkat radiasi.

  • Resiko dari genetik kanker sulit dihindari

    Sebagaimana dijelaskan bahwa sejumlah kasus kanker payudara terjadi terkait dengan unsur genetik. Dan bahwa mereka dengan unsur genetik kuat atas penyakit kanker payudara akan menanggung resiko cukup besar. Mereka cenderung lebih mudah mengidap kanker payudara dan lebih mungkin mengidap penyakit mutagenik ini di usia lebih awal.

    Tetapi fakta kanker payudara ini tak lantas membuat Anda sama sekali tidak dapat berkutik. Banyak dari mereka yang terbukti membawa gen dan berhasil selamat dari kanker payudara seumur hidup mereka.

    Beberapa dari Anda mungkin masih ingat bagaimana seorang tokoh selebritas dunia memilih masektomi untuk menurunkan level resiko kanker payudara yang dimilikinya. Ini adalah satu contoh langkah preventif dan jelas bukan satu-satunya langkah preventif.

    Kunci utamanya justru terletak pada pola hidup yang lebih sehat. Semakin baik Anda mengatur pola makan dan menu harian Anda, semakin rutin Anda berolahraga dan semakin baik Anda menurunkan level paparan toksin dan karsinogenik dalam keseharian Anda, semakin efektif Anda mencegah kanker.

  • Bila Anda negatif kanker menurut mamogram 100% Anda aman

    Mammogram merupakan salah satu cara efektif untuk membaca keberadaan penyakit kanker payudara. Dan ini sangat membantu untuk mendiagnosa kanker payudara sedini mungkin.  Semakin dini  kanker diketemukan, semakin efektif pengobatan akan bekerja.

    Hanya saja, mammogram bukan perangkat yang menjanjikan 100% keakuratan. Mammogram juga bisa membaca keberadaan kanker dengan tidak tepat. Menurut American Cancer Society setidaknya 1 dari 5 kanker payudara tidak terbaca oleh mammogram.

    Mereka dengan karakter payudara yang padat cenderung akan sulit untuk terbaca dengan baik oleh mammogram. Mammogram juga kerap keliru dalam mengidentifikasi sel-sel kanker tertentu yang karakternya menyerupai serat lemak atau lebih lunak, terlalu kecil untuk dikenali atau terlalu tersembunyi untuk ditemukan.

  • Mereka dengan payudara kecil tidak beresiko kanker

    Kebanyakan orang meyakini mitos lama yang menyatakan penyakit kanker payudara hanya menyerang pada wanita yang berbadan besar dan berpayudara besar. Sebenarnya, mereka yang kurus dan memiliki payudara kecil tidak lantas bebas resiko.

    Fakta sebenarnya resiko kanker payudara bukan bergantung pada ukuran payudara, tetapi pada kepadatan payudara. Semakin padat payudara, semakin tinggi resiko seseorang mengidap kanker payudara, dengan peluang sekitar 4 – 6 kali lebih besar.

    Di sisi lain mereka yang memiliki payudara besar karena efek obesitas juga cenderung beresiko tinggi. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, lemak dalam tubuh akan mendorong produksi estrogen. Sementara estrogen adalah salah satu elemen yang meningkatkan potensi kanker payudara.

  • Terapi kesuburan dan hormonal berpengaruh pada payudara

    Sebagaimana dijelaskan bahwa kanker payudara erat kaitannya dengan masalah hormonal termasuk estrogen. Maka ketika seseorang mulai menjalankan terapi yang menyebabkan perubahan hormonal dalam tubuhnya, besar kemungkinan akan terjadi pengaruh langsung terhadap resiko kanker payudara. Jadi pendapat ini sepenuhnya adalah fakta.

    Sementara terapi kesuburan dan hormonal, termasuk KB akan menyebabkan seseorang mendapatkan suplai estrogen dalam jumlah besar. Ini tentu saja akan meningkatkan kemungkinan orang tersebut untuk menderita penyakit kanker payudara.

    Sebuah riset di Swedia di tahun 2016 membuktikan bahwa mereka yang telah menjalankan terapi-terapi fertilitas dan harus mendapatkan asupan estrogen dan progesteron sintetis untuk membantu mereka akan memiliki payudara yang padat. Ini akibat paparan estrogen tinggi terhadap payudara. Tetapi payudara yang padat cenderung memiiki resiko kanker payudara sekitar 4 – 6 kali lebih besar.

  • Aborsi meningkatkan resiko kanker payudara

    Beberapa pakar melihat bahwa aborsi di masa lalu memiliki pengaruh meningkatkan resiko seseorang mengidap kanker payudara. Pandangan ini diperkuat dengan sejumlah asumsi bahwa aborsi akan mempengaruhi kesuburan. Juga sejumlah riset ambigu yang menunjukan fakta keterkaitan aborsi dan kanker payudara.

    Lepas dari kebenaran fakta bahwa aborsi akan menurunkan kesuburan, menurut American Cancer Society, tidak ada fakta yang menunjukan kaitan aborsi dan kanker, termasuk penyakit kanker payudara.

    Kebanyakan pakar meragukan ketepatan riset yang menunjukan prosentasi pelaku aborsi dan pengidap kanker payudara. Selain itu banyak pakar melihat tidak adanya kaitan antara aborsi dan perubahan hormonal. Riset menunjukan pasien tidak mengalami perubahan hormonal sebagaimana dikhawatirkan ketika pasca aborsi.

  • Berat badan mempengaruhi resiko kanker payudara

    Pandangan bahwa mereka dengan berat badan berlebih cenderung memiliki resiko kanker payudara lebih besar termasuk merupakan fakta kanker payudara. Memang diakui bahwa ada kaitan kuat antara obesitas dengan penyakit kanker payudara.

    Kanker payudara adalah satu dari beberapa jenis kanker yang muncul akibat peran hormon dalam tubuh. Dalam hal ini adalah peran estrogen. Sedang lemak adalah salah satu elemen yang akan meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh. Sehingga mereka dengan kadar lemak tinggi akan cenderung memiliki estrogen lebih tinggi.  Fakta ini yang mengaitkan obesitas dan kanker payudara.

  • Hidup pada area dekat jaringan listrik meningkatkan resiko kanker payudara

    Dengan asumsi bahwa radiasi dan elektromagnetik memberi pengaruh buruk bagi DNA dan memicu terjadinya mutasi gen dan kanker. Sejumlah orang meyakini bahwa hidup di area dekat jaringan listrik akan meningkatkan resiko kanker payudara. Benarkah demikian?

    Ada yang perlu kita luruskan di sini. Jaringan listrik pada umumnya tidak cukup berbahaya untuk menyebabkan kerusakan DNA. Bahkan menara listrik juga dipandang tidak memiliki elemen elektromagnetik yang membahayakan DNA.

    Meski beberapa pakar tidak sependapat dengan ini, seiring sejumlah temuan yang membuktikan peningkatan resiko kanker dan gelombang elektromagnetik yang sangat besar. Artinya ketika dalam kadar sangat besar, listrik bisa menjadi sangat bahaya bagi DNA.

    Tetapi WHO menyatakan bahwa elektromagnetik terbesar yang perlu dikhawatirkan berada pada radius sangat sempit, sehingga tidak akan mempengaruhi lingkungan secara umum. gelombang magnetik pada lingkungan tidak cukup memberi efek merusak.

Demikian tadi sejumlah pengungkapan mengenai mitos dan fakta kanker payudara yang kami sadur dari banyak sumber. Semoga akan membantu Anda lebih baik memahami penyakit kanker payudara dan lebih efektif dalam upaya menurunkan level resiko kanker payudara.

Sumber
Breastcancer.org. Genetics: Breast Cancer Risk Factors. URL: https://www.breastcancer.org/risk/factors/genetics. Accessed: 2018-08-20. (Archived by WebCite®)

Breastcancer.org. Risk of Developing Breast Cancer. Published: 2016. URL: https://www.breastcancer.org/symptoms/understand_bc/risk/understanding. Accessed: 2018-08-20. (Archived by WebCite®)

Breastcancer.org. Common Fears With No Evidence: Antiperspirants and Bras. URL: https://www.breastcancer.org/risk/factors/no_evidence. Accessed: 2018-08-20. (Archived by WebCite®)

Breastcancer.org. Children Can Inherit Abnormal Breast Cancer Genes From Father. URL: https://www.breastcancer.org/research-news/20101024. Accessed: 2018-08-20. (Archived by WebCite®)

American Cancer Society. Abortion and Breast Cancer Risk. Published: 2018-06-19. URL: https://www.cancer.org/cancer/cancer-causes/medical-treatments/abortion-and-breast-cancer-risk.html. Accessed: 2018-08-20. (Archived by WebCite®)

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}