Fakta Perkembangan Malnutrisi Protein Energi (PEM)

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 


Apa itu malnutrisi protein energi (PEM)? Siapa yang Beresiko Mengidap Malnutrisi? Seberapa Parahkah ini? Jika Anda penasaran dengan jawaban atas pertanyaan tersebut, simaklah fakta perkembangan malnutrisi protein energi (PEM) berikut ini!

Malnutrisi merupakan istilah bagi beragam penyakit yang berkaitan dengan pola makan. Ini dapat berupa kekurangan satu atau lebih zat gizi (vitamin dan mineral) bahkan obesitas. Kali ini kita akan melihat jenis malnutrisi protein energi yang menurut laporan WHO telah menyebabkan kematian 10,4 juta anak setiap tahunnya, khususnya mereka yang berusia di bawah 5 tahun.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Salah satunya adalah Rike—walau usianya telah mencapai 6 bulan, berat dan tinggi tubuhnya sama seperti bayi usia 1 bulan. Kondisi tubuhnya benar-benar mengenaskan, ia mengalami pembengkakan pada perut dan wajah. Berat badannya kian menurun dan perkembangan mentalnya terganggu. Rambut dan jaringan matanya mudah robek, selain itu kulitnya tampak penuh dengan luka.

Kondisi Rike ini dialami oleh banyak anak-anak yang diperkirakan karena kekurangan makanan? Benarkah demikian? WHO menjelaskan fakta yang tampaknya bertolak belakang dengan pandangan banyak orang. Organisasi kesehatan dunia tersebut menjelaskan bahwa kita sebenarnya hidup dalam kondisi yang berlimpah makanan.

Lalu kemana semua sumber pangan yang seharusnya dapat mencegah terjadinya malnutrisi? Tentu saja Anda mengetahuinya, beberapa hal yang berkaitan dengan pangan seringkali meliputi faktor ekonomi, politik, dan sosial. Fakta ini adalah hal yang menyedihkan, walau malnutrisi dapat dicegah tetap saja ini berkembang setiap tahunnya. Coba Anda perhatikan komentar dari organisasi PBB yang menggalangkan dana bagi anak-anak, berikut ini:

”Malnutrisi turut menyumbang 50% kematian anak di dunia—jumlah yang tak dapat ditandingi oleh penyakit menular manapun sejak Sampar Hitam. Padahal ini bukanlah penyakit menular! Malnutrisi menyebabkan cacat fisik bagi jutaan penderitanya, kondisi tubuh yang lemah sehingga mudah terserang penyakit, dan cacat secara intelektual. Penyakit ini tidak hanya merebak dikalangan anak-anak, ini juga mengancam wanita, keluarga, dan seluruh masyarakat.” The State of the World’s Children

Menurut sebuah laporan WHO Juli 2001, mengatakan bahwa malnutrisi menjangkiti hampir 800 juta orang—20% dari semua penduduk di negara berkembang. Hal ini menunjukan bahwa 1 dari 8 orang di dunia ini mengidap malnutrisi. Malnutrisi banyak di temukan di Asia selatan dan tengah, Afrika dan bahkan beberapa negara berkembang seperti Amerika Latin maupun Karibia.

Tidak soal Anda hidup di negara miskin atau berkembang, waspadalah terhadap bahaya malnutrisi! Di negara berkembang sendiri menunjukan bahwa masih ada sekitar 11 juta penderita malnutrisi yang hidup ditengah berlimpahnya makanan.

Demikianlah fakta perkembangan malnutrisi protein energi di dunia, lalu timbul pertanyaan bagaimana Anda dapat mengetahui serangan malnutrisi pada anak Anda? Jawabannya ada dalam artikel selanjutnya yang masih membahas topik malnutrisi.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}