Kanker limfoma jenis Hodgkin maupun non Hodgkin memang tidak terlalu banyak kasusnya, tetapi persentase kematian yang disebabkannya terbilang tinggi. Ini karena tidak mudah untuk dapat mengenali gejala atau ciri-ciri kanker limfoma dan mengidentifikasi kanker ini sedini mungkin. Namun apa sebenarnya kanker limfoma itu?
Dan bagaimana cara untuk memahami ciri-ciri kanker limfoma? Kita akan mencoba mengupas gejala dari penyakit kanker ini dengan lebih dalam. Untuk membantu kita dapat lebih awal mengenai jenis kanker ini. Karena sebenarnya pada stadium awal, potensi kesembuhan dari kanker limfoma mencapai di atas 80%.
Apa Itu Kanker Limfoma?
Kanker limfoma di Indonesia kerap diterjemahkan mentah sebagai kanker getah bening. Ini karena pada umumnya kanker akan berawal dari kelenjar getah bening yang ada di dalam tubuh. Meski sebenarnya, kanker limfoma adalah sebuah jenis kanker yang kompleks.
Tapi apa itu kanker limfoma sebenarnya? Kanker limfoma adalah jenis kanker yang menyerang sumsum tulang belakang, kelenjar limpa atau kelenjar getah bening. Akibatnya, kelenjar-kelenjar ini gagal menghasilkan sel limfoma dengan sempurna.
Sel limfoma sendiri merupakan bagian dari sel darah putih yang juga menjadi bagian dari garda imunitas. Dan setiap pembentukan kanker kelenjar yang dapat menyebabkan tubuh gagal memproduksi sel limfoma dengan sempuna, maka itulah jawaban dari apa itu kanker limfoma.
Sel limfoma beredar dalam sistem limfatik yang terdiri dari sumsum tulang belakang, kelenjar limpa, kelenjar timus, kelenjar getah bening dan saluran pembuluh getah bening. Melalui pembuluh getah bening, cairan getah bening disalurkan ke seluruh tubuh, mengikat dan menyerang setiap patogen dan membawanya menuju kelenjar getah bening yang tersebar di ratusan titik dalam tubuh.
Untuk menjalankan fungsinya ini, cairan getah bening membawa sel-sel darah putih, termasuk di dalamnya limfosit yang berperan menyerang sel-sel rusak dalam tubuh, mematikan sel tersebut dan mendorong terbentuknya sel baru yang normal dan sehat.
Peran limfosit yang krusial bagi sistem imunitas tubuh ini menjadi alasan kenapa salah satu gejala kanker limfoma akan berkaitan dengan mudahnya pasien untuk jatuh sakit.
Ketika kanker limfoma menyerang, sel-sel limfosit tidak dapat diproduksi dengan normal, tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan justru membawa unsur tumorogenik yang dapat mudah menyebar ke seluruh tubuh. sementara fungsi imunitas akan menurun drastis.
Memahami apa itu kanker limfoma harus diawali dengan memahami bagaimana fungsi sumsum tulang belakang, kinerja sistem limfatik dan fungsi dari jenis-jenis darah. Kami sempat membahas mengenai hal tersebut di artikel: Fungsi Sumsum Tulang.
Kenapa Kanker Limfoma Mematikan?
Pada tahun 2018, jumlah pasien kanker limfoma di Indonesia mencapai angka 15 ribu lebih. Dan menurut data American Cancer Society, secara rata-rata potensi kesembuhan hanya berkisar 60% – 70% saja.
Ini karena seiring perkembangan stadium kanker, pasien mulai mengalami penurunan kondisi yang signifikan dan berpotensi mendongkrak prosentasi kematian pada pasien. Penyebab dari kematian pasien sendiri akan cukup beragam.
Apa itu karena kanker limfoma akan sangat erat berkaitan dengan daya tahan tubuh pasien. Sementara pasien kanker limfoma akan memiliki sel limfosit yang tidak bekerja normal, maka imunitas tubuh pasien juga akan menurun drastis. Pasien dengan mudah terserang infeksi. Datanya, 33% kasus kematian dari kanker limfoma berkaitan dengan infeksi.
Di sisi lain, kanker limfoma juga dapat menggiring pasien mengalami autoimun. Karena meningkatnya kadar limfosit dalam tubuh secara masif. Sehingga perilaku sel limfosit menjadi berlebihan dan menyerang sel sehat dalam tubuh. Kondisi ini memicu kerusakan pada sejumlah organ dan jaringan yang dapat bermuara pada perdarahan dalam, inflamasi kronis hingga kematian.
Masalahnya, kanker limfoma ini merupakan jenis kanker hematologi. Kanker terbentuk pada pada kelenjar yang memproduksi sel-sel darah. Sifatnya akan berbeda dengan jenis kanker yang berbentuk massa tumor. Di sini kelenjar yang rusak akan memproduksi sel limfosit yang rusak.
Sementara, sel limfosit rusak tersebut secara tersistem akan tersalurkan ke seluruh tubuh melalui saluran limfatik. Kerusakan akibat pembentukan kanker pada salah satu kelenjar limfatik akan dengan mudah tersebar ke kelenjar lain.
Karena kerusakan akibat kerusakan limfosit dan kelenjar terjadi secara acak, sesuai peredaran cairan getah bening di seluruh tubuh dan letak kelenjar yang terserang. Biasanya organ terdekat dari kelenjar yang terserang berpotensi paling besar mengalami kerusakan.
Di Indonesia khususnya, kebanyakan kasus kematian berkaitan dengan stadium pasien. Kebanyakan pasien kanker limfoma baru terdiagnosa pada stadium lanjut. Ini menyebabkan efektivitas dari terapi yang diberikan cenderung lebih rendah.
Jenis-Jenis dan Gejala Kanker Limfoma
Bicara kanker limfoma memang akan berbicara soal jenis kanker yang relatif rumit dan kompleks. Apa itu ciri-ciri kanker limfoma? Bahwa kanker ini berkembang pada sebuah sistem, yang melibatkan sejumlah organ, kelenjar dan pembuluh.
Kanker dapat berawal dari sumsum tulang belakang, nodul atau kelenjar kecil getah bening yang beredar di seluruh tubuh, hingga sejumlah kelenjar utama seperti timus, limpa dan titik kelenjar getah bening besar di are lipatan tubuh.
Setidaknya tercatat bahwa kanker limfoma terdiri dari 70 jenis kanker. Namun secara umum, penggolongan kanker limfoma ini dibagi dua menurut bagaimana sel limfoma bermutasi. Adapun jenis kanker limfoma tersebut berserta gejala kanker limfoma yang menyertainya adalah sebagai berikut.
Kanker Limfoma Hodgkin
Kanker limfoma Hodgkin merupakan jenis kanker limfoma dengan karakter khusus. Apa itu sebenarnya limfoma Hodgkin? Dikatakan kanker ini terjadi karena proses mutasi pada jenis limfosit tipe B (Sel B) yang karena sejumlah faktor hingga berubah menjadi sel abnormal yang dikenal sebagai sel Reed Sternberg.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGKeberadaan sel abnormal ini menjadi penanda utama penggolongan kanker limfoma jenis ini. Keberadaan dari sel Reed Sternberg ini juga dapat dengan mudah ditemukan dengan test mikroskopik.
Pada umumnya, limfoma jenis Hodgkin ini cenderung muncul pada area nodul yang mudah teraba seperti pada leher dan ketiak. Itu pula sebabnya penyakit ini lebih mudah terdiagnosa dini. karena pada kedua titik nodul tersebut, perubahan bentuk pada nodul cenderung lebih mudah teraba dari luar.
Itu sebabnya, meski bersifat spesifik jenis kanker limfoma Hodgkin ini lebih mudah diatasi dibandingkan jenis kanker limfoma non Hodgkin. Setidaknya lebih dari 80% kasus kanker jenis ini mungkin untuk bertahan hidup, terutama bila dapat terdiagnosa awal.
6 Ciri-Ciri Kanker Limfoma Hodgkin
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya tingginya tingkat kegagalan pada kasus kanker limfoma dapat dikaitkan dengan rendahnya kesadaran akan gejala kanker limfoma. Banyak pasien mengabaikan gejala yang muncul, hingga muncul ciri-ciri kanker limfoma yang lebih berat. Yang juga dapat diartikan stadium dari kanker sudah beranjak lebih berat.
Di sisi lain, sebenarnya rendahnya kesadaran pasien disebabkan oleh gejala kanker limfoma yang relatif samar. Sejumlah gejala menyerupai sejumlah gejala penyakit ringan sehingga acapkali dianggap remeh.
Namun ada pula sejumlah gejala kanker limfoma yang dapat dikatakan cukup spesifik. Adapun sejumlah gejala dari kanker limfoma Hodgkin tersebut adalah sebagai berikut:
-
Munculnya pembengkakan pada nodul utama dari sistem limfatik
Sejumlah titik dalam tubuh merupakan titik dimana nodul limfatik berada. Di sini terdapat benjolan kecil yang berfungsi sebagai kelenjar getah bening. Seharusnya, ukuran dari kelenjar sangat kecil sehingga relatif sulit untuk teraba dari permukaan kulit.
Tetapi bila terbentuk benjolan atau pembengkakan di area nodul utamahingga dapat teraba atau bahkan terlihat dari luar, maka sebaiknya Anda waspada. Pembengkakan ini dapat menjadi tanda atau gejala kanker limfoma.
Pada kasus kanker limfoma Hodgkin, pembengkakan terjadi karena sel Reed Sternberg mendorong sel-sel pada kelenjar getah bening memperbanyak diri dengan lebih masif. Biasanya pembengkakan dapat ditemukan pada area ketiak, leher dan dada.
Kanker limfoma jenis ini memang lebih mudah tumbuh di titik nodul utama dan relatif tidak tumbuh pada nodul-nodul kecil yang tersebar pada tubuh. itu sebabnya benjolan akan lebih mudah teraba dan terasa. Itu sebabnya dibandingkan jenis kanker limfoma non Hodgkin, jenis Hodgkin memang lebih mudah terdiagnosa di stadium awal.
-
Kondisi tubuh yang menurun
Pasien akan lebih mudah merasa lelah, lebih mudah terserang sakit dan acapkali mengeluhkan rasa seperti “masuk angin”. Tubuh mudah merasa lesu dan seperti sangat kelelahan. Pada umumnya pasien juga mengeluhkan masalah selera makan yang turun dan penurunan berat badan drastis.
Terganggunya fungsi imunitas mempengaruhi vitalitas tubuh pasien, ketahanan pasien terhadap beban aktivitas harian juga menyebabkan pasien lebih mudah terserang penyakit infeksi dari skala ringan hingga berat.
Kadang pasien juga mengalami demam yang datang tanpa sebab, kenaikan suhu tubuh yang tidak jelas ini berkaitan dengan fungsi imun yang mulai bekerja menyimpang. Ini menyebabkan sistem imun mengirimkan sinyal salah pada otak seakan terjadi gangguan yang memicu pasien mudah demam. Pasien juga acapkali terserang keringat dingin atau berkeringat di malam hari.
-
Batuk dan dada terasa berat
Pernafasan pasien yang terserang limfoma Hodgkin pada umumnya mengalami gangguan. Dari skala ringan seperti nafas yang sedikit terasa tertekan. Sampai muncul keluhan batuk, sesak nafas dari skala ringan hingga serius.
Beberapa pasien merasakan keluhan tekanan yang kuat di area sekitar leher, trakea dandada. Rasa nyeri ini disertai dengan efek sulit bernafas. Pembengkakan nodul atau kelenjar pada leher dianggap sebagai penyebab utama pasien sulit untuk bernafas. Dan karenanya terbentuk tekanan kuat pada dada yang menyakitkan.
-
Rasa gatal yang tidak jelas sebabnya
Bila Anda menemukan ruam pada kulit yang terasa gatal, atau justru muncul rasa gatal di kulit tanpa alasan jelas, sebaiknya memang Anda waspada. Kebanyakan kasus gatal yang tidak jelas sebabnya ini berkaitan dengan kasus autoimun atau gangguan overtoksin yang berkaitan dengan gangguan liver atau ginjal.
Gatal-gatal ini juga dapat menjadi gejala kanker limfoma Hodgkin, karena kanker limfoma memang dapat memicu terjadinya reaksi autoimun. Dalam stadium lanjut, kerusakan sel limfoma akan menyerang dan merusak sel-sel hati, saluran pencernaan dan ginjal yang dapat menyebabkan kondisi overtoksin.
-
Kerap mengalami peradangan
Akibat terganggunya fungsi kelenjar getah bening, maka kinerja imunitas akan menurun. Karena sejatinya sistem limfatik merupakan sistem utama dari imunitas tubuh. rusaknya sistem limfatik akan menyebabkan daya tahan tubuh juga terganggu. Dan tubuh akan menjadi lebih mudah mengalami peradangan seperti radang pada mulut, tenggorokan, kulit hingga area vital.
Peradangan dapat disebabkan karena mudahnya tubuh terserang infeksi. Dapat pula gejala kanker limfoma Hodgkin ini terjadi akibat limfosit justru bekerja abnormal dengan justru menyerang sel-sel sehat dalam tubuh.
Itu sebabnya, pasien limfoma Hodgkin acapkali mudah mengalami gejala peradangan ringan. Mulai dari peradangan di kulit, peradangan pada mulut seperti sariawan dan gusi bengkak dan keluhan peradangan lain.
-
Muncul rasa nyeri di area nodul
Sel Reed Sternberg akan menyebabkan sel-sel pada kelenjar getah bening utama berkembang masif, membesar hingga kelenjar akan membengkak. Benjolan ini menekan ke banyak arah hingga menimbulkan rasa nyeri.
Pada umumnya lokasi nodul pada kasus limfoma Hodgkin ini terdapat pada area sekitar leher dan ketiak. Rasa nyeri diasumsikan berasal dari efek tekanan dari benjolan. Meski beberapa stimulan dianggap dapat memperburuk keluhan. Salah satunya adalah alkohol.
Belum dipahami betul mengapa alkohol menyebabkan rasa nyeri menguat. Sebagaimana dijelaskan pada Canadian Medical Association Journal tahun 2013, dugaan kuat adalah sel Reed Sternberg menyebabkan tubuh menjadi tidak toleran terhadap alkohol.
Kanker Limfoma Non Hodgkin
Kanker limfoma non Hodgkin ini memiliki perbedaan dibandingkan jenis Hodgkin. Jenis ini tidak ditandai dengan kemunculan sel Reed Sternberg. Bahkan persebarannya bisa lebih masif karena dapat lebih mudah bermetastasis menuju sel lain di luar sel limfosit dan jaringan limfatik.
Kasus kanker limfoma non Hodgkin ini lebih banyak ditemukan dibandingkan jenis lain. Setidaknya 60%-70% kasus kanker limfoma merupakan jenis non Hodgkin. Tetapi potensi kesembuhan dari jenis kanker ini justru lebih rendah, bahkan disejumlah sumber dikatakan di bawah 60%.
Kebanyakan kasus kegagalan pengobatan disebabkan oleh diagnosa yang terlambat. Karena kanker limfoma non Hodgkin ini dapat tumbuh di nodul mana saja yang tersebar di dalam tubuh. sehingga acapkali tidak terdiagnosa dan terasa hingga mencapai stadium lanjut.
Kegagalan pengobatan juga dapat disebabkan sejumlah jenis kanker limfoma non Hodgkin yang memiliki tingkat kematian relatif sangat tinggi. Di antaranya yang paling mematikan adalah Diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL). Kanker limfoma jenis non Hodgkin ini menyebabkan sel B membesar dan mengalami gangguan fungsi. Sifatnya menjadi agresif dan merusak sel-sel normal dalam tubuh.
Terdapat pula jenis kanker limfoma non Hodgkin yang mematikan lain seperti kanker limfoma sel burkitt yang banyak menyerang pasien dengan kasus autoimun bawaan. Juga terdapat kanker limfoma yang menyebabkan kerusakan sel T limfosit dan Follicular lymphoma.
6 Gejala Kanker Limfoma Non Hodgkin
Salah satu kesulitan untuk mengenali gejala kanker limfoma jenis non Hodgkin adalah lokasi pembengkakan kelenjar getah bening yang dapat muncul tidak terduga. Dapat muncul di di nodul mana saja dalam tubuh. Bahkan termasuk nodul dengan ukuran kecil dan tersembunyi sehingga pembengkakan dapat muncul tanpa disadari.
Karena berukuran kecil, kadang pasien juga tidak mengalami keluhan signifikan pada stadium awal. Kondisi pasien tidak cepat drop sebagaimana pada jenis limfoma Hodgkin. Rasa tidak fit dan tidak nyaman lebih mudah diabaikan oleh pasien.
Sejumlah gejala kanker limfoma non Hodgkin ini pada umumnya hampir serupa dengan gejala kanker limfoma untuk jenis Hodgkin. Beberapa gejala tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
-
Kondisi tubuh yang menurun
Bisa dikatakan, ketika pasien mengidap kanker tubuh pasien memang akan menurun. Vitalitas mereka akan berkurang demikian pula dengan daya tahan tubuh. Pasien lebih mudah merasa lelah dan lesu. Selera makan menurun, bahkan juga disertai penurunan berat badan yang cukup signifikan.
Pasien juga kerap mengeluhkan rasa linu-linu, lesu, demam yang berketerusan. Meski dalam beberapa kasus, gejala kanker limfoma ini tidak begitu kuat dibandingkan pada kanker limfoma Hodgkin. Kecuali kanker berkembang pada nodul atau kelenjar getah bening utama seperti pada kelenjar di leher, dada, selangkangan, ketiak dan perut.
Keluhan seperti keringat dingin, keringat di malam hari, mudah mengantuk hingga kerap demam juga menjadi ciri-ciri kanker limfoma lain yang acapkali muncul. Pasien juga pada umumnya lebih mudah terserang infeksi.
-
Pembengkakan pada nodul
Sifat dari ciri-ciri kanker limfoma satu ini sangat tentatif, tergantung lokasi dimana kanker berkembang. Bila sel kanker berkembang pada nodul utama di leher atau ketiak, maka pasien akan dengan mudah menyadari terbentuknya benjolan yang teraba dengan mudah dari permukaan kulit.
Kadang pembengkakan terbentuk di nodul area perut, seperti dekat usus, dekat hati atau area sekitar pinggang dan ginjal. Akibatnya pasien justru mengeluhkan perut yang membesar, terlihat membusung atau buncit. Kadang pembengkakan terlihat tidak simetris. Pada pasien dengan kondisi demikian, pasien biasanya juga mengeluhkan reaksi mual dan sulit makan, karena makanan seolah sulit untuk turun dan dicerna di perut.
Beberapa kasus pembengkakan terjadi di area lain seperti pada sekitar lipatan paha, panggul dan kaki. Pada kasus pembengkakan kelenjar getah bening yang demikian tentu pembengkakan akan muncul di area tersebut.
Yang kadang menjadi masalah, sejumlah kasus non Hodgkin muncul pada nodul atau kelenjar getah bening yang tersembunyi. Sehingga benjolan baru akan teraba ketika pembengkakan terjadi cukup besar.
Yang perlu diperhatikan juga, seiring dengan munculnya benjolan dan pembengkakan, pasien akan mengalami keluhan nyeri di area kanker berada. Kadang disertai dengan gangguan fungsi organ yang berada tidak jauh dari kanker berada.
-
Ruam kulit
Jenis limfoma non Hodgkin juga kerap disertai dengan ciri ciri berupa gatal dan ruam pada permukaan kulit. Ruam akan tampak kemerahan dan meradang. Disertai dengan rasa gatal yang tidak jelas penyebabnya.
Kadang rasa gatal yang muncul cukup kuat hingga terasa perih dan panas.Ini disebabkan oleh pelepasan unsur kimia dan histamin yang didorong oleh respon berlebihan dari limfosit yang bekerja abnormal. Akibatnya justru menyebabkan reaksi iritasi pada sel kulit. Tak jarang limfoma non Hodgkin mengakibatkan ruam kulit parah hingga terlihat seperti luka eksim.
-
Rasa nyeri pada dada dan tulang
Selain sejumlah gejala yang hampir serupa dengan gejala kanker limfoma Hodgkin, rupanya jenis limfoma non Hodgkin juga memiliki beberapa ciri-ciri khusus. Ciri-ciri kanker limfoma jenis ini adalah munculnya rasa nyeri pada area tulang. kadang rasa nyeri cukup kuat dan menusuk, terasa di punggung, dada atau pada area sekitar tangan dan kaki.
Belum dapat dipastikan mengapa muncul ciri ciri kanker limfoma ini. Tetapi, dugaan kuat adalah rasa nyeri muncul dari desakan pada area tulang belakang yang dipadati oleh sel kanker. tekanan pada tulang belakang dapat merambat hingga menimbulkan tekanan pula di area dada dan bahu. Ini yang kemudian menimbulkan keluhan nyeri tulang pada pasien kanker limfoma non Hodgkin.
-
Mudah mengalami lebam
Sedikit serupa dengan keluhan leukemia, pasien non Hodgkin juga kerap mengalami lebam atau luka kebiruan di permukaan kulit. Diduga kuat karena sel limfoma yang telah berubah menjadi agresif akan bersifat merusak sel darah yang ada. termasuk pula merusak sel-sel punca dalam tulang sehingga menggagalkan produksi sel darah baru, termasuk pula trombosit.
Ketika kadar trombosit menurun, tubuh akan lebih mudah mengalami lebam. Sebenarnya, tidak hanya mudah lebam, pasien kanker limfoma non Hodgkin juga akan lebih mudah mengalami perdarahan.
-
Mudah terserang peradangan dan infeksi
Sejumlah jenis kasus kanker limfoma non Hodgkin memang tergolong jenis kanker agresif. Pada kasus demikian, sel limfosit demikian agresif untuk menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. ini menimbulkan ciri-ciri kanker limfoma non Hodgkin lain yakni seringnya pasien mengalami infeksi dan peradangan pada sejumlah organ. Ini akibat serangan oleh sel-sel limfosit abnormal ini.
Dalam sejumlah data, 33% kematian dari pasien kanker limfoma terkait dengan peradangan akut yang terjadi. Peradangan dapat menyebabkan fungsi organ menurun, dan kualitas hidup pasien juga terganggu.
Secara umum, gejala dari kedua kanker, baik jenis kanker limfoma non Hodgkin atau jenis Hodgkin memiliki gejala yang hampir serupa. Pada umumnya, di stadium awal, pasien sulit menyadari keberadaan kanker karena ciri-ciri kanker limfoma di awal cenderung sangat samar. Lebih mirip keluhan biasa seseorang yang kelelahan dan terserang flu.
Tetapi bila gejala kanker limfoma ini muncul terus menerus, disertai dengan sejumlah ciri-ciri kanker limfoma lain yang lebih spesifik, sebaiknya Anda segera waspada dan memeriksakan diri dengan lebih intensif.
Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang gejala kanker limfoma. Semoga informasi ini dapat berguna khususnya bagi Anda yang sedang waspada terhadap penyakit ini. Temukan ulasan-ulasan menarik lainnya seputar penyakit kanker limfoma hanya di Deherba.com.