Skizofrenia sering disebut sebagai salah satu gangguan mental yang paling parah. Penderitanya sering dibuat tidak sanggup untuk menafsirkan realitas secara normal. Akan tetapi, berbeda dari pendapat banyak orang, gangguan ini tidak sama dengan gangguan kepribadian ganda. Agar lebih paham, ada baiknya kita mengenali apa saja yang termasuk gejala skizofrenia.
Artikel ini akan membahas mengenai tanda-tanda skizofrenia yang kerap dialami oleh para penderitanya. Diharapkan informasi dalam artikel ini bisa membantu Anda untuk mengerti apa saja yang perlu diperhatikan, juga tahu apa yang perlu dilakukan untuk menanggulanginya.
7 Gejala Utama Skizofrenia
Skizofrenia memunculkan beragam masalah pada kemampuan berpikir (kognitif), tingkah-laku, atau emosi. Ada cukup banyak variasi pada tanda dan ciri-ciri skizofrenia, tetapi biasanya yang timbul aitu delusi, halusinasi, atau bicara kacau, sehingga seseorang menjadi kurang mampu untuk ‘berfungsi’ normal. Berikut adalah 7 gejala utama yang perlu diperhatikan:
- Kurangnya minat pada berbagai aspek hidup
- Merasa ‘tidak nyambung’ dengan perasaan sendiri
- Sulit berkonsentrasi
- Ingin menghindari orang-orang
- Halusinasi, misalnya mendengar suara-suara atau melihat sesuatu yang tidak dilihat orang lain
- Delusi, sangat yakin akan sesuatu yang tidak masuk akal bagi orang lain
- Pikiran dan bicara kacau
Delusi dan halusinasi termasuk dalam gejala psikosis. Psikosis maksudnya adalah ketika seseorang menafsirkan realitas (kenyataan) dengan cara yang sangat berbeda dari orang-orang lain di sekitarnya. Dan sering kali penderita skizofrenia mengalami paranoia, yaitu berpikir dan merasa bahwa dirinya sedang diincar oleh orang lain.
“Saya punya pikiran-pikiran aneh. Ada pergumulan dalam batin untuk menentukan mana orang-orang di sekitar saya yang adalah orang ‘baik’ atau ‘jahat’. Kadang-kadang saya merasa ada di zona waktu lain atau berpindah-pindah di antara kurun waktu yang berbeda.”
Seperti Apa Rasanya Mengalami Gejala Skizofrenia?
Skizofrenia menimbulkan beragam jenis pengalaman serta perilaku. Ada orang yang tiba-tiba mengalaminya, sedangkan yang lain mulai mengalaminya secara bertahap. Setiap penderita mengalami gejala skizofrenia yang unik. Meski begitu pada umumnya ciri-ciri skizofrenia bisa digambarkan seperti berikut:
- Tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari, contohnya bekerja atau merawat diri sendiri.
- Menjadi marah, bingung, curiga, atau tidak percaya dengan orang lain/kelompok tertentu, seperti orang asing atau mereka yang berwenang.
- Menolak jika ada orang yang mengatakan ada yang tidak beres dengan dirinya.
- Merasa khawatir atau takut untuk mencari bantuan.
“Adakalanya saya merasa kepala saya dimasuki pikiran-pikiran dan orang lain sedang membaca isi kepala saya.”
Apa Itu Gejala-Gejala Positif dan Negatif?
Kadang orang-orang menggambarkan gejala skizofrenia sebagai gejala ‘positif’ atau gejala ‘negatif’. Tapi bukan artinya gejala-gejala itu baik atau jelek.
Gejala-gejala positif adalah pengalaman atau perilaku yang mulai dialami saat skizofrenia. Contohnya: halusinasi—mendengar suara-suara atau melihat sesuatu yang tidak dilihat orang lain; delusi—memercayai sesuatu itu benar/nyata padahal tidak atau yakin bahwa pikirannya sedang diamati atau dikendalikan.
Gejala-gejala negatif adalah pengalaman atau perilaku yang tidak lagi dialami (atau berkurang) saat skizofrenia. Contohnya: tidak lagi bertemu orang-orang atau melakukan aktivitas yang tadinya disukai; kurang bergerak dibandingkan sebelumnya; merasa ‘tidak nyambung’ dengan emosinya atau kurang motivasi untuk melakukan hal-hal.
Sumber: MIND
Kesalahpahaman tentang Skizofrenia
Banyak orang sudah pernah mendengar gangguan mental ini, tapi tidak banyak yang memahami ‘wajah’ skizofrenia yang sebenarnya. Jika Anda seorang penderita skizofrenia, Anda mungkin telah disalahmengerti oleh orang-orang lain. Didiagnosis skizofrenia bukan berarti orang itu punya ‘kepribadian ganda’, seperti yang dikira banyak orang.
Ada orang yang mengira bahwa jika seseorang mendengar suara-suara, itu artinya dia sedang ‘diganggu sesuatu’ dan lebih baik menjauhinya. Sebenarnya itu adalah halusinasi dan suara-suara yang didengarnya lebih membahayakan dirinya sendiri daripada orang lain. Ingat juga bahwa bahkan penderita skizofrenia pun punya pilihan untuk mengikuti kata-kata dari suara-suara itu atau tidak.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANG“Mana yang nyata dan mana yang tidak? Saya tidak bisa lagi membedakannya dan ini bikin saya lelah.”
Bagaimana Media Menggambarkan Skizofrenia?
Kesalahpahaman seputar skizofrenia seringnya berasal dari media, termasuk TV dan koran. Skizofrenia lebih banyak disalahgambarkan oleh media dibandingkan dengan jenis gangguan mental lainnya.
Cerita-cerita yang bikin sensasi di media sering salah memposisikan seorang penderita skizofrenia sebagai orang yang berbahaya. Padahal sebagian besar penderita skizofrenia tidak melakukan tindak kekerasan.
Pendapat Berbeda seputar Diagnosis Skizofrenia
Pendapat mengenai skizofrenia telah berubah setelah bertahun-tahun. Banyak orang mulai ragu apakah skizofrenia benar-benar satu jenis penyakit atau beberapa masalah/kondisi yang terjadi dalam waktu bersamaan.
Beberapa orang berpendapat bahwa karena para ahli psikiatri tidak punya satu definisi skizofrenia yang pasti, seharusnya itu sama sekali tidak digunakan sebagai diagnosis. Yang lain merasa nama dari gangguan mental ini tidaklah penting, yang penting adalah fokus pada apa yang bisa membantu menangani gejala-gejalanya serta apa yang dibutuhkan setiap penderitanya.
Kenyataannya, masih banyak orang yang diberikan diagnosis skizofrenia. Kalau Anda salah satunya, jangan menganggapnya sebagai semacam ‘cap’ yang akan menempel seumur hidup. Lebih baik anggaplah diagnosis itu sebagai ‘alat’ untuk mengobati apa yang saat ini Anda alami.
Terdapat beberapa diagnosis yang sama-sama merujuk pada gejala skizofrenia, misalnya gangguan skizoafektif, gangguan kepribadian skizotipal, dan gangguan kepribadian skizoid.
“Akhir-akhir ini saya mulai mendengar suara-suara dari luar kepala, juga muncul perasaan seolah orang lain sedang membicarakan saya dan mengintai saya.”
Orang-orang yang mengalami tanda-tanda skizofrenia biasanya kurang menyadarinya. Sehingga mereka cenderung membiarkannya tanpa mendapat bantuan medis. Jadi sering kali anggota keluarga atau pasangan yang tinggal serumah dengannya lah yang perlu lebih memperhatikan. Bila Anda melihat keluarga/pasangan Anda menunjukkan ciri-ciri skizofrenia, ada baiknya anjurkan dia untuk periksakan diri ke dokter/ahli kesehatan mental.
Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang gejala skizofrenia. Baca juga artikel-artikel terkait lainnya yaitu tentang: penyebab skizofrenia dan pengobatan skizofrenia. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lainnya seputar info kesehatan, tips kesehatan, serta pengobatan alami hanya di Deherba.com.