Hampir Masuk Indonesia, Waspadai Gejala Virus Cacar Monyet Ini!

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Disclaimer: Informasi yang disajikan dalam artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat dokter atau tenaga medis profesional. 

Penyakit yang sangat langka, disebut cacar monyet, sedang menyebar di dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 250 kasus telah dilaporkan di setidaknya 16 negara. Para ahli menyebutkan bahwa penyakit itu menyebar melalui kontak dekat dan berkepanjangan dengan orang-orang yang sudah lebih dulu terinfeksi.

Di Indonesia sendiri belum ada laporan kasus cacar monyet, setidaknya berdasarkan pantauan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI. Namun masyarakat tetap dihimbau untuk waspada, salah satunya dengan memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat jika mengalami gejala virus cacar monyet.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Apa saja tanda-tanda penyakit cacar monyet yang perlu diwaspadai? Simaklah artikel ini untuk mengetahuinya sehingga Anda bisa cepat tanggap begitu menyadari gejala-gejala tersebut.

Apa Itu Penyakit Cacar Monyet?

Cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus cacar monyet. Virus itu menyebabkan ruam dan gejala-gejala mirip flu. Seperti virus penyebab cacar lain yang lebih umum, virus ini diklasifikasikan sebagai orthopoxvirus.

Cacar monyet ditemukan pada tahun 1985 ketika dua wabah penyakit mirip cacar terjadi pada kelompok monyet yang digunakan untuk penelitian. Terlepas dari namanya, virus cacar monyet sebenarnya tidak berasal dari monyet. Para ilmuwan masih belum yakin, tetapi diperkirakan virus ini disebarkan oleh tikus kecil dan tupai di hutan hujan Afrika.

Ada dua jenis (strain) virus cacar monyet, yaitu jenis Afrika Tengah dan jenis Afrika Barat. Yang jenis Afrika Tengah menyebabkan infeksi dan gejala virus cacar monyet yang lebih parah, bahkan lebih mungkin menyebabkan kematian daripada virus cacar monyet jenis Afrika Barat.

Bagaimana Gejala Virus Cacar Monyet?

Pada manusia, gejala penyakit cacar monyet mirip, tetapi lebih ringan, daripada gejala cacar (smallpox). Ciri-ciri penyakit cacar monyet diawali dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Perbedaan utama antara gejala virus cacar monyet dan gejala cacar adalah bahwa cacar monyet menyebabkan kelenjar getah bening membengkak, sedangkan cacar tidak.

Masa inkubasi, yaitu waktu dari awal infeksi hingga munculnya tanda-tanda penyakit cacar monyet, biasanya antara 7 sampai 14 hari, namun dapat juga berkisar antara 5 – 21 hari.

Berikut adalah awal dari ciri-ciri penyakit cacar monyet yang perlu Anda waspadai:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit punggung
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Menggigil
  • Kelelahan

Dalam 1 sampai 3 hari (kadang juga lebih lama) setelah munculnya gejala demam, penderita cacar monyet akan mengalami ruam di kulit, seringnya dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian-bagian lain dari tubuhnya.

Kemudian lesi di kulit akan berkembang melalui tahap-tahap berikut sebelum akhirnya mengelupas:

  • Enanthem
  • Makula
  • Papula
  • Vesikel
  • Pustula
  • Keropeng

Penyakit cacar monyet biasanya berlangsung selama 2 – 4 minggu. Di Afrika, cacar monyet telah terbukti menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terjangkit penyakit tersebut.

Tahapan Gejala Virus Cacar Monyet

Agar lebih memahami bagaimana ciri khas perkembangan penyakit cacar monyet, mulai dari awal mula munculnya gejala hingga selesainya gejala dan pulih, perhatikan tahap-tahap berikut ini.

Masa inkubasi:

Infeksi virus cacar monyet dimulai dengan masa inkubasi. Seseorang tidak menularkan penyakitnya ke orang lain selama periode ini.

Ahli Herbal

Mau BEBAS dari SAKIT dengan herbal yang tepat? KONSULTASI GRATIS klik tombol WhatsApp ini:

WHATSAPP SEKARANG
  • Masa inkubasi rata-rata 7 sampai 14 hari tetapi dapat berkisar antara 5 sampai 21 hari.
  • Pada masa ini seseorang tidak memiliki gejala dan mungkin merasa baik-baik saja.

Prodrome

Penderita penyakit cacar monyet akan mengembangkan gejala-gejala awal (prodorme). Penderita kadang dapat menularkan penyakitnya ke orang lain selama periode ini.

  • Gejala virus cacar monyet yang pertama muncul termasuk demam, tidak enak badan, sakit kepala, kadang sakit tenggorokan dan batuk, serta pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening adalah pembeda antara cara monyet dengan cacar (smallpox).
  • Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya terjadi dengan timbulnya demam, 1 – 2 hari sebelum timbulnya ruam, atau bersamaan dengan timbulnya ruam (jarang terjadi).
  • Kelenjar getah bening yang membengkak mungkin adalah di bagian leher (submandibular & serviks), ketiak (aksila), atau selangkangan (inguinal), dan terjadi di kedua sisi tubuh atau hanya satu sisi tubuh.

Ruam

Setelah prodrome, lesi akan berkembang di mulut dan tubuh. Perkembangan lesi melalui beberapa tahap sebelum akhirnya mengelupas. Penderita penyakit cacar monyet dapat menularkan penyakitnya dari awal tahap enanthem sampai tahap keropeng.

Tahap-Tahap Perkembangan Lesi Cacar Monyet


Enanthem:

Lesi pertama yang berkembang adalah di lidah dan di mulut.

Makula (1 – 2 hari):

Setelah enanthem, ruam makula muncul di kulit, mulai dari wajah dan menyebar ke lengan dan kaki kemudian ke tangan dan kaki, termasuk telapak tangan dan telapak kaki.

Ruam biasanya menyebar ke seluruh bagian tubuh dalam waktu 24 jam dan bagian yang paling banyak muncul ruam adalah pada wajah, lengan, dan kaki (distribusi sentrifugal).

Papula (1 – 2 hari):

Pada hari ketiga sejak munculnya ruam, lesi telah berkembang dari makula (datar) menjadi papula (menonjol).

Vesikel (1 – 2 hari):

Pada hari keempat hingga kelima sejak timbulnya ruam, lesi menjadi vesikular (menonjol dan berisi cairan bening).

Pustula (5 – 7 hari):

Pada hari keenam hingga ketujuh, lesi menjadi pustula (berisi cairan buram)—menonjol tajam, biasanya bulat, dan keras saat disentuh (mendalam).

Lesi akan mengembangkan lekukan di bagian tengah (umbilikasi).

Pustula akan tetap ada selama kurang lebih 5 sampai 7 hari sebelum mulai menjadi kerak.

Keropeng (7 – 14 hari):

Pada akhir minggu kedua, pustula telah berkerak dan berkeropeng.

Keropeng akan tetap ada selama sekitar 1 minggu sebelum mulai rontok.

Ruam Menghilang

Bekas luka berlubang dan/atau area kulit yang lebih terang atau lebih gelap mungkin akan tetap ada setelah keropeng sudah terkelupas. Setelah semua keropeng mengelupas dan hilang, penderita cacar monyet tidak akan lagi menularkan penyakitnya ke orang lain.

Bagaimana Cara Penyebaran Virus Cacar Monyet?

Penyakit cacar monyet menyebar melalui kontak dengan binatang atau manusia yang sudah lebih dulu terinfeksi virus cacar monyet. Penyebaran dari binatang ke manusia terjadi melalui kulit yang rusak, misanya luka gigitan atau tergores, atau melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi cacar dari binatang yang terinfeksi.

Cacar monyet juga dapat menyebar dari orang ke orang, meski lebih jarang terjadi. Penyebaran dari orang ke orang terjadi melalui kontak dengan partikel-partikel virus dari orang lain. Ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, virus bisa menyebar melalui percikan udara.

Hal tersebut membutuhkan kontak tatap muka yang berkepanjangan, tapi Anda bisa saja menghirup percikan kecil itu dari orang lain (percikan dari pernapasan), atau itu masuk ke mata atau hidung Anda. Anda juga bisa tertular langsung jika menyentuh lesi cacar pada orang yang terinfeksi.

Penularan cacar monyet juga dapat melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan benda-benda yang terkontaminasi virus. Benda-benda ini dapat termasuk pakaian, tempat tidur, dan bahan kain lain yang digunakan oleh orang atau hewan yang terinfeksi.

Bagaimana Gejala Penyakit Cacar Monyet Didiagnosis?

Karena cacar monyet masih sangat jarang terjadi, dokter mungkin pertama-tama menduga gejala yang dialami pasiennya adalah gejala penyakit ruam lain, misalnya campak, cacar air, atau cacar (smallpox). Namun yang membedakan cacar monyet adalah terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening.

Untuk mendiagnosis cacar monyet, dokter akan mengambil sampel jaringan yang kemudian diperiksa menggunakan mikroskop. Anda juga mungkin perlu diambil sampel darahnya untuk diperiksa apakah ada virus cacar monyet atau antibodi yang terbentuk oleh sistem kekebalan Anda.

Oleh sebab itu, apabila Anda mengalami gejala-gejala yang menyerupai ciri-ciri penyakit cacar monyet, misalnya demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Dokter akan memeriksa apa sebenarnya penyebab dari gejala-gejala tersebut, kemudian menentukan pengobatan yang terbaik sesuai kondisi Anda. Meski saat ini belum ada obat untuk cacar monyet, namun dokter dapat memberikan perawatan untuk meringankan gejala-gejalanya dan memantau kondisi Anda sampai Anda benar-benar pulih.

Sumber

Cleveland Clinic. Monkeypox. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22371-monkeypox

CDC. Monkeypox – Signs and Symptoms. https://www.cdc.gov/poxvirus/monkeypox/symptoms.html

CDC. Monkeypox – Clinical Recognition. https://www.cdc.gov/poxvirus/monkeypox/clinicians/clinical-recognition.html

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}