Dalam dunia kehamilan ada istilah hamil di luar kandungan. Di mana, kehamilan normal itu seharusnya merupakan pertemuan sperma dengan sel telur pada saluran telur yang sesudah pembuahan itu seharusnya berjalan ke dalam rongga rahim. Namun akan berbeda kasusnya untuk hamil luar kandungan, di mana hasil pembuahan tak dapat mencapai menuju rahim – Jadi menetap pada saluran telur. Itulah pengertian dan bagaimana kondisi hamil luar kandungan bisa terjadi pada seorang ibu. Mari baca selengkapnya.
Kehamilan Ektopik
Nama lain dari hamil luar kandungan yaitu kehamilan ektopik. Anda mungkin sebelumnya sudah sering mendengar masalah terkait ini yang terjadi di wanita yang telah memasuki masa trimester awal atau hamil muda. Mungkin memang kondisi ini membuat Anda kebingungan, memang bagi orang awam yang baru pertama kali mendengarnya kondisi tersebut agak aneh, tetapi memang ini merupakan fakta yang sangat mungkin terjadi. Tetapi tentunya kehamilan ektopik tak terjadi begitu saja, namun ada faktor-faktor khusus yang menjadi faktor sebab akibatnya.
Implan Embrio
Namun Anda jangan salah, hamil di luar kandungan bukan berarti kehamilan yang terjadi di luar tubuh atau bayi tabung. Itu adalah dua hal yang sangat-sangat berbeda, jangan disamakan. Implan embrio kondisi hamil luar kandungan pada seorang calon ibu itu tertanam pada bagian luar rahim, bukan bagian luar kandungan ataupun luar perut (Tubuh). Tentu keadaan ini adalah keadaan yang tak diharapkan, oleh karenanya, Anda perlu merencanakan dengan benar-benar matang untuk kehamilan, sebab rata-rata kehamilan ektopik ini sifatnya tak bertahan lama, dan kemungkinan kecil untuk dapat berhasil melahirkan normal.
Umur rata-rata kehamilan ektopik yang bisa dipertahankan adalah 5 sampai dengan 10 minggu saja. Biasanya selanjutnya sang calon ibu tersebut akan mengalami keguguran. Anda dapat membayangkan betapa menyedihkannya hal ini, apalagi jika itu adalah kehamilan pertama Anda bersama pasangan. Khususnya untuk yang baru saja menikah.
Penyebab Kehamilan di Luar Kandungan
Hamil di luar kandungan ini bisa disebabkan oleh zigot yang tak sampai serta tak membenamkan diri pada rahim, jadi masih tertahan pada saluran telur. Kondisi ini akan mengakibatkan janin tak bisa bertumbuh kembang sempurna, itu karena posisinya yang tak pada tempat yang seharusnya. Sementara itu, hal-hal yang menjadi penyebab seorang ibu mengalami yang namanya kehamilan ektopik yakni karena tumor yang tumbuh pada dinding saluran telur – Di mana itu akan mengakibatkan terjadinya penyempitan saluran telur, jalan zigot menuju rahim akan menjadi terhambat.
Penyebab lainnya lagi yaitu karena pemakaian jenis obat antibiotik yang digunakan untuk pengobatan jenis penyakit tertentu di kelamin sang ibu hamil. Hal ini bisa menyebabkan gerak peristaltik pun menjadi terganggu. Pada dasarnya gerak peristaltik memiliki fungsi sebagai penghantar zigot menuju rahim. Selain itu juga kehamilan ektopik atau kehamilan luar kandungan dapat disebabkan karena riwayat operasi pada saluran telur maupun riwayat pada rongga panggul. Terakhir, karena adanya endometriosis serta kelainan bentuk dari saluran sang ibu tersebut.
Ciri-Ciri atau Tanda-Tanda Hamil di Luar Kandungan
Kehamilan ektopik akan menimbulkan beberapa tanda pada diri sang ibu hamil. Adapun tanda-tanda tersebut yakni:
- Rasa nyeri hebat pada daerah perut sebelah bawah.
- Pendarahan yang keluar dari vagina, munculnya bercak pendarahan – Di mana seharusnya pada seorang ibu yang hamil secara normal seharusnya hanya muncul sedikit flek saja.
- Gejala itu akan terasa disebabkan oleh dinding saluran telur yang pecah, namun apabila belum pecah, maka cara satu-satunya dalam memastikan keadaan hamil ektopik atau tidak yaitu dengan melakukan pemeriksaan USG, di mana ini merupakan salah satu pemeriksaan umum yang sering digunakan ketika masa kehamilan berlangsung.
Satu-satunya metode pengobatan hamil di luar kandungan yang dapat dilakukan yakni dengan melakukan operasi. Operasi dilakukan dengan tujuan mengangkat keseluruhan ataupun sebagian saluran telur yang telah pecah, kemudian dibersihkan sehingga tidak ada jaringan tertinggal lagi. Apabila Cuma satu saluran telur saja yang diangkat, wanita tersebut tetaplah bisa hamil lagi serta melahirkan secara normal. Berbeda halnya apabila kedua saluran telur wanita tersebut diangkat. Wanita tersebut akan menjadi infertil.