Apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk ikut mendukung hari kanker payudara sedunia yang jatuh pada 26 Oktober? Salah satu bentuk dukungan paling sederhana ialah dengan mengetahui hal-hal penting seputar penyakit kanker terbanyak no.1 di Indonesia ini. Anda perlu tahu apa saja gejala-gejala kanker ini, bagaimana cara mencegahnya, dan bagaimana cara mendeteksi dini kanker ini.
Untuk membantu Anda mendapat informasi yang faktual mengenai penyakit kanker payudara, artikel ini akan merangkum informasi dari berbagai sumber kredibel, seperti Mayo Clinic dan American Cancer Society. Di sini akan dibahas tiga hal utama yang perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia untuk ikut mendukung peringatan hari kanker payudara sedunia: gejala-gejala kanker, cara mencegah kanker, dan cara deteksi dini kanker.
Hari Kanker Payudara: Mengenali Gejala-Gejala Awalnya
Agar bisa mengenali bila ada yang tidak beres dengan payudara Anda, Anda perlu lebih dulu tahu bagaimana penampilan normal dari payudara Anda. Bahkan meskipun seorang wanita sudah rutin melakukan pemeriksaan skrining untuk kanker payudara, namun tidak semua kanker berhasil dideteksi oleh skrining seperti itu.
Artinya Anda juga harus segera menyadari apabila Anda perubahan tidak biasa yang mungkin menjadi tanda dan gejala dari kanker payudara. Gejala paling umum dari kanker ini ialah benjolan atau massa di payudara. Benjolan itu umumnya berbentuk keras dan tidak terasa nyeri, punya pinggiran tidak teratur. Tetapi benjolan kanker juga bisa berbentuk lunak dan bundar. Mereka bahkan bisa terasa menyakitkan.
Karena tidak ada ketentuan pasti dari bentuk benjolan yang menjadi tanda-tanda kanker, maka penting untuk segera memeriksakan benjolan atau perubahan aneh apapun di payudara ke dokter yang berpengalaman. Selain benjolan atau massa di payudara, Anda juga perlu mewaspadai gejala-gejala lain berikut ini:
- Pembengkakan di semua atau sebagian payudara (meski tanpa benjolan)
- Lesung-lesung di kulit payudara (kadang tampak seperti kulit jeruk)
- Rasa sakit di payudara atau di puting
- Puting masuk ke dalam
- Puting atau kulit payudara menjadi merah, kering, mengelupas, atau menebal
- Puting mengeluarkan cairan (bukan ASI)
- Pembengkakan kelenjar getah bening (kadang kanker juga menyebar ke kelenjar getah bening di ketiak atau di sekitar tulang selangka dan menimbulkan benjolan atau pembengkakan di sana, bahkan sebelum benjolan di payudara).
Setiap gejala di atas memang dapat disebabkan oleh masalah lain selain kanker payudara. Akan tetapi jika Anda mengalami keluhan-keluhan di atas ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter ahli sehingga penyebabnya cepat ditemukan.
Hari Kanker Payudara: Mencegah Cikal Bakal Kanker
Cara pencegahan kanker payudara adalah hal penting kedua yang perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia untuk mendukung hari kanker payudara sedunia. Memang tidak ada cara untuk 100% mencegah kanker payudara. Tetapi ada beberapa hal yang bisa Anda upayakan untuk mengurangi risikonya.
Sejumlah faktor risiko tidak bisa dikendalikan, misalnya faktor jenis kelamin (wanita jauh lebih besar risikonya) dan usia tua. Namun ada faktor-faktor risiko yang dapat Anda ubah untuk meminimalkan risiko penyakit ini.
Pertahankan Berat Badan Sehat:
Berat badan yang berlebihan menjadi salah satu faktor risiko untuk mengembangkan kanker payudara setelah menopause. Lembaga American Cancer Society menganjurkan agar tetap menjaga berat badan di sepanjang hidup Anda dan hindari kenaikan berat badan yang berlebihan dengan menyeimbangkan asupan makanan dan aktivitas fisik.
Upayakan untuk Aktif secara Fisik:
Banyak penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik dalam taraf sedang hingga berat ada kaitannya dengan risiko kanker payudara yang lebih rendah. Lembaga American Cancer Society menganjurkan agar orang dewasa mengupayakan setidaknya 150 menit olahraga tingkat sedang atau 75 menit olahraga tingkat berat setiap minggu (atau kombinasi dari semuanya). Direkomendasikan untuk membaginya jadi sekitar 30 menit olahraga pada sejumlah hari setiap minggu.
Olahraga tingkat sedang adalah olahraga atau aktivitas fisik apapun yang membuat Anda bernapas keras seperti yang terjadi saat berjalan cepat. Aktivitas ini membuat denyut jantung dan laju pernapasan sedikit meningkat. Anda masih bisa berbicara selama melakukan aktivitas ini, tapi tidak bisa bernyanyi.
Olahraga tingkat berat adalah olahraga atau aktivitas apapun yang dilakukan pada intensitas lebih tinggi. Aktivitas ini membuat peningkatan denyut jantung, laju pernapasan, dan berkeringat lebih cepat.
Batasi Konsumsi Alkohol:
Alkohol meningkatkan risiko kanker payudara. Bahkan alkohol kadar rendah juga dapat memperbesar risiko. Lembaga American Cancer Society menganjurkan agar wanita tidak mengonsumsi alkohol lebih dari 1 takaran atau 10 gram alkohol murni setiap hari.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGUpayakan Pola Makan Sehat:
Pola makan yang terbaik adalah yang terdiri dari banyak sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, serealia utuh, dan sedikit daging merah. Pola makan semacam ini punya banyak manfaat kesehatan, termasuk juga menurunkan risiko dari berbagai jenis kanker lainnya.
Membuat perubahan-perubahan gaya hidup seperti di atas dapat sangat berpengaruh positif pada kesehatan Anda sekarang maupun di masa depan. Jika memungkinkan, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui cara-cara lain untuk mencegah kanker payudara.
Hari Kanker Payudara: Mendeteksi Dini Kanker
Cara mendeteksi dini kanker adalah hal penting ketiga yang perlu diketahui masyarakat Indonesia untuk mendukung hari kanker payudara sedunia. Mendeteksi dini kanker payudara dan mendapat perawatan kanker yang efektif ialah strategi terpenting untuk mencegah kematian akibat kanker ini.
Kanker payudara yang dideteksi lebih awal, ketika masih kecil dan belum menyebar, lebih mudah diobati dengan sukses. Melakukan pemeriksaan skrining secara teratur merupakan cara paling dapat diandalkan untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini. Lembaga American Cancer Society memiliki pedoman skrining untuk wanita pada umumnya.
- Wanita usia 40 hingga 44 tahun punya pilihan untuk mulai skrining dengan mammogram setiap 1 tahun sekali.
- Wanita usia 45 hingga 54 tahun harus melakukan pemeriksaan mammogram setiap 1 tahun sekali.
- Wanita usia 55 tahun ke atas boleh melakukan pemeriksaan mammogram setiap 2 tahun sekali, atau tetap melanjutkannya setiap 1 tahun sekali. Skrining harus terus dilanjutkan selama kesehatan masih memungkinkan dan punya harapan hidup setidaknya 10 tahun lagi.
Apa itu mammogram? Mammogram adalah pemeriksaan payudara menggunakan sinar X. Mammogram biasanya digunakan sebagai pemeriksaan skrining untuk kanker payudara. Apabila terdeteksi ada yang tidak normal oleh pemeriksaan ini, dokter mungkin menganjurkan pasiennya untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Tujuan dari diadakannya peringatan hari kanker payudara adalah sebagai kampanye untuk meningkatkan kesadaran atas penyakit ini. Jadi tingkatkanlah kesadaran dan kepedulian Anda terhadap penyakit ini dengan mengetahui fakta-fakta penting seputar kanker payudara.
Demikianlah artikel ini yang membahas tentang hari kanker payudara. Semoga informasi ini dapat memotivasi Anda untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri maupun keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar penyakit kanker payudara hanya di Deherba.com.