• Home
  • Blog
  • Kehamilan
  • Hipertensi pada Ibu Hamil: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Hipertensi pada Ibu Hamil: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Tekanan darah tinggi bisa dialami siapa saja, tak terkecuali ibu hamil. Hipertensi pada ibu hamil pasti membuat khawatir karena ditakutkan akan membahayakan ibu maupun bayi di kandungannya. Namun kabar baiknya, ada cara untuk mencegah serta menurunkan darah tinggi saat hamil.

Dalam artikel ini akan dikupas mengenai jenis-jenis hipertensi pada ibu hamil, ciri-ciri darah tinggi pada ibu hamil, penyebab darah tinggi saat hamil, dan cara menurunkan darah tinggi saat hamil.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Jenis-Jenis Hipertensi pada Ibu Hamil

Kadang-kadang seseorang sudah mengalami tekanan darah tinggi sejak sebelum hamil. Atau bisa jadi tekanan darah tinggi baru berkembang selama kehamilan. Berikut beberapa jenis hipertensi pada ibu hamil:

  • Hipertensi gestasional: Ibu hamil dengan kondisi ini memiliki tekanan darah tinggi yang berkembang setelah 20 minggu usia kehamilan. Dan tidak ditemukan adanya kelebihan protein pada urin atau tanda-tanda lain dari kerusakan organ. Beberapa ibu hamil dengan hipertensi gestasional pada akhirnya bisa mengalami preeklamsia.
  • Hipertensi kronis: Kondisi ini merupakan tekanan darah tinggi yang sudah ada sebelum kehamilan atau yang terjadi sebelum usia 20 minggu kehamilan. Tetapi karena tekanan darah tinggi biasanya tidak bergejala, maka sulit untuk memastikan kapan itu mulai terjadi.
  • Hipertensi kronis dengan preeklamsia: Kondisi ini terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi kronis sebelum kehamilan yang hipertensinya memburuk dan ditemukan protein pada urin atau komplikasi terkait tekanan darah lainnya selama kehamilan.
  • Preeklamsia: Kondisi ini terjadi ketika hipertensi berkembang setelah usia 20 minggu kehamilan, dan dikaitkan dengan tanda-tanda pada sistem organ lain, misalnya ginjal, hati, darah, atau otak. Preeklamsia yang tidak diobati bisa berakibat komplikasi serius—bahkan fatal—pada ibu maupun bayi di kandungannya.

Dulu kondisi preeklamsia baru didiagnosis hanya jika seorang ibu hamil punya tekanan darah tinggi DAN protein dalam urinnya. Namun para pakar kesehatan sekarang tahu bahwa preeklamsia bisa saja terjadi meski tidak ada protein dalam urin.

Ciri-Ciri Darah Tinggi pada Ibu Hamil

Satu-satunya cara pasti untuk mengetahui ciri-ciri darah tinggi pada ibu hamil ialah dengan secara teratur memantau tekanan darah. Jadi ibu hamil disarankan untuk melakukan checkup rutin untuk memastikan kondisi tekanan darahnya dan tanda-tanda vital lainnya.

Jika Anda tahu bahwa Anda punya hipertensi kronis, ada baiknya untuk memperhatikan 3 kategori pengukuran tekanan darah berikut:

  • Tekanan darah naik: Tekanan darah dianggap naik apabila tekanan sistolik (angka atas) berada di antara 120 sampai 129 mm Hg DAN tekanan diastolik (angka bawah) berada di bawah 80 mm Hg. Tekanan darah naik cenderung menjadi lebih buruk seiring waktu jika Anda tidak berupaya untuk mengontrolnya.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi) stadium 1: Hipertensi stadium 1 apabila tekanan sistolik berada di antara 130 sampai 139 mm Hg ATAU tekanan diastolik berada di antara 80 sampai 89 mm Hg.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi) stadium 2: Hipertensi stadium 2 kondisinya lebih parah, dan terjadi apabila tekanan sistolik berada di angka 140 mm Hg atau lebih tinggi ATAU tekanan diastolik berada di angkat 90 mm Hg atau lebih tinggi.

Setelah 20 minggu usia kehamilan, tekanan darah yang naik lebih dari 140/90 mm Hg—dalam dua kesempatan berbeda, setidaknya perbedaan jarak waktunya 4 jam, dan tanpa disertai kerusakan organ lain—dianggap sebagai kondisi hipertensi gestastional.

Bisakah Mengetahui Ciri-Ciri Darah Tinggi pada Ibu Hamil Lainnya?

Selain kenaikan tekanan darah, bisa jadi ibu hamil mengalami ciri-ciri lain sewaktu mengalami hipertensi. Ciri-ciri darah tinggi pada ibu hamil tersebut mungkin menunjukkan adanya kondisi preeklamsia:

  • Kelebihan protein pada urin (proteinuria) atau tanda-tanda adanya masalah ginjal
  • Sakit kepala yang berat
  • Perubahan penglihatan, misalnya kehilangan penglihatan sementara, penglihatan kabur atau sensitif pada cahaya
  • Sakit perut bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk di sisi kanan
  • Mual atau muntah
  • Jumlah urin yang keluar berkurang
  • Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia)
  • Gangguan pada fungsi hati
  • Sesak napas, disebabkan adanya cairan di paru-paru

Preeklamsia juga sering membuat seseorang tiba-tiba mengalami kenaikan berat badan dan pembengkakan (edema), terutama di wajah dan tangan. Tetapi gejala ini juga terjadi pada kebanyakan kehamilan yang normal, jadi penambahan berat badan dan pembengkakan tidak dianggap sebagai tanda-tanda preeklamsia yang bisa diandalkan.

Penyebab Darah Tinggi saat Hamil

Terdapat beberapa hal yang mungkin jadi penyebab darah tinggi saat hamil. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab hipertensi pada ibu hamil tersebut:

  • Kegemukan atau obesitas
  • Kurang aktif secara fisik
  • Perokok
  • Peminum alkohol
  • Kehamilan yang pertama kali
  • Riwayat keluarga untuk hipertensi pada ibu hamil
  • Hamil lebih dari satu bayi
  • Usia saat hamil di atas 35 tahun
  • Menggunakan teknologi alat bantu reproduksi (seperti fertilisasi in vitro atau bayi tabung)
  • Mengidap diabetes atau suatu kelainan autoimun

Jika ada beberapa penyebab darah tinggi saat hami di atas yang Anda miliki, ada baiknya untuk berupaya mengontrolnya agar tidak menyebabkan hipertensi saat kehamilan.

Tapi bagaimana jika Anda sudah terlanjur mengalami darah tinggi saat hamil? Bagian selanjutnya akan membahas cara menurunkan darah tinggi saat hamil yang umum dilakukan dokter.

Cara Menurunkan Darah Tinggi saat Hamil

Cara mengatasi hipertensi kronis pada ibu hamil biasanya dengan terus minum obat anti-hipertensi selama kehamilannya. Namun ada beberapa obat anti-hipertensi yang tidak cocok untuk ibu hamil, jadi dokter dapat merekomendasikan jenis obat yang berbeda.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Jika kondisinya hipertensi gestasional yang parah atau preeklamsia, cara menurunkan darah tinggi saat hamil yang dilakukan dokter mungkin dengan meresepkan obat penurun tekanan darah dan obat lain yang diperlukan. Pasien juga mungkin harus dirawat di rumah sakit.

Dokter mungkin merekomendasikan obat antikonvulsan, seperti magnesium sulfat, untuk mencegah kejang pada ibu hamil penderita preeklamsia atau eklamsia (kejang).

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan melakukan persalinan sebagai perawatan. Waktu persalinannya tergantung pada seberapa parah kondisi ibu, serta seberapa jauh usia kehamilannya.

Ibu hamil harus berkonsultasi dengan dokter mereka tentang cara menurunkan darah tinggi saat hamil.

Ilustrasi Tekanan Darah Tinggi saat Hamil
Photo by Thirdman

Cara Mencegah Hipertensi pada Ibu Hamil

Cara mengatasi hipertensi pada ibu hamil yang terbaik adalah dengan mencegahnya. Anda bisa mengupayakannya dengan mengubah pola hidup, seperti dengan olahraga secara teratur dan makan makanan bergizi seimbang.

Penting juga untuk memperhatikan beberapa faktor risiko untuk hipertensi tidak bisa dikendalikan, misalnya riwayat keluarga, ras, dan riwayat kehamilan sebelumnya. Jadi tidak semua kasus hipertensi pada kehamilan bisa dicegah.

Namun ada banyak cara yang Anda bisa upayakan untuk menurunkan risiko tekanan darah tinggi saat hamil, yaitu:

  • Membatasi asupan garam agar tidak berlebihan
  • Tetap terhidrasi dengan mengonsumsi cairan yang cukup
  • Makan makanan bergizi seimbang serta perbanyak sumber nabati dan kurangi makanan olahan
  • Berolahraga secara teratur
  • Melakukan checkup rutin
  • Tidak merokok dan minum alkohol

Para pakar kesehatan umumnya menyarankan agar orang-orang menjalani pemeriksaan tekanan darah secara teratur, terutama jika mereka punya faktor risiko, sehingga mereka dapat mulai mengatasinya sejak awal.

Demikianlah artikel ini yang mengupas tentang hipertensi pada ibu hamil. Semoga informasi ini dapat berguna bagi Anda. Temukan juga ulasan-ulasan informatif lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Mayo Clinic. High blood pressure and pregnancy: Know the facts. URL: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art-20046098

Medical News Today. What to know about high blood pressure during pregnancy. URL: https://www.medicalnewstoday.com/articles/323969

Healthline. High Blood Pressure During Pregnancy. URL: https://www.healthline.com/health/high-blood-pressure-hypertension/during-pregnancy

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}