Hampir semua orang pasti suka tidur. Memang tidur yang cukup amat baik bagi kesehatan Anda. Tapi ada yang saking punya banyak waktu atau sangat suka tidur, sehingga kebanyakan tidur. Sesuatu yang baik apabila kebanyakan, bisa berubah jadi buruk. Waspadailah akibat kebanyakan tidur yang mungkin tidak Anda sadari!
Kebanyakan tidur telah dituding sebagai salah satu penyebab berbagai problem kesehatan, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan bahkan meningkatkan risiko kematian. Meski begitu, para ahli secara gamblang menegaskan bahwa ada dua faktor yang kerap menyertai kebanyakan tidur—depresi serta status sosial ekonomi yang rendah. Bisa saja kedua faktor itulah alasan adanya efek-efek
Seberapa Banyak Tidur yang Termasuk Kebanyakan Tidur?
Kebutuhan tidur dapat berubah-ubah secara signifikan sepanjang kehidupan Anda. Itu bergantung pada usia, tingkat aktivitas, gaya hidup, serta tingkat kebugaran seseorang. Misalnya ketika sedang stres atau sakit, Anda kemungkinan merasa butuh banyak istirahat. Akan tetapi, rekomendasi luas dari para ahli menyatakan bahwa orang dewasa sebaiknya tidur tidak lebih dari 7-8 jam setiap malam.
Akibat Kebanyakan Tidur: Problem Kesehatan
- Diabetes: Penelitian memperlihatkan bahwa kebanyakan tidur dan kekurangan tidur malam dapat meningkatkan risiko diabetes.
- Obesitas: Akibat kebanyakan tidur yang satu ini telah dibuktikan dalam sebuah studi berkenaan dengan orang-orang yang tidur 9-10 jam per malam. Mereka 21 persen lebih mungkin menderita obesitas selama jangka waktu 6 tahun daripada mereka yang tidur sekitar 7-8 jam.
- Sakit kepala: Bagi beberapa orang yang rentan sakit kepala, tidur lebih banyak di akhir pekan atau hari libur justru menyebabkan sakit kepala. Peneliti meyakini ini akibat kebanyakan tidur memengaruhi neurotransmiter serotonin di otak. Mereka yang banyak tidur siang sampai susah tidur malam juga diketahui kerap sakit kepala di pagi hari.
- Sakit punggung: Para dokter kini menganjurkan agar Anda yang suka sakit punggung untuk tidur secukupnya supaya sakitnya tidak bertambah.
- Depresi: Sekitar 15 persen penderita depresi menjadi lebih banyak tidur. Ini dapat membuat depresinya menjadi-jadi karena kebiasaan tidur yang baik sangat penting untuk mengatasi depresi. Adakalanya, mengurangi jam tidur juga dapat memberikan efek antidepresan sementara.
- Penyakit jantung: Sebuah studi yang melibatkan hampir 72.000 wanita mendapati wanita yang tidur 9-11 jam per malam punya kenaikan 38 persen risiko penyakit jantung koroner daripada mereka yang tidur 8 jam.
- Kematian: Berbagai penelitian menemukan adanya kaitan antara tidur 9 jam atau lebih setiap malam punya dampak signifikan terhadap angka kematian. Meski begitu, alasan spesifik dari kaitan ini belum bisa dijelaskan.
Dapatkan Manfaat dari Tidur Tanpa Kebanyakan Tidur!
Jika Anda terbiasa tidur lebih dari 8 jam setiap malam, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Dokter yang kompeten bisa membantu menentukan penyebab Anda kebanyakan tidur. Bisa jadi itu karena pengaruh obat atau penyakit tertentu. Apapun penyebabnya, akibat kebanyakan tidur tetap sama buruknya. Jadi berupayalah untuk tidur tidak lebih dari 7-8 jam.