• Home
  • Blog
  • Infeksi
  • Berpotensi Mematikan, Infeksi Virus Hendra Menular dari Kuda ke Manusia

Berpotensi Mematikan, Infeksi Virus Hendra Menular dari Kuda ke Manusia

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Disclaimer: Informasi yang disajikan dalam artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat dokter atau tenaga medis profesional. 

Di tengah membaiknya pandemi COVID-19 yang mengarah ke endemi, muncul sejumlah penyakit baru yang dianggap berpotensi menjadi wabah baru. Salah satunya adalah infeksi virus Hendra. Kekhawatiran ini diungkapkan oleh Dicky Budiman, seorang ahli epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, yang menghimbau pemerintah Indonesia meningkatkan pengawasan terhadap masuknya virus Hendra.

Apa itu virus Hendra? Bagaimana gejala-gejala infeksi virus Hendra? Bagaimana virus Hendra menyebar dan menular? Bagaimana cara mencegah penularannya? Dan bagaimana pengobatan infeksi virus ini? Artikel ini akan menjelaskannya untuk Anda.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Apa Itu Virus Hendra?

Infeksi virus Hendra (HeV) adalah penyakit langka yang dapat ditularkan dari kuda yang terinfeksi ke manusia. Jenis penyakit yang menular dari hewan ini disebut penyakit zoonosis. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus ini tegolong parah dan sering kali fatal pada kuda dan manusia yang terinfeksi. Inang alami virus telah diidentifikasi sebagai kelelawar buah dari famili Pteropodidae, genus Pteropus.

HeV pertama kali diidentifikasi pada waktu terjadinya wabah penyakit di pinggiran kota Brisbane, Hendra, Australia, pada tahun 1994. Wabah tersebut melibatkan 21 kuda pacu yang dikandangkan dan dua kasus pada manusia.

Kemudian pada Juli 2016, telah dilaporkan sebanyak 53 insiden penyakit yang melibatkan lebih dari 70 kuda. Semua insiden ini hanya terjadi di bagian pantai timur-laut Australia.

Sebanyak tujuh orang telah tertular virus Hendra dari kuda yang terinfeksi, terutama melalui kontak dekat selama perawatan kuda yang sakit atau pembedahan mayat kuda.

Bila tidak mendapat penanganan medis yang cepat, komplikasi akibat infeksi virus Hendra bisa berakibat fatal. Tidak ada obat, vaksin untuk manusia, atau perawatan medis khusus untuk virus Hendra. Namun vaksin untuk kuda telah tersedia sejak 2012.

Perlindungan terbaik terhadap virus Hendra adalah dengan menghindari kontak dengan kuda yang terinfeksi. Jika salah satu kuda yang Anda miliki sakit, segera konsultasikan dengan dokter hewan apakah ini mungkin virus Hendra dan periksakan juga diri Anda ke dokter.

Virus Hendra berbeda dengan flu kuda. Flu kuda adalah penyakit virus yang sangat menular yang menginfeksi kuda, tetapi tidak menginfeksi manusia.

Bagaimana Gejala-Gejala Infeksi Virus Hendra?

Karena virus ini dapat menginfeksi kuda dan manusia, maka gejala-gejala infeksi virus Hendra dibedakan menjadi gejalanya pada kuda dan manusia.

Gejala Infeksi Virus Hendra pada Kuda

Virus Hendra telah terjadi pada orang-orang yang kontak dekat dengan kuda yang terinfeksi. Berikut adalah gejala-gejala infeksi virus Hendra pada kuda:

  • Lendir hidung berbusa
  • Suhu tinggi (demam)
  • Detak jantung cepat
  • Berkeringat
  • Kejang otot dan kedutan
  • Kelemahan otot
  • Gangguan keseimbangan
  • Kesehatan merosot dengan cepat

Gejala Infeksi Virus Hendra pada Manusia

Gejala-gejala pada manusia biasanya muncul antara 5 hingga 21 hari setelah kontak dengan kuda yang telah terinfeksi. Berikut adalah gejala-gejala infeksi virus Hendra pada manusia:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Batuk kering
  • Sakit tenggorokan
  • Kesulitan bernapas
  • Pusing
  • Rasa kantuk yang tidak biasa
  • Kebingunan

Waspadai Komplikasi dari Virus Hendra

Virus Hendra cenderung menyerang sistem pernapasan (paru-paru) atau sistem saraf (otak). Komplikasi fatal dari infeksi virus ini antara lain: septic pneumonia—infeksi paru-paru yang menimbulkan nanah, abses, dan kerusakan jaringan paru-paru; ensefalitis—peradangan dan pembengkakan otak yang parah, yang dapat menyebabkanb kejang atau koma.

Bagaimana Virus Hendra Menyebar dan Menular?

Virus Hendra sebenarnya tidaklah terlalu menular, yang berarti paparan terhadapnya tidak selalu menyebabkan infeksi. Namun jika terjadi infeksi, masa inkubasi biasanya berkisar antara 5 – 16 hari, ada juga yang sampai 21 hari. Masa inkubasi adalah jangka waktu antara terjadinya infeksi hingga munculnya gejala-gejala.

Bukti telah menunjukkan bahwa virus Hendra tidak dapat ditularkan langsung dari orang ke orang lain.

Para peneliti yakin bahwa inang virus Hendra adalah kelelawar buah (flying fox), yng tampaknya membawa virus tanpa menderita efek buruk apapun, dan mengeluarkan virus melalui urinnya.

Ahli Herbal

Mau BEBAS dari SAKIT dengan herbal yang tepat? KONSULTASI GRATIS klik tombol WhatsApp ini:

WHATSAPP SEKARANG

Bagaimana tepatnya itu ditularkan dari kelelawar ke kuda tidak diketahui. Satu teori adalah bahwa kuda memakan rumput atau buah yang terkontaminasi urin, kotoran, atau air liur dari kelelawar yang terinfeksi.

Virus dalam cairan tubuh kuda (termasuk darah, urin, air liur, atau cairan hidung) kemudian dapat menularkan virus ke seseorang selama kontak dekat.

Siapa Saja yang Berisiko Tertular Virus Hendra?

Orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan kuda yang terinfeksi, tanpa memakai alat pelindung diri yang sesuai, adalah yang paling berisiko.

Mereka termasuk dokter hewan dan asisten dokter hewan, farrier (orang yang bekerja untuk perawatan kaki kuda), dokter gigi kuda, strapper (perawat kuda pacuan), penjual pakan kuda, serta pemilik kuda.

Bagaimana Cara Mencegah Infeksi Virus Hendra?

Saat ini tidak ada vaksin untuk melindungi manusia dari infeksi virus ini. Karena itu cara terbaik untuk melindungi diri adalah dengan menjaga kebersihan yang baik. Berikut saran-saran mencegah infeksi virus Hendra:

  • Selalu cuci tangan dengan sabun dan air setelah memegang kuda. Keringkan tangan secara menyeluruh.
  • Jangan menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang belum dicuci bersih.
  • Jangan mencium kuda di moncongnya (terutama jika kuda itu sedang sakit).
  • Bersihkan peralatan setiap kali merawat setiap kuda.
  • Hindari kontak dengan kuda yang sakit, pisahkan dari kuda lain dan segera konsultasikan dengan dokter hewan.
  • Kenakan peralatan pelindung seperti kacamata dan sarung tangan jika Anda harus bersentuhan dengan kuda yang sakit. Kenakan baju lengan panjang dan celana panjang jika ada kemungkinan percikan atau cipratan darah atau cairan tubuh ke pakaian.
  • Mandi dan ganti pakaian sesegera mungkin setelah terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh kuda dan cuci bersih sebelum digunakan kembali.
  • Jika memakai sarung tangan saat kontak dengan darah, cairan tubuh atau kotoran, lepaskan dan buang sarung tangan segera setelah kontak dan cuci tangan segera setelah melepas sarung tangan.
  • Hindari kontak dengan cairan dari tubuh kuda (termasuk darah, urin, air liur, atau cairan hidung) bahkan saat kuda itu sudah mati—virusnya mungkin masih aktif.
  • Cuci dan keringkan area yang terkontaminasi secara menyeluruh dengan sabun dan air jika Anda terkena cairan dari tubuh kuda. Lalu periksakan diri ke dokter.
  • Dokter hewan (atau pekerja lain) yang harus menangani kuda yang sakit harus memakai perlengkapan pelindung lengkap, termasuk pelindung wajah, masker respirator, pakaian terusan yang tidak tembus air, sarung tangan, dan sepatu bot.

Jangan letakkan tempat air atau tempat pakan untuk kuda di bawah pohon atau di area lain tempat kelelawar dapat bertengger. Ini untuk mengurangi kemungkinan penularan virus Hendra dari kelelawar ke kuda.

Apakah Bisa Menular dari Kelelawar Buah ke Manusia?

Bukti menunjukkan bahwa infeksi virus Hendra tidak dapat ditularkan langsung dari kelelawar buah yang terinfeksi ke manusia. Namun, penting untuk menghindari kontak dengan kelelawar buah karena ada risiko infeksi penyakit lainnya, yaitu Australian bat lyssavirus (ABLV)—penyakit serius, erat kaitannya dengan virus rabies, yang dapat menyebabkan ensefalitis (infeksi otak) fatal.

Gigitan, goresan, atau percikan darah, air liur, atau urin dari kelelawar buah yang terinfeksi yang masuk ke mata, hidung, mulut, atau luka terbuka dapat menyebabkan infeksi ABLV.

Bagaimana Pengobatan Infeksi Virus Hendra?

Saat ini tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi virus Hendra, dan pasien dirawat secara suportif di rumah sakit atau di perawatan intensif. Obat anti-virus belum terbukti efektif dalam mengobati infeksi virus ini.

Perawatan yang diberikan kepada pasien bertujuan untuk meringankan gejala dan mengurangi risiko komplikasi seraya pasien pulih.

Orang yang pernah terpapar cairan tubuh kuda yang terinfeksi mungkin akan ditawarkan pengobatan eksperimental dengan jenis antibodi yang dapat mencegah infeksi.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang infeksi virus Hendra. Semoga informasi ini dapat menambah kewaspadaan Anda terhadap penyakit yang mengancam di sekitar kita. Baca juga artikel-artikel informatif lain seputar masalah kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

World Health Organization. Hendra virus infection. https://www.who.int/health-topics/hendra-virus-disease

CDC. Hendra Virus Disease (HeV). https://www.cdc.gov/vhf/hendra/index.html

Better Health Channel. Hendra virus. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/hendra-virus

NSW Health. Hendra virus fact sheet. https://www.health.nsw.gov.au/Infectious/factsheets/Pages/hendra_virus.aspx

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}