Orang yang mengasingkan diri dan tidak mau berteman dengan orang lain biasanya tidak bahagia. Mereka kerap merasa kesepian dan tentunya hal itu berpengaruh buruk bagi kesehatan. Sebaliknya, mereka yang punya teman baik—meski hanya sedikit—dapat merasa lebih bahagia serta lebih sehat. Mengapa demikian? Artikel ini akan menjelaskan kepada Anda berbagai manfaat punya sahabat yang baik dari segi kesehatan.
Sebuah persahabatan dapat berdampak besar pada kesehatan dan kesejahteraan Anda, tapi untuk memupuk persahabatan bisa jadi sulit. Dengan memahami seberapa penting manfaat persahabatan, mungkin Anda jadi bisa lebih menghargai dan belajar caranya membangun suatu persahabatan dengan orang yang berpengaruh baik bagi hidup Anda.
Apa Manfaat dari Persahabatan?
Sahabat yang baik akan bergembira bersama Anda saat senang dan siap memberikan dukungan/bantuan di masa-masa sulit. Teman seperti itu mengusir kesepian dan membuat Anda merasa dibutuhkan. Bersahabat dengan teman yang baik juga memberi manfaat berupa:
- Meningkatkan rasa bahagia dan mengurangi stres
- Meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri
- Membantu menghadapi trauma, misalnya akibat perceraian, penyakit serius, kehilangan pekerjaan, atau kematian dari orang yang dicintai
- Mendorong Anda untuk mengubah atau menghindari kebiasaan hidup yang buruk, misalnya merokok atau kurang olahraga
Ada banyak penelitian telah memperlihatkan manfaat punya sahabat yang baik bagi kesehatan. Sebuah studi melibatkan 61 wanita pasien kanker indung telur tahap lanjut. Para partisipan yang mendapatkan dukungan sosial memiliki jenis protein interleukin 6 (yang dikaitkan dengan keganasan kanker) yang lebih rendah. Sedangkan wanita yang kurang mendapat dukungan sosial memiliki kadar interleukin 6 sebanyak 70% lebih tinggi.
Tahun 1989, seorang profesor psikiater dari Stanford University bernama David Spiegel menerbitkan sebuah makalah bersejarah di Lancet. Ia menyatakan bahwa pasien kanker payudara yang berpartisipasi dalam support group—grup berisi orang-orang yang saling mendukung—dapat hidup dua kali lebih lama dibanding mereka yang tidak berpartisipasi.
Dampak dari Kebiasaan Menyendiri
Bagaimana dengan mereka yang suka menyendiri? Apakah mereka sangat berisiko punya kesehatan buruk karena lebih memilih untuk sendirian? Ya, hanya jika mereka merasa kesepian. Sebuah studi menemukan bahwa penyalahgunaan narkoba oleh anak-anak muda lebih banyak dilakukan oleh mereka yang merasa kesepian.
Orang tua yang merasa kesepian cenderung memiliki tekanan darah tinggi dan kualitas tidur yang buruk. Mereka juga gampang tegang dan cemas. Studi yang berbeda menunjukkan bahwa mahasiswa baru yang hanya punya sedikit kenalan dan merasa kesepian memiliki respon imun lebih rendah terhadapn vaksinasi flu. Mereka pun memiliki lebih banyak kadar hormon stres dalam darah.
Seorang sahabat mungkin kadang-kadang membuat Anda kesal dengan omongan atau perbuatannya. Namun dibalik semua tindakan menyebalkan yang pernah ia lakukan, Anda ternyata mendapat lebih banyak kebahagiaan dibandingkan kekesalan. Jika Anda belum merasa ada seseorang seperti itu, berupayalah untuk berteman agar bisa menikmati manfaat punya sahabat yang baik.