Ketika seorang wanita tengah hamil, mereka kerap mengeluhkan kondisi tubuh yang lemas dan mudah lelah. Kadang rasa lemas muncul di awal masa kehamilan, namun beberapa ibu justru mengeluhkan rasa lemas ini setelah menginjak usia kehamilan 5 bulan. Apa sebenarnya penyebab masalah ini dan bagaimana mengatasi masalah ibu hamil ini?
Beberapa pakar ginekologi tidak bisa menentukan dengan pasti penyebab kenapa ibu hamil kerap merasa lemah dan lemas. Namun beberapa petunjuk mengarahkan pada beberapa penyebab berikut ini:
1. Masalah perubahan hormonal
Ibu hamil mengalami peningkatan jumlah hormon progesteron yang sangat signifikan dan pada beberapa wanita akan memberi efek penurunan metabolisme. Ini kerap menyebabkan efek lemas terutama di awal masa kehamilan.
Ditambah dengan pembentukan hormon HPL dan jenis estrogen tertentu yang menyebabkan penarikan energi cukup besar menuju kelenjar ASI dan plasenta janin. Ibu hamil menjadi kerap merasa kekurangan energi karena kebutuhan energi mereka meningkat cukup besar.
2. Hipoglikemik
Karena tubuh membutuhkan lebih banyak kalori, protein dan mineral untuk memenuhi kebutuhan pembentukan jaringan janin dan proses produksi ASI, maka kebanyakan ibu kerap mengeluhkan kondisi lemas karena mereka mengalami keluhan hipoglikemik atau kekurangan kadar gula dalam darah.
3. Efek mual dan muntah
Beberapa ibu hamil mengalami keluhan serius dengan muntah dan mual mereka. Karena terlalu sering muntah dan mual, mereka jadi kekurangan asupan makanan dan nutrisi. Ini membuat ibu hamil menjadi lemas dan kerap kekurangan energi.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANG4. Kurang tidur
Ibu hamil kerap mengeluhkan betapa mereka sulit untuk tidur di malam hari. Faktor kondisi tubuh yang mudah berkeringat, rasa pegal, dan sesak yang muncul karena menopang tubuh janin dan masalah-masalah lain membuat banyak ibu hamil sulit tidur. Karena ini banyak dari mereka tidak merasa segar dan cukup berenergi di pagi hari.
5. Masalah anemia
Anemia adalah salah satu keluhan klasik kebanyakan ibu. Kebutuhan zat besi pada ibu hamil meningkat hingga 3 kali lipat. Dan yang menjadi masalah kebanyakan ibu tak mendapatkan cukup asupan makanan yang mengandung zat besi sesuai kebutuhan ini. Ini menyebabkan mereka mengalami anemia atau kekurangan zat besi.
Kondisi ini menyebabkan darah tak mampu menghantarkan oksigen untuk mencukupi kebutuhan oksigen seluruh bagian tubuh. Tubuh yang kekurangan oksigen akan mudah lelah, mudah lemas, dan kadang mengeluhkan sulit konsentrasi dan pusing, karena darah tak mampu menghantarkan oksigen menuju otak.
Lalu bagaimana seharusnya mengatasi masalah ibu hamil satu ini. Stamina adalah hal penting bagi ibu hamil tidak hanya untuk membantu ibu tetap mampu menjalankan aktivitas sebagaimana biasa, tetapi juga soal memastikan janin tetap sehat dan mengalami pertumbuhan serta perkembangan secara normal.
Tips Memperbaiki Stamina Ibu Hamil
Ibu yang kerap mengalami keluhan stamina yang menurun, biasanya pertumbuhan janin juga akan turut terganggu, setidaknya tidak bisa optimal. Janin juga akan cenderung lemas dan tidak banyak bergerak dalam kandungan.
Dan karenanya penting untuk Anda segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah stamina ibu hamil ini. Dan berikut adalah beberapa tips untuk membantu memperbaiki masalah stamina pada ibu hamil.
• Tambah waktu tidur Anda
Kekurangan energi dan asupan oksigen pada otak bisa diatasi dengan tidur. Karena tidur akan mendorong aliran darah menuju otak dan memberi efek tubuh yang terasa segar. Jadi tidak ada salahnya menambah waktu tidur Anda atau meluangkan waktu siang Anda untuk tidur setidaknya 30 menit. Beberapa ibu hamil kadang juga memilih berangkat tidur lebih awal dari hari biasanya.
• Jangan berlebihan dengan aktivitas Anda
Toleransi Anda akan aktivitas fisik, kegiatan yang memeras otak akan berkurang selama Anda hamil. Anda lebih cepat lelah karena energi Anda terserap untuk pembentukan ASI dan pertumbuhan janin. Jadi coba lebih bijak dengan kegiatan Anda. Hindari kegiatan fisik yang akan terlalu menguras energi, hindari stress, dan coba relaksasi beberapa waktu setiap kali merasa lelah.
• Perhatikan asupan Anda
Kebutuhan kalori ibu hamil bisa meningkat antara 3000 kal sampai 4000 kal perhari. Ini jelas berbeda dengan kebutuhan normal wanita dewasa antara 2000 kal sampai 2500 kal. Kebutuhan kalori ini secara umum meliputi 8% dalam bentuk protein, 20% dalam bentuk lemak, dan sisanya adalah karbohidrat serta asupan vitamin serta mineral.
Kekurangan asupan makanan sebagaimana gambaran ini akan memengaruhi kondisi stamina ibu hamil, kemampuan tubuh memproduksi ASI, pertumbuhan janin dengan normal, dan kenaikan berat badan ideal.
• Atasi masalah anemia dan keluhan kadar gula darah
Selama masa kehamilan, sebaiknya lakukan pengecekan untuk mengetahui kadar gula dalam darah, tekanan darah dan masalah kadar sel darah merah. Terutama ketika sang ibu mengeluhkan rasa lemas dan mudah lelah terus menerus.
Tambahkan asupan makanan kaya zat besi, perbanyak memakan buah manis untuk membantu meningkatkan kadar gula dengan lebih sehat dan perbanyak asupan makanan kaya asam folat.
• Jangan lupa olahraga
Meski Anda mudah lemas, jangan lantas meninggalkan sama sekali aktivitas olahraga. Karena olahraga akan mendorong tubuh meningkatkan metabolisme, membantu mendorong tubuh memproduksi energi lebih efektif dan membantu tubuh mengeluarkan keringat yang terbukti membantu menyingkirkan toksin dalam tubuh dan mampu melancarkan sirkulasi darah.
• Atasi mual Anda
Beberapa pakar menyarankan ibu hamil yang mual untuk mengonsumsi air jahe hangat di pagi hari karena akan membantu menghangatkan perut yang sedang kembung dan tidak nyaman. Sebisa mungkin kurangi makanan yang terlalu asam dan pedas karena bisa menambah masalah pencernaan. Perbanyak makanan buah dan asupan vitamin B6 yang efektif membantu mengurangi rasa mual.
Penting untuk segera mengatasi masalah ibu hamil dengan kondisi stamina mereka. Karena kondisi stamina yang buruk bisa memberi pengaruh buruk pula pada janin dalam kandungan, bahkan juga bisa menyebabkan masalah persalinan dan kelahiran bayi cacat.