Serangan jantung sering menjadi penyebab kematian mendadak dan masalah kecacatan permanen. Banyak orang tidak menyadari dirinya mengalami kemunduran fungsi jantung sampai akhirnya mengalami serangan mendadak. Dan tanpa sempat banyak bertindak, maut sudah menjemputnya.
Namun di sisi lain, banyak pula orang yang merasakan ketakutan dan kekhawatiran berlebihan terkait dengan kondisi jantung mereka, padahal sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ini karena pemahaman yang tidak cukup mendalam mengenai gejala dan tanda dari serangan jantung.
Fakta di lapangan sendiri bisa mengecoh kita. Selama ini orang-orang tahunya hanya mereka yang obesitas, perokok dan peminum alkohol berat, berusia di atas 50 tahun, serta punya gaya hidup tak sehat-lah yang akan mengalami gangguan jantung.
Tapi, ternyata tak sedikit muncul kasus serangan jantung yang justru dialami mereka yang berusia 40-an, punya badan yang terlihat sehat, rajin olahraga, dan tampaknya menjalankan pola hidup sehat.
Cukup bikin kita bingung, bukan? Tampaknya, memang ada banyak hal tentang serangan jantung yang tidak dipahami oleh kita. Karena itu artikel ini akan mengulas lebih dalam hal-hal terkait serangan jantung yang bersumber dari artikel salah satu pemerhati kesehatan jantung di Amerika Serikat, Dr. Binita Shah, yang dimuat oleh Livestrong.com.
Gejala Utama Serangan Jantung
Mari kita pahami dulu bagaimana gejala utama serangan jantung. Pada dasarnya, serangan ditandai dengan nyeri dada seperti ada beban menghimpit dada, sesak dada, kadang disertai rasa perih yang dalam muncul di area atas tubuh. Ini tidak hanya di dada kiri, tetapi bisa di bagian lain dada, ketiak kiri, tangan kiri, leher, bahkan pada lambung.
Anda juga akan mengalami nafas yang pendek seperti serangan asma dan efek mual, berkeringat dingin, pusing dan pening, gemetar di tangan, perasaan dingin, demam ringan, serta kaburnya penglihatan seperti ingin pingsan.
Tidak semua kasus sakit dada berarti tanda penyakit jantung
Sakit di dada tidak selalu jadi tanda bahwa Anda sedang mengalami tanda awal serangan jantung. Beberapa kasus sakit di dada bisa jadi hanyalah karena otot belakang dada yang tertarik, sehingga menekan ke bagian dada depan dan menimbulkan rasa nyeri dan sesak yang serupa dengan serangan jantung. Beberapa kasus sakit dada lain juga sering disebabkan oleh masalah tulang belakang.
Rasa nyeri tidak harus berupa sakit
Tak sedikit orang tidak menyadari mereka memiliki masalah jantung sampai akhirnya serangan jantung mendadak. Padahal sebenarnya sejak lama mereka sudah sering merasa seperti ada tekanan ringan atau seperti tertusuk di dada, tapi sayangnya mereka abaikan. Bila Anda mulai sering merasa sesak dan seperti tertusuk ringan di dada, bahu kiri, ketiak kiri, leher kiri hingga perut atas kiri, terutama ketika harus menaiki tangga atau mengangkat beban yang berat, ada baiknya mulai waspada.
Tidak semua serangan jantung menimbulkan sakit di dada
Beberapa kasus serangan jantung justru tidak menimbulkan rasa sakit dan nyeri di dada seperti tertusuk yang biasanya dialami penderita lain. Jadi Anda tidak harus selalu berpatokan pada keluhan di dada.
Ada penderita serangan jantung yang merasa mual, sulit bernapas, pusing, pening, mata memburam, serta kehilangan pandangan, tanpa sakit di dada. Beberapa orang mengeluhkan seperti masuk angin yang berat ketika serangan awal muncul dan inilah yang sering membuat orang terkecoh dan menganggapnya hanya sekadar masuk angin atau kelelahan biasa.
Serangan jantung tidak lagi pandang usia maupun jenis kelamin
Sekitar 10 tahun lalu, banyak pakar memang mengatakan bahwa serangan jantung paling rentan dialami oleh pria yang berusia di atas 50 tahun. Namun kondisi terbaru ternyata mematahkan pandangan tersebut.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGKini mulai banyak muncul kasus serangan jantung yang dialami wanita maupun pria yang masih tergolong berusia relatif muda (sekitar 45-an). Beberapa pasien perawatan dan terapi jantung bahkan memulai pengobatan mereka di kala berusia 30 tahunan.
Pola makan, aktivitas, dan gaya hidup modern yang makin tidak sehat memang berperan meningkatkan risiko serangan jantung. Dan kebanyakan pasien jantung mengakui kalau mereka bukannya tidak sadar pentingnya menjaga kesehatan, tetapi mereka tidak lagi sempat memperhatikan kesehatan.
Ada kaitan serangan jantung dengan diabetes
Beberapa kasus serangan jantung tampaknya memiliki kaitan erat dengan penyakit diabetes. Mereka yang sudah mengidap diabetes selama lebih dari 10 tahun biasanya juga akan mengalami penurunan kondisi jantung.
Diabetes adalah kondisi ketika sel-sel kesulitan mendapatkan suplai glukosa yang mencukupi, dan akibatnya pembentukan energi jadi terhambat. Jantung adalah salah satu bagian tubuh yang mutlak mendapat suplai energi mencukupi selama 24 jam. Jadi ketika suplai energi tidak terpenuhi, jantung bisa melemah.
Kondisi diabetes sendiri juga menyebabkan jantung bekerja ekstra memompa darah ke seluruh tubuh. Karena darah penderita diabetes lebih kental dan biasanya pembuluh darahnya juga tidak bersih karena banyak endapan glukosa serta kolesterol. Ini menyebabkan jantung jadi lelah dan akhirnya turut memicu serangan jantung.
Tidak selamanya pola hidup sehat menjamin bebas serangan jantung
Anda yang sudah hidup dengan cara yang Anda kira “sehat” ternyata bukan jaminan bebas dari risiko serangan jantung.Siapapun yang berusia diatas 40 tahun harus berhati-hati saat berolahraga. Bahkan orang yang relatif sehat pun tidak boleh tiba-tiba memaksa diri berolahraga keras.
Semua jenis olahraga harus dimulai secara berlebihan dan secara bertahap meningkatkan kecepatan, durasi, dan ketahanan. Dan merupakan ide brilian jika Anda berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum memulai jenis olahraga baru.
Di sisi lain, pelaku diet kadang melupakan kebutuhan tubuh akan energi. Tubuh memang sangat membutuhkan buah dan sayuran, tetapi mereka sering mengabaikan kebutuhan tubuh mereka akan karbohidrat, lemak, garam, dan gula yang cukup untuk membentuk energi. Ingatlah jantung membutuhkan energi 24 jam sehari. Dan kalau suplai kebutuhan-kebutuhan tadi menurun secara drastis, bisa jadi jantung Anda yang jadi korbannya.
Ada banyak fakta yang tidak kita duga ternyata menyangkut serangan jantung. Pahamilah lebih dalam segala hal yang berhubungan dengan jantung. Jantung bisa dibilang adalah organ paling vital dalam tubuh kita dan karenanya sangat penting untuk dijaga semaksimal mungkin.