Ketika mengeluh soal haid atau menstruasi, kebanyakan dari kita akan mengeluhkan darah haid yang terlau banyak disertai kram perut, kembung, dan kelelahan. Jadi kalau darah haid tiba-tiba menjadi sedikit, mungkin awalnya kita menganggapnya sebagai keuntungan. Memang darah haid sedikit bikin kita lebih nyaman, tapi sebenarnya bisa saja itu adalah tanda-tanda sesuatu yang tidak baik.
Lina Akopians, MD, PhD, seorang ahli endokrinologi reproduksi di Southern California Reproductive Center, mengatakan bahwa menstruasi yang sedikit mungkin dapat disebabkan oleh masalah hormon atau ada sesuatu yang terjadi pada organ dalam tubuh. Berikut adalah 8 penyebab darah haid sedikit yang biasanya dialami para wanita.
1. Anda Hamil!
Bagaimana mungkin seseorang hamil selama berbulan-bulan tapi sama sekali tidak menyadarinya? Faktanya, ada beberapa calon ibu yang cukup lama tidak tahu bahwa mereka hamil, karena mereka merasa masih tetap datang bulan.
Walaupun kebanyakan wanita akan berhenti datang bulan segera setelah hamil, ternyata beberapa terus mengalami pendarahan dari vaginanya. Begitulah yang diungkapkan oleh seorang pakar fertilitas Janet Choi, MD, direktur medi di CCRM, New York.
Beliau bahkan pernah menangani pasien-pasien yang pergi minum-minum karena merasa tidak hamil sebab masih menstruasi—tapi belakangan baru tahu bahwa mereka sebenarnya sedang hamil.
Dalam kasus yang jarang terjadi, darah haid sedikit atau hanya bercak-bercak darah juga bisa menjadi tanda-tanda kehamilan ektopik (ketika telur berada di luar rahim), yang bisa sangat berbahaya. Jadi daripada ragu-ragu, cobalah lakukan tes kehamilan.
2. Berat Badan Naik/Turun Drastis
Berat badan dan kadar lemak dalam tubuh bisa menjadi penyebab darah menstruasi sedikit. Kalau Anda terlalu kurus, menstruasi mungkin akan menjadi tak teratur karena hormon-hormon Anda tidak bekerja dengan normal.
Disamping itu, terlalu banyak menurunkan atau menaikkan berat badan juga bisa menjadi penyebab darah haid sedikit. Lina Akopian menyatakan bahwa “tubuh Anda butuh asupan seimbang yang terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin” jika Anda ingin tubuh tetap bekerja dengan normal.
3. Anda Benar-Benar Stres Berat
Stres sehari-hari, seperti adu mulut dengan pacar atau mempersiapkan presentasi di kantor, tidak akan membuat hormon-hormon Anda berantakan. Janet Choi menyebutkan bahwa sumber-sumber stres berat—misalnya, kematian orang tua—adalah yang bisa menimbulkan masalah hormon.
Beliau juga memberitahu bahwa olahraga yang berlebihan juga dapat mengakibatkan gangguan pada menstruasi akibat stres fisik yang disebabkannya bagi tubuh.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANG4. Anda Mengonsumsi Pil KB
Salah satu penyebab darah haid sedikit yang paling umum adalah pil KB; bahkan beberapa dokter sengaja meresepkan pil KB bagi wanita yang mengeluhkan pendarahan menstruasi yang terlalu banyak. Jika Anda baru mulai mengonsumsi pil KB atau memasang KB spiral, dan menyadari bahwa menstruasi jadi sedikit, Anda tidak usah khawatir.
5. Anda Mulai Menua
Tidak perlu cemas—ini bukan berarti Anda sudah tua! Tetapi ketika Janet Choi mendapatkan keluhan dari pasien bahwa darah haidnya jadi sedikit, hal pertama yang dilakukan Choi adalah menanyakan umur pasiennya.
Ada kemungkinan itu adalah tanda-tanda bahwa dia sebentar lagi akan menopause. “Kadang-kadang siklus menstruasi berubah seraya usia menua,” kata Choi, untuk menunjukkan bahwa itu bukanlah tanda dari ketidaksuburan. “Seorang wanita yang butuh pembalut yang super panjang sewaktu berusia 20-an dan awal 30-an mungkin akan mendapati bahwa ukuran pembalut yang dibutuhkannya jadi lebih kecil ketika usianya di akhir 30-an.”
6. Anda Mengalami Stenosis Serviks
Apa itu stenosis serviks? Ini adalah masalah kesehatan yang bikin tak nyaman tapi jarang terjadi. Lina Akopian memberitahu bahwa masalah ini terjadi ketika serviks menyempit atau benar-benar menutup. Sebagai akibatnya, darah terperangkap di dalam rahim atau hanya bisa mengalir keluar sedikit-sedikit. Jika Anda mengalami kram hebat meski darah menstruasi sedikit, sebaiknya periksakan ke dokter.
7. Ada Jaringan Parut di Rahim
Sebagian besar wanita yang telah menjalani operasi dilatasi dan kuretase (D & C) dapat pulih tanpa komplikasi apa pun, tapi kadang-kadang luka yang parah dapat menyebabkan dinding-dinding rahim menjadi lengket satu sama lain, mengakibatkan kondisi yang disebut sindrom Asherman.
Kalau terlihat darah haid sedikit—jauh lebih sedikit—dibandingkan dengan sebelum Anda menjalani operasi D & C, mungkin masalah inilah yang Anda alami. Anda bisa jadi membutuhkan operasi tambahan untuk menghilangkan jaringan parut di rahim.
8. Kehilangan Banyak Darah Selama/Setelah Melahirkan
“Kondisi ini sangat jarang terjadi,” ujar Lina Akopian. Kehilangan banyak darah berarti berkurangnya oksigen dalam tubuh, yang dapat menyebabkan kerusakan pada kelenjar di bawah otak, dan kadang mengakibatkan masalah yang disebut sindrom Sheehan.
Kondisi tersebut, pada akhirnya, secara drastis mengurangi produksi hormon-hormon dari kelenjar itu, termasuk hormon yang mengatur siklus menstruasi Anda. Anda mungkin membutuhkan terapi penggantian hormon jika mengalami masalah ini.
Sebagai kesimpulan dari artikel ini: Meskipun kebanyakan penyebab darah haid sedikit bukanlah sesuatu yang perlu terlalu dicemaskan, tapi Anda juga tidak boleh mengabaikannya. Cobalah pantau siklus menstruasi Anda selama beberapa bulan, dan jika tetap tidak kembali ke normalnya, sebaiknya periksakan ke dokter ginekolog.