Sakit Mata: 5 Jenis Penyakit Mata Penyebab Kebutaan

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 


Pernahkah Anda mengalami sakit mata? Mulai dari mata yang terasa gatal, memerah, bahkan terasa sakit? Hal ini tentu menjengkelkan dan terkadang dapat membuat Anda menderita. Namun, jenis penyakit mata apa yang Anda alami? Tentu saja Anda membutuhkan bantuan dokter mata untuk dapat mengetahui lebih jelas sehubungan dengan gejala penyakit yang Anda rasakan. Ingin tahu lebih banyak? Cari tahu lebih banyak dalam artikel berikut ini, termasuk vitamin untuk mata guna menjaga kondisi kesehatan penglihatan Anda.

Selain itu dapatkan informasi tambahan sehubungan dengan vitamin untuk mata. Menjaga kesehatan mata merupakan aset berharga yang perlu Anda lindungi sejak dini. Oleh karena itu, simak info selengkapnya dalam keterangan berikut ini!

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

5 Jenis Penyakit Mata Yang Mencuri Penglihatan Anda

Gangguan penglihatan tak bisa dianggap remeh, hal ini tidak hanya memengaruhi fungsi penglihatan. Pada kasus yang parah ini dapat memengaruhi seluruh fungsi tubuh Anda. Beberapa gangguan mata bahkan dapat merengut kebahagiaan penderitanya.

5 Jenis Penyakit Mata
Sumber Gambar – securecdn.pymnts.com

Tentu tak ada satu pun orang yang ingin mengalami hal ini, namun karena faktor genetika dan lingkungan, serta komplikasi penyakit lainnya. Hal ini dapat Anda alami tanpa dikehendaki. Apa saja gangguan mata yang perlu Anda perhatikan dengan saksama? Berikut beberapa kategori gangguan mata berdasarkan popularitasnya!

Sakit Mata Katarak (Cataract) — Perlukah Bantuan Dokter Mata?

Merupakan jenis penyakit mata yang sangat umum terjadi di Indonesia, penyakit ini banyak dialami oleh orang dewasa di usia produktif menjelang lansia. Jenis penyakit yang satu ini ditandai dengan munculnya ‘kabut’ atau ‘lapisan awan’ yang menutupi area ‘pupil mata’. Seseorang yang mengalami katarak tentu mengalami gangguan penglihatan karena lapisan tipis yang menghalangi mata untuk menjangkau objek didepannya.

Penderita katarak akan kehilangan fungsi penglihatannya secara bertahap. Mereka seringkali sulit melihat di malam hari, sensitif terhadap cahaya, namun membutuhkan cahaya untuk melakukan aktivitas. Penderitanya bahkan dapat melihat bayangan ganda hanya dengan satu mata. Sebagai contoh Anda menutup sebelah mata dengan tangan, lalu melihat dengan satu mata saja. Hasil objek yang Anda lihat pada satu mata tersebut tampaknya menjadi dua objek.

Lalu bagaimana pengobatan katarak secara medis dapat dilakukan? Menurut keterangan Mayo Clinic, katarak dapat diatasi dengan melakukan operasi katarak. Operasi ini dilakukan guna menyingkirkan lapisan tipis yang menghalangi penglihatan Anda. Setelah lapisan tipis diangkat, dokter akan menggantinya dengan lensa buatan yang akan menempel secara permanen pada mata Anda. Lensa buatan ini bekerja seperti lensa aslinya. Namun, pada kondisi tertentu lensa buatan tidak bisa diterapkan. Sehingga penderita katarak memerlukan alat bantu lihat, seperti kacamata.

Keterangan yang diberikan oleh Prof dr Suharjo SpM(K) pada press conference di RSUP Dr Sardjito, memperlihatkan tingginya tingkat kebutaan karena katarak yang terjadi di Indonesia. Dalam press conference ia menjelaskan bahwa katarak bisa sembuh dengan prosedur pembedahan. Hanya saja kebutaan terjadi karena keberadaan penyakit di luar katarak. Lalu, apa penyebab tingginya angka kebutaan karena katarak?

Ia menuturkan bahwa kasus kebutaan berasal dari penderita yang tidak mengetahui keberadaan penyakit katarak. Atau karena keterlambatan pengobatan yang disebabkan tidak mampu membayar biaya pembedahan. Sekalipun mampu, beberapa penderitanya takut menjalani proses pembedahan. Demikian keterangan yang diperoleh dari ‘Tribun Jogja’ dalam jurnal kesehatan ‘Angka Kebutaan Katarak di Indonesia Masih Tinggi’ (6/3/2018).

Sakit Mata Glaukoma (Glaucoma) — Perlukah Bantuan Dokter Mata?

Merupakan jenis penyakit mata yang turut mencuri penglihatan Anda dan perlu diwaspadai. Kebutaan yang dikarenakan oleh glaukoma kian meningkat, faktornya masih sama seperti kasus katarak. Masih banyak penderita glaukoma yang tidak memahami kondisi penyakit. Kebanyakan dari mereka mengira bahwa ini merupakan penyakit biasa atau karena faktor penuaan.

Belum lagi keterbatasan dana untuk menjalani pengobatan dan rasa takut yang dialami penderitanya, sehingga penanganan penyakit ini menjadi tertunda dan bertambah parah. Gejala penyakit ini ditandai dengan munculnya bintik pada penglihatan sentral yang akan memengaruhi kedua mata pada stadium yang lebih tinggi. Beberapa kasus glaukoma lainnya ditandai dengan sakit kepala akut, sakit mata, mual yang disertai dengan muntah, kaburnya penglihatan, munculnya lingkaran saat melihat cahaya dan mata menjadi merah.

Bahkan pada kasus yang langka, sekitar 15% penderita glaukoma yang telah melakukan pengobatan masih dapat mengalami kebutaan. Kasus kebutaan yang terjadi karena penyakit ini sulit untuk diatasi. Dr. Virna Dwi Oktariana, SpM., dari RSCM menyampaikan bahwa kebutaan karena glaukoma masih belum dapat dipulihkan. Mengingat belum ada obat yang mampu memulihkan sel saraf mati. Namun, dampak kebutaan dapat dicegah sedini mungkin. Cara sederhana memeriksa keberadaan Glaukoma ialah dengan membandingkan luas pandang mata pada sisi kiri dan kanannya.

Jika luas pandang tampak berbeda, maka perlu dicurigai dan segera mendapat pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter mata. Glaukoma sendiri dibedakan menjadi dua yakni; glaukoma primer dan glaukoma sekunder. Untuk kasus glaukoma primer dapat terjadi secara mendadak dan berkaitan dengan faktor keturunan. Sedangkan glaukoma sekunder terjadi karena faktor obat atau keberadaan penyakit lain. Misalnya; katarak, diabetes, anemia, atau hipertensi.

Maka ia menyarankan agar masyarakat melakukan pemeriksaan medis yang dilakukan oleh dokter mata. Dengan demikian penanganan glaukoma dapat dilakukan, baik dengan konsumsi obat, tetes mata, terapi, hingga pembedahan. Demikianlah keterangan yang diperoleh dari ‘Kementerian Kesehatan Republik Indonesia’ dalam jurnal kesehatan ‘Glaukoma Bahaya Si Pencuri Penglihatan’ (15/03/2016).

Sakit Mata Degenerasi Makula (Macular Degeneration) — Perlukah Bantuan Dokter Mata?

Merupakan jenis penyakit mata yang disebabkan oleh kerusakan makula yang berada di bagian belakang retina. Kerusakan makula dapat terjadi karena faktor penuaan. Gangguan penglihatan berupa degenerasi makula dapat digolongkan menjadi 2 jenis; yaitu degenerasi makula kering dan degenerasi makula basah.

Makula kering merupakan degenerasi makula yang terjadi karena tekanan darah tinggi serta kebiasaan merokok. Makula kering terjadi saat bagian makula menyusut seiring dengan bertambahnya usia yang disertai dengan pertumbuhan gumpalan protein yang disebut ‘drusen’. Jika Anda mengidap penyakit ini, maka Anda akan kehilangan fungsi penglihatan sentral dan belum ada cara ampuh yang dapat mengatasinya.

Makula basah merupakan degenerasi makula yang terjadi karena pertumbuhan pembuluh darah yang terjadi secara tidak normal dibawah retina. Tumbuhnya pembuluh darah ini biasanya disertai dengan ‘rembesan’ darah atau cairan lainnya yang mengalami kebocoran. Kehilangan penglihatan lebih cepat terjadi pada kasus degenerasi makula basah.

Guna mencegah terjadinya degenerasi makula maka Anda perlu melakukan pemeriksaan mata, terutama jika Anda mengalami gejala berupa sakit mata. Sehingga dokter mata dapat memberikan bantuan yang sesuai, baik pemberian vitamin untuk mata, hingga pilihan pengobatan yang tersedia.

Uniknya sebuah laporan yang disampaikan ‘Kompas’ pada jurnal kesehatan berjudul ‘Sembuh Dari Penyakit Degenerasi Makula…’ menunjukkan adanya penelitian yang menarik. Keterangan didalamnya memperlihatkan adanya kemungkinan sembuh dari degenerasi makula yang dialami oleh Douglas Waters (86 tahun) dan wanita lansia (60 tahun). Khususnya setelah memperoleh pengobatan dengan eksperimental sel induk yang dilakukan di Moorfields Eye Hospital, Inggris (21/03/2018).

Hasilnya setahun kemudian, penglihatan mereka dapat kembali meningkat. Namun metode ini masih perlu diteliti lebih jauh, mengingat masih ada hal yang dikhawatirkan oleh para pakar medis. Implantasi sel induk bisa saja mengakibatkan munculnya kanker yang perlu diwaspadai. Penelitian tersebut dilakukan guna membantu pengobatan makula basah. Belum ada kepastian apakah pengobatan ini dapat dilakukan bagi penderita makula kering.

Sakit Mata Retinopati Diabetik (Diabetic Retinopathy) — Perlukah Bantuan Dokter Mata?

Merupakan jenis penyakit mata yang disebabkan oleh penyakit metabolik seperti diabetes. Gangguan fungsi mata ini terjadi karena komplikasi diabetes yang disebabkan oleh penumpukan kadar gula darah yang meninggi selama jangka waktu yang panjang. Retinopati diabetik diawali dengan kerusakan pembuluh darah retina yang terjadi secara perlahan. Saat pembuluh darah ini pecah, maka akan terjadi pendarahan yang disertai dengan penumpukan cairan yang mengandung lemak. Kerusakan yang parah dapat menimbulkan kebutaan yang sulit dipulihkan.

Setelah mengalami pembuluh darah retina pecah, maka akan terjadi penutupan kapiler darah yang berada di retina. Hal ini tentu mengakibatkan kurangnya suplai oksigen serta nutrisi yang dibawa oleh darah menuju organ mata. Lama kelamaan jaringan pembuluh darah di retina menjadi mati karena tidak mendapat cukup banyak asupan nutrisi dan oksigen. Kematian pembuluh darah memicu pembentukan pembuluh darah lain yang tidak seharusnya terjadi. Pembuluh darah ini tumbuh secara tidak normal dan tidak beraturan, serta mudah pecah tanpa Anda duga.

Penderitanya bisa merasakan adanya gangguan berupa penglihatan yang terhalang bayangan hitam, padahal itu merupakan darah yang memasuki rongga mata. Pada tahap ini, penderitanya sudah mengalami gejala yang cukup akut. Beberapa kasus yang parah bahkan dapat membuat retina lepas atau mengalami kerusakan. Jika ini terjadi maka kebutaan akan sangat sulit dipulihkan. Adakah cara memahami gejala penyakit ini sebelum memasuki tahap tersebut?

Sayangnya gejala awal tidak dapat dirasakan dengan baik oleh penderitanya. Namun setelah penyakit ini berkembang, barulah terjadi gejala yang mencolok. Mulai dari munculnya bintik gelap pada penglihatan atau sesuatu yang tampak menghalangi pandangan mata. Kondisi ini tidak hanya menyerang satu mata saja, bahkan kedua mata Anda dapat mengalami gangguan ini. Penanganannya harus dilakukan berdasarkan pemeriksaan dokter mata.

Pengobatan dapat dilakukan dengan melakukan pembedahan dan mengatasi gangguan diabetes yang dialami penderitanya. Demikian keterangan yang diperoleh dari ‘Kompas’ dalam jurnal kesehatan ‘Retinopati Diabetik, Penyebab Utama Kebutaan Diabetesi’ (15/08/2008).

Sakit Mata Pterigium (Pterygium) — Perlukah Bantuan Dokter Mata?

Merupakan jenis penyakit mata yang ditandai dengan tumbuhnya lapisan selaput pada jaringan mata yang dapat menyebar dan menutup bagian pupil mata. Jika tidak ditangani dengan baik, penderitanya dapat mengalami kebutaan. Penderitanya jarang merasakan timbulnya gejal awal, namun hal ini biasanya ditandai dengan peradangan sehingga membuat mata menjadi merah, perih, gatal dan sakit. Penyakit ini juga menimbulkan penebalan pada jaringan selaput pterigum.

Pemeriksaan menyeluruh dan indikasi dapat dengan mudah diketahui oleh dokter mata. Maka pemeriksaan berkala perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit ini. Jika pemeriksaan dilakukan, barulah dokter dapat menentukan apakah gejala dapat diatasi dengan penggunaan obat-obatan atau melalui tindakan medis berupa pembedahan.

Vitamin Untuk Mata Guna Mencegah Sakit Mata

Berikut merupakan beberapa jenis vitamin untuk mata yang baik bagi fungsi penglihatan menurut keterangan WebMd pada artikel Suplements for Vision and Healthy Eyes. Apa sajakah itu?

  • Vitamin untuk mata ‘A’ – Konsumsi yang dianjurkan ialah 300 mcg untuk anak-anak, 700 mcg untuk wanita dan 900 mcg untuk pria.
  • Vitamin untuk mata ‘C’ – Konsumsi yang dianjurkan ialah 90 mg untuk pria dan 70 mg untuk wanita. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 85 mg saat sedang hamil dan 120 mg saat periode menyusui.
  • Vitamin untuk mata ‘E’ – Konsumsi yang dianjurkan ialah 15 mg untuk remaja dan dewasa. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 19 mg saat periode menyusui.
Vitamin Untuk Mata
Sumber Gambar – healthista.com

Demikianlah 5 jenis penyakit mata yang perlu Anda waspadai dan keterkaitannya dengan kebutaan. Serta vitamin untuk mata yang tersedia dan bisa Anda konsumsi guna mencegah terjadinya gangguan fungsi penglihatan.

Jangan abaikan gejala sakit mata yang Anda rasakan, jika ini yang Anda rasakan segera kunjungi dokter mata. Sehingga penanganan dapat segera dilakukan, sebelum Anda mengalami kebutaan.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}