Nama penyakit Subungual Melanoma mungkin masih terasa asing bagi Anda. Padahal ini termasuk ancaman kanker yang diam-diam mengincar kita semua. Subungual melanoma merupakan jenis kanker kulit melanoma yang menunjukkan gejala-gejalanya pada kuku.
Sulit bagi banyak orang menyadari keberadaan kanker kuku. Gejala dari kanker kulit melanoma pada kuku ini terbilang samar, bahkan sulit dibedakan dengan gejala jamur dan keluhan lain pada kuku.
Sebagai salah satu jenis kanker yang diam-diam berkembang cukup pesat di kawasan Asia Tenggara, tak banyak orang memiliki pengetahuan seputar penyakit kanker satu ini. Untuk itu, pada kesempatan ini kita akan mencoba membahas lebih dalam mengenai penyakit kanker kuku ini, mengenali gejala dan penyebabnya.
Apa Itu Subungual Melanoma?
Subungual melanoma adalah jenis kanker kulit yang langka. Kanker satu ini masuk dalam kategori kanker kulit, sekalipun sebenarnya pembentukan kanker terjadi di area kuku. Ini karena sejatinya, sel kanker berasal dari sel-sel melanosit yang berada pada alas kuku atau sel kulit yang berada di bawah kuku.
Kanker tidak secara langsung terbentuk pada batang kuku. Hanya saja pembentukan kanker ini turut menyebabkan kerusakan permanen pada kuku yang pada akhirnya juga dapat berkembang merusak organ dan jaringan lain di luar kuku.
Apa Itu Melanoma?
Sebagaimana sudah dijelaskan bahwa kanker subungual melanoma ini merupakan perkembangan melanoma pada kulit dibawah kuku. Maka kita perlu memahami dulu apa sebenarnya melanoma. Sebenarnya melanoma adalah jenis perkembangan kanker yang terbentuk pada sel-sel melanosit yang berada di lapisan kulit. Melanosit sendiri merupakan jenis sel kulit yang bertanggung jawab menentukan pigmen warna kulit.
Biasanya, karena berkaitan dengan pigmen warna pada kulit, melanoma menjadi jenis kanker kulit yang mudah dikenali. Keberadaan tanda baru pada kulit menjadi pengenal utama. Tanda baru ini berupa terbentuknya noda pada permukaan kulit. Noda ini bisa berupa tahi lalat atau pigmentasi yang merona di kulit.
Meski relatif mudah dikenali, kerap kali pasien menyalah artikan pembentukan pigmentasi pada kulit sebagai gejala penuaan atau pigmentasi biasa. Tanpa menyadari bahwa pigmentasi yang terbentuk mengarah pada kanker.
Apalagi sebenarnya melanoma termasuk jenis kanker yang berbahaya. Ketika terdeteksi pada stadium lanjut, tingkat persebarannya relatif sangat cepat. Bahkan persebarannya bisa mencapai organ di dalam kulit, tidak hanya menyebar di permukaan kulit.
Apa Penyebab Melanoma pada Kulit?
Bila bicara melanoma secara general, maka penyebab utamanya adalah efek ekspos dari sinar matahari yang berlebihan. Sejatinya, ketika kulit terpapar sinar matahari, maka sel melanosit melepas melanoid yang akan memproteksi kulit dari efek kerusakan sekaligus menyebabkan kulit menjadi menggelap.
Tetapi bila kemampuan perlindungan ini tidak dapat mengimbangi efek kerusakan yang terjadi akibat paparan sinar matahari, maka sel-sel melanosit ini justru mengalami kerusakan dan bermutasi menjadi kanker.
Itu sebabnya melanoma sering kali menyerang area yang terbuka dan mudah terpapar sinar matahari. Banyak kasus kanker melanoma terbentuk pada area sekitaran muka, kulit tangan dan bahu.
Namun tidak menutup kemungkinan terbentuknya melanoma pada area yang lebih tertutup atau tidak banyak terpapar sinar matahari. Diantara kasus-kasus melanoma yang langka itu termasuk di dalamnya adalah pada kanker pada kuku.
Bagaimana Kanker Melanoma pada Kuku Bisa Terjadi?
Penyebab bagaimana kanker melanoma pada kuku dapat terjadi sebenarnya cukup kompleks. Ini bergantung pada sel-sel utama yang menjadi asam muasal dari sel kanker terbentuk.
Untuk bicara soal penyebab kanker melanoma kuku, maka kita perlu melihat dulu jenis-jenis kanker kuku. Dan adapun jenis-jenis kanker kuku tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
- Kanker yang berkembang pada jaringan matriks kuku (alas kuku) dimana keratin terbentuk
- Kanker yang berkembang pada lapisan kulit di bawah kuku
- Kanker yang berkembang dari lapisan kulit yang melingkari kuku
Kanker melanoma pada kuku pada dasarnya memiliki penyebab yang sedikit berbeda dari jenis kanker melanoma lain. Sementara kebanyakan kanker melanoma disebabkan oleh efek paparan sinar matahari, maka kanker melanoma kuku justru disebabkan oleh efek luka dan trauma pada kuku.
Sejumlah pakar juga melihat potensi sejumlah zat kimia yang terkandung pada pewarna kuku, aseton yang menjadi cairan pembersih kuku dan sejumlah perawatan kuku untuk manicure dan pedicure sebagai pro kanker yang diduga kuat dapat mendorong terbentuknya kanker pada sel-sel sekitar kuku. Meski kebenaran mengenai pandangan ini belum sepenuhnya disepakati. Kebanyakan ahli onkologi masih melihat dibutuhkannya riset lebih mendalam untuk memastikan kaitannya sebagai penyebab utama kanker melanoma kuku.
Belakangan kanker subungual melanoma ini juga ditengarai disebabkan oleh proses pengeringan cat kuku yang dilakukan dengan mesin khusus sinar ultraviolet. Metode ini diyakini akan menghasilkan pewarnaan kuku yang lebih sempurna dan lebih tahan lama.
Tetapi tanpa disadari ternyata menyisakan ancaman lain karena paparan sinar ultra violet tersebut tak ubahnya dengan mengekspos kuku dengan efek buruk sinar matahari dengan berlebih.
Faktor Risiko Kanker Melanoma pada Kuku
Di sisi lain sejumlah kondisi dikatakan dapat meningkatkan resiko seseorang untuk mengalami perkembangan kanker melanoma pada area sekitar kuku ini. Beberapa aspek resiko tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
- Memiliki kulit lebih gelap
- Berusia di atas 50 tahun
- Memiliki aspek genetic mengidap melanoma
- Memiliki masalah dengan penurunan fungsi imun atau autoimun
- Mengalami cidera berat pada area jari tangan atau kaki
Seseorang dengan beberapa kondisi bawaan sebagaimana disebutkan diatas memiliki potensi lebih tinggi untuk mengidap subungual melanoma. Di seluruh dunia, kanker melanoma kuku sendiri mencapai 14% dari seluruh kasus kanker melanoma yang ada. Diharapkan mereka dengan kondisi-kondisi khusus ini meningkatkan kewaspadaan untuk melindungi diri dari resiko kanker subungual melanoma.
Mengenali Gejala Kanker Kulit Melanoma pada Kuku
Sebagaimana telah disampaikan di atas, gejala dari kanker kulit melanoma akan mudah dikenali karena kanker ini berkembang pada sel-sel yang bertanggung jawab pada sel-sel melanosit. Sel-sel ini bekerja menghasilkan pigmen pada kulit. Dan karenanya, gejala kanker kulit melanoma ditandai dengan munculnya noda gelap pada kulit. Baik itu berupa bentukan menyerupai tahi lalat atau noda gelap yang tidak simetris, tampak menyebar, menebal dan kadang juga disertai pengerasan.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGTetapi ketika kanker melanoma ini terjadi pada kuku, maka gejala kanker kulit melanoma akan sedikit berbeda. Adapun gejala kanker kulit melanoma pada kuku ini antara lain adalah.
- Terbentuk semacam garis kecoklatan vertical pada permukaan kuku (tanda Hutchinson)
- Garis kecoklatan ini membentuk rona kecoklatan di sekitar kuku yang menyebar
- Pigmentasi pada kuku menyebar hingga area kulit sekitar kuku
- Muncul memar kebiruan pada kuku yang tidak kunjung sembuh
- Nodul pada area bawah kuku
- Kuku menjadi rapuh, kering, kehilangan kelenturannya dan mudah sekali patah
- Kuku tidak melekat sempurna pada alas kuku
- Muncul perdarahan di sekitar kuku
- Rasa nyeri di sekitaran kuku
Bedakan Gejala Kanker Kulit Melanoma pada Kuku dengan Jamur & Infeksi Kuku
Salah satu yang menyulitkan pasien mengenali keberadaan melanoma pada kuku adalah gejalanya yang selintas akan mirip dengan gejala jamur dan infeksi pada kuku. Beberapa kasus jamur dan infeksi kuku juga disertai dengan gejala penggelapan dan kerusakan struktur kuku. Kadang juga disertai dengan gejala inflamasi disekitar kuku yang serupa dengan gejala kanker kulit melanoma pada kuku.
Tetapi sebenarnya, ada beda cukup signifikan antara jamur kuku dan kanker kuku. Beda utamanya terletak pada warna yang menyebar pada kuku. Pada kasus jamur dan infeksi kuku, keseluruhan kuku akan turut mengalami perubahan warna sejak dini.
Kuku akan tampak keruh memutih atau menguning kehijauan. Kemudian noda gelap cenderung muncul tanpa pola atau acak. Ini berbeda dengan gejala kanker kulit melanoma pada kuku yang ditandai dengan sejenis garis atau pita gelap pada kuku. Tanda Hutchinson sendiri adalah bentuk paling mudah untuk mengidentifikasi kanker kuku.
Gejala lain dari jamur dan infeksi kuku adalah penebalan pada kuku. Sementara pada subungual melanoma, kuku akan terdistorsi, lebih rapuh, patah, menipis dan tampak bergerigi di ujung, maka pada jamur kuku, kuku justru akan tampak menebal dan mengeras. Penebalan akan terbentuk terutama di pangkal kuku.
Keberadaan infeksi karena bakteri juga acapkali menyebabkan kuku akan tampak meradang. Kemerahan, memar, membentuk nodul dan disertai dengan luka yang terlihat di sekitar kuku. Gejala ini semakin sulit dibedakan dengan kanker melanoma kuku. Biasanya untuk memastikan pihak medis akan tetap melakukan diagnose lebih mendalam.
Cara Dokter Mendiagnosis Kanker Kuku
Metode yang paling lazim dilakukan untuk melakukan diagnosis kanker melanoma pada kuku adalah dengan melakukan biopsi. Biospi dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari kuku dimana gejala muncul. Biasanya pengambilan sampel dilakukan pada matrix kuku dan area bawah kulit kuku, termasuk area kutikula sekitar pangkal kuku.
Dengan biopsi sampel ini akan dilihat lebih mendalam apakah sel kuku telah bermutasi menjadi sel kanker. Dan apakah sel kanker telah menyebar ke seluruh kuku, jaringan otot dan kulit sekitar kuku serta memasuki sirkulasi darah.
Penanganan Medis untuk Kanker Melanoma Kuku
Ketika ahli onkologi secara positif mendiagnosis pasien mengidap kanker kuku, pada umumnya dokter akan menganalisa kemungkinan persebaran kanker. Pada umumnya langkah pertama adalah melakukan pengangkatan kanker.
Diharapkan kanker belum menyebar, sehingga pengangkatan matrix kuku, alas kuku berikut dengan jaringan kulit di sekitar kuku sudah cukup efektif mengatasi perkembangan kanker lebih jauh. Pengangkatan bisa dilakukan dengan pembedahan konvensional, hingga tindakan medis modern lain seperti penyinaran radiasi dan laser.
Kendala pada Terapi Pengobatan Subungual Melanoma
Yang menyulitkan, ternyata tidak selamanya diagnosis dapat dilakukan dengan tepat waktu. Menurut sumber New England Journal of Medicine tahun 2014 dijelaskan bahwa banyak kasus kanker melanoma kuku baru dapat didiagnosis setelah gejala muncul dalam 2 tahun. Ini artinya kebanyakan kasus kanker ini akan terdiagnosis pada stadium lebih lanjut.
Sementara sebenarnya prognosis dari kanker yang berkembang pada kuku atau subungual melanoma ini cukup tinggi pada stadium awal. Bahkan lebih dari 80% pada stadium 1 dan menjadi di atas 95% pada saat kasus in situ atau kondisi prekanker.
Inilah yang menyebabkan mereka dengan kasus ini cenderung menunjukan perkembangan kanker yang lebih serius dibandingkan kasus melanoma lain. Keterlambatan diagnosis menyebabkan potensi kesembuhan bisa tersisa dibawah 60%.
Dalam stadium lanjut, penanganan dengan amputasi kerap kali menjadi solusi. Dengan fakta bahwa kanker pada umumnya sudah menyebar ke area kulit dan otot di dalam jari, bahkan mungkin juga menyerang nodul limfatik dan saluran darah.
Hanya saja, prospek dari kesembuhan pada kasus kanker subungual melanoma ini dengan tindakan amputasi sendiri masih dalam perdebatan. Semua masih bergantung pada sejauh mana sel kanker sudah menyebar.
Pada Literature Review; Plastic and Reconstructive Surgery tahun 2014, tindakan amputasi pada kasus subungual melanoma tidak selalu memberi hasil lebih baik dari tindakan pengangkatan jaringan kanker konvensional. Keberhasilan terapi masih bergantung pada persebaran kanker itu sendiri.
Inilah gambaran seputar kanker melanoma kuku yang meski dianggap sebagai jenis kanker kulit langka tetap merupakan salah satu ancaman yang perlu diwaspadai. Apalagi, penyebab kanker bernama medis subungual melanoma ini sulit untuk dihindari. Juga dengan gejala kanker kulit melanoma pada kuku yang sulit pula dikenali.