Kanker otak stadium 3 – Penyakit kanker otak merupakan perkembangan sel tumor ganas yang terjadi dalam jaringan otak. Tumor sendiri memang dapat terjadi pada otak, ini ditandai dengan berkembangnya sel-sel dalam jaringan otak dengan cara berlebihan dan tidak terkendali, sehingga dibutuhkan terapi khusus untuk menekan pertumbuhan tumor/kanker itu.
Ketika pertumbuhan sel otak tidak terkendali ini bersifat invasif dan ganas, maka ini disebut dengan kanker otak. Kanker otak sampai saat ini merupakan salah satu jenis kanker dengan rasio kematian yang relatif sangat tinggi dibandingkan jenis kanker lain. metode pengobatan yang saat ini ada belum dapat secara maksimal membantu penyembuhan.
Apalagi, banyak kasus kanker otak baru terdiagnosa pada stadium akhir. Baik itu pada tumor otak stadium 3 atau stadium 4. Pada fase ini, persebaran jaringan kanker sudah relatif masif sehingga pengobatan akan lebih rumit untuk dijalankan. Bahkan juga disertai rasio keberhasilan yang relatif lebih kecil.
Dan pada kesempatan kali ini secara khusus kita akan mencoba membahas lebih dalam mengenai kanker otak stadium 3. Bagaimana kondisi pasien secara umum pada fase ini dan sejauh mana prognosis atau rasio kesembuhan yang dimiliki pasien?
Apa Sebenarnya Otak Itu?
Sebelum berpanjang lebar mengenai penyakit kanker otak dan bagaimana potensi dan kondisi dari pasien kanker otak stadium 3, kita akan mencoba mengulas dulu secara general mengenai organ otak. Ini memudahkan kita memahami bagaimana kanker primer pada otak dapat terjadi.
Otak merupakan pusat sistem saraf. Di dalam otak terdapat lebih dari 100 miliar lebih serabut saraf yang saling berkaitan membentuk jaringan terpadu. Setidaknya terdapat trilyunan simpul saraf dimana sistem neurotransmitter bekerja.
Dan untuk memproteksi kinerja yang demikian kompleks, kemudian otak tersimpan dalam rongga otak. Juga terselubung oleh selaput otak atau meninges yang menjadi semacam pelindung bagi otak.
Organ otak memang merupakan salah organ dengan sirkulasi aktivitas yang sangat tinggi. Disanalah terdapat sejumlah jaringan kendali untuk seluruh fungsi tubuh. Tidak hanya berperan dalam fungsi berpikir sebagaimana banyak dipahami.
Ternyata otak juga bekerja dalam fungsi kendali terhadap emosi, kinerja hormon, kemampuan bicara, menulis, merasakan, hingga kemampuan berjalan dan fungsi seluruh organ bekerja. Bahkan detak jantung dan fungsi pencernaan juga dikendalikan oleh otak.
Pada bagian bawah otak terhubung dengan sistem saraf tulang belakang. Keduanya kemudian dikenal dengan istilah sistem saraf pusat. Dalam sistem ini, saraf tulang belakang akan bekerja sebagai penghantar informasi dari dan menuju otak. Dari sini, kita akan terhubung dengan sistem saraf perifer yang bekerja sebagai penghantar informasi neuro dari dan menuju seluruh tubuh.
Dari seluruh fungsi dari otak ini dikelola oleh 3 bagian utama dari otak. Adapun 3 bagian tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
Serebrum (Otak Besar)
Serebrum merupakan bagian terbesar dari organ otak. Pada bagian ini terdapat 2 serebral hemispeheres pada sisi kanan dan kiri yang berfungsi mengendalikan fungsi tubuh pada bagian tubuh berlawanan. Permukaan luar dari cerebrum ini terdapat cerebral cortex atau terdapat jaringan koneksi saraf. Otak besar juga terbagi dalam 4 bagian, yaitu:
Lobus frontal
Bagian cerebrum depan yang berfungsi mengatur fungsi berbicara, gerakan, perilaku, memori, kepribadian, emosi, hingga kemampuan intelektual seperti kemampuan analisa, berpikir, menimbang, mengambil keputusan dan memecahkan masalah.
Lobus parietal
Ini merupakan bagian cerebrum di sisi atas yang bertanggung jawab terhadap rasa dan sensasi. Termasuk di antaranya bertanggung jawab untuk merespon rasa nyeri, panas, dingin dan sentuhan. Lobus ini juga mempengaruhi kemampuan kita menyadari arah dan haluan.
Lobus temporal
Lobus ini terletak di area samping dan bertanggung jawab terhadap kinerja indera. Terutama pada indera pendengaran, penciuman dan perasa pada lidah. Lobus ini juga mempengaruhi kinerja emosi ingatan dan kemampuan bicara.
Lobus oksipital
Lobus yang berlokasi pada sisi belakang serebrum ini bertanggung jawab penuh pada fungsi penglihatan. Termasuk kemampuan mengatur fokus dan menganalisa hasil penglihatan.
Serebelum (Otak Kecil)
Letak dari otak kecil ini cukup tersembunyi, tepat di bawah otak besar dan berada di area belakang dari kepala. Tepatnya berada bersisian dengan lobus oksipital. Fungsi dari organ ini adalah sebagai pusat kendali keseimbangan, kemampuan mengatur gerak, koordinasi otot dan postur.
Otak kecil juga berperan pada gerakan kecil berulang atau gerakan halus seperti kemampuan mengetik, menulis, menari, melukis dan lain sebagainya.
Batang Otak (Brain Stem)
Batang otak kerap dianggap sebagai jaringan saraf utama di dasar otak. Di sini terdapat simpul saraf utama yang menjadi penerima seluruh sinyal dan pengirim seluruh sinyal dari dan ke seluruh tubuh. menjadi penghubung utama antara otak dan sistem saraf tulang belakang.
Batang otak terdiri dari otak tengah, spons dan medula oblongata. Otak tengah berfungsi sebagai pengatur gerak okular. Sedang spons berfungsi sebagai pusat kendali ekspresi. Dan medula oblongata berfungsi mengatur detak jantung, hormon, tekanan darah dan lain sebagainya.
Bagaimana Penyakit Kanker Otak Terjadi?
Kebanyakan kasus kanker otak memang merupakan jenis kanker sekunder. Kanker ini merupakan hasil metastasis atau persebaran kanker yang sebelumnya sudah berkembang pada area tubuh lain yang sudah berkembang jauh dan menyebar pada sistem limfosit dan pembuluh darah.
Persebaran pada jaringan limfosit dan pembuluh darah menyebabkan kanker dapat berhenti dan berkembang secara mandiri pada organ-organ lain termasuk pada otak. Ini karena secara umum, kasus penyakit kanker otak primer sendiri terbilang langka.
Kanker otak primer adalah jenis kanker yang memang perkembangan awalnya dimulai dari jaringan otak. Penyakit kanker otak ini berkembang pada jaringan dalam otak dan menyebabkan gangguan fungsi otak. Yang artinya menyebabkan fungsi kendali tubuh juga akan turut terganggu. itu sebabnya penyakit kanker otak terbilang sebagai jenis kanker yang fatal pengaruhnya.
Apa Sebenarnya Penyebab Kanker Otak?
Bagaimana penyakit kanker otak dapat terbentuk belum sepenuhnya dapat dipahami. Hanya dipahami benar bahwa sel kanker terjadi karena perubahan kinerja DNA dalam sel. setiap sel mengandung DNA, dan DNA membawa gen khusus yang mengatur bagaimana setiap sel terbentuk.
Gen akan mengatur bagaimana sel tumbuh, beregenerasi sekaligus kapan sel akan mati. Dan gangguan dalam keseimbangan gen inilah yang menjadi cikal bakal kanker terbentuk. Ketika sel melakukan pertumbuhan dengan masif dan sistem yang mengatur kematian sel tidak bekerja. Terjadi penumpukan sel yang kita kenal dengan tumor.
Bilamana tumor ini berkembang lebih masif, lebih agresif dan cenderung merusak sel-sel sehat sekitarnya untuk turut menjadi rusak, maka ini artinya tumor sudah berkembang menjadi kanker.
Beberapa orang mengalami kanker otak karena efek dari unsur eksternal . Namun sejumlah kondisi internal dapat mendorong seseorang untuk memiliki tingkat risiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit kanker otak. Mereka yang mengidap masalah gen tertentu pada jaringan otak lebih mudah untuk mengalami perubahan DNA pada jaringan otak.
Prosentasi terbanyak pengidap kanker otak adalah anak-anak. Biasanya kanker terbentuk memang karena aspek kerusakan genetik yang mendorong sejumlah jenis sel dalam otak bermutasi. Beberapa jenis sel seperti sel glial, sel meninges, sel pada kelenjar pituitari, jaringan limfoma, dan beberapa sel lain.
Tetapi kadang, kanker otak dapat berkembang pada orang dewasa. Pada umumnya ini disebabkan oleh efek paparan toksin tertentu, unsur karsinogen, efek radioaktif, paparan senyawa kimia berbahaya dan lain sebagainya.
Bagaimana Kanker Otak Stadium 3 Didiagnosis?
Stadium dalam penyakit kanker merupakan metode standar untuk mengidentifikasi perkembangan kanker pada pasien. Sejauh mana kanker sudah menginvasi organ dimana kanker primer terbentuk. Juga untuk mengukur sejauh mana persebaran dari sel kanker. apakah sudah mulai menginvasi sistem nodul limfoma dan apakah sudah mulai menyebar hingga organ-organ lain dalam tubuh.
Dan ketika kita bicara soal kanker pada stadium 3, maka parameternya adalah persebaran dan sel kanker pada organ yang sudah relatif masif. Pada umumnya, pasien akan mulai mengeluhkan sejumlah penurunan fungsi dari organ. Termasuk pula mengeluhkan rasa nyeri yang relatif hebat. Ini karena persebaran sel kanker sudah cukup luas di dalam organ.
Selain dalam organ, sel kanker juga sudah menyebar hingga sejumlah nodul sistem limfosit yang berada di dekat organ dimana kanker terbentuk. Tersebarnya kanker hingga area nodul akan menyebabkan sel kanker lebih mungkin untuk melakukan metastasis.
Karena di dalam nodul terdapat sirkulasi cairan limfosit atau getah bening yang akan berputar mengelilingi tubuh. jadi ketika dala cairan getah bening terdapat sel-sel kanker, bisa jadi sel kanker ini akan melekat pada salah satu organ dan membentuk jaringan kanker baru. Kondisi yang secara medis dikenal dengan istilah metastasis.
Parameter Penentuan Stadium dalam Kanker Otak
Bagaimana menentukan parameter pada kanker otak stadium 3 akan sedikit berbeda dibandingkan penentuan stadium pada jenis kanker lain. Ada sejumlah karakter khas dari tumor atau kanker dalam otak yang berbeda dari jenis kanker lain.
Salah satunya karena kanker otak primer tidak akan meyebar menuju jaringan limfosit dan melakukan metastasis ke organ lain. sehingga kategori stadium 3 jelas tidak bisa diukur dari persebaran sel kanker ke sistem limfosit.
Alih-alih mengidentifikasi stadium pada kanker otak berdasar sejauh mana persebaran sel kanker sudah terjadi, maka penentuan stadium pada kanker otak dilihat berdasar sejumlah kondisi sebagai berikut.
- Aspek usia pasien
- Sejauh mana gangguan fungsi otak terjadi
- Jenis sel dimana kanker tumbuh
- Secepat apa sel berkembang dan menginvasi sel otak lain
- Jenis mutasi gen yang dimiliki pasien
- Lokasi dan ukuran tumor
- Sejauh mana sel kanker mengakar pada jaringan otak
- Sejauh mana sel kanker mengagresi sistem saraf pusat
Dan dari sejumlah parameter ini, kemudian ditentukan bagaimana stadium dalam kanker otak. Pada stadium awal, sel kanker bersifat solid dan lokal. Artinya hanya berpusat pada lokasi dimana sel-sel asal berada. Pada kondisi ini, pasien dapat dengan efektif mengatasi kanker otak dengan prosedur operasi pengangkatan.
Biasanya, karena tindakan ini, kanker dapat teratasi dengan konsekuensi sejumlah fungsi penting yang seharusnya dijalankan oleh sel bersangkutan akan terganggu. seperti bila sel kanker primer terbentuk pada sel glial yang bersangkutan pada fungsi pendengaran, maka ketika pengangkatan dilakukan, bisa jadi pasien akan mengalami penurunan fungsi pendengaran permanen.
Sejauh mana gangguan akan terjadi, akan tergantung pada sejauh mana kerusakan telah ditimbulkan. Juga tergantung pada sebanyak apa sel-sel terkait harus diangkat pada prosedur operasi tersebut.
Seperti Apa Gejala Kanker Otak Stadium 3?
Penentuan utama ketika melihat stadium dalam kanker otak adalah kecepatan pertumbuhan. Pada kanker otak stadium 3, pasien akan mengalami pertumbuhan kanker yang relatif cepat. sel akan memperbanyak diri dengan sangat masif.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGHanya saja, sel kanker belum berkembang menjadi jaringan mandiri. Sel masih menjadi parasit pada sel-sel sekitarnya. Belum memiliki sistem pembuluh darah mandiri, tetapi keberadaannya mulai memblokade sirkulasi cairan dan darah dalam otak.
Kanker otak stadium awal dianggap belum berat dan bahkan kerap diasumsikan sebagai tumor kanker karena sifatnya yang cenderung tidak agresif. Sedang kanker otak stadium akhir dianggap ganas dan lebih agresif.
Pada stadium 3, pasien kanker otak akan mengalami persebaran sel kanker yang agresif, ganas dan masif. Perkembangan kanker bergerak lebih cepat. Sel kanker bersifat agresif dan merusak sel-sel sekitarnya. Penampakan sel kanker juga akan lebih jelas, karena massa kanker mulai terlihat dan tampak jelas berbeda dari sel normal. Jaringan otak belum mati, tetapi mengalami penurunan fungsi yang terlihat jelas.
Bagaimana mengenali tanda-tanda dari kanker otak pada stadium 3? Sejumlah kondisi khas berikut bisa membantu pasien untuk lebih mengenalinya.
Sakit kepala hebat dan berketerusan
Pada stadium 3, Massa kanker  cenderung lebih menyebar dalam jaringan otak. Tidak hanya karena efek agresifnya, ukuran yang lebih besar, juga akan memberi efek tekanan pada sel-sel otak di sekitarnya.
Ukuran besar ini menyebabkan bagian otak tertentu terdorong dan terasa nyeri. Selain juga menyebabkan efek sumbatan pada sirkulasi kerja saraf dan pembuluh darah. Ini menyebabkan pasien mengeluhkan efek nyeri hebat di kepala. Rasa sakit kepala akan cukup intens dan berjalan cukup lama.
Gangguan fungsi saraf dan otot
Selain sakit kepala hebat, pasien akan mengalami gangguan neuro seperti gangguan fungsi refleks, kaki dan tangan yang kerap semutan dan kebas, gangguan fungsi indera, penurunan fungsi keseimbangan hingga gangguan koordinasi otot halus seperti kesulitan menulis, menelan atau menggambar.
Kerap mimisan
Perdarahan pada otak juga acapkali menjadi ancaman baru. Itu sebabnya pada stadium 3, pasien akan mudah mengalami masalah mimisan, selain masalah sakit kepala. Ini karena agresi dari sel kanker memungkinkan terbentuknya peradangan pada jaringan otak. Menyebabkan jaringan pembuluh darah mengalami luka dan melepas banyak darah.
Gangguan fungsi tubuh
Keberadaan dari massa kanker yang menekan dan agresif juga menimbulkan sejumlah efek fisik lain. di antaranya gangguan ilusi,termasuk ilusi penglihatan dan ilusi penciuman. Termasuk juga mengalami gangguan mengecap dan gangguan fungsi hormonal. Pasien mungkin mengalami gangguan emosi sampai perubahan karakter. Mengalami gangguan pada sistem metabolisme dan kinerja organ tubuhnya.
Efek tekanan ini juga kerap kali memberi efek kejang pada pasien. Pasien kadang secara konstan mengalami efek mual karena muncul pula sejumlah gangguan keseimbangan dan visual jangka panjang.
Muncul perubahan pada wajah dan kepala
Kadang efek tekanan akan terlihat di permukaan kepala. Ditandai dengan menonjolnya area wajah tertentu seperti mata, dahi atau sekitar telinga. Tonjolan juga dapat menyebabkan terbentuknya edema  atau pengendapan cairan di dalam otak.
Mungkinkah Penyakit Kanker Otak Stadium 3 Sembuh?
Secara umum 5% dari seluruh kasus kematian karena kanker dapat dikaitkan dengan kanker otak. Dan dikatakan sebagai salah satu mesin pembunuh terberat untuk anak-anak. Tetapi bagaimana dengan prognosis atau kemungkinan keberhasilan pengobatan pada pasien kanker otak stadium 3?
Menjawab pertanyaan seputar prognosis pada kasus kanker otak sangat berbeda dibandingkan dengan metode penentuan prognosis pada kasus kanker lainnya. Sebagaimana dijelaskan. Kompleksnya kinerja otak, besarnya pengaruh jaringan otak pada fungsi seluruh tubuh dan bagaimana kinerja sel kanker primer pada otak mempengaruhi bagaimana prognosis ditentukan.
Dapat dikatakan, bahwa prognosis tidak sekedar ditentukan oleh ukuran dan persebaran. Tetapi juga dilihat dari pola perkembangan kanker tersebut, termasuk pengaruh kanker pada fungsi tubuh secara keseluruhan.
Mereka dengan kanker otak stadium awal bisa mengalami kematian lebih cepat, karena perkembangan kanker terjadi pada area otak yang sangat mempengaruhi kinerja organ vital. Sedang pasien kanker otak stadium akhir, meski perkembangan kanker lebih masif, penurunan kondisi hingga kelumpuhan berkembang cepat, tetapi cenderung bertahan karena tidak menyerang titik-titik vital.
Terapi Kanker Otak pada Stadium Akhir
Kesembuhan pasien akan bergantung pada efektivitas terapi kanker otak yang diterapkan. Dan setiap pasien akan mendapatkan terapi kanker otak yang secara personal disesuaikan dengan kondisi dan karakter dari kanker yang berkembang pada otak mereka.
Opsi terapi kanker otak akan bergantung pada ukuran, soliditas, lokasi, apakah kanker sudah membentuk akar menyebar ke bagian otak lain, apakah massa kanker memberi efek tekanan pada bagian otak tertentu, kerusakan sel yang sudah diakibatkan dan lain sebagainya.
Tindakan operasi termasuk pilihan terapi kanker otak yang paling konvensional. Ini untuk mengangkat massa kanker yang sifatnya mudah ditemukan dengan prosedur bedah biasa dan pada umumnya berbentuk solid serta tidak tersebar rata.
Bahkan kadang pengangkatan dilakukan dengan prosedur endoskopi karena bentuknya yang cukup kecil dan solid. Tetapi rupanya tidak semua kasus kanker otak dapat dilakukan pengangkatan. Kadang sel kanker menyebar dengan cara unik, hingga sulit diangkat.
Kemudian sejumlah pilihan terapi kanker otak lain dapat diberikan, termasuk tindakan radioterapi dan kemoterapi. Dari metode konvensional sampai yang cukup radikal seperti prosedur Stereotactic radiosurgery dan Targeted Therapy dengan memaparkan radiasi atau kimia tertentu langsung massa kanker untuk melemahkan sel kanker secara langsung.
Pilihan yang belakangan juga mulai dikenalkan adalah dengan dengan penembakan aliran listrik pada sel kanker menggunakan metode Electric Field Therapy. Metode ini dilakukan dengan pemasangan perangkat penyalur gelombang listrik frekuensi khusus pada kepala pasien.
Penyaluran elektroda dari luar akan membantu melancarkan sirkulasi darah melemahkan sekaligus sel-sel kanker dalam otak. Metode ini efektif untuk kanker otak stadium awal yang sulit ditindak lanjuti dengan prosedur operasi pembedahan biasa.
Itulah sejumlah gambaran bagaimana kondisi pasien pada kasus kanker otak stadium 3 sebenarnya. Penyakit kanker otak termasuk jenis kanker yang langka dan mematikan. Tetapi diagnosa dini dan tepat akan tetap membantu menekan risiko efek samping yang berat termasuk pula menurunkan risiko kematian.
Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang kanker otak stadium 3. Semoga informasi ini dapat menambah kepedulian Anda terhadap kesehatan diri sendiri maupun keluarga. Nantikan juga info penting lain seputar penyakit kanker dan masalah kesehatan lainnya hanya di Deherba.com.